TOKSOPLASMOSIS, RUBELLA,

CITOMEGALI VIRUS DAN

HERPES SIMPLES (TORCH)

Prof. dr. Delfi Lutan MSc., SpOG.K

Department Obstetrics & Gynecology,

Medical School
University of Sumatera Utara
Medan, 22 Juni 2012
 Pendahuluan
Infeksi Torch adalah kumpulan penyakit, akibat infeksi
parasit atau virus

Infeksi Torch, Toxoplasma gondii, virus Rubella,

Cytomegallo virus dan virus Herpes simplex I dan II.

Tidak berbahaya pada manusia sehat dengan

kekebalan tubuh normal. Tetapi sangat berbahaya bagi
ibu hamil dapat menimbulkan abortus, lahir mati atau
cacat.
 Pendahuluan
Infeksi Torch pada awal kehamilan dapat
menyebabkan abortus, lahir mati, prematuritas
dan kelainan kongenital.

Infeksi Torch, masih banyak diperdebatkan.

Didapat kelainan gambaran klinis, kelainan

immunologi dan diagnosanya.
 Perlu dipertimbangkan
Menegakkan diagnosa
Peranan immunitas seluler
Interpretasi serologi
Menentukan kapan terjadi infeksi akut/kronis
Efek atas besarnya infeksi terhadap janin
Kelainan kongenital yang terjadi
Efek pemberian obat yang diberi
Perlu tidaknya obat diberikan
Pertimbangan terminasi kehamilan
 Tabel 1. Hasil pemeriksaan
serologi dari 570 wanita hamil.
IgG IgM
Toksoplasmosis 51.58% 13.16%
Rubella 75.09 00,88
Citomegali virus 97,64 00,33
Herpes simpleks 48,25 19,67
 Perlu ditinjau

Epidemiologi
Gejala klinis
Diagnosa
Penanganan
Harapan yang timbul pada ibu hamil
 Toxoplasmosis
Disebabkan oleh protozoa obligat intra selular yaitu
toxoplasma gendi

Didapat 10 dari 1000 kehamilan di USA

Di Prancis 1.1 dari 1000 kehamilan

Dimedan 1993, pada abortus didapat 73,34 seropositif

IgG dan tidak dijumpai IgM

Pada Kelompok ibu hamil dijumpai 36,7% seropositif

IgG dan tidak dijumpai IgM.
 Toxoplasmosis
Disebabkan oleh terinfeksi parasit toxoplasmoma gondii
Hospes definitif adalah kucing sakit, yang banyak
mengeluarkan ookista dalam tinja

Dapat menularkan penyakit setelah berbulan-bulan bila

tidak kena siar matahari

Hospes perantaranya adalah sapi, ayam, kambing dan

babi

Manusia terinfeksi bila makan makanan daging kurang

matang terinfeksi

Begitu sayur dan buah yang tercemar parasit bila tidak

dicuci terlebih dahulu
 Penularan toksoplasmosis
Melalui saluran pencernaan, makanan
terkontaminasi kotoran kucing, lalat, serangga
dan makanan setengah masak.

Pada ibu hamil, merupakan infeksi akut

Infeksi sebelum ibu hamil tidak berpengaruh

Pada kehamilan trimester I, 10% dgn kelainan

kongenital.

Trimester II-III, 65-80%, infeksi ringan deman dan

asimptomatis.
 Gejala klinis
Pada ibu, sebagian besar asimptomatis

Demam, mialgia, nyeri otot dan pembesaran

kelenjar peri arthrikular

Pada janin, Intra uterine growth

retardation(IUGR), Hidrocephalus, ancephalus,
microcephalus dan hidropfoetalis

Tanpa gejala, diikuti chorioretinitis, katarak,

mikrocephalis, pneumonia dan diarrhae

Jangka panjang retardasi, kejang-kejang dan

gangguan penglihatan.
 Diagnosis toksoplasmosis
Isolasi kuman, tidak dilakukan karena parasit bekerja
periodik sehingga dapat memberikan hasil negatif

Dilakukan pemeriksaan serologis, dengan berbagai

macam pemeriksaan

Ada antibodi IgG dan IgM, ada Sabin Feldman dye test,
Hemoglutination assay (IHA), inderect flourecent antibody
(IFA), complement fixation (CF), toksoplasmin skin
tes/frenkel test dan aglutination test. IgA dan IgE dengan
data lebih dini.

