Você está na página 1de 26

AGEN PEMBERI HOME

CARE
DHINA WIDAYATI

Home Care?
Menurut American of Nurses Association
(ANA) tahun 1992 pelayanan kesehatan
di rumah adalah perpaduan perawatan
kesehatan masyarakat dan ketrampilan
teknis yang terpilih dari perawat
spesialis yang terdiri dari perawat
komunitas, perawat gerontologi,
perawat psikiatri, perawat maternitas
dan perawat medikal bedah

Karakteristik HC...............
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif bertujuan memandirikan klien dan
keluarganya,

Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal


klien dengan melibatkan klien dan keluarganya
sebagai subyek yang ikut berpartisipasi
merencanakan kegiatan pelayanan,

Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi


baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan
dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga
profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang
kesehatan maupun non kesehatan (Depkes, 2002).

Institusi Pemberi HC
1. Institusi pemerintah.
Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama
berlangsung adalah dalam bentuk perawatan
kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita
maupun lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga
keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien
yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah
kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini
dilakukan oleh visiting nurse.
2.Institusi sosial yang melaksanakan pelayanan home
care dengan sukarela dan tidak memungut biaya.
Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi
keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur,
misalnya bala keselamatan yang melakukan kunjungan
rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai
wujud pengabdian pada Tuhan.

3. Institusi swasta dalam bentuk praktik mandiri


baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan home care dengan
menerima imbalan jasa baik secara langsung dari
klien maupun pembayaran melalui pihak ketiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan
kesehtan swasta tentu tidak berorientasi not for
profit services.
4. Hospital home care. Merupakan perawatan
lanjutan pada klien yang telah dirawat di rumah
sakit, karena keluarga masih memerlukan
bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan
di rumah.

Kendala / Masalah yang Sering


Ditemui
1.Hambatan dari faktor internal :
product life cycle, wage and benefits,
administrivia, dan hospital large-scale
mind-set.
2.Hambatan eksternal menyangkut
sistem pembayaran yang tidak lancar,
meliputi reimbusment changes,
prospective payment dan case
management yang tidak hati-hati.

Strategi MIA------Hambatan
Internal
a. M =Mission
Antara agen/unit home care dan rumah sakit
harus saling bersinergi dan mempunyai
kesamaan pandangan dalam hal
Meningkatkan kunjungan klien, dimana bersamasama berusaha secara aktif dan proaktif,
sehingga akan mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan dalam pelayanan program HHC
sehingga akan berdampak pada peningkatan
kunjungan ke rumah sakit (klien rawat jalan)
Penghematan biaya; HHC didesain untuk
memaksimalkan penghematan biaya rumah sakit
dengan menurunkan Lenght of stay (LOS).

b. I =Innovation
Agensi/unit Hospital-Based Home care harus dapat
mendorong menciptakan inovasi-inovasi terbaru
berkaitan dengan pemasaran dan pelayanan. Dalam
konteks ini rumah sakit harus mendukung kegiatan HHC
tersebut dengan memberikan dampak yang positif dan
memadai. Ada dua prinsip yang harus dipegang untuk
mengembangkan hal tersebut adalah :
Jika rumah sakit memiliki program inovasi yang dapat
diimplementasikan tanpa mengganggu operasional HHC,
maka sebaiknya unit HHC mengadaptasi program rumah
sakit tersebut
Dan sebaliknya jika agensi/unit HHC memiliki proses dan
sistem inovasi sendiri dan tidak mengganggu sistem
rumah sakit, maka rumah sakit sebaiknya mengadaptasi
sistem HHC tersebut

A = Autonomy
Karena dalam mengembangkan program
HHC mengandung unsur bisnis (profit
oriented), maka sebaiknya pengelola HHC
diberi otonomi dalam mengembangkan
tehnik-tehnik euntrepreneurship
(kewirausahaan), oleh karena itu sebaiknya
yang menjadi administratur HHC adalah
seorang euntrepreneur. Dengan demikian
akan mampu mengingkatkan penampilan
HHC yang profesional.

Mengatasi Hambatan
Eksternal
a. Administrator harus memastikan
semua informasi yang dibutuhkan oleh
staff dan tersedia dengan lengkap,
meliputi akunting, laporan pelayanan,dan
monitor produktifitas pelayanan.
b. Untuk meningkatkan efisiensi
operasional HHC, maka pengelola HHC
harus mampu mengembangkn sistem
pembiayaan yang efektif dan efisien
(dihitung berdasarkan unit cost/kunjungan)

c. Program HHC harus mampu


menciptakan sistem referal (rujukan)
sebagai upaya mengembangkan networking yang mendukung
peningkatan kunjungan ke HHC.
d.Kunci sukses yang paling penting
adalah menciptakan
service/pelayanan yang berorientasi
pada customers/pelanggan.

Persyaratan Pendirian Home


care
1) Fase Persiapan
Struktur organisasi, yang didalamnya
ada pimpinan home care, manager
administrasi, manager pelayanan,
koordinator kasus dan pelaksana
pelayanan.

