Você está na página 1de 39

BUN YAMIN M.

BADJUKA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES
GORONTALO

Nieno 2009

Setelah mengikuti perkuliahan ini


mahasiswa mampu memahami
konsep proses sosial & interaksi
sosial

1. Menyebutkan pengertian proses sosial


dan interaksi sosial
2. Menjelaskan Interaksi Sosial Sbg
Unsur utama dalam kehidupan sosial
3. Menjelaskan syarat-syarat interaksi
sosial
4. Mengidentifikasi bentuk-bentuk
interaksi sosial

PROSES SOSIAL & INTERAKSI


SOSIAL

Proses Sosial adalah cara-cara berhubungan


yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan
kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan
menentukan sistem, aturan, norma, dan nilai yg
dapat menciptakan kehidupan yang dinamis.
Proses sosial adalah hubungan-hubungan sosial
yang dinamis dalam kehidupan manusia (proses
penyesuaian nilai-nilai sosial menjadi pergaulan).

Proses Sosial merup. aspek dinamis


dari
kehidupan
masyarakat
yang
mengalami fluktuasi dalam proses
hubungan antara manusia dan manusia.
Pengetahuan tentang proses sosial itu
penting, karena dapat memberi gambaran nyata mengenai kehidupan bersama
Manusia (masyarakat) dari segi Statis
(Strukturnya) maupun segi Dinamisnya
(Fungsinya).

Dari Segi Statis (STRUKTUR):


Masyarakat mempunyai bentuk-bentuk
struktural seperti: Kelompok-Kelompok
sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga
sosial, stratifikasi dan kekuasaan.
Dari Segi Dinamis (FUNGSINYA):
bentuk-bentuk struktural tsb dari segi
fungsinya merup. suatu derajat dinamika
tertentu yang menyebabkan pola-pola
perilaku
berbeda-beda
pada
saat
berhubungan dengan masyarakat lainnya.

Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik


antara berbagai segi kehidupan bersama (Sosial-politik,
ekonomi-hukum, politik-ekonomi dsb.)
Hub-hub sos yang awalnya merup proses penyesuaian
nilai-nilai sosial dlm kehidupan masy, kemudian meningkat menjadi pergaulan dgn tujuan tertentu seperti bekerjasama dlm memecahkan masalah tertentu.
Proses sosial adalah rangkaian kegiatan manusia yg
merup aksi dan reaksi atau tantangan serta respon di
dlm hub antara satu sama lain (Adhan Nasution;
Soerjono, S.,2003)
Proses sosial sebagai pengaruh hub. antara berbagai
segi kehidupan bersama (Soerjono,S., 2003).

Interaksi sosial sangat berguna dlm mempelajari bbg


masalah masyarakat, umpamanya bentuk-bentuk
interaksi sosial di Indonesia yang berlangsung antara
berbagai suku Bangasa, antar golongan termasuk
golongan agama
Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan
sosial, karena interaksi sosial memungkinkan kehidupan
bersama. (Saling berbicara, bekerjasama, untuk
mencapai tujuan bersama, persaingan, pertikaian, dsb.)

Proses belajar mengajar adalah contoh


konkrit terjadinya proses sosial
Pada proses belajar mengajar, berhubungan
berbagai elemen (mahasiswa) dan dosen
untuk menentukan aturan kuliah.
Aturan kuliah adalah hasil dari proses sosial.

Bentuk-bentuk proses sosial merupakan


bentuk khusus dari interaksi sos, yaitu
hub.sos. yg dinamis antara manusia.
Walaupun org bertemu muka tidak saling
menegur atau memberi tanda tertentu,
interaksi sosial telah terjadi, karena
masing-masing sadar akan adanya pihak
lain yang menyebabkan perubahanperubahan perasaan (Cantik, bau, cara
berjalan, suara, dsb).

