Você está na página 1de 40

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN

KEJADIAN SINDROMA DISPEPSIA PADA


MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS

MUHAMMAD ATIF GAZALI


1110314002

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB 1. PENDAHULUAN

Rumusan
Masalah

Latar
Belakang

Pendahuluan

Manfaat
Penelitian

Tujuan
Penelitian

LATAR BELAKANG
Sindroma dispepsia menurut ROME III, pada perut bagian
atas :
Rasa penuh setelah makan
Rasa cepat kenyang atau tidak mampu menghabiskan

ukuran makan normal


Rasa nyeri epigastrik
Rasa terbakar pada bagian epigastrik
(Feldman et al, 2016)

Penderita bisa terganggu dengan aktivitas harian.


Antara faktor penyebab terjadinya sindroma

dispepsia adalah stres, mendapatkan penilaian yang


negatif dan terjadinya kecemasan.
Stres psikosososial dapat memicu kejadian gejala

gastrointestinal.
(De la Roca,2010 ; Drossman, 2006)

Semakin tinggi tingkat stres, semakin sering berhubungan

dengan kejadian sindroma dispepsia.


Persentase tingkat stres berat yang mengalami sindroma

dispepsia lebih banyak berbanding stres ringan-sedang.


Berbagai macam stresor yang menyebabkan stres pada

mahasiswa sehingga bisa menyebabkan sindroma


dispepsia.
(Susanti et al,2010 ; Hutapea, 2013)

Dunia
Sekitar 8.5% - 56%
populasi dunia
mengalami sindroma
dispepsia.
( Yazdanpanah, 2012)

Indonesia
Menempatkan di urutan
yang ke-5 dari 10 daftar
penyakit pada pasien
rawat inap.
Urutan yang ke-6 pada
pasien rawat jalan.
Hampir 30% kasus pada
praktek umum dan 60%
pada spesialisasi.
(Depkes RI,2011;
Djojoningrat, 2009)

RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan


kejadian sindroma dispepsia pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara
tingkat stres dengan kejadian
sindroma dispepsia pada
mahasiswa Fakultas
Kedokteran UNAND

Tujuan Khusus
Mengetahui distribusi
frekuensi tingkat stres pada
mahasiswa Fakultas
Kedokteran UNAND
Mengetahui distribusi
kejadian sindroma dispepsia
pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran UNAND.

MANFAAT PENELITIAN

Peneliti

Menambah informasi dan memperoleh


pengetahuan peneliti mengenai tingkat
stres dan kejadian sindroma dispepsia.

Mahasiswa

Meningkatkan sumber informasi pada


mahasiswa mengenai hubungan
tingkat stres dengan kejadian
sindroma dispepsia.

Institusi

Sebagai acuan pihak kampus , sebagai


contoh membuat suatu lembaga
konseling untuk manajemen stres yang
terkait dengan sindroma dispepsia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

SINDROMA DISPEPSIA

Merupakan sebuah
kompleks gejala
perut bagian atas.
(Marko,2011)
> Rasa penuh setelah
makan, cepat kenyang,
rasa nyeri epigastrik
dan rasa terbakar pada
epigastrik.(Feldman et
al,2016)

Negara
berkembang
Negara barat 2025%
Perempuan lebih
cenderung
berbanding lakilaki
Menurun dengan
meningkatnya usia
seseorang.
(Marko,2011)

Etiologi

Dua kategori yaitu :


Dispepsia organik
Dispepsia fungsional
Psikologi seperti depresi dan stres, ulkus
peptikum, GERD, Kanker Lambung,
Gangguan pankreas, intoleransi obat atau
makanan, penyakit sistemik dan menular.
(Djojoningrat, 2009 ; Oustamanolakis et al,
2012)

Faktor Resiko

Faktor
Internal

Jenis kelamin
Usia
Genetik
Hormonal
Psikologi
(Stres)

Faktor
Eksternal

Makanan
Minuman
Lingkungan
Obat-obatan

Patofisiologi
Masalah psikologi
seperti stres

Sekresi asam
lambung

Infeksi Helicobacter
pylori

Menurut
Djojoningrat(2009)

Dismotilitas traktus
GI dan ambang
rangsang persepsi

Patofisiologi

Aktivitas mioelektrik lambung

Disfungsi autonom

Diet dan faktor


lingkungan

Hormonal

Diagnosis
Anamnesis.
(Status gizi, berat
badan, selera makan,
kondisi mental)
Pemeriksaan laboratorium

Diagnosis Sindroma
Dispepsia

Radiologi

Endoskopi

(Feldman et al, 2016 ; Abdullah,2012)

Tatalaksana
Cognitive behavioral therapy

Tatalaksana
Sindroma
Dispepsia

Medikamentosa

Dietetik

(Dehganizade, 2015 ; Djojoningrat,2009)

STRES

Respon manusia
yang bersifat nonspesifik terhadap
setiap tuntutan
kebutuhan yang ada
dalam dirinya.
(American Institute
of Stress,2013)

Klasifikasi
Eustres (Stres positif)
Distres (stres negatif)
(Walker, 2002)

Tipe
Akut
Episodik
Kronik
(Payne, 2002)

Stresor yang
mempengaruhi stres
ada beberapa yaitu :
Psikologik
Sosial
Spiritual
Biologik
Kimia
Fisik
(Rasmun,
2004)

Gejala Stres

Fisik

Lelah
Sukar tidur
Sakit kepala
Nyeri dada
Jantung
berdebar

Psikis
(Kejiwaan)
Cepat marah
Ingatan
melemah
Tak mampu
berkonsentrasi
Emosi tidak
terkendali
(Hidayat, 2009)

