Você está na página 1de 40

PENDAHULUAN

ISK HAIs :
Infeksi Rumah Sakit paling sering
40 % total Infeksi Rumah Sakit
> 1 milliar kasus
(Hospital Infections 2007 )

Berhubungan dengan instrumentasi


kateter urine 66 86 %
Kateter urine Predisposisi Bakteriuria &
UTI William DH et al. Minerva Urol Neprhol 2004; Johnson JR et. al
Ann Intern Med 2006 ; Foxman B. Am J Med 2002 ; Nickel JC. J Urol 2005 )

Tidak semua dapat dicegah dengan


penanganan kateter urine yang baik
Catheter Associated Urinary Tract Infection
(CA - UTI)/INFEKSI SALURAN KEMIH

Pengertian :
Infeksi Saluran Kemih yang terjadi
setelah pemasangan urine kateter

48 jam
PATOGENESIS
1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat langsung
masuk ke saluran / kandung kemih ketika kateter
dimasukan.
2. Pada indwelling kateter mikroorganisme bermigrasi
sepanjang permukaan luar kateter di mukosa periuretra
atau sepanjang permukaan dalam kateter, setelah terjadi
kontaminasi pada kantong penampung urine atau
sambungan antara kantong penampung dengan pipa
drainase.
Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm pada
permukaan kateter
Apa Itu Biofilm
Biofilm

Sama dengan Plak


Kumpulan dari sel sel mikroorganisme atau
mikrobial khususnya bakteri yang melekat pada
suatu permukaan dan oleh pelekat polisakarida
yang di sekresikan oleh sel sel bakteri
Risiko mendapat ISK HAIs
Metode kateterisasi
Kualitas pemeliharaan kateter
Status imonologis pasien
Setelah 1x pemasangan waktu singkat
1.5%
Indwelling kateter sistem terbuka stlh 4 hari

100%
Indwelling kateter sistem tertutup 20%
Kesalahan penanganan sterilitas sistem
tertutup risiko infeksi
KRITERIA
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

1. ISK SYMPTOMATIC
2. ISK ASYMPTOMATIC
3. ISK LAINNYA

Device - associated Module CAUTI August 2011


Symptomatic Urinary Tract Infection (SUTI)
Harus memenuhi paling tidak 1 dari kriteria berikut 1a
Pasien terpasang kateter urine pada saat pengambilan
spesimen. DAN
Minimal 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan tidak
ada penyebab lain :
Demam ( > 38 C )
Nyeri suprapubik, atau nyeri sudut kostrovertebral DAN
Culture urine 10 unit koloni (CFU) / ml dengan tidak lebih dari
2 spesies mikroorganisme. ATAU

Pasien telah dilepas kateter urin dalam jangka waktu 48 jam saat pengambilan
spesimen DAN
Minimal 1 dari tanda tanda atau gejala berikut dengan tidak ada penyebab lain :
Demam (> 38 C), Frekuensi, disuria, suprapubik rasa sakit atau nyeri, DAN
Urine cultur positif 10. (CFU) / ml dengan tidak lebih dari 2 spesies mikroorganisme.
Kriteria
Pasien1b
tidak terpasang kateter urin pada saat
pengumpulan spesimen atau dalam waktu 48 jam
sebelum pengambilan spesimen DAN
Memiliki minimal 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut
dengan tidak ada penyebab lain :
Demam (> 38 C) pada pasien yang 65
tahun,frekuensi, disuria, nyeri suprapubik, atau nyeri
DAN
Culture urin positif 10 CFU / ml dengan tidak >
dari 2 spesies mikroorganisme.
Kriteria 2a
Pasien terpasang kateter urin pada saat pengumpulan
spesimen DAN
minimal 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan
tidak ada penyebab lain demam (> 38 C),nyeri
suprapubik, DAN
urinalisis positif di 1 dari temuan sebagai berikut:
a. positif dipstick untuk leukosit esterase dan / atau
nitrit
b. piuria (urin spesimen dengan 10 sel darah putih
( WBC ) /mm3
c. mikroorganisme dilihat pada pewarnaan Gram urin
Cuture urin positif 103 dan <105 CFU / ml dengan tidak
lebih dari 2 spesies mikroorganisme.
Atau
Pasien telah dilepas kateter urin dalam waktu 48jam sebelum
pengambilan spesimen DAN
minimal 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan tidak ada
penyebab lain :
demam (> 38 C), frekuensi, disuria, nyeri suprapubik, atau
sudut kostovertebral rasa sakit atau nyeri
DAN
urinalisis positif ditunjukkan oleh setidaknya 1 dari temuan sebagai
berikut :
a. positif dipstick untuk leukosit esterase dan / atau nitrit
b. piuria (urin spesimen dengan 10 sel darah putih ( WBC )
/mm3 urine 3 WBC
Kriteria 2b kateter urine saat pengmbilan spesimen setelah
Pasien tidak terpasang
pemasangan kateter urin sekitar 48 DAN

