Você está na página 1de 32

Disampaikan oleh:

Merry Marteighianti

RAKORNAS BKKMTKI XVI


1-5 Desember 2014
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

.. A PROFESSION IS A CALLING
WHICH IS PURSUED ONLY BY
AN ORGANIZED BODY OF PEOPLE
POSSESSED OF

HIGH SCIENTIFIC QUALIFICATIONS


FOR THIS SPECIAL WORK
BY REASON OF

THOROUGH EDUCATIONAL TRAINING


AND EXTENSIVE RESPONSIBLE EXPERIENCES
AND FROM WHOSE RANKS
THE UNFIT AND THE UNWORTHY
ARE RIGIDLY EXCLUDED ..
Anson Marston,
Dean Emeritus of Engineering,
Iowa State College, USA

STANDAR KEPROFESIONALAN

PANGGILAN NURANI

TERORGANISASIKAN

PENDIDIKAN TINGGI

YANG MEMBERIKAN KECENDEKIAAN


+

PENGALAMAN LUAS DAN TERSTRUKTUR


+

SELEKSI KELAYAKAN
DAN KEPATUTAN

DIKEMBANGKAN DALAM ASOSIASI PROFESI PII

HIGH SCIENTIFIC QUALIFICATIONS


BY REASON OF THOROUGH EDUCATION

SARJANA
LULUSAN PERGURUAN TINGGI
YANG TERAKREDITASI

MELAKSANAKAN
LIFE LONG LEARNING
Slide 4

EXTENSIVE RESPONSIBLE
EXPERIENCE

BERPENGALAMAN KERJA DALAM


JANGKA WAKTU YANG CUKUP
BERHASIL DALAM TANGGUNG JAWAB
YANG DIBERIKAN
PENGALAMAN MELUAS SECARA
BERTAHAP
TIDAK DAPAT DIGANTI DENGAN
PENDIDIKAN
Slide 5

ORGANIZED
BODY OF PEOPLE
HARUS MENJADI ANGGOTA
ASOSIASI PROFESI
DAN SEYOGYANYA

AKTIF DALAM BERORGANISASI


WAHANA UNTUK MEMPEROLEH

PROFESSIONAL RECOGNITION
AND STANDING
Slide 6

RIGID EXCLUSION OF
THE UNFIT AND UNWORTHY

TUGAS UTAMA ASOSIASI PROFESI :


MENYINGKIRKAN YANG
TIDAK LAIK DAN TIDAK PATUT
DILAKUKAN MELALUI PENERAPAN :
- CODES OF ETHICS and
PROFESSIONAL CONDUCT
- COMPETENCY BASED
CERTIFICATION
Slide 7

Praktek Profesi Insinyur


berbasis pada :

ethical behaviour;
competent performance;
innovative practice;
engineering excellence;
equality of opportunity;
social justice; and
sustainable
development.

ENGINEERING PROFESSION
(A.B.E.T. CRITERIA 2000)

Engineering is the profession


in which knowledge
of the mathematical and natural sciences
gained by study, experience, and practice
is applied with judgement
to develop ways to utilize, economically,
the material and forces of nature
for the benefit of mankind.

What is a professional?
Possesses specialized knowledge and skills
Belongs to and abides by the standards of a society
Serves an important aspect of the public good
Other definition
Must be independent (Whitelaw)
Must serve employer (Florman)
Must satisfy two general criteria
(1) Attain high standards of achievement in education, job
performance, and creativity.
(2) Accept moral responsibilities to the public, their
employers, clients, colleagues, and subordinates.

