Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PRECEPTOR :
DR. SOFWAN S RAHMAN, SP.KK
DISUSUN OLEH:
Felina Elinda
Keluhan Tambahan
Kadang terasa gatal jika berkeringat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD
R.Syamsudin Sukabumi dengan keluhan rambut
rontok sejak 1,5 tahun SMRS. Awalnya pasien
menganggap kerontokan yang terjadi pada pasien
hanya kerontokan yang biasa, tetapi lama
kelamaan pada daerah kepala tengah menjadi
botak dan kebotakan hanya dialami pada daerah
tengah saja tidak ada kebotakan ditempat lain.
Selain mengeluh rambut rontok, pasien juga
mengeluh kadang terasa gatal pada daerah yang
mengalami kebotakan ketika pasien beraktivitas
diluar ruangan.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien belum pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya
- Riwyat HT (-), DM (-), Asma (-)
Riwayat Alergi
- Alergi obat- obatan dan makanan disangkal
Riwayat Pengobatan
- 2 bulan sebelum berobat ke poliklinik
pasien sempat berobat dikampung
halaman pasien yaitu di salah satu RS
dilamongan. Kemudian pasien diberikan
salep dan diberikan obat suntik (pasien
lupa nama obatnya) tetapi belum ada
perbaikan dan dokter menyarankan
untuk melanjutkan pengobatan ditempat
pasien akan bekerja.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
- Tekanan darah : tidak ada kelainan
- Nadi : tidak ada kelainan
- Suhu : tidak ada kelainan
- Pernapasan :tidak ada kelainan
Status Generalisata
Kepala :
Rambut : tidak ada kelainan
Mata : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher
KGB: tidak ada kelainan
Kelenjar tiroid tidak ada kelainan
Thoraks : tidak ada kelainan
Distribusi Regional
Distribusi Regional
Non-Medikamentosa
Hindari stress yang dapat
mempengaruhi kerontokan rambut
Menjaga kebersihan rambut dan kulit
kepala
Prognosis
Quo ad vitam : ad
bonam
Quo ad fungsionam : ad
bonam
Quo ad sanactionam : ad
bonam
Tinjauan Pustaka
Alopesia Areata
Rambut
Salah satu adneksa kulit yang terdapat
di seluruh tubuh kecuali telapak tangan,
telapak kaki, kuku dan bibir.
Jenis Rambut
1. Rambut terminal, rambut kasar
mengandung banyak pigmen
terdapat di kepala, bulu mata,
ketiak dan genitalia eksterna.
2. Rambut velus, rambut halus
1. Faktor Fisiologi :
Hormon :
Tiroksin.
- Kortikosteroid.
Metabolisme
Vaskularisasi
Genetik
Imunolog
i
Faktor
Lain
Klasifikasi
Ikeda (1965), setelah meneliti 1989 kasus,
mengemukakan klasifikasi alopesia areata sebagai berikut
:
Tipe umum
Meliputi 83% kasus terjadi diantara umur 20 40 tahun,
dengan gambaran lesi berupa bercak bercak bulat selama
masa perjalanan penyakit.
Tipe atopic
Meliputi 10% kasus, yang umumnya mempunyai stigmata
atopi atau penyakitnya telah berlangsung lebih dari 10
tahun. Tipe ini dapat menetap atau mengalami rekurensi
pada musim-musim tertentu (perubahan musim)
Pada kasus ini
Lanjutan pasien berusia 34
tahun dan
termasuk kedalam
tipe umum
Tipe prehipertensif
Meliputi 4% kasus dengan riwayat hipertensi
pada penderita maupun keluarganya.
Tipe kombinasi
Meliputi 5% kasus, pada umur > 40 tahun
dengan gambaran lesi-lesi bulat atau retikular.
Penyakit endokrin autonomik yang terdapat pada
penderita antara lain berupa diabetes mellitus
dan kelainan tiroid.
Patogenesis
Kelainan yang terjadi pada alopesia areata
dimulai oleh adanya rangsangan yang
menyebabkan folikel rambut setempat
memasuki fase telogen lebih awal sehingga
terjadi pemendekan siklus rambut.
Telogen Effluvium
Trikotilomania
Alopesia Andregenik
Terapi
Penatalaksanaan Umum