2) Perizinan
Berbadan hukum yang ditetapkan dalam akte notaris.
Mengajukan ijin usaha home care kepada Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dengan melampirkan :
Rekomendasi dari PPNI
Ijin lokasi bangunan
Ijin lingkungan
Ijin usaha
Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
ruang direktur
ruang menajemen pely
gudang sarana dan peralatan
sarana komunikasi
sarana transportasi

Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek


profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan
memperhatikan standar harga di wilayah tempat
berdirinya home care dengan memperhatikan
golongan ekonomi lemah
Sarana dan Prasarana, meliputi set alat yang
sering dipakai seperti perawatan luka, perawatan
bayi, nebulizier, aksigen, suction dan juga
peralatan komputer dan perlengkapan kantor.
Format askep, meliputi format register,
pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang
terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari
pasien/keluarga.

Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan


dari pasien dan keluarga, persetujuan pembiayaan
dan keikutsertaaan dalam perawatan.
Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti
misalnya fisioterapi, dokter, laboratorium, radiologi
dan juga dinas sosial.
Transportasi terutama untuk perawat home care dan
juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu
rujukan ke rumah sakit atau tempat pelayanan
lainnya.
Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus
lebih berorientasi pada kepentingan perawat
pelaksana bukan keuntungan manajemen semata.
Sistem penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau
dibuat dalam setiap kali selesai merawat pasien.

3) Fase Implementasi
Case manager menugaskan surveyor untuk
melakukan pengkajian kebutuhan klien dan
perawat pelaksana untuk merawat klien.
Hasil pengkajian awal sebagai referensi
untuk merencanakan kebutuhan klien
selanjutnya dan dibuat kesepakatan
dengan keluarga (waktu, biaya dan sistem
perawatan yg dipilih). Surveyor memantau
pelaksanaan pelayanan keperawatan oleh
perawat pelaksana

4) Fase Terminasi
Perawat menyelesaikan tugas sesuai
kontrak yg disepakati surveyor
menyerahkan rekap peralatan dan
biaya selama perawatan. Kolektor
melakukan kunjungan ke keluarga
untuk penyelesaian administrasi.

Fase Pasca Kunjungan


Evaluasi pelayanan home care pada
pasien/keluarga dengan:
Angket
Pertelepon
lewat email
Kunjungan mengenai : pelayanan
perawatan, komunikasi, sarana, dll

Perbedaan Home care Rumah


Sakit Dengan Home care
Mandiri
a. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home care yang
telah lama berlangsung dilakukan adalah
dalam bentuk perawatan kasus/keluarga
resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita
maupun lansia) yang akan dilaksanakan
oleh tenaga keperawatan puskesmas
(digaji oleh pemerintah). Klien yang
dilayani oleh puskesmas biasanya
adalah kalangan menengah ke bawa

b. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan
Home care dalam bentuk praktik mandiri
baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan home
care dengan menerima imbalan jasa
baik secara langsung dari klien maupun
pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi).

Home care mandiri


Menurut konsorsium Ilmu-ilmu Kesehatan (1992)
praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat
professional / ners melalui kerjasama yang bersifat
kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan
lain dalam upaya memberikan asuhan keperawatan
yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk
praktik keperawatan individu dan berkelompok.
Sementara praktik keperawatan profesional adalah
tindakan mandiri perawat professional dengan
menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan
kokoh mencakup ilmu dasar dan ilmu keperawatan
sebagai landasan dan menggunakan proses
keperawatan sebagai pendekatan dalam melakukan
asuhan keperawatan (pokja keperwatan CHS,2002).

MEKANISME PERAWATAN
KESEHATAN DI RUMAH
Pasien/ klien yang memperoleh pelayanan
kepewrawatan di rumah dapat merupakan
rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat
inap rumah sakit, maupun puskesmas .
namun pasien/ klien dapat langsung
menghubungi agensi pelayanan
keperawatan di rumah atau praktek
keperawatan per orangan untuk
memperoleh pelayanan.

Mekanisme
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan
harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk
menentukan apakah secara medis layak untuk di
rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan
bahwa klien layak dirawat di rumah, maka di lakukan
pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan
staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan
dirumah, kemudian bersama-sama klien dan
keluarga, akan menentukan masalahnya, dan
membuat perencanaan, membuat keputusan,
membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa
yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga
mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis
sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.

3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan


dari pelaksana pelayanan keperawatan dirumah
baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak
atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola
perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan
dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga
pelaksana pelayanan harus diketahui oleh
koordinator kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai
dengan kesepakatan.

Persyaratan pasien / klien yang


menerima pelayanan
perawatan dirumah
1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang
bertanggungjawab atau menjadi pendamping
bagi klien dalam berinteraksi dengan
pengelola
2. Bersedia menandatangani persetujuan
setelah diberikan informasi (Informed consent)
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan
pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk
memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan
haknya dalam menerima pelayanan.

Terima kasih...............

Você também pode gostar