Você está na página 1de 87

SENSORI

(anak meRASAkan & berSENTUHan melalui


fisiknya)
PERSEPSI
(keTERTARIKan anak dengan berbagai objek)
Alat indrawi tsb TIDAK sendirinya berfungsi,
harus ada PENYESUAIAN & PERANGSANGAN

Tactile (perasa & peraba)


Visual
Auditory (pendengaran)
Motorik


KEWAJIBAN
setiap
termasuk
orang tua/ keluarga
Peran orang tua:

orang,

1. Pemberian kebebasan untuk


pemilihan aktivitas bermain
2. Stimulator pertama & utama
3. Pengoptimal tumbuh kembang anak

Lembaga selain keluarga:

TK, play group, TPA, KB, & family day


care
car

Pelayanan untuk AUD belum


merata
Pendidikan AUD bagi masyarakat
masih WACANA BARU, bahkan
dianggap TIDAK penting
UU secara formal pelaksanaan
PAUD
baru
dituangkan
pada
UUSPN No. 20 Tahun 2003
Kurangnya
integrasi
PAUD
dengan Posyandu
Minimnya pengetahuan &
keterampilan ortu tentang PAUD

PAUD pemberian fasilitas anak agar banyak


berAKTIVITAS, berEKSPLORASI, &
berPIKIR
Permainan bagi AUD:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengembangkan kecerdasan anak


Melalui pemberian rangsangan
Bebas dari aturan yang KETAT
Menjadikan anak senang, santai, gembira,
penuh sukacita
Mendominasi aktivitas sehari-hari
Melatih KONSENTRASI anak

Melatih KONSENTRASI AUD:


1.
2.
3.
4.

5.

Menumbuhkan minat
Perhatian kematangan & kesiapan
anak
Menyenangkan anak
Perhatian dimensi sensivitas,
intensitas, efektivitas, frekuensi, &
durasi waktu
Pengurangan gangguan konsentrasi

Anak Lahir

Butuh
Bermain
Butuh Lingkungan & Orang
Dewasa
( KOMUNIKASI )
memFUNGSIkan alat indera &
pertumbuhan sinaps di otak
Adaptasi (TUMBUH KEMBANG) menjadi
DEWASA

BERMAIN adalah proses aktivitas fisik & psikis


anak untuk mencari & mendapatkan
kesenangan yang bebas dari aturan &ketentuan
yang ketat

BERMAIN adalah latihan antara fantasi &


kenyataan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berkhayal
Bercakap dengan diri sendiri
Bergaul dengan teman
Mencoba bentuk tertentu
Menyusun suatu tatanan
Berusaha memilah
Berusaha memilih perilaku

HUGHES ( 1999
):

1.
2.
3.
4.
5.

Bertujuan mencari kepuasan


Bebas & dapat memilih atas kemauan sendiri
Menyenangkan & dpt dinikmati siswa
Memunculkan khayalan & daya imajinatif anak
Dilakukan secara tepat (DAP), aktif, & sadar

SEIFERT & HOFFNUNG


( 1987 ) :
1. Bermanfaat bagi anak
2. Mempunyai aturan
fleksibel
3. Menyenangkan anak
4. Berbeda dari realitas
5. Berorientasi pada
proses aktivitas
6. Anak terlibat langsung

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyenangkan
Bergembira
Rileks
Ceria
Sukacita
Mendidik
Menumbuhkan aktivitas & kreativitas

Model pembelajaran adalah pola yang


digunakan
guru
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dalam
rangka
membantu anak mencapai hasil belajar
tertentu.
1. Model Pembelajaran Kelompok :
a. Model dengan Kegiatan Pengaman
b.Model pembelajaran sudut-sudutkegiatan
2. Model pembelajaran berdasarkan minat :
a. Model pembelajaran menggunakan areaarea
b. Model Pembelajaran berdasarkan sentra

Kegiatan pengaman digunakan pada model


pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman.
Kegiatan pengaman adalah kegiatan yang
dimaksudkan agar anak-anak yang telah
menyelesaikan tugas terlebih dahulu dalam
kelompok atau kegiatan pada kelompok lain
belum ada tempat duduk yang kosong
sehingga anak tersebut tidak mengganggu
anak yang lain.
Kegiatan terbagi menjadi bidang
Pengembangan, yaitu : Nilai-nilai Agama dan
Moral, Berbahasa, Kognitif, Fisik, dan
Sosial,Emosional dan Kemandirian

Pembelajaran berdasarkan minat


menggunakan 10 Area, yaitu :
Area Matematika, Area Bahasa,
Area IPA, Area Memasak, Area
Bermain Air dan Pasir, Area Balok,
Area Drama, Area Bermain di luar,
Area Seni, Area Musik dan Area
Agama.

