Você está na página 1de 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN DIABETES


MELLITUS

Hermayanti, S. Kep, Ners

Konsep Dasar Asuhan


Keperawatan
Pemberian asuhan keperawatan
merupakan proses terapeutik yang
melibatkan hubungan kerja sama
antara perawat dengan klien dan
keluarga, untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal dalam
melakukan proses terapeutik maka
perawat melakukan metode ilmiah
yaitu proses keperawatan.

Proses keperawatan merupakan


tindakan yang berurutan yang
dilakukan secara sistematis dengan
latar belakang pengetahuan
komprehensif untuk :
1. Mengkaji status kesehatan klien
2. Mengidentifikasi masalah dan
diagnosa
3. Merencanakan/ intervensi
4. Mengimplementasikan rencana
5. Mengevaluasi

Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan
sistem endokrin diabetes mellitus
dilakukan mulai dari pengumpulan data
yang meliputi :
biodata
riwayat kesehatan
keluhan utama
sifat keluhan
riwayat kesehatan masa lalu
pemeriksaan fisik
pola kegiatan sehari-hari.

Hal yang perlu dikaji pada klien


degan diabetes mellitus :
a.Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot,
gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
b.Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA,
nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung.
c. Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut
kembung dan pucat.

Lanjutan
kajian......

d.Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun,
turgor kulit jelek, mual/muntah.
e.Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau
muntah, kesemutan, lemah otot,
disorientasi, letargi, koma dan bingung.
f.Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.

Lanjutan kajian......

g.Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing
dan sesak nafas.
h.Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya
kekuatan umum.
i.Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina,
serta orgasme menurun dan terjadi
impoten pada pria.

Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian data keperawatan
yang sering terjadi berdasarkan teori,
maka diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul pada klien diabetes
mellitus yaitu :
a.Kekurangan volume cairan tubuh
berhubungan dengan diuresis osmotik.
b.Perubahan status nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan
masukan oral.

Lanjutan dx kep.....
c.Resiko infeksi berhubungan dengan
hyperglikemia.
d.Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi
sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan
glukosa/insulin dan atau elektrolit.
e.Kelelahan berhubungan dengan penurunan
produksi energi metabolik.
f.Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit
jangka panjang/progresif yang tidak dapat
diobati, ketergantungan pada orang lain.
g.Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/mengingat, kesalahan
interpretasi informasi.

Rencana Keperawatan
Kekurangan volume cairan tubuh
berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan/kriteria hasil :
Mendemonstrasikan hidrasi adekuat
dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit dan
pengisian kapiler baik, haluaran urine
tepat secara individu, dan kadar
elektrolit dalam batas normal.

Lanjutan intervensi.....

Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital.
Rasional : Hypovolemia dapat
dimanifestasikan oleh hipotensi dan
takikardia.
2.)Kaji nadi perifer, pengisian kapiler,
turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional : Merupakan indikator dari
tingkat dehidrasi, atau volume
sirkulasi yang adekuat.

Lanjutan intervensi.....
3.)Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis
urine.
Rasional : Memberikan perkiraan kebutuhan akan
cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan
dari terapi yang diberikan.
4.)Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : Memberikan hasil pengkajian yang
terbaik dari status cairan yang sedang
berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan
cairan pengganti.
5.)Berikan terapi cairan sesuai indikasi.
Rasional : Tipe dan jumlah dari cairan tergantung
pada derajat kekurangan cairan dan respons
pasien secara individual.

Lanjutan
intervensi.....

Perubahan status nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakcukupan insulin,
penurunan masukan oral.
Tujuan/kriteria hasil :
Mencerna jumlah kalori/nutrien yang
tepat
Menunjukkan tingkat energi biasanya
Berat badan stabil atau bertambah.

Lanjutan intervensi.....

Intervensi :
1.)Tentukan program diet dan pola makan
pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan oleh pasien.
Rasional : Mengidentifikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.
2.)Timbang berat badan setiap hari atau
sesuai indikasi.
Rasional : Mengkaji pemasukan makanan
yang adekuat (termasuk absorbsi dan
utilisasinya).