Interaksi
sos
dimaksudkan
sbg
pengaruh timbal balik antara kedua
belah pihak, yaitu antara individu dgn
individu, klp-individu, klp-klp, dan
individu-klp,.
Interaksi sosial antara kelompok tidak
bersifat pribadi, karena menyangkut
kepentingan kelompok itu sendiri, mis
dua sahabat yang bertemu dalam
perang (Perancis-Jerman).

Interaksi sosial bukan hanya bertemu belaka


namun berusaha menghasilkan pergaulan hidup
dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup
baru akan terjadi apabila orang perorangan atau
kelompok manusia bekerjasama, saling berbicara,
menukar pengalaman/ pikiran/ pandangan,
mengadakan persaingan, dan pertikaian.

Interaksi sosial, harus dapat mencapai


taraf reaksi pihak lain (si A ketemu si B,
maka si B harus bereaksi untuk merespon
si A)
Jika tidak, interaksi sosial tidak terjadi

Interaksi Sosial didasarkan pada:


Faktor Imitasi Faktor Sugesti Faktor
Identifikasi, dan Faktor Simpati
Faktor Imitasi
Imitasi dpt mendorong seseorang untuk
mematuhi kaedah2 dan nilai2 yg berlaku
Imitasi dimungkinkan terjadi hal2 yg
negatif, yaitu pihak lain cenderung meniru
atau menerima apa adanya yg dimiliki
oleh pihak yg mengajak bicara.

Gaya Rambut

Gaya Pakaian

Faktor

Sugesti

Seseorang memberi pandangan/ sikap,


kemudian diterima oleh pihak lain.
Sama dengan imitasi, bedanya adalah
pihak lain (komunikan) tidak menggunakan akal fikiranya (rasionalitasnya)
Berlangsung pada masy yg tradisional.
Contoh:Mulai sekarang dan seterusnya,
kamu harus belajar lebih baik.

Faktor Identifikasi
Merupakan kecenderungan/ keinginan
dlm diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain (ingin belajar budaya
orang lain).
Proses awal pada faktor identifikasi ini
adalah adanya kesadaran untuk mau
bergabung untuk belajar kaedah2 yang
berlaku pada pihak lain.

Faktor

Simpati

Merupakan suatu proses dimana


seseorang tertarik dengan pihak lain.
Sama dengan identifikasi, bedanya
bukan hanya untuk belajar tapi untuk
bekerjasama.

C. SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL


1. Adanya kontak sosial, yaitu hub antara
dua orang atau lebih melalui percakapan
dgn saling mengerti ttg maksud dan tujuan
masing-masing.
2. Komunikasi sosial; persamaan pandangan
antara orang-orang yang berinteraksi
terhadap
sesuatu.
yang
berwujud
pembicaraan, gerakan badan, atau sikap,
serta perasaan yang ingin disampaikan
oleh orang tersebut.

C. SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL

1. Adanya kontak sosial, yaitu hub antara


dua orang atau lebih melalui
percakapan dgn saling mengerti ttg
maksud dan tujuan masing-masing.
2. Komunikasi
sosial;
persamaan
pandangan antara orang-orang yang
berinteraksi terhadap sesuatu. yang
berwujud
pembicaraan,
gerakan
badan, atau sikap, serta perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut.

Kontak sosial dapat berlangsung


dalam 3 (tiga) bentuk:
Antara orang-perorangan (Lingkungan
Keluarga)
Antara orang perorangan dengan
kelompok (lingkungan organisasi)
Antara kelompok dengan kelompok
(lingkungan antar organisasi).

Kontak Sosial dpt berlangsung positif,


negatif, Primer dan sekunder.
Positif, ketika kontak sosial menciptakan
hubungan kerjasama
Negatif, ketika kontak sosial tidak direspon
oleh pihak lain.
Primer, saling bertatap muka, berjabatan
tangan, bercakap-cakap .
Sekunder, kontak sosial tidak langsung .

