Você está na página 1de 45

Laporan kasus

Oleh Rionaldo Sanjaya


Pembimbing dr. Suzanna Ndraha sp.PD
KGEH
Identitas pasien
Nama : Ny. ID
Jenis Kelamin: Perempuan
Tanggal lahir : 12 Maret 1974(42 th)
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SLTP
Alamat : Jl. Dukuh, Jakarta Utara
Tanggal masuk RS : 25 November 2016
Anamnesis
Diambil dari: Autoanamnesis
Tanggal: 26 November 2016 Jam:15.00 WIB

Keluhan Utama:
Batuk berdahak disertai darah sejak 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan:
Pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual, perut
terasa penuh, lemas, keringat malam haridan
tidak nafsu makan.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh batuk berdahak disertai darah sejak
3 hari SMRS.Batuk berdahak sudah dirasakan sejak 1
SMRS. Dahak kental dan sulit dikeluarkan. Batuk
dirasakan sepanjang hari dan lebih sering saat malam
hari.Warna dahak sebelumnya berwarna putih, 2
minggu SMRS pasien mengatakan warna dahak
menjadi hijau kekuningan.Tiga hari SMRS dahak hijau
kekuningan disertai darah 0.5ml saat batuk dan
dada terasa sedikit nyeri saat bernapas.Dua hari
SMRS pasien mengkonsumsi obat batuk warung tetapi
batuk dirasakan semakin sering, satu hari SMRS
pasien merasa semakin lemas dan keluhan batuk
belum ada perbaikan.Pasien sebelumnya sudah
mendapat pengobatan Tuberkulosis dari dokter paru.
Keluhan nyeri ulu hati, mual, dan perut
terasa penuh sudah dirasakan 1minggu
SMRS. Nyeri ulu hati dirasakan terus
menerus sepanjang hari, terasa sedikit
membaik setelah makan atau
minum.Mual juga dirasakan sepanjang
hari, mual dirasakan cukup hebat
sehingga nafsu makan pasien berkurang.
Keluhan muntah disangkal dan dada
terasa panas terbakar disangkal. Pasien
mengaku memiliki riwayat gangguan
lambung sejak usia 20th.
Pasien juga mengatakan sering berkeringat
saat malam hari terutama daerah tengkuk
dan punggung.Keluhan dirasakan 1 bulan
SMRS. Riwayat demam disangkal oleh pasien
Pasien juga mengaku ia memiliki riwayat
kencing manis dan baru diketahui oleh
pasien tahun ini 5 bulan SMRS. Keluhan
seperti sering kencing, haus, dan lapar
disangkal.Pasien rutin mengkonsumsi obat
Metformin 2 x500mg.
Riwayat penyakit dahulu
( - ) Cacar ( - ) Malaria ( - ) Batu ginjal/sal.kemih
( - ) Cacar air ( -) Disentri ( - ) Burut (Hernia)
( - ) Difteri ( -) Hepatitis ( - ) Penyakit prostat
( - ) Batuk rejan ( -) Tifus abdominalis ( - ) Wasir
( -) Campak ( - ) Skirofula ( +) Diabetes
( -) Influenza( - ) Sifilis ( - ) Alergi
( - ) Tonsilitis( - ) Gonore ( - ) Tumor
( - ) Khorea ( -) Hipertensi ( - ) Penyakit pembuluh
( - ) Demam rematik akut ( - ) Ulkus ventrikuli ( -) Stroke
( +) Asma ( - ) Ulkus duodeni ( - ) Psikosis
( - ) Pleuritis ( +) Gastritis ( - ) Neurosis
( - ) Tuberkulosis ( - ) Batu empedu
( -) Operasi ( - ) Kecelakaan
Riwayat penyakit keluarga
Hubungan Umur (Tahun) Jenis Kelamin Keadaan Penyebab
Kesehatan Meninggal