Akhir-akhir ini dilakukan enzyme-linked immunoabsorbed

assay (ELISA)

Pemeriksaan toxopasma, IgM, IgG dan aviditas IgG

terhadap toxoplasa
Interpretasi pemeriksaan serologi
IgM, timbul setelah infeksi dan dapat bertahan
sampai beberapa bulan, sebelum kehamilan dan
tidak ada risiko janin terinfeksi dan tidak perlu
pengobatan

IgG timbul setelah beberapa minggu setelah IgM

dan menetap dengan kadar rendah dalam darah
bertahun-tahun. Yang menandakan adanya
kekebalan dalam tubuh

Klinis penting ditentukan kapada terjadi infeksi

sebelum atau setelah kehamilan
Interpretasi pemeriksaan serologi
IgA dan IgE, dapat membantu kapan terjadi
infeksi, tapi durasinya pendek

Ada IgG avidty yang menentukan khronisitas dari I

nfeksi
Pedoman hasil pemeriksaan serologi
infeksi primer akut
Peningkatan IgA dan IgM, merupakan infeksi akut
yang terjadi 2-3 minggu sebelumnya

Peningkatan IgG 2-4 kali, dengan interval 2-3

minggu

IgG avidity yang rendah

Hasil Sabin Feldman/IFA > 300 IU/ml atau 1: 1000

Pedoman hasil pemeriksaan serologi
infeksi primer akut

IgM-IFA 1:80 atau IgM ELISA 2600 IU/ml

IgG tetap rendah tanpa diikuti IgM, merupakan

infeksi lampau

Sekitar 5% dengan pernah infeksi bertahun-tahun

IgM positif

Pemeriksaan pertama IgG dan IgM tidak dapat

memberikan interpretasi infeksi, harus diikuti
dengan pemeriksaan ulangan dan lanjutan, dalam 3
minggu. Titer naik atau tidak
 Diagnosa prenatal dan bayi
Dilakukan chorionic villus sampling (CVS)
Chordosintesis
Amniosintesis
Hasil dilakukan inokulasi, polymerace chain reaction (PRC) atau
serologi
Setelah lahir, dapat dilakukan pemeriksaan serologi plasenta
IgM atau histologi untuk menentukan kistanya
IgM tak dapat melewati plasenta tanpa infeksi, dan IgG dari ibu.
 Penanganan toksoplasmosis
Ibu infeksi dan mencegah penularan ke janin, efektivitasnya
sekitar 50%.
Kombinasi Pirimethamin 25 mg/hari dan Sulfadizine/sulfonamide
1000 gram/hari selama 4 minggu dan interval 4 minggu.
Keduanya teratogenik. Dimulai kehamilan trimester ke dua.
Spiramicim 3 x 1 gram selama 4 minggu dan interval 4 minggu

Lebih baik pencegahan

Toxoplasma gondii cycle
cysts

oocyst

soil

cat litter

ftus

cysts
tachyzote
 Prevention

Recommendations for seronegative women

Cook meat sufficiently, to kill Toxoplasma

Peel or thoroughly wash fruit and vegetables before eating

Clean cooking surfaces and utensils

Pregnant women should avoiding changing cat litter, or else use gloves
 Treatment of congenital toxoplasmosis

In France
1
Pyrimethamine 1 mg/kg/d (one dose)

Sulfadiazine 100 mg/kg/d (2doses) 12 months

50 mg or 2x25 mg
Folinic acid
every 7 days
or 2

Pyrimethamine/ 1.25 mg/kg every 10 days

Sulfadoxin 25 mg/kg every 10 days 12 months
Folinic acid 50 mg or 2x25 mg every 7 days

or 3

1 for 2 months and 2 for 10 months

 y o u
a n k t ion
T h t t e n
u r a
yo
for