Memiliki minimal 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan tidak ada
penyebab lain : demam (> 38 C) pada pasien yang 65 tahun, frekuensi,
disuria, nyeri suprapubik, DAN urinalisis positif ditunjukkan oleh setidaknya 1
dari temuan sebagai berikut:
a. positif dipstick untuk leukosit esterase dan / atau nitrit
b. piuria (urin spesimen dengan 10 WBC/mm3
urin dipintal atau 3 WBC / LBP air seni yang dicentrifuge)
c. mikroorganisme dilihat pada pewarnaan Gram urin DAN
Culture urinpositif 103 dan <105 CFU / ml dengan tidak lebih
dari 2 spesies mikroorganisme.
Kriteria 3

Pasien 1 tahun dengan atau tanpa kateter urin


Memiliki setidaknya 1 dari tanda-tanda atau gejala
berikut dengan tidak ada penyebab lain : demam (>
38 C inti), hipotermia (<36 C ), apnea,
bradikardia , disuria, lesu, atau muntah
DAN
Kultur urin 105 CFU / ml dengan tidak lebih
dari 2 jenis mikroorganisme
Kriteria 4
Pasien 1 tahun dengan atau tanpa kateter urin
Memiliki setidaknya 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut
dengan tidak ada penyebab lain :
demam (> 38 C inti), hipotermia (<36 C inti), apnea,
bradikardia , disuria, lesu, atau muntah DAN
urinalisis positif ditunjukkan oleh setidaknya satu dari
temuan sebagai berikut:
a. positif dipstick untuk leukosit esterase dan / atau nitrit
b. piuria (urin spesimen dengan 10 WBC/mm3 urin di
pintal atau 3 WBC / LBP urine yang dicentrifuge )
c. mikroorganisme yang terlihat pada Gram noda air seni
DAN
Kultur urin antara 10 dan <10 CFU / ml dengan tidak lebih
dari dua spesies mikroorganisme
Asymptomatic Bacteremic
Urinary Tract Infection (ABUTI)
Pasien dengan atau tanpa kateter urin
Tidak memiliki tanda atau gejala (yaitu, untuk pasien semua usia,
tidak ada demam (> 38 C), frekuensi, disuria, nyeri suprapubik, atau
nyeri sudut kostovertebral ATAU
untuk pasien 1 tahun, tidak ada demam (> 38 C,
hipotermia (<36 C inti), apnea, bradikardia, disuria, lesu,
atau muntah)
DAN
Kultur urin > 105 CFU / ml dengan tidak lebih dari 2 spesies
mikroorganisme uropathogen * DAN
Kultur darah sama dengan setidaknya 1 mikroorganisme uropathogen
dengan kultur urin
Mikroorganisme Uropathogen adalah:
basil gram negatif, Staphylococcus spp, beta-hemolitik Streptococcus
spp, Enterococcus spp, vaginalis G., Aerococcus urinae, dan
Corynebacterium (urease positif)
Infeksi lain pada saluran kemih harus memenuhi
paling tidak 1 dari kriteria berikut:
1. Adanya mikroorganisme dari kultur cairan (selain urin)
atau jaringan dari situs yang terkena.