Lanjutan intervensi.....
3.)Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki
termasuk kebutuhan etnik/kultural.
Rasional : Jika makanan yang disukai pasien dapat
dimasukkan dalam perencanaan makan, kerjasama
ini dapat diupayakan setelah pulang.
4.)Libatkan keluarga pasien pada perencanaan
makan sesuai indikasi.
Rasional : Meningkatkan rasa keterlibatannya;
memberikan informasi pada keluarga untuk
memahami nutrisi pasien.
5.)Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai
indikasi.
Rasional : Insulin reguler memiliki awitan cepat dan
karenanya dengan cepat pula dapat membantu
memindahkan glukosa ke dalam sel.

Lanjutan intervensi.....

Resiko infeksi berhubungan dengan


hyperglikemia.
Tujuan/kriteria hasil :
Mengidentifikasi intervensi untuk
mencegah/menurunkan resiko
infeksi.
Mendemonstrasikan teknik, perubahan
gaya hidup untuk mencegah
terjadinya infeksi.

Lanjutan intervensi.....
Intervensi :
1).Observasi tanda-tanda infeksi dan
peradangan.
Rasional : Pasien mungkin masuk dengan
infeksi yang biasanya telah mencetuskan
keadaan ketoasidosis atau dapat
mengalami infeksi nosokomial.
2).Tingkatkan upaya untuk pencegahan
dengan melakukan cuci tangan yang baik
pada semua orang yang berhubungan
dengan pasien termasuk pasiennya sendiri.
Rasional : Mencegah timbulnya infeksi silang.

Lanjutan intervensi.....
3).Pertahankan teknik aseptik pada prosedur
invasif.
Rasional : Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
akan menjadi media terbaik bagi pertumbuhan
kuman.
4).Berikan perawatan kulit dengan teratur dan
sungguh-sungguh.
Rasional : Sirkulasi perifer bisa terganggu yang
menempatkan pasien pada peningkatan resiko
terjadinya kerusakan pada kulit/iritasi kulit dan
infeksi.
5).Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk
efektif dan nafas dalam.
Rasional : Membantu dalam memventilasi semua
daerah paru dan memobilisasi sekret.

Lanjutan
intervensi.....

Resiko tinggi terhadap perubahan


persepsi sensori berhubungan
dengan ketidakseimbangan
glukosa/insulin dan atau elektrolit.
Tujuan/kriteria hasil :
Mempertahankan tingkat
kesadaran/orientasi.
Mengenali dan mengkompensasi
adanya kerusakan sensori.

Lanjutan
intervensi.....

Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital dan status
mental.
Rasional : Sebagai dasar untuk
membandingkan temuan abnormal
2.)Panggil pasien dengan nama,
orientasikan kembali sesuai dengan
kebutuhannya.
Rasional : Menurunkan kebingungan dan
membantu untuk mempertahankan
kontak dengan realitas.

Lanjutan
intervensi.....
3.)Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten
mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan
sehari-hari sesuai kemampuannya.
Rasional : Membantu memelihara pasien tetap
berhubungan dengan realitas dan
mempertahankan orientasi pada
lingkungannya.
4.)Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri
atau kehilangan sensori pada paha/kaki.
Rasional : Neuropati perifer dapat
mengakibatkan rasa tidak nyaman yang
berat, kehilangan sensasi sentuhan/distorsi
yang mempunyai resiko tinggi terhadap
kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan.

Lanjutan intervensi.....

Kelelahan berhubungan dengan


penurunan produksi energi
metabolik.
Tujuan/kriteria hasil :
Mengungkapkan peningkatan tingkat
energi.
Menunjukkan perbaikan kemampuan
untuk berpartisipasi dalam aktivitas
yang diinginkan.

Lanjutan intervensi.....

