Você está na página 1de 18

VIRUS RABIES

Oleh:
Hijral Aswad,S.Si.M.Kes
KARAKTERISTIK
VIRUS
Famili Rhabdoviridae
Genome= RNAss
Menyerang sistem saraf
Menimbulkan ensefalitis
pada binatang atau manusia
yang terinfeksi
STRUKTUR VIRUS
Berbentuk bulat panjang
Ukuran 60 nm x 180 nm
Memiliki ribonukleokapsid yang
melindungi asam nukleat
Selubung luar memiliki 2 lapisan
lipid dan tonjolan-tonjolan
glikoprotein
LIMA PROTEIN PENTING YANG DIBENTUK
OLEH GONEME VIRUS RABIES

Protein L, fungsi sebagai transkriptase


Protein N (Nukleoprotein dan protein non-
struktural), pembentuk kompleks
ribonukleoprotein (RNP)
Protein N, terikat dengan lipid membentuk
selubung protein
Protein G, membentuk tonjolan pada
permukaan virus dan merangsang
pembentukan antibodi netralisasi
STRUKTUR VIRUS
PATOGENESIS
Masuknya virus melalui gigitan binatang yang
terinfeksi

Dapat berkembang pada otot

Replikasi berlangsung pada sistem saraf, mulai saraf


sensoris, gangglion dorsal, medula spinalis, otak
kecil dan bagian otak lainnya yang pada akhirnya
menyebar ke seluruh organ
MASA INKUBASI
Tergantung perjalanan virus dari tempat luka
ke otak
Gigitan di kaki, masa inkubasi sekitar 60 hari

Gigitan ditangan, masa inkubasi sekitar 40


hari
Gigitan di kepala, masa inkubasi sekitar 30
hari

Masa inkubasi pada anak-anak lebih singkat


dari orang dewasa
REPLIKASI VIRUS
Virus melekat pada membran sel melalui protein G

Virus masuk ke sitoplasma lewat fusi sel dan terjadi


pelepasan selubung

Replikasi berlangsung di sitoplasma, nukleokapsid


membentuk badan inklusi

Transkripsi awal menggunakan RNA dependent RNA


polymerase membentuk mRNA

mRNA ditranslasi menjadi 5 protein viral


Perakitanterjadi lewat 2 fase; perakitan
ribonukleoprotein (RNP) di sitoplasma
dan maturasi virion dengan pengikatan
protein M pada membran sel

Keluarnya virus melalui proses budding

Terjadi kematian sel


GEJALA KLINIK
Periode Inkubasi, umumnya berkisar 30-90
hari. Bahkan ada yang 5 hari-2 tahun setelah
gigitan pertaman

Periode prodromal, gelaja tidak spesifik


seperti demam, malaise, lesu gangguan
pernafasan,batuk dan sesak nafas. Terjadi
gangguan interstinal, gangguan sistem saraf
pusat dan rasa sakit pada area gigitan akibat
adanya infeksi
Gangguan neurologik akut, adanya
gangguan sistem saraf pusat seperti
kejang, hiperventilasi, hipersalivasi,
nafas tidak teratur dan koma

Kematian, umumnya terjadi akibat


gagal pernafasan akibat komplikasi
penyakit
DIAGNOSIS LABORATORIUM
Spesimen klinik penderita yang
diperiksa; darah, serum, saliva, urin, air
mata, jaringan biopsi kulit, dan cairan
serebrospinal
Deteksi antigen dan antibodi rabies----uji
imunofluoresensi. Positif jika ada
kenaikan titer antibodi terhadap rabies

Deteksi RNA virusPCR


Histologi dan patologi
Tidak ada obat antiviral yang spesifik
pada saat gejala gangguan sistem saraf
pusat telah muncul

Jarang ada penyembuhan jika telah ada


kelainan neurologik krn mortalitas
sangat tinggi

99% penderita berakhir dengan


kematian
PENGOBATAN INFEKSI RABIES
Bekas gigitan anjing di cuci dengan sabun dan air
selama 5-10 menit

Pencucian dilakukan kembali dengan alkohol 70% atau


dengan cairan antiseptik

Penderita dapat diberikan antibiotik atau anti tetanus

Diberikan suntikan vaksin rabies pada hari ke 1, 7 dan


28 setelah gigitan

Dilakukan terapi interferon, ribavirin, atau antiviral


lainnya
Bila gigitan dekat kepala atau
tengkuk, selain diberikan
imunisasi aktif juga diberikan
imunisasi pasif dengan human
rabies immune globulin (HRIG)
atau antibodimonoklonal
PENGAWASAN DAN
PENCEGAHAN
Melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan
peliharaan seperti kucing dan anjing

Jika tergigit oleh hewan segera lakukan pencucian


bekas gigitan dengan sabun

Vaksinasi manusia terhadap rabies dapat diberikan


bagi orang yang rentang terpapar seperti, laboran
yang menangani virus rabies, dokter hewan, pengawas
binatang, dan para wisatawan yang masuk ke daerah
endemik virus rabies
Sekian
dan

terimakasih

Você também pode gostar