Perencanaan Kegiatan Harian terdiri


atas :
a.Kegiatan Awal:
Merupakan kegiatan untuk
pemanasan dan dilaksanakan secara
klasikal. Kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain :
- Berdoa/ mengucap salam
- Membicarakan tema atau sub tema
- Kegiatan olah tubuh/fisik

Adalah pendidikan pembelajaran


dalam proses pembelajaran
dilakukan di dalam lingkaran dan
sentra bermain.
Guru bersama anak duduk dengan
posisi melingkar dan saat dalam
lingkaran, guru memberikan
pijakan pada anak sebelum dan
sesudah bermain

Main Sensorimotor
anak main dengan benda untuk
membangun persepsi.
Main Peran
anak bermain dengan benda untuk
membantu menghadirkan konsep yang
sudah dimilikinya.
Main Pembangunan
anak bermain dengan benda untuk
mewujud-kan ide/gagasan yang
dibangun dalam pikirannya menjadi
sesuatu bentuk nyata.

Main Sensorimotor
Main sensorimotor merupakan respons
paling sederhana hingga gerakan yang
lebih terarah dan bermakna.
Misalnya bayi menggeliat karena
terkena benda dingin, hingga anak
melakukan
gerakan
memegang,
mencium, menendang, dan sebagainya.
Manfaat : Untuk memperkuat pusatpusat syaraf
indra anak (jika ada
kesempatan main
sensorimotor
yang
beraneka
ragam,penginderaan
anak
akan
bertambah kuat).

2.

Main Peran

Mulai terlihat menjelang anak berusia 2 tahun,


misalnya: bila anak melihat botol susu, maka ia
akan menaruhnya dimulut boneka seolah-olah
ia tengah memberikan susu, dll.
Main
peran
sangat
membantu
perkembangan bahasa dan interaksi sosial
anak
-

Main peran juga dapat memupuk daya cipta


anak dan dapat menjadi terapi yang sangat
efektif
bagi anak yang mengalami
kesedihan
dan trauma.

3. Main Pembangunan
Biasanya terlihat pada anak-anak
yang usianya lebih dewasa, yakni
antara usia 3-4 taun ke atas.
Misalnya :
- Ketika anak main tanah liat, ia
bisa membuat terowongan
- Ketika anak main cat atau
crayon ia bisa
membuat
lukisan.

Banyaknya waktu yang


dimiliki anak untuk
menggali pengalaman

Beragam bahan dan cara main untuk setiap jenis main yang dapat
dikerjakan anak

EMPAT TAHAP
UNTUK
PIJAKAN
(SCAFFOLDING)
PENGALAMAN
MAIN YANG
BERMUTU
(CCCRT-1999)
1. Pijakan Lingkungan
Main
2. Pijakan Pengalaman
Sebelum Main
3. Pijakan Pengalaman

1.
2.

3.

4.

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN DASAR TEORI


DAN PENGALAMAN EMPIRIK.
MERANSANG SELURUH ASPEK KECERDASAN
ANAK (JAMAK) DENGAN BERMAIN YANG
TERENCANA DAN TERARAH MELALUI DUKUNGAN
TENAGA PENDIDIK (GURU/KADER/PAMONG)
DALAM BENTUK 4 JENIS PIJAKAN.
MENEMPATKAN PENATAAN LINGKUNGAN MAIN
SEBAGAI PIJAKAN AWAL YANG MERANGSANG
ANAK AGAR AKTIF, KREATIF DAN TERUS BERPIKIR
DENGAN MENGGALI PENGALAMANNYA SENDIRI.
MENGGUNAKAN STANDAR OPERASIONAL YANG
BAKU DALAM PROSES PEMBELAJARAN,
MELIPUTI :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

PENDIDIK MENATA LINGKUNGAN MAIN SBG


PIJAKAN YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN
ANAK.
PENDIDIK MENYAMBUT KEDATANGAN ANAK
DAN BERMAIN BEBAS DULU.
SEMUA ANAK MAIN PEMBUKAAN DENGAN
BIMIBINGAN GURU.
MEMBERIKAN KESEMPATAN KE KAMAR KECIL
DAN MINUM DENGAN ANTRI.
ANAK MASUK KE KELOMPOK MASING-MASING.
PENDIDIK DUDUK BERSAMA DENGAN
MEMBENTUK LINGKARAN SEBAGAI PIJAKAN
PENGALAMAN SEBELUM MAIN.
PENDIDIK MEMBERI WAKTU UNTUK MAIN DI
SENTRA MAIN YANG TELAH DISIAPKAN SESUAI
JADWAL HARI ITU.
SELAMA DALAM SENTRA, SECARA BERGILIR
PENDIDIK MEMBERI PIJAKAN KEPADA SETIAP
ANAK.

9.
10.

11.
12.
13.
14.

15.
16.

