Você está na página 1de 61

INFEKSI SALURAN KEMIH PADA WANITA LANJUT USIA

AWAL DENGAN HIPERTENSI DAN OBESITAS


(ppt blm direvisi ya cud)

Disusun Oleh:
TILOVI GANI CIPUTRA
20090310161
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS NGAMPILAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu


penyebabnya adalah uretra wanita yang lebih pendek sehingga
bakteri kontaminan lebih mudah melewati jalur ke kandung
kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk
menahan urin serta iritasi kulit lubang uretra sewaktu
berhubungan kelamin.

Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem


perlindungan ini lenyap sehingga pada wanita yang sudah
mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.

Sedangkan Hipertensi kita tahu merupakan penyakit yang


memang perlu manajemen yang continue sehingga dokter
keluarga sangat berperan dalam hal ini.

Perumusan Masalah
Bagaimana

manajemen komprehensif terhadap pasien


infeksi saluran kemih, obesitas dan hipertensi
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga?

Tujuan Penulisan
Tujuan Umum

Mengetahui definisi, faktor resiko, klasifikasi,


patofisiologi, penegakan diagnosis, manajemen
komprehensif, dan komplikasi dari ISK dan Hipertensi.

Tujuan Khusus

Mampu mengelola pasien infeksi saluran kemih


dengan hipertensi dengan menggunakan pendekatan
kedokteran keluarga.

Manfaat Penulisan

Puskesmas
Penulis
Masyarakat

BAB
II
PUSTAKA

TINJAUAN

Definisi (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya kuman pada


urin yang umumnya steril. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi
infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih
bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang
menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup
semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan
prostat.

Etiologi

80%
Escherichia
coli

40%
Proteus

30%
Stafilokokus
Pseudomona
s

Patofisiologi

Sebagian besar ISK merupakan infeksi yang bersifat


asenden/menjalar ke atas.

Ginjal

Anus,
OUE

Kandun
g
kemih

Manifestasi Klinis
frekuensi (berkemih yang makin sering),
nyeri saat berkemih,
nyeri di daerah atas kemaluan,
perasaan tidak dapat menahan kencing,
kencing berwarna kemerahan,
demam, menggigil, mual
sakit pinggang

Diagnosis
Pemeriksaan urin merupakan standar baku emas atas diagnosis
ISK.
Urin yang diperiksa ditanam di atas media biakan untuk kuman dan
dilihat apakah ada kuman yang tumbuh.
Harus diperhatikan apabila kuman yang tumbuh terlalu bervariasi,
dipikirkan kemungkinan adanya kontaminasi sewaktu pengambilan
contoh urin.

Penatalaksanaan ISK

Biasanya pasien dianjurkan minum yang banyak.

Diberikan obat yang menurunkan keasaman urin apabila


dikeluhkan rasa nyeri saat berkemih.

Kebersihan daerah disekitar kemaluan juga penting untuk


mencegah adanya infeksi berulang dan menghilangkan faktorfaktor pencetus.

ISK yang sederhana pada wanita biasanya dapat sembuh


secara spontan dan juga berespon sangat baik dengan
antibiotik yang sederhana

Contd

Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah


memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika.
Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah
memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika.

Golongan yang dipakai untuk ISK sebagai berikut:

1.

Sulfonamida

2.

Trimetoprim-sulfametoksazol

3.

Penicillin

4.

Cephaloporin

5.

Tetrasiklin

6.

Quinolon

Pencegahan

Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran


kemih.

Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun khusus


yang memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan
air saja tidak cukup bersih.

Pilih toilet umum dengan toilet jongkok.

Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang


ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.

Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat


agar tidak lembab.

Definisi (Hipertensi)

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu


gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan.

Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent


Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai
dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi
korbannya.

