Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ari_2016
Pendahuluan
Coronary artery disease (CAD) adalah penyebeb
kematian pertama di USA.
CAD ditandai dengan akumulasi plaque dalam
lapisan arteri koroner.
Plaque meluas secara progresif, menebal, dan
mengapur, menyebabkan penyempitan kritis (>
70%) lumen arteri koroner, mengakibatkan aliran
darah koroner menurun dan suplai O2 tidak
adequat ke otot jantung.
Atherosclerosis
Definisi
Acute coronary syndromes (ACS)
merupakan istilah yang digunakan untuk
mendefinisikan potensial komplikasi CAD.
Syndrom ini meliputi unstable angina, non-
ST-elevation myocardial infarction
(NSTEMI), dan ST-elevation myocardial
infarction (STEMI).
Pathophysiology dan Etiology
Kebanyakan penyebab CAD adalah atherosclerosis.
Angina pectoris, yang disebabkan oleh aliran darah yang
tidak cukup ke otot jantung adalah manifestasi yang paling
umum dari CAD.
Angina biasanya dipicu oleh pengerahan fisik atau stress
emosional, yang akan menyebabkan pada peningkatan tuntutan
jantung terhadap sirkulasi dan O2.
Kemampuan arteri koroner untuk mengantarkan darah ke
myocardium terganggu oleh lesi koroner yang signifikan.
Angina juga dapat terjadi dalam masalah jantung yang lain
seperti spasme arteri, stenosis aorta, cardiomyopathy atau
hypertensi yang tak terkontrol.
Penyebab noncardiac termasuk anemia, fever, thyrotoxicosis, dan
anxiety/panic attack.
Pathophysiology dan Etiology
ACS disebabkan oleh penurunan dalam
ketersediaan O2 ke myocardium karena:
Plaque atherosklerotik yang pecah atau tidak stabil.
Vasospasme koroner.
Obstruksi atherosclerotic tanpa klot atau vasospasme.
Inflammasi atau infeksi.
Unstable angina karena penyebab noncardiac.
Pembentukan trombus dengan sumbatan arteri
koroner (penyebab paling umum).
Faktor risiko
Nonmodifiable: umur (risiko meningkat dengan bertambahnya
umur), laki-laki (wanita secara typikal menderita penyakit jantung
10 tahun kemudian dari pada laki-laki karena penurunan
postmenopause c-proteksi estrogen), ras (Orang kulit hitam
mempunyai faktro risiko yang meningkat), riwayat keluarga.
Modifiable: Peningkatan kadar lemak, hipertensi, obesitas,
penggunaan tembako, syndrom metabolik (diabetes mellitus), gaya
hidup kurang gerak dan stress.
Penelitian terkini menunjukkan beberapa faktro risiko baru
termasuk peningkatan kadar homocysteine, fibrin, lipoprotein(a),
dan infeksi atau inflamasi (diukur dengan C-reactive protein
[CRP]).
The American Heart Association (AHA) juga mencatat left
ventricular hypertrophy (LVH) sebagai faktor risiko.
Patogenesis atherosclerosis
Atherosclerosis: akumulasi berangsur dari palque dalam arteri yang
membentuk lesi atherosclerotic (atheroma).
Plaque terdiri dari makrofag yang berisi lipid, fibrin, produk buangan sel dan
protein plasma yang dibungkus oleh lapisan fibrous di bagian luar. (sel otot
halus dan jaringan penghubung padat).
Plaque dibentuk ketika endothelium cidera oleh LDL, produk rokok,
hypertensi, hyperglycemia, infeksi, homocysteine yang meningkat, hyper-
fibrinogenemia, dan lipoprotein a.
Respon radang terjadi, membuat endothelium menjadi lengket dan kemudian
menarik molekul-molekul yang lain.
Plaque menebal, meluas dan terjadi kalsifikasi menyebabkan obstruksi lumen
arteri.
Lesi menjadi rumit dan menyebabkan obstruksi signifikan koroner melalui
perdarahan dan ulcerasi plaque.
