Você está na página 1de 26

Evidence Based Medicine

(EBM)
Oleh
Arizkha Fitri
1641012201
Apoteker Angkatan II 2016
Pengertian
Evidence-based Medicine (EBM) adalah
pengintegrasian antara bukti ilmiah berupa hasil
penelitan yang terbaik dengan kemampuan klinis
dokter serta preferensi pasien dalam proses
pengambilan keputusan pelayanan kedokteran.
Geddes (2000) menyatakan bahwa EBM adalah
strategi yang dibuat berdasarkan pengembangan
teknologi informasi dan epidemiologi klinik dan
ditujukan untuk dapat menjaga dan
mempertahankan ketrampilan pelayanan medik
dokter dengan basis bukti medis yang
terbaik.
(Sackett, 2000)
Dengan demikian, EBM dapat diartikan
sebagai pemanfaatan bukti ilmiah
secara seksama, ekplisit dan bijaksana
dalam pengambilan keputusan untuk
tatalaksana pasien. Artinya
mengintegrasikan kemampuan klinis
individu dengan bukti ilmiah yang
terbaik yang diperoleh dengan
penelusuran informasi secara
sistematis.
(Tumbelaka, 2002)
Bukti ilmiah itu tidak dapat menetapkan
kesimpulan sendiri, melainkan membantu
menunjang penatalaksanaan pasien. Integrasi
penuh dari ketiga komponen ini dalam proses
pengambilan keputusan akan meningkatkan
probabilitas untuk mendapatkan hasil pelayanan
yang optimal dan kualitas hidup yang lebih baik.
Praktek EBM itu sendiri banyak juga dicetuskan
oleh adanya pertanyaan2 pasien tentang efek
pengobatan, kegunaan pemeriksaan penunjang,
prognosis penyakitnya, atau penyebab kelainan
yang dideritanya.
(Tumbelaka, 2002)
EBM membutuhkan ketrampilan
khusus, termasuk didalamnya
kemampuan untuk melakukan
penelusuran literatur secara
efisien dan melakukan telaah
kritis terhadap literatur tersebut
menurut aturan-aturan yang
telah ditentukan.
(Tumbelaka, 2002)
Publikasiilmiah adalah suatu pempublikasian
hasil penelitian atau sebuah hasil pemikiran
yang telah ditelaaah dan disetujui dengan
beberapa petimbangan baik dari acountable
aspek metodologi maupun accountable aspek
ilmiah yang berupa jurnal, artikel, e-book
atau buku yang diakui.
accountable aspek metodologis adalah ilmu
yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran menggunakan tata cara tertentu
dalam pengumpulan data hasil penelitian
yang telah ditelaah dan diakui kebenarannya.
Adapun accountable aspek ilmiah adalah
mensurvey secara langsung tentang suatu
permasalahan dengan penelitian untuk
mendapatkan dasar yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan. Maksudnya adalah :
- Melalui evidence based medicine kita
mengadakan survei tentang keluhan sejumlah
penderita.
- Melalui evidence based medicine kita
mengadakan survei tentang kelainan fisik
sejumlah penderita penyakit tertentu.
Selain mensurvei keluhan dan kelainan fisik
penderita, melaui evidence based medicine kita
juga dapat mensurvei hasil terapinya.
EBM
EBM diperlukan karena perkembangan dunia
kesehatan begitu pesat dan bukti ilmiah yang tersedia
begitu banyak.Pengobatan yang sekarang dikatakan
paling baik belum tentu beberapa tahun ke depan
masih juga paling baik. Sedangkan tidak semua ilmu
pengetahuan baru yang jumlahnya bisa ratusan itu
kita butuhkan. Karenanya diperlukan EBM yang
menggunakan pendekatan pencarian sumber ilmiah
sesuai kebutuhan akan informasi bagi individual
dokter yang dipicu dari masalah yang dihadapi
pasiennya disesuaikan dengan pengalaman dan
kemampuan klinis dokter tersebut. Pada EBM dokter
juga diajari tentang menilai apakah jurnal tersebut
dapat dipercaya dan digunakan.
(Marlina, 2007)
Telah memperlihatkan pergeseran
dalam pengambilan keputusan medis
Secara dramatis telah memperbaiki
kualitas dan mampu meningkatkan
perawatan pasien
Tantangan bagi generasi sekarang
untuk belajar lebih giat
Manfaatkan EBM dalam pendidikan dan
upayakan bagaimana mempelajarinya
dan mengggunakan proses untuk
kepentingan profesi.
Proses
Proses penelitian dan penggunaan