Klasifikasi
Kategori Tekanan Kategori
Tekanan
dan/
Darah menurut Tekanan Darah Darah Sistol atau
JNC 7
menurut JNC 6 (mmHg)

Tekanan Darah
Diastol
(mmHg)

Normal
Pra-Hipertensi
Hipertensi:
Tahap 1
Tahap 2
-

Optimal
Nornal
Normal-Tinggi
Hipertensi:
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3

< 120
120-139
< 130
130-139

dan
atau
dan
atau

< 80
80-89
< 85
85-89

140-159
160
160-179
180

atau
atau
atau
atau

90-99
100
100-109
110

Farmakologis

Diuretik

Beta Blocker

Inhibitor Enzim Pengubah Angiotensin (ACE-inhibitor)

Penghambat Reseptor Angiotensin II (ARB)

Antagonis Kalsium

Komplikasi

Stroke

Serangan jantung

Gagal jantung, dan

Gagal ginjal

Kategori Umur (Depkes RI, 2009)

1. Masa Balita

= 0 - 5 tahun.

2.Masa Kanak-Kanak =5 - 11 tahun.

3.Masa RemajaAwal = 12 - 16tahun.

4.Masa RemajaAkhir = 17-25tahun.

5.Masa DewasaAwal = 26-35tahun.

6.Masa DewasaAkhir

= 36-45tahun.

7.MasaLansia Awal

= 46-55tahun.

8.MasaLansia Akhir

=56- 65 tahun.

9.Masa Manula

= 65 - sampaiatas.

Status Gizi (Permenkes RI


No.41 tahun 2014 tentang
Pedoman Gizi Seimbang

BAB III LAPORAN


KASUS

Identitas Pasien

Nama

: Ny. E

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat
335.

: Ngampilan, RT 16, RW 03 no

Pendidikan terakhir

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga dan Catering

No. RM

: 01246601

Tanggal periksa

Asuransi Kesehatan : Jamkesmas

Kunjungan Rumah I : 31 Januari 2015

: Tamat SMA

: 27 Januari 2015

Anamnesis
Keluhan Utama

Buang air kecil terus menerus dan terasa panas.

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang pasien perempuan datang ke Puskesmas Ngampilan dengan


keluhan buang air kecil terus menerus (anyang-anyangan) dan terasa
panas pada kemaluan, terutama saat awal waktu berkemih. Pasien
merasa nyeri jika menahan untuk berkemih. Keluhan baru dirasakan
sehari sebelumnya. Lalu pasien juga sekaligus kontrol tensi karena
memang rutin kontrol sejak divonis hipertensi 9 tahun yang lalu.
Didapatkan hasil pemeriksaan tensi saat itu 180/60 mmHg. Pasien
mengkonsumsi captopril 25mg dan HCT 25mg untuk hipertensinya.
Pasien mengaku sering nyeri kepala, terasa kencang seperti diikat
terutama dibagian tengkuk atau belakang kepala.

Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Alergi

Riwayat Penyakit Jantung

(cardiomegali, hipertrofi ventricular sinistra) (November 2014)

Riwayat Penyakit Ginjal

(-)
(+)
(-)

Anamnesis

Riwayat DM

(+) Kakak Kandung

Riwayat Hipertensi

(+) Ibu Kandung

Riwayat Penyakit Jantung (-)

Riwayat Penyakit Ginjal

(-)

Riwayat Keganasan

(-)

Anamnesis
Personal Sosial

Pasien merupakan mantan ketua ibu PKK sehingga hubungan


dengan tetangga sekitar cukup baik.

Pendidikan

Pasien memiliki pengetahuan yang baik mengenai


penyakitnya(ISK dan Hipertensi) namun pasien masih merasa
khawatir akan komplikasi jantung yang dideritanya.

Ekonomi

Penghasilan perbulan yang didapatkan pasien mencukupi untuk


membeli obat rutin dan kebutuhan sehari-hari.

Contd
Gaya Hidup

Pasien tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol.