PENDIDIK BERSAMA ANAK MEMBERESKAN


MAINAN DAN PERALATAN TEMPAT MAIN.
PENDIDIK DUDUK BERSAMA ANAK DIDIK
DENGAN MEMBENTUK LINGKARAN UNTUK
MEMBERIKAN PIJAKAN SETELAH MAIN.
PENDIDIK BERSAMA ANAK MAKAN BEKAL YANG
DIBAWANYA (TIDAK DALAM POSISI ISTIRAHAT).
KEGIATAN PENUTUP
ANAK-ANAK PULANG SECARA BERGILIR
PENDIDIK MEMBERESKAN TEMPAT DAN
MERAPIKAN DAN MENCEK CATATAN DAN
KELENGKAPAN ADMINISTRASI
PENDIDIK MELAKUKAN DISKUSI EVALUASI HARI
INI DAN RENCANA ESOKNYA
PENDIDIK PULANG.

KEGIATAN TERPADU DAPAT DIORGANISASIKAN


MELALUI SENTRA-SENTRA
(Elkind dalam Phelp 1997)
Sentra (station atau zone) dirancang melalui
sejumlah
kegiatan main yang mengarah pada
sebuah titik pusat, yaitu tujuan satu hari sesuai
dengan lesson plan guru

Kegiatan-kegiatan main di setiap sentra


direncanakan oleh TIM GURU untuk membangun
semua
aspek perkembangan anak yakni :

agama dan
bahasa, dan
-

nilai moral, kognisi, motorik,


seni sosial dan emosional

Sentra-sentra ditempatkan di dalam maupun


di
luar
ruangan dengan menyediakan
bermacam- macam bahan
dan alat main
yang sesuai dengan usia dan tahap-tahap
perkembangan anak.

1.

Sentra Bahan Alam

Ditempatkan
di
dalam
maupun di
luar
ruangan Sehingga anak anak dapat bermain setiap
hari

Dilengkapi dengan pasir, air,


macam-macam cat lukis dan
bahan media main pem
-bangunan
dan sifat
cair lainnya.

Gunanya untuk mendukung


kebutuhan
anak
usia
toddler
bermain
mengosongkan dan mengisi
serta
mengeksplorasi
tekstur
dan warna

Sentra Main
Peran
Sentra
ini
dilengkapi
dengan
bermacam- macam
bahan dan
alat untuk mendukung main purapura,
misalnya
main rumahrumahan atau berte
ma keluarga atau
tema lain seperti
profesi (guru, polisi,
pak pos, dokter,
dsb)

Sentra Balok
-Sentra
ini
menyediakan
balok
unit
dan
balok
berwarna
lainnya
(diutamakan
untuk anak usia 36
tahun),
legolego
berukuran
besar (untuk anak
usia toddler).

Sentra Seni
- Menekankan pada
Penggunaan bahan seni
seperti lem, gunting, krayon,
spidol, cat, papan lukis,
kertas-kertas yang disediakan
setiap hari sehingga ketika
anak memerlukan selalu ada.

Sentra Persiapan
- Memberi kesempatan anakanak untuk
mengurutkan,
mengklarifikasikan,
menyusun pola, dan
mengorganisasikan
bahan
serta menyediakan
pengalaman awal menulis
dan membaca.
Kegiatan
ini
untuk
mendukung perkembangan
dari
keterampilan
dan
pengetahuan
tsb.
Diberikan dalam
semua sentra.
- Dirancang secara khusus
untuk
memperkuat
keterampilan
dan
pengetahuan tersebut.

Anak
sering
tahu
bagaimana
cara
menggunakan bahan dan alat bermain ,
aturan-aturan dalam bermain, kehilangan ide
untuk melanjutkan permainan, dsb.

Guru atau orang dewasa lainnya harus


senantiasa berada di dekat anak untuk
memberikan pijakan berupa dukungan,
bantuan,
bimbingan,
arahan,
dan
menjelaskan harapan-harapannya terhadap
anak

Ada 4 pijakan untuk


pembelajaran di Sentra:
1. Pijakan lingkungan main
2. Pijakan pengalaman sebelum
main
3. Pijakan pengalaman main
setiap
anak
4. Pijakan pengalaman setelah
main

Sebelum
anak-anak
datang
ke
sentrasentra,
guru/ Tenaga
Pendidik telah menata
lingkungan
main
dengan
menyiapkan
sejumlah tempat main

Usahan paling tidak ada


3 tempat main anak
agar
anak
bebas
memilih permainan

Guru
perlu
menyediakan
waktu
yang cukup agar anakanak dapat memilih dan
menikmati ke 3 jenis
pengalamanpengalaman
main
( main sensorimor, main
peran,
dan
main
pembangunan)
paling
sedikit 1 jam bagi anak
untuk bermain.

