Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Angiofibroma
=Nasofaring Angiofibroma Juvenile
=Angiofibrom Nasofaring Belia
Pendahuluan
Lokalisasi : Atap
Dinding lateral
Warna
: Merah
Bertangkai / Tidak
Banyak di Indonesia
Tidak terikat ras
Kebanyakan pada laki-laki
Umur pre pubertas
Sifat residif
Ada hubungan hormonal?
Menghilang setelah pubertas?
Kekerapan
0,05% dari seluruh tumor kepala dan leher
Di RSUP H.Adam Malik Medan (thn1994-
Etiologi
Belum jelas
Diduga faktor ketidakseimbangan hormonal
Histopatologi
Terdiri dari
: Angioma + Fibroma
Histopatologi : Benigna
Klinis
: Maligna
Ke Lateral :
Ke foramen Sfenopalatina
masuk ke
fisura pterigomaksila & mendesak dinding
posterior sinus maksila
Bila terus meluas
masuk kefossa
infra temporal benjolan di pipi dan rasa
penuh di wajah
Bila mendorong salah satu /kedua bola mata
muka kodok
Diagnosis
Riwayat Penyakit
80%: > hidung tersumbat progresif
Pemeriksaan Klinis
Rinoskopi Anterior Massa merah muda
Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi konvensionaltanda Holman
Embolisasi
Terjadi trombosis intravaskular
Vaskularisasi berkurang
Mempermudah pengangkatan tumor
Biopsi
> Pada beberapa sentra kontraindikasi karena bisa
terjadi perdarahan masif
> Dibagian THT FK USU : dilakukan biopsi, jika ada
ruangan (space) dikavum nasi untuk tampon anterior
Penatalaksanaan
Perdarahan : Tamponade
Radiasi
Hormonal
Operasi :- transpalatal
- rinotomi lateral
Vertikal
Horizontal
- midfacial degloving
- kraniotomi
Sitostatika :???
Terima
kasih