Você está na página 1de 54

ASUHAN KEBIDANAN

PADA PERDARAHAN
DI LUAR HAID

Yeremia Nugrahaningsih,SST

Mengapa penting ?

Gangguan dalam masa


haid ?
Perdarahan dalam
kehamilan ?
Perdarahan dalam
persalinan ?
Perdarahan dalam
nifas?
Perdarahan di luar
haid???

Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada
perdarahan di luar haid.

PERDARAHAN DI LUAR HAID


A.
B.
C.
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian perdarahan di luar haid


Macam macam perdarahan di luar haid
Penyebab Perdarahan di Luar haid :
Polip servik
Erosi portio
Ulkus portio
Trauma
Polip endometrium

A.

PENGERTIAN PERDARAHAN DI LUAR


HAID

Perdarahan diluar haid adalah perdarahan yang terjadi


dalam masa antara 2 haid.

B. MACAM MACAM PERDARAHAN DI


LUAR HAID
1) Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak

berhubungan dengan siklus haid.


Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran
suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik
( polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma
serviks ), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen
eksogen

2) Menoragia adalah perdarahan siklik yang berlangsung lebih


dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup
banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan
hipermenorea.

C. PENYEBAB PERDARAHAN DI LUAR


HAID
1.
2.
3.
4.
5.

Polip servik
Erosi portio
Ulkus portio
Trauma
Polip endometrium

1. POLIP SERVIK

Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh


dari permukaan mukosa (Denise tiran : 2005 ).
Servik = leher rahim
Servikal polip adalah polip yang terdapat dalam kanalis
servikalis (Denise tiran:2005 )
Polip servik adalah polip berukuran kecil, tumbuh di
permukaan mukosa serviks, atau pada saluran
endoserviks dan menonjol pada mulut serviks.
Polip serviks sering mempunyai tungkai yang pendek,
tetapi beberapa dapat mempunyai dasar yang lebar.
Penyebabnya belum jelas, meskipun penampilannya
menggambarkan respon epitel endo servik terhadap
proses peradangan.

Servik yang sehat

1.b Gejala

1.
2.
3.
4.
5.

Banyak polip servik tidak memberikan gejala,


bahkan terkadang ditemukan kebetulan saat
memeriksakan diri.
Gejala polip servik :
Perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang
dari darah haid.

Perdarahan kontak, pasca coitus atau setelah


pencucian
Leukorea yang sulit disembuhkan
Ketidaknyamanan dalam vagina
Terdapat infeksi

1.c Diagnosis
Berdasarkan

keluhan yang dikemukakan.


Diagnosisnya dibuat dengan menginspeksi
servik menggunakan spekulum
( pemeriksaan ginekologi).
Terlihat : polip bertangkai pada vagina bagian
atas ( servik ), agak padat, tertutup epitel,
bernanah, warna merah, mudah berdarah,
jaringan dapat bertambah.
USG transvaginal

1.d Penanganan
1.

2.

3.

Ekstirpasi & Kuretase


Polip dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya
di kuret. Tindakan dilakukan dalam pembiusan
umum (general anasthesia).
Selanjutnya jaringan polip dikirim ke laboratorium
patologi guna memastikan bahwa histologis-nya
jinak/sesuai dengan gambaran jaringan polip
serviks. Kemungkinan ganasnya kecil.
Obat2an : ex : analgetik, AB, Vit, Fe

Hasil pemeriksaan menentukan terapi lebih lanjut!

2. EROSI PORTIO

Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses


peradangan atau suatu luka yang terjadi pada
daerah porsio serviks uteri (mulut rahim).
Erosi porsio atau disebut juga dengan erosi serviks
adalah hilangnya sebagian / seluruh permukaan
epitel squamous dari serviks.
Jaringan yang normal pada permukaan dan atau
mulut serviks digantikan oleh jaringan yang
mengalami inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan
endoserviks ini berwarna merah dan granuler,
sehingga serviks akan tampak merah, erosi dan
terinfeksi. Erosi serviks dapat menjadi tanda awal
dari kanker serviks.

Erosi

serviks dapat dibagi menjadi 3:


1) Erosi ringan : meliputi 1/3 total area serviks
2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area
serviks
3) Erosi berat : meliputi 2/3 total area serviks.

2.b Penyebab
Erosi portio dapat disebabkan karena infeksi
kuman-kuman atau virus, bisa juga karena
rangsangan zat kimia /alat tertentu;
umumnya disebabkan oleh infeksi.

