Você está na página 1de 14

ANAK GIFTED

ANGGA PRATAMA PUTRA


N 111 16 057

PEMBIMBING KLINIK
dr. SULDIAH, Sp.A

Pendahuluan
Dewasa ini telah banyak orangtua yang memiliki anak berkebutuhan
khusus, namun banyak diantaranya yang belum memahami anak
mereka termasuk dalam kriteria kekhususan yang mana. Disini
akan dijelaskan secara singkat mengenai anak Gifted.
Gifted itu adalah anak yang memiliki Inteligensi tinggi, berbakat
intelektual gifted. Namun kebanyakan orang mengira anak
berbakat (gifted) adalah anak bertalenta. Perbedaan anak berbakat
dengan anak bertalenta adalah : Anak berbakat (gifted) adalah anak
yang memiliki kemampuan Inteligensia yang tinggi sedangkan anak
bertalenta (talented) adalah anak yang mempunyai kreatifitas tinggi.
Anak Gifted merupakan anak yang memiliki sebuah kekhususan atau
keistimewaan, biasanya berupa kecerdasan yang luar biasa. Dengan
kata lain ia merupakan anak yang cerdas dan istimewa (gifted child).
Anak gifted juga seringkali disebut anak indigo karena dia memiliki
instuisi yang tajam dan beberapa diantaranya bisa melihat sesuatu
yang akan terjadi.

DEFINISI
Di tataran publik istilah gifted pertama kali diperkenalkan oleh Sir
Francis Galton pada tahun 1869. Gifted dalam pengertian yang
diperkenalkan oleh Galton pada masa itu merujuk pada suatu bakat
istimewa yang tidak lazim dimiliki oleh manusia biasa yang
ditunjukkan oleh seorang individu dewasa. Menurut Galton
keberbakatan istimewa ini adalah sesuatu yang sifatnya diwariskan.
Artinya keberbakatan istimewa adalah sesuatu potensi yang menurun
(genetically herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu bentuk
bakat yang istimewa ini kemudian lazim disebut sebagai gifted
children.

KARAKTRISTIK ANAK GIFTED


Renzulli (2005) mengemukakan teori three-conceptions of giftedness. Teori ini menjelaskan
3 karakteristik keberbakatan anak yang harus saling berinteraksi untuk dapat memunculkan
keberbakatan pada anak. Ketiga karakteristik tersebut antara lain

Kemampuan di atas rata-rata, meliputi aspek:

Kemampuan umum
Kemampuan khusus
Komitmen pada tugas, meliputi :
Minat, antusiasme, dan keterlibatan yang tinggi terhadap masalah atau bidang studi
tertentu.
Ketekunan, ketahanan, determinasi, kerja keras, dan dedikasi.
Kepercayaan diri, ego yang kuat, keyakinan atas kemampuan diri untuk
menyelesaikan tugas penting, kebebasan dari perasaan inferior, dorongan untuk
mencapai tujuan.
Penetapan standar tinggi terhadap hasil kerja
Kreativitas, meliputi:
Kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir.
Keterbukaan terhadap pengalaman, reseptivitas terhadap hal baru atay berbeda,
bahkan irrasional.
Rasa ingin tahu, spekulatif, suka berpetualang dan mentally playful, bersedia
mengambil risiko dalam berpikir dan bertindak.
Kepekaan terhadap detil dan estetika.

KARAKTRISTIK ANAK GIFTED


Ohio Association for Gifted Children (2002) juga mengemukakan beberapa
karakteristik anak berbakat, yaitu:
Belajar dengan cepat dan mudah
Dapat membaca secara intensif
Memiliki perbendaharaan kata yang luas
Memiliki banyak informasi
Memiliki perhatian yang cukup lama
Memiliki rasa ingin tahu atau ketertarikan terhadap berbagai hal
Bekerja secara mandiri
Senang mengamati
Memiliki rasa humor
Mengerti atau mengenal hubungan-hubungan
Memiliki prestasi akademik yang tinggi
Lancar dalam berbahasa
Individualistik
Memiliki motif intrinsic