informasi yangdisajikan dalam literatur
untuk memperbaiki perawatan pasien.
Prosesnya mengubah kekurangan
pengetahuan menjadi pertanyaan
klinik yang spesifik dengan cara
mengevaluasi bahan kepustakaan
yang berhubungan dengan pertanyaan
klinis untuk memeperbaiki perawatan
pasien.
Penerapan
Dalam menyusun dan memformulasikan
pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan
masalah
Menelusuri informasi ilmiah yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi
Menelaah terhadap bukti-bukti ilmiah yang
didapat Penerapan hasil-hasil penelaah
bukti-bukti ilmiah tadi yang sudah dipercaya
ke dalam praktek pengambilan keputusan
Kemudian pengevaluasian terhadap efficacy
dan effectiveness
Langkah dalam Proses
EBM
Identifikasi masalah pasien atau yang timbul
selama proses tatalaksana penyakit pasien
Formulasi pertanyaan dari masalah klinis
tersebut
Pilihlah sumber yang tepat untuk mencari
jawaban yang benar bagi pertanyaan tersebut
dari literatur ilmiah
Lakukan telaah kritis terhadap literatur yang
didapatkan untuk menilai validitas (mendekati
kebenaran), pentingnya hasil penelitian itu serta
kemungkinan penerapannya pada pasien
(Tumbelaka, 2002)
Setelah mendapatkan hasil telaah kritis,
integrasikan bukti tersebut dengan
kemampuan klinis anda dan preferensi
pasien yang seharusnya mendapatkan
probabilitas pemecahan masalah pelayanan
pasien
yang lebih baik.
Evaluasi proses penatalaksanaan penyakit /
masalah pasien
(Tumbelaka, 2002)
Telaah Kritis
Validitas penelitian, yang dapat
dinilai dari metodologi/bahan dan
cara
Pentingnya hasil penelitian yang
dapat dilihat dari bagian hasil
penelitian
Aplikabilitas hasil penelitian
tersebut pada lingkungan
(Tumbelaka, 2002)
Praktek EBM adalah suatu proses yang
panjang dan berkelanjutan, melakukan
pembelajaran/analisis berdasarkan
masalah yang timbul dari pasien dan
karenanya bisa menemukan informasi
yang penting dalam aspek diagnosis,
terapi, prognosis atau aspek lainnya dari
pelayanan kesehatan, antara lain
pedoman pengobatan dan sebagainya.
(Tumbelaka, 2002)
Konsep EBM
Konsep Evidence Based Medicine (EBM)
mengacu pada pelayanan kesehatan pasien
sehingga langkah-langkah EBM selalu dimulai
dengan mengetahui masalah apa yang ada
pada pasien, dilanjutkan dengan menyusun
pertanyaan klinis, baik mengenai masalah
yang dihadapi pasien, mencari dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan
(apakah terpercaya dan berarti) untuk
menjawab masalah tersebut, dan menilai
apakah hasil penelitian dapat diterapkan
kepada pasien.
(Tridjaja, 2002)
Validity
Pertanyaan-pertanyaan untuk
validitas merupakan perwujudan dari
bentuk penelitian atau metodologi
untuk mengetahui prognosis suatu
penyakit.
Importance
Untuk lebih memudahkan
penjelasan mengenai makna
prognosis suatu penyakit kepada
pasien, biasanya dijelaskan dalam
bentuk kuantitatif.
Applicability
Setelah yakin bahwa penelitian mengenai
prognosis tersebuit valid dan penting, kita harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
untuk mengetahui apakah hasil penelitian dapat
diterapkan.
- Apakah karakteristik sampel pada peneltian
tersebut serupa dengan pasien di tempat praktek?
- Apakah hasil penelitian tersebut mempengaruhi
keputusan kita terhadap apa yang perlu dilakukan
atau perlu diberitahukan kepada pasien?
(Tridjaja, 2002)
Elemen dalam
Terminology
Masalah pasien
Intervensi, dengan metodologi
penelitian, tes diagnosa dan
terapi
Jika diperlukan intervensi yang
setara
Clinical outcome atau outcome
interest
Contoh
Referensi
Tumbelaka, Alan R. 2002. Evidence
Based Medicine. Sari Pediatri Vol 3
No 4 : 247 248.
Sackett, D. Evidence-based
Medicine: How to Practice and Teach
EBM. 2nd edition. Churchill
Livingtone, 2000.
Tridjaja, Bambang. 2002. Telaah
Kritis Makalah Prognosis. Sari
Pediatri, Vol. 4, No. 3 : 152 154.

Você também pode gostar