PENYEBAB EROSI SERVIK

1. Level estrogen : erosi serviks merupakan respons


terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh.
a. Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan
dalam kehamilan karena level estrogen yang tinggi. Erosi
serviks dapat menyebabkan perdarahan minimal selama
kehamilan, biasanya saat berhubungan seksual ketika penis
menyentuh serviks. Erosi akan menghilang spontan 3-6
bulan setelah melahirkan.
b. Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks
lebih umum terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB
dengan level estrogen yang tinggi.
c. Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari
bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak
oleh karena respon maternal saat bayi berada di dalam
rahim
d. Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy
(HRT): karena penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh
berupa pil, krim , dll.

2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi


serviks mulai menghilang. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa infeksi tidak menyebabkan erosi, tapi kondisi
erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur
sehingga mudah terserang infeksi.
3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche
dan kontrasepsi kimia dapat mengubah level
keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks. Erosi
serviks juga dapat disebabkan karena trauma
(hubungan seksual, penggunaan tampon, benda
asing di vagina, atau terkena speculum)

2.C GEJALA EROSI PORTIO


Mayoritas tanpa gejala
1. Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan
dengan siklus menstruasi) yang terjadi
Setelah berhubungan seksual (poscoital)
Diantara siklus menstruasi
2. Disertai keluarnya cairan mucus yang jernih / kekuningan,
dapat berbau jika disertai infeksi vagina
Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi, sehingga sekresi
serviks meningkat secara signifikan, berbentuk mucus,
mengandung banyak sel darah putih, sehingga ketika
sperma melewati serviks akan mengurangi vitalitas sperma
dan menyulitkan perjalanan sperma. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya infertilitas pada wanita.

2.D Diagnosis
1.
2.
3.

Data Subjektif
Pemeriksaan ginekologi
USG transvaginal

Jaringan

yang normal
pada permukaan dan atau
mulut serviks digantikan
oleh jaringan yang
mengalami inflamasi dari
kanalis serviks.
Jaringan

endoserviks ini
berwarna merah dan
granuler, sehingga serviks
akan tampak merah, erosi
dan terinfeksi.
Erosi serviks dapat m
enjadi tanda awal dari
kanker serviks.

2.E PENANGANAN
1) Memberikan sediaan Polycresulent dengan sediaan
36%, yang biasanya dipakai merk Albothyl di
daerah erosio pada porsio
2.
Melakukan kauterisasi
2)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat.
Ex : Analgetik,anti imflamasi, AB, Vit, Fe
Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan
oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus
dan infeksi kulit dan jaringan lunak.
Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan
Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa
sakit

3. ULKUS PORTIO
Ulkus portio adalah
suatu pendarahan dan
luka pada portio
berwarna merah
dengan batas tidak
jelas pada ostium uteri
eksternum .

3.B Penyebab
Penggunaan

IUD
Pemakaian pil
Perilaku seksual yang tidak sehat
Trauma.

3.C Patofisiologi

Proses terjadinya ulkus portio dapat disebabkan adanya


rangsangan dari luar misalnya IUD.
IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat
membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4
sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan
terjadilah erosi portio.
Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi
lokal sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan
terjadilah ulkus portio dan akhir nya menjadi ulkus.
Dari posisi IUD yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non
spesifik sehingga menimbulkan sekresi sekret vagina yang
meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superfisialis dan
terjadilah erosi portio.
Dari semua kejadian ulkus portio itu menyebabkan tumbuhnya
bakteri patogen, bila sampai kronis menyebabkan metastase
keganasan leher rahim.

3.D Gejala
1.
2.

3.

4.

Adanya fluxus
Portio terlihat
kemerahan dengan
batas tidak jelas
Adanya kontak
berdarah
Portio teraba tidak
rata

3.D Penanganan
Prinsip penanganan = erosi portio
1) Membatasi hubungan suami istri
Adanya ulkus porsio membuat porsio mudah sekali
berdarah setiap kali mengalami gesekan sekecil
apapun, sehingga sebaiknya koitus dihindari sampai
ulkus sembuh.
2) Menjaga kebersihan vagina
Bila kebesihan vagina tidak dijaga, maka akan
dapat memperburuk kondisi porsio, sebab akan
semakin rentan terkena infeksi lainnya.
3) Lama pemakaian IUD harus diperhatikan.

4. TRAUMA

Trauma adalah dari aspek medikolegal sering


berbeda dengan pengertian medis.

Pengertian medis menyatakan trauma atau


perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari
jaringan.
Sedangkan dalam pengertian medikolegal trauma
adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seseorang. Artinya orang yang sehat, tiba-tiba
terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau
benda yang dapat menimbulkan kecederaan.