Pasien senang mengkonsumsi teh manis hangat daripada air putih.
Hampir setiap hari asupan cairan yang masuk adalah teh manis
hangat. Karena seringnya konsumsi teh hangat, pasien tidak
pernah mengkonsumsi makanan selingan (camilan) teh manis
hangat dirasa sudah cukup oleh pasien. Karena terkena ISK pasien
dianjurkan untuk banyak minum air putih namun pasien menolak
karena tidak suka dengan air putih, dan ditambah kondisi jantung
yang harus membatasi konsumsi cairan. Pasien sudah berusaha
membatasi pola makan sesuai anjuran ahli gizi di Puskesmas
Ngampilan. Pasien jarang berolahraga, karena merasa takut akan
kondisi jantungnya. akan tetapi aktivitas sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga dan penyaji catering masih sanggup dilakukan

Contd
Perkawinan

Pasien mendapat dukungan atau support dari suami terhadap


pengobatan dan kesembuhan penyakit yang diderita pasien.
Pasien menikah sejak tahun 1980, saat itu usia pasien 20
tahun. Dari hasil perkawinan tersebut, pasien dikaruniai tiga
orang anak berjenis kelamin laki-laki. Hubungan pasien dinilai
harmonis karena adanya support yang berkesinambungan baik
dari suami ataupun anak-anaknya. Setiap hari selalu ada
waktu untuk pasien, suami, dan anak-anaknya untuk kumpul
dan mengobrol bersama.

Review System

System Kardiovaskular : mudah berdebar-debar

Sistem Urologis

: frekuensi BAK , panas pada oue

Anamnesis of Illness

Perasaan:

Pasien tidak merasa khawatir yang berlebihan akan keluhan


yang dialami pasien. Pasien berusaha mematuhi anjuran
dokter untuk minum obat dan rutin kontrol.

Ide:

Pasien sudah mengetahui anjuran untuk meringan kan gejalagejala ISK yang diderita namun karena kondisi pasien yang
juga mengalami komplikasi jantung, pasien hanya
mengandalkan obat.

Contd

Harapan:

Pasien berharap infeksi saluran kemihnya cepat sembuh


karena terasa sangat tidak nyaman sehingga dia dapat
kembali bekerja dengan nyaman dan fokus untuk
pengobatan tensi dan jantungnya.

Efek terhadap Fungsi:

Penyakit yang dialami pasien cukup mengganggu kegiatan


pasien berjualan sehari-hari karena harus bolak balik ke
kamar mandi.

Genogram

Family Map

Fungsional :
Disfungsional :
Clear but Negotiable Boundaries

: -------------

Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga pasien adalah nuclear family.

Family Life Cycle


Menurut Duvall (1984)
:
Keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family
as launching centre).
Menurut Howell (1975) :
Tahap penciutan (phase of contraction).

Family APGAR

Family
SCREEM

Family LIFE LINE


Tahun

Usia (Tahun)

Live Event/Crisis

Severity of Illness

Pasien menikah dengan suami sekarang hingga


1980

20

saat ini.

1982

22

Melahirkan anak pertama.


Anak pertama dititipkan

neneknya

karena

1986

26

pergaulan dirumah kurang mendukung.

1990

30

Melahirkan anak kedua


Melahirkan anak ketiga+anak pertama juara

1994

34

lomba menyanyi propinsi

2009
2010
2012

49
50
52

Cucu pertama lahir


Ibu meninggal dunia
Bapak meninggal dunia

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Kriteria yang dinilai
Jawaban
(PHBS)No
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi ASI ekslusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.

Ya

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

Ya

6. Menggunakan jamban sehat.

Ya

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.


8. Makan buah dan sayur setiap hari.

Ya

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Ya

10. Tidak merokok di dalam rumah.

Tidak

Diagnosis Holistik

INFEKSI SALURAN KEMIH PADA WANITA LANJUT USIA AWAL


DENGAN HIPERTENSI DAN OBESITAS

Manajemen Holistik
Promotif

Memberi tahu cara cebok yang benar bagi wanita, termasuk


hal penggunaan sabun pembersih area kewanitaan.

Menekankan pentingnya air putih untuk keseharian dan


kesehatan tubuh.

Memberi kiat-kiat gizi tersangkut masalah dilemma kondisi


pasien dari mulai: porsi aktivitas fisik, porsi asupan cairan,
asupan gizi(termasuk penggunaan garam) dan diet rendah
lemak rendah kalori (karena obese).

