Você está na página 1de 24

Nama Anggota :

Fin Adi Sirojuddin


Hamida Afrina
Luluk Farida
Ferbiyan Grafianni

(A.2013.1.32324)
(A.2013.1.32325)
(A.2013.5.32357)
(A.2013.5.32361)

Analisis
MakroEkonomi
dan Industri

Analisis
MakroEkonomi
dan
Industri
MILDRED DAN ROBERTO adalah investor baru yang
pernah mendegar tentang analisis makro ekonomi dan
industry namun mereka belum sepenuhnya paham
akan makna istilah tersebut dan bagaimana cara
memanfaatkan untuk mengelola portofolio
mereka.

Ekonomi Global
Analisis prospek perusahaan dengan metode atas-bawah (top-down)
Harus dimulai dari ekonomi global. Ekonomi international dapat
memengaruhi prospek ekspor perusahaan, kompetensi harga dengan
para pesaing, atau laba yang diperoleh dari investasi luar negeri.
Setelah surutnya kekhawatiran akan masa depresi global pada krisis
keuangan 2008, pasar modal diseluruh dunia merespon dengan kompak
dengan imbal hasil tahunan melampaui 30%.
Perubahan nilai tukar riil mengukur seberapa besar harga barang asing
menjadi lebih mahal atau lebih murah dengan memperhitungkan
fluktuasi nilai tukar dan perbedaan inflasi antar Negara.

MakroEkonomi Domestik
Produk Domestik Bruto atau PDB adalah jumlah barang dan
jasa yang diproduksi ekonomi atau Negara. PDB yang
meningkat mengindikasikan ekonomi yang berkembang dan
mempumyai banyak peluang untuk meningkatkan pemjualan
perusahaan.
Ketenaga Kerjaan adalah presentase total angkatan kerja (orang
yang bekerja aktif atau aktif mencari pekerjaan) yang belum
mendapat pekerjaan. Tingkat pengangguran mengukur sejauh
mana ekonomj beroprasi secara penuh. Tingkat pengangguran
adalah factor yang terkait dengan pekerjaan saja, namun kita
dapat melihat tingkat utilisasi kapasitas pabrik, yaitu rasio produksi
pabrik sesungguhnya disbanding potensi produksi,

MakroEkonomi Domestik
Inflasi adalah tingkat kenaikan harga secara umum. Tingkat inflasi
yang tinggi sering diasosiasikan dengan ekonomi yang terlalu
panas, yaitu ekonomi dimana permintaan barang dan jasa lebih
tinggi daripada kapasitas produksi, sehingga terjadi kenaikan harga
harga barang.
Suku Bunga suku bunga yang tinggi mengurangi nilai kini dari arus
kas medatang, sehingga daya Tarik peluang investasi menjadi
menurun. Karena alasan ini, suku bunga riil adalah factor penentu
kunci pengeluaran investasi bisnis. Permintaan property yang
berharga tinggi juga sangat sensitive terhadap suku bunga karna
suku bunga mempengaruhi pembayaran bunga.

MakroEkonomi Domestik
Defisit Anggaran pemerintah pusat adalah selisih antara
pendapatan dan belanja Negara. Kekurangan anggaran harus
ditutup dengan untuh pemerintah. Utang pemerintah yang
berjumlah besar dapat menaikkan suku bunga dengan meningkatkan
permintaan utang total dalam ekonomi.

Sentimen optimism atau pesimisme konsumen dan produsen


menganai keadaan ekonomi adalah penentu besar dalam kinerja
ekonomi. Jika tingkat kepercayaan konsumen cukup baik mengenai
tingkat pendapatan mereka dimasa depan, misalnya, mereka anda
lebih berkenan untuk membeli barang-barang berharga tinggi.
Begitu pula dengan perusahaan yang akan menaikkan tingkat
produksi dan persediaan apabila mereka mengantisipasi
permintaan yang tinggi akan barang yang mereka jual

Guncangan Permintaan dan


Penawaran
Guncangan Permintaan adalah kejiadian yang mempengaruhi

permintaan barang dan jasa dalam ekonomi. Contoh guncangan


positif adalah turunnya tariff pajak, meningkatnya uang beredar, atau
meningkatnya permintaan expor asing
Guncangan Penawaran adalah kejadian yang memengaruhi
kapasitas dan biaya produksi contohnya adalah perubahan harga
minyak import;musing dingin, banjir, atau kekeringan yang dapat
merusak produk pertanian dalam jumlah besar; perubahan tingkat
pendidikan tenaga kerja suatu ekonomi; atau perubahan tingkat kerja.

Kebijakan Pemerintah Federal

Seperti disebutkan dalam bagian sebelumnya, pemerintah


memeliki dua kategori luas kebijkan makroekonomi kategori
yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa dan yang
memengaruhi penawaran.
Intinya :
Kategori yg memengaruhi adalah permintaan barang dan jasa
dan penawaran.