10

Noreen E. Calderbank, P.Eng. 01/18/17

11

LIMBAH DI MUSIM HUJAN

Ridwan, wartawan sebuah surat kabar, dalam suatu acara santai daninformal menerima
informasi dari seorang insinyur manajer pabrik kertas BKN bahwa tiga bulan terakhir ini
pabrik tersebut membuang air limbahnya langsung ke saluran irigasi. Ia langsung turun
meliput ke daerah sekitar pabrik.
Dari liputannya Ridwan menemukan bahwa penduduk di sekitar pabrik menggunakan saluran
irigasi sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus. Ia juga berhasil mengumpulkan fakta yang
meyakinkan bahwa tiga bulan terakhir ini penduduk yang kena penyakit kulit dan diare
meningkat.
Dengan bekal hasil liputannya, Ridwan menemui Direktur BKN untuk wawancara tentang
masalah tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Pada kesempatan itu
Ridwan memaparkan hasil liputannya. Sang Direktur kaget. Tapi cepat mengerti dan langsung
menjanjikan untuk menghentikan pembuangan air limbah langsung ke saluran irigasi.
Pabrik memang sudah tiga bulan membuang air limbahnya tanpa diolah dengan
pertimbangan bahwa bulan-bulan itu musim hujan hingga dampak limbahnya minimal.
Kebijakan ini ditempuh dalam rangka penghematan biaya. Mereka sama sekali tidak
memperkirakan bahwa akan ada akibat buruk dari keputusan ini. Keputusan ini pernah
dilaksanakan beberapa kali.
Ridwan memutuskan untuk menunda penulisan hasil liputannya menunggu tindakan koreksi
dari pimpinan Pabrik. Berita itu datang seminggu kemudian.
Insinyur yang mula-mula memberi informasi kepada Ridwan menelpon bahwa perusahaan
telah mengolah kembali air limbahnya. Ridwan merasa lega karena berhasil melepaskan
penduduk di sekitar pabrik dari gangguan limbah.
Beberapa hari kemudian ia menerima surat terlampir dari Direktur pabrik disertai cek sebesar
lima puluh juta rupiah. Ridwan mula-mula ingin menolaknya. Tapi sesudah dipikirkannya
masak-masak ia sampai pada kesimpulan bahwa suratnyanya jelas mengatakan pemberian
itu tanda terima kasih dan bukan karena ancaman. Lagi pula ia memang membutuhkan
tambahan uang untuk membayar uang muka membeli rumah yang menjadi idaman seluruh
keluargannya.

Jakarta, 5 januari 1997


Sdr. Ridwan yang terhormat,
Pertama-tama saya menyampaikan penghargaan atas hasil kerja Anda
yang amat teliti dan cermat dalam meliput hubungan perusahaan kami
dengan lingkungannya. Tapi lebih dari itu saya sangat menghargai
keputusan Anda untuk langsung menyampaikan informasi itu kepada
kami, hingga kami dapat cepat mengambil tindakan koreksi dan
mencegah terjadinya akibat yang lebih merugikan masyarakat.
Terimalah tanda terima kasih kami yang kami sampaikan dengan tulus
dan ikhlas.
Hormat kami,
PT. BKN
Drs. Anu
Direktur

Tugas Anda :

Buatlah analisis masalah etika dari para pelaku dalam


kasus ini.
Gambarkan konflik kepentingan yang ada dan bagaimana

VENN DIAGRAM MODEL FOR


ETHICAL DECISION MAKING

ETHICAL
RESPONSIBILITY

3
1

ECONOMIC
RESPONSIBILITY

LEGAL
RESPONSIBILITY

1 - Profitable, legal, ethical : Go for it


2 - Profitable, Ethical : Proceed cautiously
3 - Legal, Ethical not profitable: Find the way
to seek profitability
4 - Legal, profitable, not Ethical: Proceed
cautiously

15

LIMBAH DI MUSIM HUJAN

INSINYUR:
Menyampaikan kondisi internal perusahaan (rahasia) terhadap pihak lain
Tidak/belum/sudah pernah berjuang agar atasannya tidak menetapkan pembuangan
limbah tanpa diolah ke saluran umum
WARTAWAN:
Setelah melakukan observasi lapangan namun kajian tidak segera diterbitkan dalam
media cetak
Melakukan (tidak langsung) kompromi dengan Direktur BKN
Menerima cek sebagai tanda terima kasih dari Direktur BKN
DIREKTUR:
Menetapkan pembuangan limbah perusahaan tanpa diolah ke saluran umum meskipun
sadar akan bahayanya terhadap lingkungan.
Terjadi beberapa kali untuk kepentingan keuntungan finansial.
Memberikan cek kepada Wartawan, sebagai tanda terima kasih
PENDUDUK:
Tidak melaporkan Dampak Negatif terhadap lingkungannya kepada pihak yang
berwewenang.
APARAT PEMDA:
Tidak melaksanakan tugas pengawasan sebagaiman seharusnya untuk melindungi
msyarakat banyak dan tidak melakukan Law Enforcement terkait dengan Dampak
Lingkungan.
MAJELIS KEHORMATAN INSINYUR
Hanya melakukan tindakan terkait kode etik, apabila ada pengaduan (Delik Aduan)

16

Kode Etik Profesi


Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan
atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu
profesi itu dimata masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode
etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata
masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus
mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya
sendiri.
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena
dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas
suatu profesi.

Etika Profesi
Etika profesi adalah refleksi dari apa yang disebut dengan
"self control", karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial
(profesi) itu sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat "built-in
mechanism" berupa kode etik profesi.
untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan
melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalahgunaan keahlian.

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari


masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional
tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.