Intervensi :
1.)Diskusikan dengan pasien kebutuhan
akan aktivitas.
Rasional : Pendidikan dapat memberikan
motivasi untuk meningkatkan tingkat
aktivitas meskipun pasien mungkin
sangat lemah.
2.)Berikan aktivitas alternatif dengan
periode istirahat yang cukup.
Rasional : Mencegah kelelahan yang

Lanjutan
intervensi.....
3.)Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan
tekanan darah sebelum/sesudah
melakukan aktivitas.
Rasional : Mengindikasikan tingkat aktivitas
yang dapat ditoleransi secara fisiologis.
4.)Tingkatkan partisipasi pasien dalam
melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
toleransi.
Rasional : Meningkatkan kepercayaan
diri/harga diri yang positif sesuai tingkat
aktivitas yang dapat ditoleransi.

Lanjutan
intervensi.....

Ketidakberdayaan berhubungan dengan


penyakit jangka panjang/progresif yang tidak
dapat diobati, ketergantungan pada orang
lain.
Tujuan/kriteria hasil :
Mengakui perasaan putus asa
Mengidentifikasi cara-cara sehat untuk
menghadapi perasaan.
Membantu dalam merencanakan
perawatannya sendiri dan secara mandiri
mengambil tanggung jawab untuk aktivitas
perawatan diri.

Lanjutan intervensi.....
Intervensi :
1.)Anjurkan pasien/keluarga untuk
mengekspresikan perasaannya tentang
perawatan di rumah sakit dan penyakitnya secara
keseluruhan.
Rasional : Mengidentifikasi area perhatiannya dan
memudahkan cara pemecahan masalah.
2.)Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau
keluarga.
Rasional : Harapan yang tidak realistis atau adanya
tekanan dari orang lain atau diri sendiri dapat
mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan
kontrol diri dan mungkin mengganggu
kemampuan koping.

Lanjutan
intervensi.....
3.)Berikan dukungan pada pasien untuk
ikut berperan serta dalam perawatan diri
sendiri dan berikan umpan balik positif
sesuai dengan usaha yang dilakukannya.
Rasional : Meningkatkan perasaan kontrol
terhadap situasi.
4.)Berikan dukungan pada pasien untuk
ikut berperan serta dalam perawatan diri
sendiri.
Rasional : Meningkatkan perasaan kontrol
terhadap situasi.

Lanjutan
intervensi.....
g.Kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/mengingat, keselahan interpretasi
informasi.
Tujuan/kriteria hasil :
Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit.
Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan
proses penyakit dan menghubungkan gejala
dengan faktor penyebab.
Dengan benar melakukan prosedur yang perlu
dan menjelaskan rasional tindakan.

Lanjutan
intervensi.....

Intervensi :
1.)Ciptakan lingkungan saling percaya
Rasional : Menanggapai dan
memperhatikan perlu diciptakan
sebelum pasien bersedia mengambil
bagian dalam proses belajar.
2.)Diskusikan dengan klien tentang
penyakitnya.
Rasional : Memberikan pengetahuan
dasar dimana pasien dapat membuat
pertimbangan dalam memilih gaya
hidup.

Lanjutan
intervensi.....

3.)Diskusikan tentang rencana diet,


penggunaan makanan tinggi serat.
Rasional : Kesadaran tentang pentingnya
kontrol diet akan membantu pasien
dalam merencanakan makan/mentaati
program.
4.)Diskusikan pentingnya untuk
melakukan evaluasi secara teratur dan
jawab pertanyaan pasien/orang terdekat.
Rasional : Membantu untuk mengontrol
proses penyakit dengan lebih ketat.

IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN/
IMPLEMENTASI SESUAI INTERVENSI
DAN EVALUASI BERDASARKAN
TUJUAN SERTA KRITERIA HASIL YG
DITENTUKAN DALAM INTERVENSI.

ANDA INGIN SUKSES????


TETAPKAN TUJUAN HIDUP ANDA
JALANI DAN NIKMATI PROSESNYA
LAKUKAN APAPUN KEGIATANNYA DENGAN
TULUS DAN IKHLAS
BERPIKIR POSITIF
YAKINI BAHWA SEMUA AKAN BERHASIL
JIKA JATUH....SEGERA BANGKIT LAGI!!!!
GUNAKAN PERISAI KEHIDUPAN (TUHAN,
ORANG TUA DAN PASANGAN HIDUP
SERTA ALAM SEMESTA)

TO BE
CONTINOED FOR
THE NEXT TIME

Você também pode gostar