Kebijakan Fiskal
Dampak Neto
Efek Neto

Kebijakan Moneter
Meski sulit di
implementasikan,namun
berdampak langsung pada
ekonomi

Kebijakan Sisi Penawaran


Tujuan: membuat lingkungan dmn pekerja dan
pemilik modal memiliki insentif dan
kemampuan maksimum untuk memproduksi
dan mengembangkan produk.

Siklus Bisnis
Siklus bisnis adalah suatu deretan masa resesi dan masa
kemakmuran yang berulang-ulang dengan teratur dan yang
meluas ke mana-mana. Siklus siklus bisnis ini harus
dibedakan dari variasi musiman (berkurangnya penjualan
baju hangat pada musim panas) dan kecenderungan (trend)
sekular (terutama yang berhubungan dengan populasi
seperti ledakan kelahiran bayi). Tahapan-tahaan dari siklus
bisnis ini adalah tahapan kulminasi, kontraksi, resesi, nadir,
perbaikan, dan ekspansi.
Adanya siklus bisnis ini paling mudah dilihat dari jumlah
orang yang diberhentikan dari pekerjaannya dan mengalami
kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Pada masa-masa puncak aktivitas
ekonomi hal seperti ini sangat jarang
terjadi. Tapi dalam masa resesi, hal ini
merupakan suatu hal yang sangat
umum.

Siklus Bisnis
RESESI
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang meluas ke
mana-mana. Penurunan semacam ini biasanya
menyebabkan banyak pekerja yang kehilangan
pekerjaannya. Suatu resesi yang serius biasanya disebut
depresi. Penyebab resesi berkaitan dengan kelebihan
persedian barang, penurunan konsumsi (misalnya
disebabkan oleh rasa takut akan keadaan masa depan),
kurangnya inovasi dan pembentukan modal baru, serta
goncangan acak.
PENUNDAAN PEMBELIAN BARANG
Siklus-siklus bisnis dipengaruhi secara signifikan
oleh perubahan jumlah penjualan barang-barang
yang berlangsung beberapa tahun karena
penundaan pembelian barang-barang itu melalui
pemeliharaan dan perbaikan tambahan terhadap
barang-barang tadi. Barang-barang yang dapat
ditunda pembeliannya adalah biasanya barang
yang tahan lama dan modal baru.

Siklus Bisnis
RESESI
Resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang meluas ke
mana-mana. Penurunan semacam ini biasanya
menyebabkan banyak pekerja yang kehilangan
pekerjaannya. Suatu resesi yang serius biasanya disebut
depresi. Penyebab resesi berkaitan dengan kelebihan
persedian barang, penurunan konsumsi (misalnya
disebabkan oleh rasa takut akan keadaan masa depan),
kurangnya inovasi dan pembentukan modal baru, serta
goncangan acak.
PENUNDAAN PEMBELIAN BARANG
Siklus-siklus bisnis dipengaruhi secara signifikan
oleh perubahan jumlah penjualan barang-barang
yang berlangsung beberapa tahun karena
penundaan pembelian barang-barang itu melalui
pemeliharaan dan perbaikan tambahan terhadap
barang-barang tadi. Barang-barang yang dapat
ditunda pembeliannya adalah biasanya barang
yang tahan lama dan modal baru.

Analisis Industri
Dengan alasan yang sama seperti analisis makroekonomi, analisis
Industri juga sangat penting. Industri sangat sulit untuk memiliki
kinerja yang baik ketika kondisi makroekonomi buruk, dan biasanya
perusahaan dalam industri yang bermasalah juga tidak memiliki
kinerja yang baik. Kita telah melihat bahwa kinerja ekonomi dapat
sangat bervariasi antar-negara, begitu pula dengan kinerja industri
yang dapat beragam antar-industri.
Mendefinisikan Industri Industri merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi
atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Walaupun kita sudah memahami defininisi dari
industri itu sendiri akan tetapi dalam
praktiknya membedakan satu industri dengan
industri lainnya terkadang sangat sulit
dilakukan.

Sensivitas Terhadap Siklus


Bisnis
Tidak semua Industri memiliki tingkat sensivitas yang
sama akan siklus bisnis. Tiga faktor yang menentukan
sensivitas pendapatan terhadap siklus bisnis. Pertama
adalah sensivitas penjualan. Kebutuhan pokok akan
menunjukkan sensivitas yang rendah terhadap kondisi
usaha.Contoh industri dalam kelompok ini adalah
makanan, obat-obatan, dan jasa kesehatan.
Industri lain yang memiliki sensivitas rendah adalah
industri yang permintaannya tidak banyak ditentukan
oleh tingkat pendapatan contohnya adalah film, karena
konsumen cenderung beralih dari jenis hiburan lain ke
film saat tingkat pendapatan sedang rendah.