2. Pasien memiliki abses atau bukti lain infeksi terlihat pada


pemeriksaan langsung, selama operasi bedah, atau
selama pemeriksaan histopatologi.
3.Psien memiliki minimal 2 tanda-tanda atau gejala berikut dengan tidak ada
penyebab lain yang diakui: demam (> 38 C) rasa sakit, lokal, atau nyeri lokal di lokasi
yang terlibat
DAN
minimal 1 dari:
a. purulen drainase dari situs yang terkena dampak
b. mikroorganisme dibiakkan dari darah yang kompatibel dengan
situs yang dicurigai infeksi
c. bukti radiografi dari infeksi (misalnya, USG normal, CT scan,
magnetic resonance imaging ( MRI ) atau pemeriksaan
radiolabel (galium, teknesium]).
4. Pasien <1 tahun memiliki setidaknya 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan
tidak ada penyebab lain yang diakui: demam (> 38 C inti), hipotermia (<36 C inti),
apnea,bradikardia, lesu, atau muntah dan minimal 1 dari:
a. purulen drainase dari situs yang terkena dampak
b. mikroorganisme dibiakkan dari darah yang kompatibel dengan
situs yang dicurigai infeksi
c. bukti radiografi dari infeksi, ( misalnya, USG normal, CT scan,
magnetic resonance imaging [MRI] atau pemeriksaan
radiolabel ( galium, teknesium]).
Rekomendasi ( CDC)
Kategori 1 : sangat dianjurkan diadopsi
Pelatihan petugas tentang prosedur cara
pemasangan & pemeliharaan kateter yang
benar
Pemasangan kateter hanya bila diperlukan
Tekankan pentingnya cuci tangan
Memasang kateter dengan teknik dan
peralatan steril
Pertahankan/fiksasi kateter dengan benar
Pertahankan sterilitas sistem drainage tertutup
Pengambilan spesimen urin dengan cara
aseptik
Pertahankan aliran urin tetap lancar
19
Sekumpulan cara yang terstruktur untuk
meningkatkan perawatan terhadap pasien
Untuk memudahkan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada
pasien yang berisiko terjadi infeksi
Harus dilakukan oleh semua orang yang
memberikan pelayanan perawatan terhadap
pasien dan dilakukan secara bersama sama
pada setiap pasien.
KOMPONEN BUNDLE UTI
1. Kaji Kebutuhan
2. Kebersihan Tangan
3. Tehnik Insersi
4. Pemeliharaan Kateter
5. Perawatan Kateter
6. Pelepasan Kateter
1. Kaji Kebutuhan:
Hati hati dalam menentukan pemasangan
kateter
Pertimbangkan untuk pemakaian kondom atau
pemasangan intermitten
Pemasangan kateter hanya jika betul- betul

diperlukan seperti pada retensi urine, obstruksi


kemih, kandung kemih neurogenik, pasca bedah
urologi, untuk memonitor output yang ketat
Segera lepas kateter jika sudah tidak diperlukan
2. Kebersihan Tangan
Segera lakukan kebersihan tangan sebelum dan
sesudah pemasangan kateter serta setelah
memanipulasi kateter

Pakailah sarung tangan jika memanipulasi


kateter atau pengosongan urine bag
3. Tehnik Insersi:
Gunakan teknik aseptik saat pemasangan
kateter, ( sarung tangan steril, tirai, cairan
antiseptik yang tepat, dan membersihkan
bagian meatus uretra).