Komunikasi Sosial
Seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain (berwujud pembicaraan, gerak badan/ sikap)
perasaan apa yang ingin disampaikan orang tsb.
Contoh kasus: Apabila seorang anak jalanan dikasih
uang 200.000, dia akan bersyukur, tapi perhatian
utamanya kenapa orang itu memberinya uang.
Apakah orang itu kasian dengan keadaan si anak
jalanan itu, atau orang itu ingin bersedekah. Jika anak
jalanan itu tidak bisa menemukan jawabannya. Maka
selama itupula tidak terjadi KOMUNIKASI SOSIAL.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


1. Proses yang asosiatif;
a. Kerja sama
b. Akomodasi
c. Asimiliasi
d. Akulturasi
2. Proses yang disosiatif
a. Persaingan
b. Pertikaian atau pertentangan

Menurut Kimball Young dalam Soekanto


1. Oposisi; persaingan (competition) dan
pertentangan atau pertikaian (conflict)
2. Kerja sama (co-operation) menghasilkan
akomodasi (accomodation)
3. Diferensiasi (differentiation); meliputi hak
dan kewajiban seseorang dlm masy. krn
perbedaan usia, sex dan pekerjaan;
menghasilkan stratifikasi masyarakat.

A. Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama ad/ suatu bentuk proses sosial dimana di dalamnya
terdapataktivitas tertentu yg ditujukan untuk mencapai tujuan
bersama, saling membantu, saling memahami terhadap aktivitas
masing-masing.
Menurt Rounceh dan Warren, Kerjasama ad/ orang-orang yang
menyadari bahwa mereka memp kepentingan bersama pada suatu
saat, mempunyai pengetahuan atau pengendalian diri sendiri untuk
saling memenuhi kepentingan melalui kerja sama.
Pada dasarnya kerjasama itu terjadi apabila seseorang atau kelompok orang memperoleh keuntungan, hasil, atau manfaat dari orang
atau kelompok lain, demikian pula sebaliknya.
Soerjono membagi kerjasama menjadi Bergaining (Tawarmenawar); pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa kedua belah pihak, Looptation; suatu proses penerimaan
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan suatu
organisasi, Coalition (penggabungan); kombinasi dua organisasi
atau lebih yang mempunyai tujuan bersama.

Bentuk-bentuk kerjasama; ks spontan (serta merta),


kerjasama langsung (hsl perintah atasan), kerjasama
kontrak (atas dasar tertentu, dan ks tradisional
(kebiasaan; gotong royong/ huyula, gugur gunung).
Bentuk kerja sama merup unsur dari sistem nilai-nilai
sosial; terbentuk karena adanya tujuan/ kepentingan
bersama atau adanya ancaman dari luar.
Bentuk lain dari kerjasama; Gotong royong, bergaining (perjanjian tukar menukar barang/ jasa), kooptasi (penerimaan unsur-unsur baru dlm organisasi,
koalisi (kombinasi dua orgn at lebih yg punya tuj yang
sama, dan Joint ventrue; kerjasama dlm perusahaan.

Kerjasama karena orientasi/kepentingan


orang perorangan terhadap kelompoknya
(yaitu in-groupnya) dan kelompok lainnya
(yg merupakan out-groupnya)(Ex: Intra
Parpol dan Antar Parpol)
Fungsi kerjasama adalah menghimpun
kekuatan untuk mencapai tujuan yg
diinginkan (Ex: Koalisi antar parpol)
Kerjasama akan kuat apabila ada
ancaman dari pihak luar

B. AKOMODASI
1. Pengertian
Merup suatu keadaan (keseimbangan) dalam interaksi
sos kaitannya dgn nilai dan norma sos dlm masyarakat.
Sebagai s/proses/ upaya manusia untuk meredakan pertentangan atau usaha untuk mencapai kestabilan.
Adaptasi (penyesuaian diri dgn alam sekitarnya) (Gillin).
2. Tujuan Akomodasi
Mengurangi pertentangan
Mencegah pertentangan secara temporer
Memungkinkan terjadinya kerja sama dlm masy berkasta
Peleburan klp sos via perkawinan camp.(amalgamtion).

