Você está na página 1de 9

OM SWASTIASTU

KELOMPOK 2

Made Aprillia Negari

P07124214 008

I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum Ananta P07124214 017

Kadek Devi Ary Suta

P07124214 022

Ni Putu Manis Mustika Dewi

P07124214 023

Ni Putu Ayu Sinta Puji Rahayu

P07124214 025

Ni Putu Devi Nita Sari

P07124214 027

Ni Komang Ngurah Apni Sulistyawati SJ P07124214 028

Ni Nyoman Juni Astuti

P07124214 031

Kadek Vebny Lia Primantari

P07124214 040

PROMOSI KESEHATAN
MENYUSUN MATERI
MENENTUKAN METODE

A. MENYUSUN MATERI
Setelah tujuan, sasaran, situasi, masalah, dan latar
belakang sasaran sudah ditentukan, maka isi/materi dari
promosi dapat disusun. Materi promosi kesehatan harus
dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami
oleh sasaran. Dasar-dasar komunikasi juga perlu dipahami
dalam menyusun materi/isi promosi. Bila perlu materi/isi
pesan dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa
setempat sehingga sasaran merasa bahwa pesan tersebut
memang benar benar ditujukan kepadanya sehingga
sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut

B. MENENTUKAN METODE

Dalam menentukan metode yang digunakan dalam promosi


ksehatan , harus dipertimbangkan tentang aspek yang akan
dicapai.

Secara garis besar, metode dibagi menjadi dua, yaitu :


1.

Metode didaktik didasarkan atau dilakukan secara satu arah


atau one way method. Tingkat keberhasilan metode didaktif
sulit dievaluasi karena peserta didik bersifat pasif dan hanya
pendidik yang aktif.

2.

Metode sokratik. Metode ini dilakukan secara dua arah atau


two ways method. Dengan metode ini, kemungkinan antara
pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan kreatif.

Menurut Notoatmodjo (1993) dan WHO (1992), metode pendidikan kesehatan


diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu :
1.

Metode Pendidikan Inividu


a.

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan berisi penyampaian informasi yang berkenan dengan masalah


pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang disajikan dalam
bentuk pelajaran. Konseling adalah proses belajar yang bertujuan
memungkinkan konseli (peserta pendidik) mengenal dan menerima diri
sendiri serta realistis dalam proses penyelesaian dengan lingkungannya
(Nurihsan, 2005).
b.

Wawancara

Wawancara petugas dengan klien dilakukan untuk menggali informasi


mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, apakah tertarik atau
tidak terhadap perubahan dan untuk mengetahui apakah perilaku yang
sudah atau belum diadopsi memiliki dasar pengertian dan kesadaran yang
kuat.

2.

Metode Pendidikan Kelompok


Metode kelompok dibagi menjadi 2 yaitu :
a.

Kelompok Besar

Untuk kelompok yang besar (sasaran berjumlah lebih dari 15 orang), dapat digunakan
metode ceramah dan seminar.
b.

Kelompok Kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.
Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :
. Diskusi
. Curah
. Bola

Kelompok

pendapat (Brain Storming)

Salju (Snow Bailing)

. Kelompok-kelompok
. Bermain

Kecil (Buzz Group)

peran (Role Ploy)

. Permainan

Simulasi (Simulation Game)

3.

Metode Pendidikan Massa


Metode pendidikan massa dilakukan untuk mengonsumsikan pesan-pesan
kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat. Berikut ini merupakan contoh
metode pendidikan massa yakni :
.

Ceramah umum (public speaking)

Pidato-pidato/ diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV


maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan
massa.

Simulasi

Tulisan-tulisan di majalah atau koran

Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya
juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa.

TERIMA KASIH
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

Você também pode gostar