Kakek Tidak diketahui Laki-Laki Meninggal Tidak diketahui

Nenek Tidak diketahui Perempuan Meninggal Tidak diketahui

Ayah 63 tahun Laki-Laki Sehat

Ibu 65 tahun Perempuan Sehat

Suami 45 tahun Laki-laki Sehat

Anak 18 tahun Laki-Laki Sehat

Anak 12 tahun Laki-laki Sehat


Anamnesis sistem
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( + ) Keringat malam
( -) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
(-) Lain-lain
Kepala
( - ) Trauma ( -) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( -) Kuning / Ikterus ( -) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( -) Bibir Kering( - ) Lidah kotor
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatitis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Dada (Jantung / Paru)
( +) Nyeri dada ( -) Sesak napas
(- ) Berdebar( - ) Batuk darah
( - ) Ortopnoe ( - ) Batuk
Abdomen (Lambung / Usus)
( +) Rasa kembung ( - ) Wasir ( - ) Perut membesar
( + ) Mual ( - ) Mencret
( - ) Muntah ( - ) Tinja darah
( - ) Muntah darah ( - ) Tinja berwarna dempul
( - ) Sukar menelan ( - ) Tinja berwarna ter
( + ) Nyeri perut ( - ) Benjolan

Saluran Kemih / Alat kelamin


( - ) Disuria ( - ) Kencing nanah
( - ) Stranguria ( - ) Kolik
( - ) Poliuria(-) Oliguria
( - ) Polakisuria( -) Anuria
( - ) Hematuria ( -) Retensi urin
( - ) Kencing batu( - ) Kencing menetes
( - ) Ngompol (tidak disadari) ( - ) Penyakit Prostat

Saraf dan Otot


( - ) Anestesi( - ) Sukar mengingat
( - ) Parestesi ( - ) Ataksia
( - ) Otot lemah ( - ) Hipo / hiper esthesi
( - ) Kejang ( - ) Pingsan
( - ) Afasia ( - ) Kedutan (Tick)
( - ) Amnesia( - ) Pusing (vertigo)
( - ) Lain-lain ( - ) Gangguan bicara (Disartri)
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
(- ) Nyeri ( -) Sianosis

BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 61,5 kg
Berat tertinggi (Kg) : 63kg
Berat badan sekarang (Kg) : 59kg
Berat badan turun
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : (-) Di rumah (+) Rumah Bersalin
Ditolong oleh : (-) Dokter (+)Bidan ( -) Dukun () Lain-lain

Riwayat Imunisasi
( -) Hepatitis ( +) BCG ( -) Campak
( -) DPT ( -) Polio ( -) Tetanus

Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : 3 kali/hari
Jumlah / Hari : Berkurang
Variasi / Hari: Cukup
Nafsu makan : Berkurang

Pendidikan
( +) SD (+) SLTP ( + ) SLTA ( - ) SMK

Kesulitan
Keuangan : tidak ada
Pekerjaan :tidak ada
Keluarga :tidak ada
Lain-lain :-
Pemeriksaan umum
Keadaan umum: Sakit sedang
Tinggi badan :155 cm
Berat Badan : 59 kg
IMT : 24,5 kg/m2
Tekanan darah :110 / 70 mmHg
Nadi :78 kali/ menit
Suhu : 36 C
Pernapasan :22 kali/menit, reguler
Keadaan gizi : IMT = 24,5( Berat badan berlebih)
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : tidak ada
Edema Umum :tidak ada
Habitus : Piknikus
Cara berjalan: normal
Mobilitas (Aktif / Pasif): Aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : Tenang
Alam perasaan : Biasa
Proses pikir : Wajar

Kulit
Warna : sawo matang Effloresensi :( - )
Jaringan parut : ( - ) Pigmentasi: merata
Pertumbuhan rambut: merata Pembuluh darah : tidak
ada pelebaran
Suhu raba : hangat Lembab / kering: kering
Keringat : umum Turgor :kembali cepat
Ikterus : ( - )
Lapisan lemak : tipis Edema :( - )
Kelenjar Getah Bening
Submandibula : tidak teraba membesar Leher : tidak teraba
membesar
Supraklavikula : tidak terabamembesar Ketiak : tidak teraba
membesar
Lipat paha : tidak teraba membesar

Kepala
Ekspresi wajah : biasaSimetri muka : simetri
Rambut : hitam Pembuluh darah temporal : teraba