Bentuk-bentuk Akomodasi
1. Coercion; akomodasi karena adanya paksanaan/
penguasanaan sesorang terhadap orang lain (budak)
2. Compromise; saling mengurangi tuntutan untuk mencapai suatu penyelesaian Mis. Kekuatan parpol dlm
pemilu sama-sama kuat.
3. Arbitration; merup cara mencapai compromise oleh
pihak ketiga.
4. Mediation hampir sama dgn arbitration; pihak ketiga
bersifat netral, sbg penasehat dan bukan pengambil
keputusan.
5. Conciliation; mepertemukan keinginan dua pihak.

6. Tolerancion; menghindari diri dari perselisihan.


7. Stalmete; pihak yg bertentangan karena memp kekuatan
yg sama, berhenti pada titik tertentu (Amerika-Soviet).
8. Adjudication; penyelesaian sengket di Pengadilan

C. Asimilasi (asimilation)
Merup usaha utk mengurangi perbedaan antara orang
perorang atau klp dgn klp man dan usaha mempertingi
kesatuan tindak , sikap, dan proses mental dgn memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses asimilasi bisa timbul apabila:
1. Ada perbedaan kebudayaan (agama, ras).
2. Bergaul sec langsung dan intensif dlm waktu lama.
3. Kebudayaannya berubah dan saling menyesuaikan.
Faktor yg mempermudah asimilasi Hal 83 Soekanto.
Faktor yg mempersulit asimilasi hal 85 Soekanto

D. Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha dari sesorang untuk mencapai
tujuan lebih daripada lainnya. Persaingan itu bisa bersifat individu
apabila persaingan dianggap cukup untuk memenuhi kepentingan
pribadi, akan ttp apabila hasilnya tidak cukup bagi seseorang,
maka persaingan tersebut disebut per-saingan kelompok
Persaingan didorong oleh kebebasan motivasi antara lain:
a. Mendapatkan status sosial atau Polotik.
b. Mendapatkan jodoh
c. Mendapatkan kekuasaan
d. Mendapatkan nama baik
e. Mendapatkan kekayaan
Bentuk-bentuk persaingan: Persaingan; ekonomi, kebudayaan,
kedudukan dan peran, dan Persaingan ras Baca hal 91-93

Sebagai proses sosial, dimana orang perorangan/ kelompok2 manusia yang bersaing
mencari keuntungan (dalam politik dan ekonomi)
Persaingan mempunyai dua tipe umum yaitu
bersifat pribadi dan tidak pribadi
Bersifat pribadi, orang perorangan secara
langsung bersaing (Ex. Anggota partai bersaing
untuk mendapatkan jabatan partai)
Bersifat tdk pribadi, bersaing antar kelompok
(Ex. Partai2 bersaing dlm Pemilu untuk
mendapatkan suara rakyat.

E. Pertikaian dan Pertentangan


Pertikaian = persaingan secara negatif (satu pihak
bermaksud mencelakakan/ menyingkirkan pihak lain)
atau usaha penghapusan keberadaan pihak lain.
Pertikaian ad/ btk interaksi sosial, dimana terjadi usahausaha pihak lain berusahan menjatuhkan pihak lainnya.
Pertikanan adalah suatu proses sosial, dimana orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan cara pertentangan melalui
pertikaian, ancaman, dan kekerasan.
Pertikaian itu tidak selamanya melalui kekerasan tetapi
berbentuk lunak dan mudah dikendalikan, Misalnya
pertikanain pada saat seminar ilmiah atau perdebatan
dalam mencari kebenaran-kebenaran ilmiah (Soerjono).
Bentuk-bentuk pertentangan dan akibatnya Hal 102-103

Nieno 2009

Você também pode gostar