Você está na página 1de 20

ASTHMA

Oleh :
Fitri Permatasari
Pembimbing :
dr. Dinny G. Prihadi, Sp.PD

DEFINISI
Penyakit paru dengan karakteristik :
1. Obstruksi saluran nafas yang reversible
2. Inflamasi saluran nafas
3. Hiperaktivitas saluran nafas

KLASIFIKASI

PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS
1.

Anamnesis
. Keluhan : batuk, sesak, mengi atau
rasa berat di dada terutama memberat
malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani.
.Adanya penyakit alergi lain pada pasien
maupun keluarga.
.Keluhan sering dicetuskan oleh
beberapa faktor pencetus.

2. Pemeriksaan Fisik
Ekspirasi memanjang
Mengi
Hiperinflasi dada
Pernafasan cepat
Sianosis
Auskultasi didapatkan wheezing.

3. Pemeriksaan Penunjang
Spirometri

Uji Provokasi Asma


Pemeriksaan Eosinofil dalam darah
Foto rontgen thorax
Analisa Gas Darah

DIAGNOSA BANDING

Bronkitis Kronik
batuk kronik, sputum 3 bulan dalam
setahun dalam 2 tahun, meningkat usia
>35tahun dan perokok berat.

Emfisema Paru
sesak tidak ada masa remisi, pada
pemeriksaan fisik didapatkan dada cembung,
pernajakan nafas terbatas, hipersonor, pekak
hati menurun dan suara nafas sangat lemah.

Gagal Jantung Kiri


tiba-tiba terbangun malam hari karena
sesak dan menurun/menghilang kalau duduk.
Gejala dapat diperberat/diperingan dengan
aktivitas.

OBAT-OBAT ANTIASMA
1.

Pencegah (controller)
dipakai setiap hari agar gejala asma
persisten tetap terkendali yaitu antiinflamasi (kortikosteroid hirup) dan
bronkodilator kerja panjang (salmaterol
dan formoterol).

2. Penghilang gejala (reliever)


merelaksasi bronkokonstriksi dan gejalagejala akut yang menyertainya dengan
segera. Yaitu agonis beta 2 hirup kerja
pendek (fenoterol, salbutamol,terbutalin),
kortikosteroid sistemik (metilprednisolon),
antikolinergik hirup (ipatropium bromida),
teofilin kerja pendek, agonis beta 2 oral
kerja pendek.

Você também pode gostar