Você está na página 1de 27

P EN G ELO LA A N JA LA N

N A FA S
Nur Hajriya Brahmi
Pembimbing : dr. Aria Dian Primatika, SpAn, KIC

PEN D AH U LU AN
Kemampuan mengelola Jalan Nafas (Airway

Management ) sangat penting


Penanganan airway mendapat prioritas pertama
karena jika tidak ditangani akan mengakibatkan
kematian yang cepat, dan penanganan segera
perlu dilakukan.
Prioritas utama dalam manajemen jalan napas
adalah membebaskan jalan napas dan
mempertahankan agar jalan napas tetap bebas
untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru
secara normal sehingga menjamin kecukupan
oksigen tubuh.

Anatom iJalan N afas


Jalan Nafas Atas
Diatas glottis (hidung

hingga glottis)

Jalan Nafas Bawah


Dibawah pita suara

(vocal cord) hingga


paru yakni trakhea
bronkus dan
cabangnya

Anatom y Jalan N afas Atas


Hidung
Faring
Laring

H idung

Perdarahan berasal dari cabang ethmoid A. Ophtalmika, A.


Sphenopalatina, cabang palatina A. Maksilaris, cabang superior labial
dan lateral A. Fascialis.
Coleman L, Zakowski M, Gold JA, Ramanathan S 2013. Functional Anatomy of The Airway. In Benumof and Hargberg.
Airway Management. Philadelphia, 2013. 3rd ed. p.18-35

Faring
Panjang 12 -15 cm

dari basis kranii ke


anterior kartilago
krikoid dan batas
inferior vertebra
cervical 6 aspek
posterior
Terdiri dari :
Nasofaring
Orofaring
Laringofaring

Faring

Coleman L, Zakowski M, Gold JA, Ramanathan S 2013. Functional Anatomy of The Airway. In Benumof and Hargberg.
Airway Management. Philadelphia, 2013. 3rd ed. p.18-35

Laring

Coleman L, Zakowski M, Gold JA, Ramanathan S 2013. Functional Anatomy of The Airway. In Benumof and Hargberg.
Airway Management. Philadelphia, 2013. 3rd ed. p.18-35

LARIN G

Coleman L, Zakowski M, Gold JA, Ramanathan S 2013. Functional Anatomy of The Airway. In Benumof and Hargberg.
Airway Management. Philadelphia, 2013. 3rd ed. p.18-35

Anatom i
N. Cranialis
N. V1
N. V2
N. V3
N. VII
N. IX

N. Rekuren

laringeus
N. Vagus
Morgan GE. 2006. Airway Management In Clinical Anesthesiology, 4th ed, New York : Mcgraw hill: p. 91-115

PEN G ELO LAAN JALAN N AFAS


Pengelolaan jalan napas target airway clear

(tidak terjadi sumbatan jalan nafas) pembebasan


jalan nafas
Keadaan sumbatan jalan nafas bisa terjadi :
Trauma wajah, fraktur ramus mandibula bilateral
Perlukaan daerah leher
Cairan yang bisa menyebabkan aspirasi : muntahan,

darah
Edema laring akut
Trauma inhalasi

Pembebasan jalan nafas :


Tanpa alat
alatDR. Airway Management. A Review and Up to date.
SolizJN,Dengan
Sinha AC, Thakkar
2002; 6: p. 1

Journal of Anesthesiology

PEN G ELO LAAN JALAN N AFAS


Bila pasien sadar ajak berbicara.

Bila pasien tidak sadar potensi


terjadi sumbatan jalan nafas
Pemberian oksigen : nasal kanul
masker dengan reservoir. Pemberian
ventilasi jackson reese / bagging
bila diperlukan
Nilai jalan nafas : Look, Listen,Feel

PEM BEBASAN JALAN N AFAS


TAN PA ALAT
3 cara yang lazim digunakan untuk

membuka jalan napas (triple airway


manuver), yaitu :
head-tilt (dorong kepala ke belakang).
chin-lift Maneuver (tindakan

mengangkat dagu).
jaw-thrust Maneuver (tindakan
mengangkat sudut rahang bawah ke
atas).

H ead Tilt
meletakkan 1 telapak

tangan pada dahi


pasien, pelan-pelan
tengadahkan kepala
pasien dengan
mendorong dahi ke
arah belakang
sehingga kepala
menjadi sedikit
tengadah (slight
Extention).

Chin Lift
Menggunakan

jari tengah dan


jari telunjuk
untuk
memegang
tulang dagu
pasien, kemudian
angkat dan
dorong tulangnya
ke depan

Jaw Thrust
mendorong sudut

rahang kiri dan


kanan ke arah atas
sehingga barisan
gigi bawah berada
di depan barisan
gigi atas.

PEM BEBASAN JALAN N AFAS


D EN G AN ALAT
bila
pengelolaan tanpa alat yaitu secara

manual tidak berhasil sempurna


pasien memerlukan bantuan untuk
mempertahankan jalan napas dalam
jangka waktu lama / indikasi pasien
memerlukan definitive airway.

Cook TM, Behringer EC, Benger J. Airway management outside the operating room: hazardous and
incompletely studied. Curr Opin Anaesthesiol 2012; 25: 4619

Pipa O rofaring
mempertahankan

jalan napas tetap


terbuka dan
menahan pangkal
lidah agar tidak
jatuh ke belakang
yang dapat
menutup jalan
napas pada pasien
tidak sadar

N asopharingealTube
mempertahankan

jalan napas tetap


terbuka

Endotrakealtube
gold standard untuk

pembebasan jalan
napas.
Definite airway
proses memasukkan
pipa endotrakheal ke
dalam trakhea, bila
dimasukkan melalui
mulut disebut intubasi
orotrakhea, bila melalui
hidung disebut intubasi
nasotrakhea.

EndotrakhealTube :Intubasi

Endotrakhealtube :Intubasi

Visualisasi Penempatan ETT

LM A (LARYN G EAL M ASK


AIRW AY)

Alternative airway
Algoritma intubasi

sulit

Pembebasan jalan

napas yang
dipasang di
supraglotis

http://www.lmana.com/pwpcontrol.php?pwpID=6347

LM A :U KU RAN D AN CARA
PEM ASAN G AN

http://circ.ahajournals.org/content/1
02/suppl_1/I-95/F3.expansion.html

Krikotiroidektom i
2 jenis

krikotiroidotomy:
Krikotiroidotomy

dengan jarum
(Needle
Cricothyroidotomy).
Krikotiroidotomy
dengan
pembedahan,
dengan pisau
(Surgical
Cricothyroidotomy).

Sim pulan
Pengelolaan jalan nafas efektif

merupakan fondasi utama pada


pengelolaan pasien trauma maupun
pasien kritis.
Prioritas utama dalam pengelolaan
jalan napas adalah membebaskan
jalan napas dan mempertahankan
agar jalan napas tetap bebas untuk
menjamin masuknya udara ke paru
secara normal sehingga menjamin

TERIM A KASIH

Você também pode gostar