Guru
menjelaskan
kegiatan-kegiatan
main
hari
ini,
mencontohkan
bagaimana menggunakan
bahan dan alat bermain
secara tepat

Agar anak mendapatkan


ide saat bermain, guru
dapat
membacakan
sebuah
cerita
atau
berdiskusi bersama anak
Membacakan sebuah
cerita dapat
menanamkan kecintaan
terhadap buku

1. Anak-anak boleh pilih kegiatan


SEBANYAK-BANYAK (menurut
anak)
2. Kegiatan tersebut agar
diselesaikan oleh anak
(menurut anak)
3. Perlihatkan/ceritakan kepada
guru apa yang telah dimainkan
4. Rapikan kembali kegiatan
tersebut
5. Pilih kegiatan main lainnya

Ketika anak mulai memilih sebuah kegiatan, Guru harus


mencatat apa yang dipilih anak pertama kali

Jika anak hanya terpaku pada kegiatan main menuang dan


mengisi pasir, artinya anak masih berada pada tahap main
sensorimotor.

Ketika anak-anak bermain, Guru harus senantiasa


memberikan perhatian kepada semua anak dengan
berpindah dari satu tempat ke tempat lain sambil
memberikan dukungan pada kegiatan anak selagi mereka
bekerja.
Misalnya kepada anak yang tengah bermain playdough
(adonan tepung) dengan menggunakan cetakancetakan
huruf, guru menanyakan tentang apa saja huruf yang
telah
dibuat, kemudian guru meminta anak
untuk membuat huruf
lain, dst.

Saat anak-anak berada di sekolah dasar


nantinya, mereka diharapkan dapat fokus
pada satu kegiatan dan menyelesaikan
kegiatan tersebut hingga tuntas .
Guru dapat mengajarkan keterampilanketerampilan
tersebut
melalui
kesempatan berbagi cerita pengalamanpengalaman main yang tadi dilakukan
dalam sebuah lingkaran usai anak-anak
bermain.
Sebelum
pulang,
guru
juga
dapat
mengajak
anak-anak
membereskan
bahan-bahan dan alat-alat main dan
meminta untuk menatanya kembali ke
tempat-tempatnya.
Dengan
cara
ini
anak
belajar
mengelompokkan
dan
mengelola
lingkungan main secara tepat.

Contoh1:JadwalKegiatanHarian
(untukKelompokAnakUsia26Tahun)
Waktu

Kegiatan

07.00

Kedatangan Guru, penyiapan Sentra Kegiatan (pijakan


lingkungan)

07.30

Penyambutan anak, bermain bebas, minum

08.00

Waktu di lingkaran I: (pijakan sebelum main: berceritera,


mendiskusikan gagasan main, menyepakati aturan main, mengatur
teman main)

08.30

Kegiatan Bermain di Sentra: (pijakan saat anak bermain:


memberi waktu cukup untuk bermain, memberi penguatan prilaku
positif, memperbaiki komunikasi, meningkatkan kemampuan
hubungan sosial, evaluasi kemajuan anak, waktu minum).

10.00

Waktu di lingkaran II: (pijakan setelah main: meminta masingmasing anak untuk mengingat/menceritakan kembali pengalaman
main)

10.30

Bersih-bersih, cuci tangan

10.40

Makan bekal bersama

11.00

Kegiatan penutup (mengingat kembali kegiatan hari ini,


bernyanyi, bercerita, pesan-pesan, berdoa)

11.30

Anak-anak Pulang

11.40

Guru melengkapi catanan/laporan kegiatan harian

12.00

Guru diskusi: evaluasi kegiatan hari ini & rencana kegiatan

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa


menyalahkan
Jika anak banyak dimusuhi, ia akan
terbiasa menantang
Jika anak dihantui ketakutan, ia akan
terbiasa merasa cemas
Jika anak banyak dikasihani, ia akan
terbiasa meratapi nasibnya
Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan
terbiasa menjadi pemalu
Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa
merasa bersalah.

Jika anak serba dimengerti, ia akan


terbiasa menjadi penyabar

Jika anak banyak diberi dorongan,


ia akan terbiasa percaya diri

Jika anak banyak dipuji, ia akan


terbiasa menghargai

Jika anak diterima oleh


lingkungannya, ia akan terbiasa
menyayangi

Jika anak diperlakukan dengan jujur,


dia akan terbiasa melihat kebenaran

Jika anak ditimang tanpa berat


sebelah, ia akan terbiasa melihat
keadilan

Jika anak dikerumuni keramahan, ia


akan terbiasa berpendirian:

Sungguh Indah Dunia Ini!

Bagaimanakah Buah Hati


Anda?

Kegiatan-kegiatan main di setiap sentra


dikelompokkan dalam tiga jenis main
yakni main sensorimotor, main peran,
dan main pembangunan.

Você também pode gostar