saluran pencernaan, seperti: Infeksi (parasit, virus ,atau bakteri) Absorpsi yang terganggu Cancer Diare berkepanjangan Diare bercampur darah Gembung Nausea Muntah Nyeri abdomen Cramping Demam Hemolit ic Anemia Jelaskan pada pasien manfaat pemeriksaan terlebih dahulu. Beritahu pasien untuk buang air kecil sebelum menampung feces, untuk mencegah tercampur dengan urin. Pakailah sarung tangan saat menampung feces. Cucilah tangan setelah melepas sarung tangan. Gunakan wadah yang kering dan bermulut lebar. Tampung feces langsung ke dalam wadah, hindarkan tercampur dengan bahan-bahan lain. Tutup rapat wadah penampungan dan berikan label nama pasien, nama dokter, tgl pengambilan lalu segera kirim. Pemeriksaan harus dilakukan 1 jam-2jam. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksaan ini untuk mengetahui penyebab diare, gembung dan sakit perut. Sampel dikumpulkan pada 3 hari berturut-turut. Tanyakan pasien tentang pola makan, konsumsi AB atau perjalanan keluar negeri belakangan ini. Beritahu pasien utk menghindarkan feces tercampur dengan urin. Faktor yg mempengaruhi: laxative, kontaminasi saat pengambilan sampel, terapi AB, tercampur urin, pengiriman yang terlalu lama (transport medium; alkaline peptone water). Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya perdarahan pd lambung ataupun usus. Mintalah pasien untuk membatasi konsumsi daging, ikan, unggas, dan sayuran hijau selama 3 hari sebelum pengunpulan sampel. Hindari konsumsi makanan yang mengandung peroxidase (lobak, brocolli, bunga kol, bit, semangka) Hindarkan konsumsi NSAID, salicylates dan alkohol seminggu sebelum pemeriksaan. Jika pasien sdg menstruasi, pastikan sampel tdk tercampur darah menstruasi. Beritahu pasien utk menghindarkan feces tercampur dengan urin. Faktor yg mempengaruhi: vitamin C, anticoagulant, gusi berdarah/pencabutan gigi, konsumsi makanan spt tersebut diatas. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya parasit yg menyebabkan keluhan pasien. Sampel dikumpulkan pada 3 hari berturut-turut. Tanyakan pasien tentang pola makan, konsumsi obat atau perjalanan keluar negeri belakangan ini. Beritahu pasien utk menghindarkan feces tercampur dgn urin. Tanyakan ke laboratorium apakah perlu memakai pengawet (formalin 5%). Kumpulkan minimal 2 sendok makan feces. Faktor yg mempengaruhi: tercampur urin, sabun atau desinfectan, sampel terlalu sedikit, terlalu lama pengirimannya, terpapar dingin atau panas yg extreme, pemakaian antimikroba 5-10 hari sebelumnya. Makroskopis Mikroskopis Warna coklat Telur cacing Konsistensi negatif biasa Parasit negatif Darah negatif Eritrosit 0-1/LPB Lendir negatif Leukosit 0-1/LPB Jamur negatif Karbohidrat sedikit Lemak sedikit Lain-lain Makroskopis Warna coklat: normal, krn adanya bile dlm feces. hitam-lengket, berbau busuk: perdarahan pd lambung/usus kecil bagian atas. maroon/merah: perdarahan pd sal. pencernaan bagian bawah. hitam, tanpa bau: konsumsi tablet zat besi. abu-abu/clay-colored: feces tdk mengandung bile (biliary obstruction). kuning: krn adanya lemak yg tdk tercerna (pancreatitis, pancreatic cancer). Konsistensi a. Cair disertai darah dan lendir: Typhus, cholera, amebiasis, large bowel cancer. b. Cair disertai lendir dan sel-sel leukosit: Ulcerative collitis, shigellosis, salmonellosis, intestinal tuberculosis. c. Cair tanpa disertai darah atau lendir: virus. d. pasty stool, banyak kandungan lemak: Bile obstruction, cystic fibrosis. e. Keras: kurang kandungan air. Darah apabila terlihat darah segar dipermukaan feces hemorrhoid. a.Feces berwarna merah tua hingga hitam menandakan hilangnya darah 0,5-0,75 ml dari saluran perncernaan bagian atas. b.Adanya darah samar dapat disebabkan: Carcinoma colon, ulcerative colitis, adenoma, gastric carcinoma, diverticulitis, ulcers. Lendir a. Lendir yang transparan pada permukaan feces: Konstipasi, mucous colitis. b. Lendir berdarah: Keganasan, Inflammasi pada lubang anus. c. Lendir bercampur darah dan pus: Ulcerative colitis, Bacilliary dysentry, ulcerating cancer of colon, intestinal tuberculosis. Leukosit Bila dijumpai dalam jumlah yang banyak: Chronic ulcerative colitis, Chronic bacilliary dysentery, Localized abscess, Fistulas of sigmoid rectum or anus. Mononuclear leukosit dijumpai pada typhoid. Polymorphonuclear leukosit dijumapi pada: Shigellosis, Salmonellosis, Yersinia, Invasive E.coli diarrhea, Ulcerative colitis. Tidak dijumapi leukosit berkaitan dengan keadaan: Cholera, non-spesific diarrhea, viral diarrhea, amebic colitis. Ascaris lumbricoides
Unfertilized corticated & decorticated
Adult female & male
fertilized corticated & decorticated
Taenia sp. A. duodenale & N. americanus T. trichiura
S. S. mansoni japonicum E. vermicularis E. histolitica cyst & trophozoite
B. coli cyst &
trophozoite Meningkatnya lemak dlm feces berkaitan dgn malabsorption syndromes: Crohns disease, enteritis dan pancreatic disease, cystic fibrosis, pengangkatan bagian saluran cerna. Sudan III staining of stool from a participant who consumed 40 g of olestra per day.
Balasekaran R et al. Ann Intern Med 2000;132:279-282