Proses atherosclerotic dimulai sejak anak-anak dan berlanjut terus.
Stable Angina Pectoris
Nyeri dada atau ketidaknyamanan yang diprovokasi oleh pengerahan
tenaga atau stres emosional dan membaik dengan istirahat dan
pemberian nitroglycerin.
Tandanyeri dada substernal, tertekan, berat atau tidak nyaman.
Sensai lain termasuk nyeri seperti diremas-remas, rasa terbakar,
tercekik dan atau nyeri kram.
Nyeri mungkin ringan atau berat dan muncul dan lama-kelamaan
menghilang.
Mungkin menyebabkan kesemutan atau kelemahan di lengan,
pergelangan atau tangan.
Gejala-gejala yang berhubungan termasuk diaphoresis, nausea, rasa
tidak enak di perut, dyspnea, tachycardia, dan peningktan tekanan darah.
Pada wanita mungkin mengalami gejala nyeri dada yang tidak khas
seperti nyeri dagu, nafas pendek.
Lokasidi belakang sepertiga atas atau tengah dari sternum. Pasien
biasanya akan mengepalkan tangan di atas tempat nyeri (positive
Levine sign; menunjukkan nyeri visceral dalam dan diffus)
Radiasibiasanya merambat ke leher, dagu, bahu, lengan dan daerah
antar skapula. Nyeri terjadi lebih umum di sebelah kiri dari pada
sebelah kanan.
Durasibiasanya berlangsung 2 sampai 15 menit setelah berhenti
beraktivitas; nitroglycerin mengurangi nyeri dalam 1 menit.
Faktor precipitatsi yang lainexposure terhadap cuaca yang ekstrem,
makan makanan berat, dan hubungan seksual semua itu akan
meningkatkan kerja jantung, sehingga tuntutan oksigen meningkat.
Unstable (Preinfarction) Angina
Pectoris
Nyeri dada terjadi saat istirahat, tidak ada
tuntutan oksigen jantung, tetapi aliran
darah yang berkurang secra akut ke
jantung terjadi karena spasme arteri
koroner atau munculnya plaque yang
meluas atau perdarahan/ulcerasi dari suatu
lesi yang terkomplikasi. Penyempitan kritis
lumen pembuluh darah terjadi secara tiba-
tiba.
Perubahan dalam frekuensi, durasi dan intensitas
dari gejala stable angina adalah indikasi
perkembangan ke unstable angina.
Nyeri unstable angina berlangsung lebih lama dari
10 menit dan tidak mereda dengan istirahat atau
sublingual nitroglycerin.
Unstable angina dapat menyebabkan kematian
mendadak atau akibat pada MI. Pengenalan dan
treatment dini penting untuk mencegah
komplikasi.
Standar Perawatan Nyeri Dada
Evaluasi setiap keluhan nyeri dada.
Waspadai terhadap oarng-orang yang mempunyai faktor
risiko MIperokok, hypertensi, diabetes atau
hyperlipidemiatetapi jangan mengabaikan orang-orang
yang tidak mempunyai faktor risiko.
Waspadai gambaran umum penyakit jantung koroner
(nausea, rasa tidak nyaman di perut, fatigue).
Ketahui dokter yang merawatnya dan dapatkan gambaran
ECG untuk nyeri dada.
Untuk neri dada yang tidak berkurang dengan istirahat
atau nitroglycerin, bantu dan sarankan pasien utnuk
mendapatkan perawatan emergency segera.
Evaluasi diagnostik
Karakteristik nyeri dada dan riwayat klinis.
Tes Nitroglycerinpenurunan nyeri dengan nitroglycerin.
Test darah
Hemoglobin untuk mengetahui anemia yang mungkin menurunkan
supali O2 otot janutng.
HbA1C dan pemeriksaan lipd puasa untuk mengetahui faktor
risiko modifiable CAD.
Studi Koagulasi, CRP (menentukan inflammasi), homocysteine
(kadar yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan dinding
arteri), dan lipoprotein(a) (kadar yang menigkat berhubungan
dengan risiko berkembangnya CAD).