Menjelaskan ciri-ciri akan terjadinya serangan jantung agar


mampu waspada lebih dini.

Edukasi pasien mengenai pentingnya kontrol tensi.

Preventif

Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap


keringat agar tidak lembab.

Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun


khusus yang memiliki pH balanced (seimbang) sebab
membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih.

Pilih toilet umum dengan toilet jongkok.

Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang


ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.

Untuk masalah Hipertensi, hindari memasak menggunakan garam


dapur, atau maksimal 1-3 sendok kecil per hari.

Untuk masalah komplikasi jantung, hitung asupan air yang


dikonsumsi agar tidak berlebihan, tidak melakukan aktivitas fisik
yang berat.

Selalu membawa obat jantung dari dokter kemanapun akan pergi.

Kuratif

Terapi Farmakologi

R/ Cotrimoxazole tab mg480 No X (S 2dd tab I)

R/ Asam Mefenamat tab mg500 No X (S 3dd tab I) (K/P)

R/ Furosemide tab mg40 No X (S 1dd tab I)

R/ Bisoprolol Tab mg5 No X (S 1dd tab I)

R/ Aspar K No X (S 1dd tab I)

Rehabilitatif
Melakukan aktifitas fisik sehari-hari secara teratur dan sesuai

porsinya.

Pemeriksaan Fisik

Keadaaan Umum

: Baik

Kesadaran

Tanda Vital

Tekanan darah

: 170/70 mmHg

Nadi

: 86 x/menit, teratur, isi, dan tegangan cukup.

Suhu badan

: 36,8o C

Pernafasan

: 18x/menit

: Compos Mentis
:

Pemeriksaan Antropometri

Berat Badan

: 65 kg

Tinggi Badan

: 154 cm

IMT

: 65/(1,54)2 = 27,40 (status gizi obese)

Berat Badan Ideal (Broca) : (Tinggi Badan - 100) - (10% tinggi


badan -100)
: (154-100)-10%(154-100)
: 48,6 kg

Status Generalis
Thorax
Inspeksi

: Iktus kordis tak tampak

Palpasi

: Iktus kordis teraba, tidak kuat angkat

Perkusi

: Batas jantung
Kanan atas : SIC II linea para sternalis dex.
Kiri atas

: SIC II linea para sternalis sin.

Kanan bawah : SIC IV linea para sternalis dex.


Kiri bawah
Auskultasi

: SIC V linea midaxillaris

anterior sin.
S1 & S2 reguler, Bising jantung (-)

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi

: supel (+), benjolan (-), venektasi (-),


tanda radang (-), spider naevi (-).

Auskultasi

: peristaltik (+) normal, bruit hepar (-).

Perkusi

: timpani pada semua lapang abdomen,


pekak hepar (-), nyeri ketok kostovertebra (-/-).

Palpasi

: supel (+), nyeri tekan (+) suprapubik


dextra, teraba massa (-).

Hepar

: tidak teraba

Lien

: tidak teraba

Ginjal

: ballottement (-/-)

Pemeriksaan Penunjang
Urin Rutin 27 Januari 2015

Warna

= kuning, keruh

pH

Berat Jenis = 1,020

Leukosit

Eritrosit

= penuh

Krist

= Ca Oksalat

Bakteri

= (+)

= 5,0
= 7-10

Diagnosis Banding

Infeksi Saluran Kemih

Hipertensi

Obesitas

Diagnosis Klinis
Infeksi saluran kemih dengan hipertensi dan status gizi obesitas.

