Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GAGAL
GINJAL
KRONIK
CHRONIC KIDNEY DESEASE
ENDANG PAJAR WINULAN
A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang
progresif dan irreversibel(tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit), sehingga menyebabkan
uremia(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah) (Muhammad, 2012).
B.ETIOLOGI
Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan klinik
kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dari
berbagai penyebab:
a.Infeksi : pielonefritis kronik
b.Penyakit peradangan : glomerulonephritis
c.Penyakit vaskuler hipertensif : nefroskeloris
benigna, nefroskeloris maligna, stenosis
arteria renalis.
C.TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
GGK
c.
2)
3)
4)
5)
d.
2)
3)
4)
5)
6)
oliguria, dan
7)
d. Sistem kardiovaskular
1) Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam
2) Nyeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi
pericardial, penyakit jantung
koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini, dan gagal
jantung akibat
penimbunan cairan
3) Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini,
gangguan elektrolit, dan
klasifikasi metastatik
4) Edema akibat penimbunan cairan
e. Sistem endokrin
1) Gangguan seksual/libido; fertilitas dan penurunan
seksual pada laki-laki serta
gangguan menstruasi pada wanita.
2) Gangguan metabolisme glukosa retensi insulin
dan gangguan sekresi insun.
E. PemeriksaanPenunjang
a.Pemeriksaan laboratorium
b.Pemeriksaan EKG
c.Ultrasonografi (USG)
F. Penanganan dan
Pengobatan
Menurut
Colvy
(2010), Penanganan
dan
pengobatan penyakit gagal ginjal kronik adalah sebagai
berikut :
a. Transplantasi ginjal
b. Dialisis (Cuci darah)
c. Obat-obatan
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan
glomerulo filtration rate(GFR).
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan ureum pada saliva
mulut/peningkatan asam gastrin.
3. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan produksi eritrosit menurun.
4. Gangguan integrasi kulit berhubungan dengan garukan akibat gatal-gatal.
5. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
6. Gangguan pola eliminasi defekasi : konstipasi berhunungan dengan pembatasan
makanan yang berserat dan cairan.
7. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan intoleren aktivitas.
8. Cedera, risiko tinggi terhadap penekanan produksi/sekresi eritroetin berhubungan dengan
penurunan produksi, gangguan faktor pembekuan; peningkatan kerapuhan kapiler.
9. Gangguan kebutuhan sexual berhubungan dengan gagal ginjal kronik
H.Intervensi Keperawatan
~kaji adanya edema dengan distensi vena jugolaris, dispnea, tachikardi
~kaji kelemahan otot tidak adanya reflek tendon dalam, kram abdomen dengan
30ml/jam.
~monitor tanda-tanda vital setiap 4 jam untuk meningkatkan tekanan darah.
~monitor
~dyspnea
~kering, rambut mudah rusak dan kuku pucat, warna pada kulit
~kaji tingkat cemas, ekspresi verbal perasaan tentang pronogsa
dan pengaruh
pada gaya hidup
~kaji tingkat penggunaan mekanisme koping, kemampuan
menjelaskan masalah.
~berikan informasi penerimaan tidak
menyesuaikan/memutuskan sikap tanpa
perasaan kecewa, ketidaksadaran atau marah
TERIMA KASIH