Creatine kinase (CK) dan isoenzymenya CK-MB, dan troponin-I
dapat digunakan untuk menentukan adanya dan beratnya jantung
yang cidera.
ECG istirahatmungkin menunjukkan LVH, perubahan
gelombang ST-T, arrhythmia, dan gelombang Q.
ECG stress testingpeningkatan progresif kecepatan dan
peningkatan berjalan pada treadmill meningkatkan kerja
jantung. Perubahan gelombang ST-T terjadi jika iskemia
myocardium dirangsang.
Radionuclide imagingsuatu radioisotope, thallium 201,
yang diinjeksikan selama latihan digambar dengan
kamera. Penangkapan gambar yang rendah
mengindikasikan area iskemia otot janutng.
Catheterizasi jantungangiography koroner dilakukan
selama prosedur untuk menentukan adanya lesi, lokasi dan
sejauh mana lesi jantung.
Positron-emission tomography (PET)Gambaran perfusi
jantung dengan resolusi tinggi untuk mendeteksi
perbedaan pefusi yang sangat kecil yang disebabkan oleh
stenosis arteri.
Electron-beam computed tomography (CT)mendeteksi
kalsium jantung, yang ditemukan, tapi tidak semuanya,
plaque atherosclerotis. Tidak digunakan secara ruti karena
specifitasnya rendah untuk mengindentifikasi CAD.
Manajemen
Terapi Obat
Obat antiangina (nitrate, beta-adrenergic blocker, calcium channel blocker,
dan angiotensin-converting enzyme [ACE] inhibitor) adalah obat-obatan yang
digunakan untuk menjaga keseimbangan antara supali dan tuntutan oksigen.
Relaksasi pembuluh darah koroner akan meningkatan aliran darah jantung,
sehingga meningkatkan supali oksigen. Penurunan kerja jantung menurunkan
tuntutan dan konsumsi oksigen. Tujuan dari terapi obat adalah untuk menjaga
keseimbangan antara tuntutan dan suplai oksigen.
Nitratemenyebabkan vasodilatasi general seluruh tubuh. Dapat diberikan
secara oral, sublingual, transdermal, IV atau IC dan memberikan short- or
long-acting.
Short-acting nitrate (sublingual) memberikan efek pereda segera dari serangan
akut angina atau prophylaxis jika diberikan sebelum aktivitas
Long-acting nitrate mencegah episode dan/atau menurunkan berat dan frekuensi
seranagn.
Beta-adrenergic blockermenghambat rangsangan simpatis reseptor
yang berada di sistem konduksi jantung dan otot jantung.
beberapa beta-adrenergic blocker menghambat rangsangan reseptor
dalam paru juga jantung (nonselective beta-adrenergic blocker);
vasoconstriksi jalan nafas besar dalam paru terjadi; umumnya
kontraindikasi untuk pasien dengan penyakitobstruksi paru atau asma.
Cardioselective beta-adrenergic blocker (dalam dosis yang
direkomendasikan) hanya mempengaruhi jantung dan dapat digunakan
secara aman pada pasien dengan penyakit paru.
Calcium channel blockermenghambat perpindahan kalsium dalam
otot janutng dan pembuluh darah koroner; meningkatkan vasodilatasi
dan mencegah/mengontrol spasme arteri koroner.
ACE inhibitormempunyai efek terapeutik dengan
meremodeling endotelium vaskuler dan telah
ditunjukkan untuk menurunkan risiko angina yang
memburuk.
Antilipid agentmenurunkan total kolesterol dan
kadar triglicerid dan telah ditunjukkan untuk
membantu dalam stabilisasi plaque.
Antiplatelet agentmenurunkan agregasi platelet
untuk menghambat pembentukan trombus.
Asam folat dan vit B complexmengobati
peningkatan kadar homocysteine.
Intervensi Percutaneous Coronary
NCP_AMI
Referensi
Nettina, S.M. (2010). Lippincott Manual of
Nursing Practice, edisi 9. Lippincott
William & Wilkins.