ETIOLOGI
Secara luas telah disepakati bahwa baik itu genetik maupun lingkungan
memainkan peran dalam penentuan Gifted. Peneliti setuju bahwa faktor
keturunan memainkan peran yang dominan dalam keberbakatan. Orang
tua cerdas lebih mungkin untuk memiliki anak cerdas. Dalam studi jangka
panjang terhadap lebih dari 1.500 individu cerdas, Terman menemukan
bahwa subyeknya juga memiliki anak-anak yang jauh di atas rata-rata.
Namun, tidak ada hubungan keturunan yang tepat. Beberapa orang tua rata-rata
memiliki anak dengan kecerdasan superior, sementara beberapa orang
tua lainnya memiliki anak cerdas dengan kemampuan biasa-biasa saja. Ada juga
orang tua cerdas yang memiliki anak rata-rata atau bahkan di bawah rata-rata.
Secara psikologis, bakat diyakini merupakan hadiah yang memiliki asal-usul
genetik dan setidaknya sebagian bawaan yang mungkin tidak tampak jelas pada
tahap-tahap awal, melainkan hanya kecenderungan-kecenderungan bahwa anak
mungkin memiliki bakat. Anak berbakat, terlepas dari mana ia dibesarkan, ia
akan menunjukkan keberbakatannya pada beberapa poin. Misalnya, ada
beberapa anak dengan keberbakatan luar biasa yang bisa memiliki bakat
bawaan, seperti bakat dalam bidang musik. Tidak ada lingkungan tertentu yang
merangsang bakatnya. Namun, ada juga anak berbakat karena pengaruh
lingkungan

MASALAH YANG DIHADAPI ANAK GIFTED


Kondisi atau keadaan yang dialami oleh anak gifted ini merupakan
suatu keadaan yang membanggakan dan diidamkan bagi para orang
tua. Namun hanya sebagian kecil orang tua yang mampu memahi
potensi tersebut. Dalam banyak kasus justru muncul kendala yang
dihadapi oleh anak gifted, yakni berupa permasalahan
Anak gifted biasanya memiliki problem dalam membina hubungan
dengan teman. Karena kecerdasannya yang tinggi dan kemampuan
berpikir yang bagus, sehingga tidak jarang teman sebayanya
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan mengimbangi
pembicaraan dengan anak ini
Kurang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya,
karena mereka cenderung mandiri dan sulit untuk merasa nyaman
dengan keadaan yang ada
Mereka memiliki standart yang tinggi terhadap suatu pekerjaan,
sehingga terkadang tidak disukai teman-temannya.

Diagnosa
Alat yang dapat dipergunakan dalam melakukan identifikasi anak
berbakat diantaranya adalah
Kemampuan intelektual umum; Galton dalam Conny Semiawan
(1994; 124)Pengukuran kemampuan intelektual umum diperoleh
melalui pengukuran kekuatanotot, kecakapan gerak, sensitivitas
terhadap rasa sakit, kecermatan dalampendengaran dan
penglihatan, perbedaan dalam ingatan dan lain-lain yang
semuadisebut tes mental.
Tes inteligensi umum; Salah satu perkembangan yang amat penting
dalampengmbangan pengukuran intelegensi adalah timbulnya
skala Wechsler dalammengukur inteligensi orang dewasa dengan
menggunakan norma tes bagiperhitungan IQ yang menyimpang.
Tes kelompok kontra tes individual; Tes kelompok lebih banyak
digunakan dalamsistem pendidikan, pelayanan pegawai, industri
dan militer. Tes kelompokdirancang untuk sekelompok tertentu,
biasanya tes kelompok menyediakan lembar jawaban dan kuncikunci tes. Bentuk tes kelompok berbda dari tes individualdalam
menyusun item dan kebanyakan menggunakan item pilihan ganda.

Diagnosa
Pengukuran hasil belajar; Tes ini mengukur hasil belajar stelah

mengikuti prosespendidikan. Tes hasil belajar ini berbeda dengan tes


bakat, tes inteligensi, tes hasilbelajar pada umumnya merupakan
evaluasi terminal untuk menentukan kedudukanindividu setelah
menyelesaikan suatu latihan atau pendidikan tertentu.Penekanannya
terutama pada apa yang dapat dilakukan individu saat itu
setelahmendapatkan pendidikan tertentu.
Tes hasil belajar individual; Pada umumnya tes hasil belajar adalah
tes kelompokyang bermaksud membandingkan kemajuan belajar
antar individu sebaya, namun disini hanya hasil belajar individual
saja. Di Indonesia sering menggunakanpengukuran acuan norma
(PAN) dan pengukuran acuan kriteria (PAK).Di Indonesia nampakny
diperlukan adanya standarisasi secara nasionaluntuk prosedur
identifikasi anak berbakat ini. Isu sentral dalam hal ini ialah
bagaimanamenemukan model yang dianggap paling efektif dari segi
hasil (daya ramal terhadapperformasi peserta didik kemudian) tetapi
efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Halini disebabkan karena
kondisi sarana pendidikan, akses terhadap lembagalembagapemeriksaan psikologis, dan kemampuan guru yang sangat

