Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Faila Ulfi Mauliah
C 111 11 367
Nurul Fadhilah
C 111 11 351
Gadis Sabrina Tobo
C111 11 355
PEMBIMBING :
dr. Ribka Aryanti Toding
REFERAT
OKTOBER 2016
Abses peritonsil
2.
Abses parafaring
3.
Abses retrofaring
4.
Abses submandibula
5.
Angina Ludwig
DEFINISI
suprahioid
dengan
tanda
khas
berupa
PREVALENSI
Laki-laki lebih sering terkena dibandingkan perempuan
( 3 : 1)
Umumnya usia 20-60 tahun
Berisiko
pada
DM,neutropenia,
individu
yang
alkoholisme,
gromeluronefritis, SLE.
menderita
anemia
aplastik,
ANATOMI LEHER
ETIOLOGI
Trauma bagian dalam mulut
Infeksi lokal pada mulut
Karies gigi, terutama gigi molar dan premolar
Tonsilitis dan peritonsilitis
Trauma pada ekstraksi gigi
PATOMEKANISME
MANIFESTASI KLINIS
Gejala konstitusi :
- Demam, malaise, sakit gigi, disfagia, nafas berbau.
Gejala lokal :
1.
Selulitis (berkembang pesat)
2.
Nyeri tenggorok dan leher
3.
Pembengkakan di daerah submandibula, yang tampak
hiperemis dan keras pada perabaan.
4.
Trismus
5.
Dyspneu
6.
Odinofagi, disfagi, dan drooling
DIAGNOSIS
1. Anamnesis : Riwayat sakit gigi atau infeksi gigi, nyeri pada leher, selulitis yang berkembang pesat,
odinofagi, disfagi, trimus, dyspneu.
2. Pemeriksaan fisis : edema bilateral submandibula, nyeri tekan dan keras pada perabaan submandibula, ada
elevasi lidah.
3. Pemeriksaan penunjang
X-ray cervikal memberikan gambaran pembengkakan jaringan lunak dan adanya penyempitan jalan
napas.
X-ray Thorax untuk evaluasi mediastinum, empisema subkutis, pneumonia, yang dicurigai akibat
aspirasi dari abses.
CT-scan cervikal pembengkakan jaringan lunak , adanya gas, dan akumulasi cairan.
PENATALAKSANAAN
Gold standar : bebaskan jalan napas
Medikamentosa :
Obat golongan ampisilin- sulbactam atau penisilin G
(12-20juta IU)/hari
Cephalosporin generasi pertama --> jika sensitif
penisilin
Pembedahan
Eksplorasi dengan insisi di garis tengah secara horizontal
setinggi os hyoid ( 3-4jari di bawah mandibula).
Tujuannya untuk dekompresi dan evakuasi pus atau
jaringan nekrotik
KOMPLIKASI
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
DD
Angina Ludwig
Abses retrofaring
Abses parafaring
Abses peritonsil
Abses
submand
ibula
Etiologi
Trauma langsung
(tusukan jarum pada saat
melakukan
tonsilektomi), proses
supurasi kelenjar limfa
leher bagian dalam, gigi,
tonsil, faring, hidung,
sinus paranasalis.
Perjalanan infeksi dari
ruang peritonsil,
retrofaring, atau
submandibula.
Tonsilitis akut
Infeksi
yang
bersumbe
r dari gigi
dan dasar
mulut,
faring,
kelenjar
limfe
submandi
bula
Gejala
Sakit tenggorokan,
odinofagi, trismus jika
infeksi meluas, disertai
demam tinggi
Didahului nyeri
tenggorokan
selama 2-3hari,
demam tinggi,
lemah, mengigil,
odinifagi,
trismus
Demam,
nyeri
leher,
nyeri
tenggorok
an,
trismus
Lokasi
Penonjoan di retrofaring
Edema di angulus
mandibula, biasanya
unilateral
Tonsil, biasanya
unilateral
Edema di
bawah
dagu atau
di bawah
PROGNOSIS
TERIMA KASIH