Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Preeklamsia atau pregnancy-induce
hypertension (PIH) merupakan suatu sindrom dg
karakteristik hipertensi, proteinuria, dan edema.
Preeklamsi sering kali terjadi pada kehamilan
diatas 20 minggu dan dapat berlanjut sampai
postpartum, selama persalinan, atau selama 48
jam pertama post partum.
Preeklamsia dapat berlanjut menjadi eklamsia
(kejang)
PENGKAJIAN
Pemeriksaan Fisik
Kardiovaskuler :
Sistolik : 140 mmHg/>, meningkat 30
mmHg/>
diastolik : 90 mmHg/>, meningkat 15
mmHg/>
Genitourinary
proteinuria (+1/>)
oliguria (PIH parah)
Neurologi
nyeri kepala (PIH lanjut)
gangguan penglihatan (PIH tahap lanjut)
hyperrefleksi (PIH lanjut)
kejang (PIH lanjut)
Subjektif :
Nyeri pada epigastrik atau abdominal kanan
atas
Tes Diagnostik
USG : IUGR
Urinalisis : protein +
Serum total protein dan
albumin
Hematokrit (HCT)
Asam urat
Blood urea nitrogen (BUN) dan
kreatinin
Bilirubin
Platelet
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko injuri pada maternal b.d. disfungsi
organ atau system akibat skunder dari
vasospasme dan peningkatan tekanan darah.
Tujuan 1 :
Tidak ada tanda-tanda injuri maternal
KH :
- Tekanan darah dalam batas normal
- tidak terdapat proteinuria
- tidak ada edema
Intervensi Tujuan 1 :
1. Monitor tekanan darah ibu
- gunakan lengan yang sama dan posisi ibu
yang sama setiap melakukan
pemeriksaan
tekanan darah
- cek kembali tekanan darah saat hamil
- monitor MAP (Mean Arterial blood Pressure)
ibu
2. Monitor adanya proteinuria pada ibu
3. Monitor adanya edema patologis nondependen,
terutama pada tangan dan wajah
Tujuan 2 :
Perkembangan PIH pada ibu minimal
atau tidak semakin parah
KH :
- BB tidak meningkat
- tidak ada tanda-tanda edema
- tidak ada pusing
- tidak ada gangguan visual
Intervensi Tujuan 2 :
1. Monitor BB ibu secara ketat
- ajarkan pada ibu untuk menimbang
BBnya setiap hari di rumah
- Anjurkan ibu diet tinggi protein selama
kehamilan yaitu 1g/kgBB/hr-1,5g/kgBB/hr
- Anjurkan pad aibu untuk
mempertahankan intake sodium secara
normal (2-6g/hari), hindari diet tinggi
sodium dan penggunaan diuretik
Tujuan 3 :
Ibu mendapatkan perawatan selama terjadi PIH
yang progresif
KH :
Pemberian cairan parenteral (IV)
Kateterisasi urin
Monitor keadaan fisik secara ketat
Intervensi tujuan 3 :
1.
Lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap 4
jam, menggunakan cuff yang sama pada
lengan yang sama dan posisi ibu yang sama
2. Berikan cairan per iv dengan menggunakan
jarum besar
Tujuan 4 :
Tidak terjadi kejang pada ibu
Intervensi tujuan 4 :
1. Kolaborasi pemberian MgSO4/iv dan
pemberian injeksi di bokong
2. Monitor efek samping pemberian MgSO4
- tekanan darah : setiap menit atau kontinue
selama pemberian MgSO4
- refleks patela : negatif jangan berikan
obat
- Respirasi : < 16x/mnt jangan berikan obat
3. Urine output
Tujuan 5 :
Ibu (klien) aman selama dan setelah kejang
Intervensi tujuan 5 :
1. Posisi perawat disamping klien, tidak
melakukan restrikasi selama kejang,
pemberian oksigen, dan suction jika perlu
2. Monitor adanya crakles, ronchi, dypsnea,
dan hemoptisis, berikan iv line
3. Jaga klien setelah kejang
Intervensi Tujuan 1 :
1. Setiap kunjungan, lakukan
pemeriksaan :
- TFU
- pergerakan janin
2. Konfirmasi dengan melakukan
pemeriksaan USG
3. Lakukan pemeriksaan NST
Tujuan 2 :
Ibu melahirkan bayi yang viabel dengan
selamat
Intervensi tujuan 2 :
1. Lakukan pengkajian ibu secara kontinue
2. Siapkan persalinan SC jika induksi tidak
berhasil
3. Konsultasi dengan bagian obstetrik dan
neonatal saat persalinan
TAMAT
THANKS
FOR
WATCH