Tingkat stres
(Rasmun,

Ringan

2004)

Sedang

Berat

Respon fisiologis

LAS
- Respons
pada lokal
atau
setempat

GAS
- Mempunyai 3
fase :

> Waspada
> Resistensi
> Kelelahan
(Selye , 1975)

Tatalaksana Stres

Farmakologi
: contoh ,
anti
depresan

Kognitif

Perilaku

Relaksasi

Hubungan stres dengan sindroma dispepsia

Jalur
neurogen

Jalur
neurohormonal

(Mudjaddid,2009 ; Carabotti, 2015)

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL


DAN HIPOTESIS

HIPOTESIS
H0 : Terdapat hubungan antara
tingkat stres dengan kejadian
sindroma dispepsia pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas
H1 : Tidak terdapat hubungan antara
tingkat stres dengan kejadian
sindroma dispepsia pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.

BAB 4. METODE PENELITIAN

JENIS
PENELITIAN
PENGOLAHAN
DAN ANALISIS
DATA

PROSEDUR
PENGAMBILAN
DATA

LOKASI DAN
POPULASI

METODE
PENELITIAN

INSTRUMEN

DEFINISI
OPERASIONAL

SAMPEL DAN
BESAR SAMPEL

Jenis penelitian
Deskriptif-Analitik cross
sectional

Waktu
Bulan September
Desember 2016

Lokasi
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas

Populasi
Mahasisiwa FK UNAND
angkatan 2013 hingga
2015

Teknik pengambilan
sampel
Proportionate stratified
random sampling

BESAR SAMPEL
Rumus Slovin

n = besar sampel
N = jumlah populasi
(825 orang)
e = batas toleransi
kesalahan (5%)
1 = konstanta
n=
orang

269.6 = 270

Distribusi Jumlah Sampel


Sampel di ambil secara
acak dari setiap angkatan
dengan 1/3 dari jumlah
270. Jadi,
Angkatan 2013 = 90
orang
Angkatan 2014 = 90
orang
Angkatan 2015 = 90
orang

Kriteria Inklusi

Kriteria Eksklusi

Mahasiswa FK
UNAND angkatan
2013 2015
Telah menandatangani
surat persetujuan
pengisian kuesioner .

Mahasiswa FK
UNAND angkatan
2013-2015 yang tidak
menandatangani surat
persetujuan pengisian
kuesioner .
Menderita GERD,
tukak peptik, gangguan
pankreas, kanker
lambung, penggunaan
obat jangka panjang
dan menderita
penyakit sistemik.

DEFINISI OPERASIONAL
Stres

Sindroma Dispepsia

Definisi

Keadaan internal yang


diakibatkan oleh tuntutan fisik
dari tubuh atau oleh kondisi
lingkungan dan sosial .

Kumpulan keluhan pada daerah


abdomen bagian atas yang terdiri
dari rasa tidak nyaman, nyeri
,terbakar dan cepat kenyang.

Cara Ukur

Kuesioner

Kuesioner

Alat Ukur

Kuesioner Depression anxiety and


Stress Scale 42 (DASS 42)

Kuesioner Rome III

Skala Ukur

Ordinal

Ordinal

Hasil

1.
a.
b.
c.
d.

Stres
Ringan = 15-18
Sedang =19-25
Berat = 26-33
Sangat berat = > 34

2. Tidak stres = 0-14

1. Sindroma dispepsia
a.
Tipe Postprandial Distress
Syndrome(PDS) yaitu rasa
kembung, penuh atau kenyang
setelah makan.
b.
Tipe Epigastric Pain
Syndrome (EPS) yaitu rasa nyeri
terbakar di epigastrium.
2. Tidak sindroma dispepsia

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang


terdiri daripada beberapa pertanyaan.
Pertanyaan pada kuesioner berdasarkan variabelvariabel yang akan diukur yang terdapat pada
kerangka konsep penelitian yaitu hubungan tingkat
stres dengan kejadian sindroma dispepsia.

ALUR PENELITIAN

PENGOLAHAN DATA

1.
2.
3.
4.

Menyunting data (Editing), yaitu data-data diperiksa


kelengkapan dan kejelasannya terlebih dahulu.
Mengkode data (Coding), yaitu proses pemberian kode
pada setiap data variable yang telah terkumpul yang berguna
untuk memudahkan pengolahan selanjutnya.
Memasukkan data (Entry), yaitu memasukkan data-data
ke dalam program Statistical Program for Social Science
(SPSS) secara single entry.
Membersihkan data (Cleaning), yaitu data yang telah
dientry, diperiksa kembali untuk memastikan bahwa data
tersebut telah bersih dari kesalahan, baik kesalahan dalam
pengkodean maupun kesalahan dalam pembacaan kode.

ANALISIS DATA

Analisis
Univariat
Distribusi
frekuensi
tingkat stres
Distribusi
frekuensi
sindroma
dispepsia

Analisis
Bivariat
Uji korelasi
Spearman
dengan
menggunakan
SPSS

DUMMY TABLE
Distribusi mahasiswa berdasarkan Frekuensi
Tingkat Stres
Tingkat Stres

Normal
Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat
Total

Frekuensi

DUMMY TABLE
Distribusi mahasiswa berdasarkan Frekuensi
Sindroma Dispepsia
Sindroma Dispepsia

Ada
Tidak Ada
Total

Frekuensi

DUMMY TABLE
Distribusi mahasiswa berdasarkan Tingkat
Stres dengan Sindroma Dispepsia
Tingkat Stres

Sindroma Dispepsia
n

Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat
Total

Non Sindroma Dispepsia


n

Jumlah
n

TERIMA
KASIH

Você também pode gostar