Terapi
Farmakologi

R/ Cotrimoxazole tab mg480 No X (S 2dd tab I)

R/ Asam Mefenamat tab mg500 No X (S 3dd tab I)


(K/P)

R/ Furosemide tab mg40 No X (S 1dd tab I)

R/ Bisoprolol Tab mg5 No X (S 1dd tab I)

R/ Aspar K No X (S 1dd tab I)

BAB IV
PEMBAHASAN

Analisis Kasus

Dari hasil pemeriksaan pasien positif mengidap hipertensi


dengan komplikasi jantung yang membengkak, namun untuk
keluhan sekarang pasien lebih focus ke infeksi saluran kemih.
Pasien lebih fokus ke infeksi saluran kemih karena terasa tidak
nyaman terutama untuk aktivitas sehari-hari. Selain obat dalam
proses penyembuhannya, pasien dianjurkan untuk banyak
mengkonsumsi air putih.

Analisis Kasus

Namun terdapat halangan disini karena pasien sendiri tidak


menyukai konsumsi air putih. Pasien lebih memilih teh untuk
konsumsu kesehariannya, ditambah pula kondisi jantung
yang tidak mendukung untuk mengkonsumsi terlalu banyak
cairan. Sehingga untuk proses penyembuhan ISKnya pasien
bergantung pada obat dan perilaku hidup bersih dan sehat
pasien agar tidak memperparah kondisi infeksinya.

Analisis Kasus

Kondisi lain yang tidak kalah penting sebenarnya adalah


obesitasnya. Karena kita tahu obesitas merupakan salah
satu faktor resiko untuk terkenanya berbagai macam
penyakit jantung. Dengan riwayat pasien yang memang
mempunyai hipertensi, kerja jantung akan lebih diperberat
dengan kondisi obesitasnya. Sehingga secara pelan-pelan
pasien juga harus memodifikasi pola hidup dengan
mengontrol berat badannya disamping rutin cek tensi dan
mengkonsumsi obat untuk tensi/jantungnya

Analisis Kasus

Pada pemeriksaan status gizi pasien menggunakan perhitungan


Indeks Massa Tubuh (IMT) BB (kg)/TB2 (m) hasilnya 27,40 dari {65/
(1,54)2} yang artinya pasien mengalami obesitas.

Kebutuhan kalori pasien 1600kkal perharinya.

Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di


atas dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), siang
(30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%) di
antaranya. Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin
perubahan dilakukan sesuai dengan kebiasaan. Untuk penyandang
penyakit lain, pola pengaturan makan disesuaikan dengan penyakit
penyertanya.

Usulan Menu

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Dokter keluarga melalui institusi Puskesmas menjadi salah


satu sektor yang berperan penting dalam menangani
kasus seperti ISK dan Hipertensi terutama yang sudah
mengalami komplikasi ke jantung. Pengelolaan pasien
harus
secara holistik, mulai dari promotif, preventif,
kuratif, sampai rehabilitatif.

Saran
Bagi mahasiswa

Lebih jeli mencari kasus yang jarang diberi perhatian lebih oleh tenaga kesehatan namun
ternyata cukup banyak terjadi di masyarakat, tidak harus fisik tapi bisa juga psikis.

Berusaha lebih aktif, kreatif, edukatif dan komunikatif mengelola pasien dengan
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga.

Meningkatkan pengetahuan yang sesuai dengen kompetensi dokter keluarga sebelum


terjun ke masyarakat.

Bagi Puskesmas

Terus mengupdate informasi terkini masalah penyakit yang sedang bergejolak


dimasyarakat sehingga cepat dan tepat dalam melakukan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

Hendaknya terus menindaklanjuti kasus dengan pendekatan kedokteran keluarga kepada


masyarakat sehingga pasien dapat terus terkontrol dengan baik.

Daftar Pustaka

Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229.

th ed , Appleton and Lange, Norwalk,


Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19 th
Connecticut/San Mateo Californiam 1991.

Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta 1996

Mansjoer, A., Rani, A., Soegondo, S. 2006. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan.

Hypertensi Disease. Available from http://www.emedicine.com/topic1027 [updated


2006 Mar 30; cited 2008 Apr 16]

Hypertensi disease in http://www.medlineplus.com

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Kementrian Kesehatan Indonesia.

Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Tjokroprawiro, A. 2012. Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup sebagai Pendukung
Terapi Diabetes Mellitus. Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.

alhamdulillah
Terima kasih

Você também pode gostar