Perdarahan

di luar haid krn trauma adalah


perdarahan pervaginam baik sedikit atau pun
banyak yg terjadi diluar siklus haid akibat
masuknya benda asing ke dalam vagina
yang menyebabkan trauma berupa lecet,
luka, perdarahan setelah coitus.
Ex : IUD, Post coitus bleeding

Tanda & Gejala


Perdarahan

pervaginam di luar haid


Nyeri vulva dan vagina
Pembengkakan vulva dan vagina
Kesulitan dalam urinasi & ambulasi

Diagnosa
Data

subjektif
Inspeksi genitaln + Pemeriksaan inspekulo
USG transvaginal

Penanganan
Cari

penyebab
Penanganan di sesuaikan dengan penyebab

5. POLIP ENDOMETRIUM

Polip endometrium =
polip rahim
Yaitu massa atau jaringan
lunak yang tumbuh pada
dinding bagian dalam
endometrium dan
menonjol ke dalam
rongga endometrium

Seorang wanita dapat memiliki polip


endometrium satu atau banyak, dan kadangkadang menonjol melalui vagina
menyebabkan kram dan ketidaknyamanan.
Polip endometrium dapat menyebabkan kram
karena melalui leher rahim.
Wanita dengan polip endometrium terkadang
sulit untuk hamil.

Polip

endometrium dapat berasal dari


adnoma, adenofibroma, moima
submukosum, plasenta.
Insiden tdk diketahui, paling sering terjadi
pada 30 59 thn.

5.B Penyebab

Penyebab pasti belum diketahui, namun faktor


hormonal berperan penting terhadap timbulnya polip
endometrium.
Polip endometrium terjadi karena adanya bagian dari
endometrium yang sangat sensitif terhadap hormon
estrogen sehingga mengalami pertumbuhan lebih
cepat & besar dibanding bagian endometrium yg lain
Produksi hormon yg abnormal yaitu hormon
estrogen yang tidak diimbangi hormon progesteron

5.C Tanda & Gejala


Perdarahan

diantara waktu haid


Perdarahan vagina setelah menopause
Rasa sakit atau dismenore (nyeri pada saat
menstruasi)
Perdarahan yang banyak dan lebih lama
Mengalami dispareuni ( nyeri saat
berhubungan seksual )

5.D Diagnosa
usg
USG

transvaginal
Histeroskopi adalah suatu prosedur yang
dilakukan untuk memandang bagian dalam
rahim. Alat yang digunakan tampak seperti
teleskop tipis ( histeroskop) . Alat ini
dimasukkan ke dalam vagina, leher rahim,
perlahan-lahan bergerak melalui saluran
leher rahim ke dalam rongga rahim.

USG TRANSVAGINAL

5.E Penanganan
1. Waspada, Polip kecil yg tidak menimbulkan gejala
& tanda tdk memerlukan pengobatan kecuali
beresiko menjadi kanker endometrium
2. Obat obatan, misalnya pelepas hormon progestin
dan agonis-gonadotropin mungkin dpt mengecilkanl
polip dan mengurangi gejala, namun akan kambuh
setelah berhenti minum obat
3. Kuretase, berguna untuk mengikis/menghilangkan
polip, juga untuk mengumpulkan sampel jaringan
utk diperiksa dilaboratorium

4. Kauterusasi, dilakukan melalui histeroskopi


atau pada polip bertangkai seperti myoma
geburt penanganannya dengan cara dikerok
kemudian dilakukan kauterisasi
5. Histerektomi, dilakukan bila hasil
pemeriksaan polip endometrium
mengandung sel kanker.

ASKEB PADA PERDARAHAN


DI LUAR HAID
Askeb

yg diberikan berbeda pada setiap


kasus ( k/u, diagnosa potensial, dll)
Askeb berbeda pada setiap tempat bekerja
ex : BPS, PKM, RS, Polindes, dll
Ingat peran & fungsi bidan!

Ingat Peran & Fungsi Bidan :


1. Sebagai Pelaksana
mandiri
kolaborasi
rujukan
2. Sebagai Pengelola
3. Sebagai Pendidik
4. Sebagai Peneliti

EX :
Askeb pada Polip servik

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

1.
2.

Mandiri
Menjelaskan k/u ibu dan hasil pemeriksaan
Menjelaskan tentang polip servik dan penanganannya
Menjelaskan tentang personal hygiene
Menjelaskan tentang nutrisi
Memberikan roboransia & Fe
Konseling tentang KB
Konseling mengenai koitus
Pencegahan diagnosa potensial ex: persediaan darah
dll
Kolaborasi
Cek lab & pemeriksaan penunjang
Memberikan obat2an sesuai advis dokter
Rujukan
Mempersiapkan rujukan ke fasilitas kesehatan yang memadai utk dilakukan
penanganan

Você também pode gostar