KEBERADAAN ETIKA
INTERNATIONAL
ETHICS
NATIONAL
ETHICS
BUSINESS
ETHICS
PROFESSIONA
L
ETHICS
PERSONAL
ETHICS

DEFINISI LITERATUR
Ethics is the study of the characteristics of morals. Ethics deals
with the moral choices that are made by each person in his or
her relationship with other persons. Since engineering activities
produce and propose goods that are used by other people,
engineers are concerned with professional ethics.
Personal ethics deals with how we treat others in our daily
lives. However professional ethics involve choices on
organizational level rather than personal level.
In professional grounds relationships are:
in between corporations,
between a corporation and the government or
between corporations and individuals.

Kode Etik Profesi


Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring
perkembangan zaman.
Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi
yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral
yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila
dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam
lingkungan profesi itu sendiri.
Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang
tersusun secara rapi, lengkap, dalam bahasa yang
baik.

Kode Etik Profesi Tertulis


Sebagai sarana kontrol sosial

Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang


telah digariskan, sehingga dapat diketahui dengan pasti
kewajiban profesional anggota baru, lama, ataupun calon
anggota kelompok profesi.
Mencegah kemungkinan terjadi konflik kepentingan antara
sesama anggota kelompok profesi, atau antar anggota kelompok
profesi dan masyarakat.
Anggota kelompok profesi atau anggota masyarakat dapat
melakukan kontrol melalui rumusan kode etik profesi.

Sebagai pencegah campur tangan pihak lain

Kode etik profesi menstandardisasi kewajiban profesional


anggota kelompok profesi.
Pemerintah atau masyarakat tidak perlu lagi campur tangan
untuk menentukan bagaimana seharusnya anggota kelompok
profesi melaksanakan kewajiban profesionalnya.
Hubungan antara pengemban profesi dan masyarakat tidak perlu
diatur secara detail dengan undang-undang oleh pemerintah,
atau oleh masyarakat.

Kode Etik Profesi Tertulis


Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik.
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang
sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan tentunya
akan lebih efektif lagi apabila norma perilaku tersebut
dirumuskan sedemikian baiknya, sehingga memuaskan pihakpihak yang berkepentingan.
Kode etik profesi merupakan kristalisasi perilaku yang dianggap
benar menurut pendapat umum karena berdasarkan
pertimbangan kepentingan profesi yang bersangkutan.
Dengan demikian, kode etik dapat mencegah kesalahpahaman
dan konflik, dan sebaliknya berguna sebagai bahan refleksi
nama baik profesi.
Kode etik profesi yang baik adalah mencerminkan nilai moral
anggota kelompok profesi sendiri dan pihak yang membutuhkan
pelayanan profesi yang bersangkutan.

TANGGUNG JAWAB; merupakan komitmen untuk memberikan


yang terbaik agar mampumenghasilkan kinerja yangopetimal dengan
mutu kerja tinggi. Selalu berusah akeras, disiplin dan tekun untuk
menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas demi kehormatan diri dan
profesi.

KEADILAN; etika selalu adil, netral, objektif, rasional dan tidak

memihak. Tidak boleh bersikap diskriminatif. Hak setiap orang untuk


mendapatkan layanan profesi sesuatu dengan mutu standar.

OTONOMI; kebebasan mengembangkan profesi, kreativitas dan

inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi maupun


masyarakat yang membutuhkan layanan profesi. Tanggung jawab
profesional akan memberikan batas/rambu dalam penerapan otonomi.

INTEGRITAS MORAL; Integritas pribadi yang tidak

dipertanyakan dan komitmen moral yang tinggi mengharuskan


seorang profesional senantiasa menjaga nama baik, martabat, citra,
keluhuran dan kehormatan profesi.

Kode Etik Insinyur Indonesia


Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia

CATUR KARSA - Prinsip Dasar :


1.Mengutamakan keluhuran budi
2.Menggunakan pengetahuan dan
kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia
3.Bekerja secara sungguh-sungguh untuk
kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas & tanggung-jawabnya
4.Meningkatkan kompetensi dan martabat
berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran
27

Kode Etik Insinyur


Indonesia

SAPTA DHARMA
Tujuh
Tuntunan
Sikap
Catur -Karsa
Sapta
Dharma
Insinyur
dan Perilaku
Indonesia
Insinyur Indonesia senantiasa:
1. mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
2. bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. hanya menyatakan pendapat yg dapat
dipertanggungjawabkan
4. menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung- jawab tugasnya
5. membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing- masing
6. memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi
28

Referensi: SK no.75/KPP-PII/V/2011 - 30 Mei 2011

TERIMA KASIH

Slide 32

Você também pode gostar