Mata
Exophthalmus : ( - ) Enopthalmus : ( - )
Kelopak : normal Lensa : jernih
Konjungtiva : anemis Visus : normal
Sklera : normal Gerakan mata : ( N )
Lapangan penglihatan : N Tekanan bola mata : ( N )
Deviatio konjungae : ( - ) Nystagmus : ( - )
Telinga
Tuli : ( - ) Selaput pendengaran : utuh, intak +
Lubang : normal, lapangPenyumbatan : ( - )
Serumen : ( + ) Perdarahan : ( - )
Cairan :(-)

Mulut
Bibir : Kering Tonsil : T1 T1 tidak hiperemis
Langit-langit : Normal Bau pernapasan: tidak tercium
Gigi geligi : Karies ( - ) Trismus : ( - )
Faring : tidak hiperemis Selaput lendir : N
Lidah : normal

Leher
Tekanan vena jugularis (JVP) : 5-2 cmH20
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
Kelenjar limfe : Tidak teraba membesar
Deviasi trachea : (tidak ada )
Dada
Bentuk : Normal, simetris
Pembuluh darah : Tidak terlihat
Buah dada : simetris

Paru-paru
Depan Belakang

Inspeksi Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Kanan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan


Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Kiri Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Perkusi Kanan Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru
Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Kiri

Auskultasi Kanan Suara nafas vesikuler Suara nafas vesikuler


Wheezing (-) Ronkhi (-) Wheezing (-) Ronkhi (-)
Suara nafas Bronkial Suara nafas Bronkial
Kiri Wheezing (-) Ronkhi (-) Wheezing (-) Ronkhi (-)
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV, 2cm lateral dari garis midklavikularis kiri

Perkusi Batas atas : ICS III linea parasteranl kiri


Batas kiri : ICS VI 1 cm lateral linea midklavikularis kiri
Batas kanan : ICS IV linea parasternal kanan

Auskultasi BJ I-II murni regular


Murmur (-), gallop (+)

Pembuluh darah
Arteri temporalis : teraba pulsasi
Arteri karotis : teraba pulsasi
Arteri Brakhialis : teraba pulsasi
Arteri Radialis : teraba pulsasi
Arteri Femoralis : teraba pulsasi
Arteri Poplitea : teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior : teraba pulsasi
Arteri Dorsalis pedis : teraba pulsasi
Abdomen
Inspeksi : membuncit, pembuluh darah (-), caput
medusa (-), spider nevi (-), dilatasi vena (-), bekas luka
operasi (-)
Palpasi : dinding perut: supel, nyeri tekan (+)
epigastrium, nyeri lepas (-) defans muscular (-), massa
(-)
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
Ginjal :balotement (-) nyeri ketok CVA (-)
Lain-lain: tidak ada
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi : BU (+) 10 kali/menit
Refleks dinding perut : baik
Anggota gerak
Lengan
Kanan Kiri
Otot:
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Normal Normal
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : +5 +5
Edema : - -
Lain-lain : palmar edema ( palmar edema (-)
Flapping tremor (-) Flapping tremor (-)

Tungkai dan kaki
Kanan Kiri
Luka : - +
Varises : - -
Otot (tonus dan massa): Normal Normal
Sendi : Normal Normal
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : +5 +5
Edema : - -
Lain-lain : tidak ada tidak ada
Refleks
Kanan Kiri

Refleks tendon Positif Positif


Bisep Positif Positif
Trisep Positif Positif
Patella Positif Positif
Achiles Positif Positif
Refleks patologis Negatif Negatif
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Jumat, 25
November 2016
Darah Rutin Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 9,3 g/dL 13,5 18,0


Hematokrit 40,8 % 42,00 52,0
Leukosit 15.270 /L 4,00 10,50
Trombosit 299.000 /L 163 - 337
Radiologi Jumat, 18November
2016