Sensivitas Terhadap Siklus


Bisnis
Faktor kedua yang menentukan tingkat sensivitas siklus
bisnis adalah solvabilitas operasi, yaitu pembagian
antara biaya tetap dan biaya variabel. Perusahaan
dengan jumlah biaya variabel lebih besar dibanding
biaya tetap akan memiliki sensivitas lebih rendah
terhadap kondisi usaha. Alasannya adalah jika kondisi
ekonomi menurun, perusahaan bisa mengurangi biaya
karena produksi juga turun sesuai dengan turunnya
penjualan.
Faktor yang ketiga yang mempengaruhi tingkat
sensivitas siklus bisnis adalah leverege keuangan, yaitu
penggunaan pinjaman. Pembayaran bunga pinjaman
harus dibayarkan berapapun jumlah penjualan
perusahaan. Bunga pinjaman adalah biaya tetap yang
juga meningkatkan sensuvitas laba terhadap kondisi
bisnis.

Rotasi Sektor
Satu cara lain yang banyak dipakai analisis untuk menilik
hubungan antara industri dan siklus bisnis adalah rotasi
sektor. Konsepnya adalah mengalihkan portofolio menjadi
lebih berat ke kelompok industri atau sektor yang
diharapkan akan berkinerja lebih baik dibanding yang lain
berdasarkan penilaian tentang keadaan siklus bisnis. Rotasi
sektor seperti halnya strategi pengaturan waktu pasar
lainnya, hanya akan berhasil jika seseorang dapat
mengantisipasi tahap siklys bisnis selanjutnya secara lebih
baik dibanding dengan investor lain.

Siklus Hidup
Siklus hidup industri secara umum dapat dideskripsikan
dengan empat tahap : Pertama Tahap permulaan yang ditandai
dengan pertumbuhan yang amat sangat cepat karena pasar
produk baru belum jenuh, kedua tahap konsolidasi pada tahap ini
produk mulai mapan, akan tampak perusahaan-perusahaan yang
memimpin industry
Pada tahap ini, industri tetap akan tumbuh lebih cepat dibanding
ekonomi saat produk memasuki pasar dan menjadi lebih umum
dipakai. Tahap ketiga adalah tahap dewasa pada tahap ini, produk
telah mencapai potensi penuh untuk digunakan konsumen.

Siklus Hidup
Pertumbuhan hanya akan mengikuti pertumbuhan ekonomi secara
umum. Produk menjadi terstandarisasi dan produsen dipaksa untuk
bersaing dalam harga. Perusahaan dalam tahap ini terkadang
dianggap penghasil arus kas yang memilki arus kas stabil, namun
tidak memiliki banyak peluang ekspansi yang menguntungkan.
Tahap keempat adalah Penurunan Relatif pada tahap ini, industri
mungkin tumbuh dengan laju yang lebih rendah dari laju ekonomi
keseluruhan, atau bahkan menyusut. Alasannya mengkin karena
produk tidak lagi dipakai, kompetisi dengan pemasok baru yang
berbiaya rendah atau kompetisi dengan produk baru.

Struktur Industri dan


Kinerja
Michael Porter telah menyorot lima faktor penentu kompetisi :
ancaman pesaing baru,persaingan antar pemain saat ini, tekanan
harga dari produk pengganti, daya tawar pembeli dan daya tawar
pemasok.
Ancaman pesaing baru
Masuknya pesaing baru ke industri memberi tekanan pada harga
dan laba. Bahkan, jika perusahaan belum benar-benar memasuki
industri, kemungkinan itu telah memberi tekanan pada harga
karena harga dan margin laba akan menarik pesaing baru.
Persaingan antar kompetitor saat ini
Apabila terdapat pesaing dalam satu industri, biasanya kompetisi
harga lebih tinggi dan margin laba lebih rendah karena para
pesaing berusaha untuk menaikkan pangsa masing-masing.

Struktur Industri dan


Kinerja
Tekanan dari Produk Pengganti
Produk pengganti artinya industri bersaing dengan perusahaanperusahaan lain di industri yang terkait. Contohnya produsen gula
dengan produsen sirup jagung.
Daya Tawar Pembeli
Jika pembeli membeli sebagian besar hasil keluaran suatu industri,
maka pembeli tersebut memiliki daya tawar yang besar dan dapat
menegosiasikan harga khusus.
Daya Tawar pemasok
Jika pemasok bahan modal kunci memiliki kontrol monopolistik
produk, pemasok tersebut dapat menerapkan harga yang lebih
tinggi dan mengurangi laba industri.

Você também pode gostar