PENATALAKSANAAN
Beberapa program treatment untuk anak gifted antara lain adalah
Program Pendidikan Individual
Meskipun banyak siswa gifted dengan ketidakmampuan belajar akan lebih
baik dilayani oleh program terpisah dikembangkan terutama untuk mereka,
ada kemungkinan bahwa kebutuhan banyak dapat dipenuhi melalui
identifikasi yang tepat dari kekuatan dan kelemahan dan fleksibel,
pendekatan individual untuk menggunakan layanan dan sumber daya yang
ada tersedia dalam dan di luar sekolah . Siswa berbakat dengan
ketidakmampuan belajar perlu:
(a) program highlevel atau " gifted " pada area kelebihan mereka ,
(b) instruksi perkembangan pada subyek terhadap rata-rata
pertumbuhan,
(c) perbaikan pengajaran di bidang kelemahan, dan
(d) instruksi adaptif di daerah kelemahan
Kelas Khusus untuk Siswa Gifted dengan Ketidakmampuan Belajar
Banyak pendidik yang telah mempelajari anak-anak berbakat dengan
ketidakmampuan belajar telah menemukan bahwa, idealnya, para siswa ini
harus menerima instruksi sebagai kelompok khusus untuk setidaknya
sebagian dari hari dari seorang guru peka terhadap kebutuhan spesifik
akademik, sosial, dan psikologis mereka dan dengan rekan-rekan yang

PENATALAKSANAAN
Menggunakan dan / atau Mengadaptasi Layanan yang Ada
Untuk siswa dengan LD yang menghadiri sekolah yang tidak
menawarkan program khusus untuk siswa berbakat dengan
ketidakmampuan belajar, atau untuk siapa program khusus tidak
sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka, pertimbangan harus
diberikan untuk merancang program individual dari pilihan
program dan layanan khusus yang sudah tersedia di sekolah,
dilengkapi dengan adaptasi yang tepat yang akan membantu
memastikan keberhasilan dalam berbagai pengaturan.
Instruksi dalam Kelas Pendidikan Umum
Sebagai sekolah yang bergerak menuju inklusi semua siswa di
kelas reguler sebagai hasil dari Prakarsa Pendidikan Reguler dan
menunjukkan keengganan terhadap pengelompokan siswa
berdasarkan kemampuan atau prestasi pendidikan umum kelas
menjadi tempat di mana guru diharapkan untuk memenuhi
kebutuhan berbagai siswa

PENATALAKSANAAN
Program dan Layanan untuk Siswa Gifted
Akselerasi dan pengayaan dua pendekatan untuk memenuhi
kebutuhan yang berbakat . Percepatan dapat mencakup bergerak
maju dari seseorang teman sebayanya dalam penempatan kelas
dan / atau materi pelajaran.
Strategi pengajaran dan teknik adaptif
Terlepas dari model program yang dimanfaatkan atau pengaturan di
mana ia diajarkan, pentingnya gearing kurikulum untuk kekuatan,
bukan kelemahan, siswa berbakat akademis dengan
ketidakmampuan belajar, dan memanfaatkan berbagai strategi,
adaptasi, dan akomodasi untuk membantu mereka berhasil, secara
luas diakui.
Konseling
Siswa berbakat dengan ketidakmampuan belajar juga mengalami
konflik antara keinginan mereka untuk kemerdekaan dan perasaan
ketergantungan yang dihasilkan dari ketidakmampuan belajar ,
serta antara aspirasi tinggi dan rendah harapan orang lain mungkin
memiliki bagi mereka

KESIMPULAN

Di tataran publik istilah gifted pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada
tahun 1869. Gifted dalam pengertian yang diperkenalkan oleh Galton pada masa itu
merujuk pada suatu bakat istimewa yang tidak lazim dimiliki oleh manusia biasa yang
ditunjukkan oleh seorang individu dewasa. Menurut Galton keberbakatan istimewa ini
adalah sesuatu yang sifatnya diwariskan. Artinya keberbakatan istimewa adalah sesuatu
potensi yang menurun (genetically herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu
bentuk bakat yang istimewa ini kemudian lazim disebut sebagai gifted children.
Anak gifted berdasarkan teori three-conceptions of giftedness yang dikemukakan
Renzulli (2005) disebutkan bahwa terdapat 3 karakteristik keberbakatan anak yang harus
saling berinteraksi untuk dapat memunculkan keberbakatan pada anak. Ketiga
karakteristik tersebut antara lain: memiliki kemampuan di atas rata-rata, komitmen pada
tugas, serta kreativitas.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa anak gifted dipengaruhi oleh faktor
biologis (nature) dan sosiologis (nurture). Ini semua terkait dengan beberapa faktor
eksternal lainnya di luar fisiologis anak. Singkatnya, untuk dianggap sebagai gifted,
seorang anak harus memiliki biologis (gen, struktur otak ) dan lingkungan (pendidikan,
keamanan emosional, dsb) yang baik untuk meningkatkan dan mengeluarkan bakatnya.
Penanganan yang dapat dilakukan pada anak gifted adalah program pendidikan
individual, mengadakan kelas khusus, menyesuaikan layanan untuk anak gifted, intruksi
dalam kelas pendidikan umum, penyesuaian strategi pengajaran dan teknik adaptif, serta
menggunakan program konseling

Thank You!!

Você também pode gostar