-Tampak infiltrat pada apeks, cardia, dan paracardia paru kiri


-Tampak cavitas pada cardia paru kiri
RINGKASAN (RESUME)
Pasien mengeluh batuk berdahak disertai darah sejak 3 hari
smrs.Keluhan batuk sudah dirasakan kurang lebih 1 bulan
SMRS. Pasien juga mengeluh sering berkeringat saat malam
1 bulan SMRS. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati, mual,
dan perut terasa penuh sejak 1 minggu SMRS. Pasien memiliki
riwayat Dispepsia sejak usia 20 tahun, asma sejak kecil dan
kekambuhan terakhir usia 32th, dan diabetes mellitus 5
bulan SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, kulit
kering, suara paru kiri bronkial, dan nyeri tekan epigastrium.
Dari pemeriksaan penunjang hari pertama pasien dirawat
didapatkan Hb 10,3 gr/dL, Ht 0,8 % , leukosit 15.270/L, dan
trombosit 299.000/L. Dari pemeriksaan USG didapatkan
fatty liver dan kista ginjal sinistra ukuran 1,2cm.
Diagnosis Kerja
1. Tuberkulosis paru on OAT
Dasar Tb Paru : Keluhan batuk kronik, batuk darah, keringat malam, dan nyeri
dada, suara napas bronkial, radiologi didapatkan infiltrate pada apeks paru
kiri, kavitas pada parakardial paru kiri, pasien sudah didiagnosis dan
mengkonsumsi OAT sejak 2 hari SMRS.
2. Pneumonia komuniti
Dasar Pneumonia komuniti : Batuk disertai sputum purulent, nyeri dada,
pasien belum pernah dirawat dilayanan kesehatan dalam 1 tahun terakhir,
suara napas bronkial, Leukositosis, radiologi didapatkan infiltrate pada apeks,
cardia, dan paracardial paru kiri
3. Dispepsia suspek gastritis kronik
Dasar dispepsia : Keluhan nyeri ulu hati, mual, perut terasa penuh
Dasar suspek gastritis kronik :belum dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk
diagnosis pasti, keluhan dirasakan lebih dari >6bulan.
4. Diabetes Melitus tipe 2
Dasar diabetes : ada riwayat DM dan mengkonsumsi Metformin 2 x 500mg
5. Anemia ec. Suspek penyakit kronik
Dasar Anemia : Hb 9.3g/dl
Suspek penyakit kronik : Dispepsia >6bulan ( tanda alarm dyspepsia )
Diagnosis banding
1. (Diagnosis Pasti)
2. Pneumonia Nosokomial
Dasar yang mendukung : Batuk disertai sputum purulent, nyeri dada, suara
napas bronkial, Leukositosis, radiologi didapatkan infiltrate (+)
Dasar yang tidak mendukung : Pasien belum pernah dirawat di layanan
kesehatan dalam waktu 1 tahun terakhir
3. Dispepsia ec ulkus duodenum
Dasar dyspepsia : Keluhan nyeri ulu hati, mual, perut terasa penuh
Dasar ulkus duodenum :
dasar yang mendukung : nyeri menghilang setelah makan / pemberian
antasida (hunger pain food relief )
dasar yang tidak mendukung : belum dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk
diagnosis pasti, keluhan dirasakan lebih dari >6bulan.
4. (diagnosis pasti)
5. Anemia ec perdarahan akut
Dasar anemia : Hb 9.3g/dl
Dasar yang mendukung: hemoptysis
Dasar yang tidak mendukung : tidak ada penurunan Hb yang signifikan
setelah perdarahan berhenti
Pemeriksaan yang dianjurkan:

Kultur sputum, untuk mengetahui bakteri yang


terdapat dalam sputum agar dapat
mengetahui terapi yang sesuai dengan bakteri
pemeriksaan sputum BTA, untuk mengetahui
adanya BTA sebagai penunjang diagnosis,
prognosis dan factor risiko penularan
Endoskopi + histopatologi, untuk mengetahui
penyebab terjadinya dispepsia
Gambaran darah tepi, untuk mengetahui
penyebab terjadinya anemia
Rencana terapi
Medika mentosa :
Rifampicin 1 x 600mg
Isoniazid 1 x 300mg
Pirazinamid 1x2000mg
Ethambutol 1 x 1000mg
Transamin 2 x 250mg
Ampicillin Sulbactam oral 2 x 375mg
Azithromicin injeksi 1 x500mg
Ambroxol syrup 3x2cth ( 30 mg)
Omeprazole oral 2 x 20mg
Antasida syrup 2 x 1c
Ondansetron injeksi 1x4mg
Metformin 2 x500mg
Non-medika mentosa :
Penggunaan masker untuk mencegah penularan,
dan infeksi baru. Diet rendah Karbohidrat, 1696
kalori. Diet porsi kecil tapi sering.
Edukasi mengenai penyakit pasien bahwa penyakit
akan berlangsung lama, sehingga pasien harus
rutin mengkonsumsi obat terutama obat OAT
selama minimal 6 bulan dan OHO seumur hidup.
Edukasi mengenai efek samping obat seperti mual
( Rifampicin, Metformin ), urin kemerahan
( Rifampicin ), Mata menjadi kuning ( OAT ). Pasien
juga diminta untuk menjaga makanan sesuai kalori
yang ditetapkan dan kontrol rutin.
Prognosis
Ad Vitam: dubia ad bonam
Ad Functionam: dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
28/11/16
Follow up
Keluhan : batuk berdahak hijau kental disertai darah, nyeri dada, keringat malam,
nyeri ulu hati, mual, perut terasa penuh, tidak nafsu makan
PF :
TD: 110/70 RR 23x/menit Suhu 37.2C. Konjungtiva anemis, Suara napas bronkial
pada sebagian paru kiri, nyeri tekan epigastrium
PP : Hasil pemeriksaan GDKH tanggal 28/11/16 : 162/181/155
Hasil laboratorium 25 Nov16 Radiologi 18 nov16
Hemoglobin 9.3 g/dk Tampak infiltrat pada apeks, cardia, dan paracardia paru kiri
Hematokrit 40.8% Tampak cavitas pada cardia paru kiri
Leukosit 15.270 /ul
Trombosit 299.000 /ul
Diagnosis kerja : Tuberkulosis paru on OAT, pneumonia komuniti, Dispepsia, Diabetes
mellitus terkendali dengan obat, Anemia
Terapi:
Rifampicin 1 x 600mg Ampicillin Sulbactam oral 2 x 375mg
Isoniazid 1 x 300mg Azithromicin injeksi 1 x500mg
Pirazinamid 1x2000mg Ambroxol syrup 3x2cth ( 30 mg)
Ethambutol 1 x 1000mg Omeprazole oral 2 x 20mg
Transamin 2 x 250mg Ondansetron injeksi 1x4mg
Metformin 2 x500mg
Kurva GDS 3 kali/minggu
Rencana diagnostic :pemeriksaan sputum BTA dan kultur, Gambaran darah tepi
29/9/16
Keluhan : batuk berdahak hijau kental disertai darah, nyeri
dada, keringat malam, nyeri ulu hati, mual, perut terasa penuh,
tidak nafsu makan
PF :
TD: 113/72. Konjungtiva anemis, Suara napas bronkial pada
sebagian paru kiri
Nyeri tekan epigastrium
Diagnosis kerja: Tuberkulosis paru on OAT, pneumonia
komuniti, Dispepsia, Diabetes mellitus terkendali dengan obat,
Anemia
Terapi:
Antasida syrup 2 x1c
USG abdomen
30/11/16
Keluhan:batuk berdahak hijau kental darah(-), nyeri ulu hati, mual,
perut terasa penuh, nafsu makanmembaik
PF :
TD: 118/69 RR 20 Suhu 36.8C. Konjungtiva anemis, Suara napas
bronkial pada sebagian paru kiri
Nyeri tekan epigastrium
PP : GDKH tanggal 30/11/16 : 211/158/133
USG tanggal 30/11/16 : Fatty liver, kista ginjal kiri 1,2cm
Diagnosis Kerja: Tuberkulosis paru on OAT, pneumonia komuniti,
Dispepsia, Diabetes mellitus terkendali dengan obat, Anemia, Fatty
Liver, kista renal
Terapi:
Periksa kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida, SGOT, SGPT
Transamin stop
01/12/16
Keluhan:batuk berdahak hijau kental, nyeri ulu hati, mual berkurang , nafsu
makanmembaik
PF :
TD: 108/79 RR 28 Suhu 36.7C. Konjungtiva anemis, Suara napas bronkial
pada sebagian paru kiri
Nyeri tekan epigastrium
PP: Pemeriksaan Laboratorium tanggal 30/11/16
SGOT 226
SGPT 104
Kolesterol total 135
Kolesterol HDL 13.2
Kolesterol LDL 92
Trigliserida 148
Diagnosis kerja: Tuberkulosis paru on OAT, pneumonia komuniti, Dispepsia,
Diabetes mellitus terkendali dengan obat, Anemia, Fatty Liver, kista renal
Terapi :
Periksa darah rutin : untuk follow up Anemia, leukositosis
02/12/16
Keluhan :batuk berdahak hijau kental berkurang, nyeri ulu hati berkurang
PF :
TD: 118/69 RR 21 Suhu 36C. Konjungtiva anemis, Suara napas bronkial pada
sebagian paru kiri
Nyeri tekan epigastrium
PP : GDKH tanggal 2/12/16 : 115/157/202
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 1/11/16
Hemoglobin 9,1
Hematokrit 36.4
Leukosit 12.410
Trombosit 312.000