Kembangkan Balon dengan jumlah air


yang direkomendasikan pabrik.
Set steril
4. Pemeliharaan Kateter
Fiksasi Kateter untuk mencegah gerakan dan trauma
pada meatus.
Selalu meletakan urine bag lebih rendah dari kandung
kemih.
Tidak meletakan urine bag dilantai
Periksa slang sesering mungkin jangan sampai terlipat
( kingking).
Menjaga sistem drainase tertutup.
Gunakan penampung pembuangan urine untuk satu
pasien satu alat
Gunakan teknik aseptik untuk mendapatkan spesimen.
Cara Pengambilan Spesimen
Pengambilan spesimen steril dari kateter
.
Clamp tubing di bawah port kateter
Swab port dengan alkohol
Ambil spesimen dengan menusukan jarum suntik
kebagian port kateter.
Dengan menggunakan teknik steril masukkan
spesimen ke dalam tempat yang steril dan kirim
ke lab
Buka clamp, biarkan urine mengalir
4.Pemeliharaan Kateter
Pertahankan indwelling kateter sistem
drainage tertutup
Letakkan urine bag > rendah dari kandung kemih dan
buang tiap 8 jam (per shift)/ bila penuh
5. Perawatan Kateter
Lakukan perawatan perineal sehari-hari dan setiap selesai
buang air besar.
Gunakan kateter terkecil yang mencapai drainase
Tidak ada penggunaan krim atau serbuk di daerah
perineum
Irigasi kandung kemih & pemakaian antibiotika tidak dapat
mencegah infeksi saluran kemih
6. Pelepasan Kateter
Kateter segera lepas jika tidak diperlukan.
Lepas atau ganti semua kateter dalam
waktu 24 jam masuk ke rumah sakit.

Lepas atau ganti kateter jika pasien


timbul gejala
6. PELEPASAN KATETER URINE !

Foley Catheters Cause:


Infections
Length of Stay
Cost $$
Patient Discomfort
Antibiotic Usage
Teknik penghitungan
Angka Infeksi :
Numerator
Denominator x 1000 = /00
0

Angka Infeksi :
Jumlah kasus ISK
Jmlh hari pemakaian kateter
x 1000 = /00
0
Menghitung dan menganalisa data infeksi
Contoh :

Rate ISK
Jumlah ISK
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaiankateter urine
Contoh:
Pada bulan Mei 2013 jumlah pasien
terpasang kateter urine 16 orang dengan
total hari pemakaian kateter urine 75 hari.
Jumlah pasien ISK dua orang, maka rate ISK
adalah 2/75 X 1000 = 26.6
Diseminasi laporan
Data infeksi rate ISK dilaporkan dan dibahas cara PPI dengan
ruangan terkait
Laporan rate infeksi ISK dan rekomendasi dibuat dalam waktu 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun kepada Pimpinan RS, Komite Medik,
Departemen/Instalasi terkait, Ka Ruangan
Bila ada KLB dilaporkan segera ke Pimpinan RS, Komite Medik,
Departemen/Instalasi terkait, Ka Ruangan
Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi
tersebut untuk menetapkan strategi pengendalian infeksi nosokomial.

34 34
Laporan dalam bentuk grafik , tabel
1. Laporan triwulan
Laporan per 6 bulan
Angka Infeksi ISK Jan-Jun 2013
Laporan Per tahun Angka Kejadian ISK
Ruang Rawat Inap RS KASIH
Periode Januari- Desember Th 2012
Bakteri terbanyak dari isolat urine rawat inap RS X
(Periode Januari-Juni 2013)

Urine (n=220)
Negatif 94 (42 %)
Escherichia coli 52 (23 %)
Streptococcus anhemolyticus 31 (14 %)
Klebsiella aerogenes 19 (8 %)
Pseudomonas aeruginosa 9 (4 %)
Lain-lain 15 (6 %)
Kesimpulan
Pelaksanaan PPI ISK penting dalam
program PPI di pelayanan kesehatan
Pelaksanaan Bundle ISK yang baik
dan benar akan membantu dalam
perencanaan strategik di tatanan
Pelayanan Kesehatan dan membantu
meningkatkan mutu di tatanan
Pelayanan Kesehatan

Você também pode gostar