Diagnosis kerja: Tuberkulosis paru on OAT, pneumonia komuniti, Dispepsia,


Diabetes mellitus terkendali dengan obat, Anemia, Fatty Liver, kista renal
Terapi : Terapi lanjut
Rencana diagnostic : Endoskopi dan histopatologi mukosa lambung
03/12/16
Keluhan :batuk berdahak hijau kental berkurang,
nyeri ulu hati berkurang
PF:
TD: 121/72 RR 22 Suhu 36.5C. Konjungtiva anemis,
Suara napas bronkial pada sebagian paru kiri
Nyeri tekan epigastrium
Diagnosis kerja: Tuberkulosis paru on OAT,
pneumonia komuniti, Dispepsia, Diabetes mellitus
terkendali dengan obat, Anemia, Fatty Liver, kista
renal
Terapi : Pasien dipulangkan
Hematemesis melena -> kasih omz drip
8mg, 5 ampul /24jam
why? Karna terjadi fibrinolitik pada pH asam,
kalo pH kita tingkatkan fibrinolitik berkurang
jadi perdarahan berhenti
Hemoptoe -> hentikan batuknya dengan
kodein
DIH -> stop obat, kasih hepatoprotektor
SNMC/ curcuma, periksa tiap 2mgg ot pt,
pelan2 kasih rifamp dari dosis kecil perlahan
naikin sampe dosis terapi
Kultur sputum BTA 2 bulan
Batas CKD 3 bulan, CKD oliguri pasti CHF,
( hiperekoik ) korteks dan pelviokalises
masih keliatan bedanya

AKI : tidak ada anemi, tidak ada riwayat


ginjal, tidak ada penyakit kronik penyebab
ckd,
Pasti AKI : kalo dikasih cairan 3L/24jam
membaik

Prerenal L dehidrasi, renal : obat nefrotoksik (


jamu2, zat kontras, aminoglikosid )
Postrenal : ada sumbatan
CKD 3-5, 1-2 bukan ckd
Datang dengan overload, asidosis metabolik,
infeksi, anemia, hiperkalemia, ensefalopati
Furosemid dosis tinggi -> ototoksik tuli
Hindari aminoglikosida
Cefoperazon/ ceftriakson ekskresi di 2 tempat
Jadi aman
-> kalo yang ekskresi di ginjal cukup
diperlambat ekskresi saja
-> kenapa CKD hiperkalemi ->
Ureum > 200 encephalopati ,
HD CITO -> hiperkalemi gagal, overload
gagal, encephalopati,

Anemia kronik yang mengancam gagal


jantung
Anemia akut pasti perdarahan -> koloid
lebih bagus?
Anemia kronik yang dikasih transfusi
masif tanpa premed decomp dan kalo ga
ditransfusi decomp , jadi harus bertahap
dan di kasih premed

AIHA -> prednison dosis antiinflamasi


1mg/kgbb
TRANSFUSI DBD kalo ada perdarahan masif
( 4-5ml/kgbb/jam ) dan trombosit <100.000-
Indikasi koloid: depkes : presyok dan syok
Teori: ada hemokonsentrasi, plasma leakage,
DSS
Protokol KAD??
100 mmol untuk naikin 1 mmol
Na < 120, Nacl 3% maks 6tpm
Laktulosa pada sirosis -> kalo stasis
bakteri hasilin amonia bisa
ensefalopati hepatikum

Você também pode gostar