Você está na página 1de 10

BAB I

PENDAHULUAN

Amputasi dapat dianggap sebagai pembedahan rekonstruksi


drastis. Digunakan untuk menghilangkan gejala,
memperbaiki fungsi, dan menyelamatkan atau memperbaiki
kwalitas hidup pasien. Bila tim keperawatan mampu
berkomunikasi dengan gaya positif, maka pasien akan
mampu lebih menyesuaikan diri terhadap amputasi dan
berpartisipasi aktif dalam rencana rehabilitasi. ( Brunner
and Smeltzer, 2002)
Sumber Data : Ruang Bedah Anak ( Kemuning ) mei-juli 2009

Dari table diatas untuk Post op Amputasi di ruang bedah anak ( kemuning ) sebesar
1,8 %

Tujuan
Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan pada penderita
post amputasi cruris destra secara komprehensif meliputi aspek bio
psiko social spiritual.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan penulis mampu :
Melakukan pengkajian sesuai dengan yang diperoleh.
Menganalisa data yang di dapatkan dari pengkajian untuk menegakkan
diagnosa yang akan muncul.
Merumuskan prioritas masalah keperawatan berdasarkan tingkatan
masalah.
Menentukan rencana asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
dari masalah.
Melaksanakan tindakan keperawatan dengan benar.
Mengevaluasi hasil timdakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan
dengan benar.
Mendokumentasikan hasil pengkajian, perencanaan, tindakan
keperawatan, implementasi dan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian
Amputasi adalah tindakan pembedahan dengan membuang bagian tubuh.
2. Etiologi
Indikasi utama bedah amputasi adalah karena :
Iskemia karena penyakit reskularisasi perifer, biasanya pada orang tua, seperti
klien dengan artherosklerosis, Diabetes Mellitus.
Trauma amputasi, bisa diakibatkan karena perang, kecelakaan, thermal injury
seperti terbakar, tumor, infeksi, gangguan metabolisme seperti pagets disease
dan kelainan kongenital.
3. Patofisiologi
Dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh, dengan dua
metode :
1. Metode terbuka (guillotine amputasi).
Metode ini digunakan pada klien dengan infeksi yang mengembang. Bentuknya
benar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka dapat
ditutup setelah tidak terinfeksi.
2. Metode tertutup (flap amputasi)
Pada metode ini, kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit pada daerah
yang diamputasi.
3. Tidak semua amputasi dioperasi dengan terencana, klasifikasi yang lain
adalah karena trauma amputasi.
B. Konsep Tumbuh Kembang

1. Neonatus (lahir - 28 hari)


2. Neonatal (lahir 1-3 bulan)
3. Todler ( 1-3 tahun)
4. Pre sekolah ( 3-6 tahun )
5. Usia sekolah(6-12 tahun)

Pertumbuhan adalah perubahan fisik ,jumlah, ukuran atau dimensi tingkat


sel,argan dan induvidu yang dapat diukur dengan berat ukuran panjang
dan keseimbangan metabolik tubuh
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam stuktrur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari
proses pematangan
BAB III
TINJAUAN KASUS

Data Dasar
Identitas pasien dan keluarga
Nama : An. K
Tgl lahir/umur : 9 tahun
Jenis kelamin :laki-laki
Pendidikan : SD

Alamat : waykanan

Keluhan utama :nyeri


P= Klien mengatakan nyeri pada daerah kaki kanannya
Q= nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R= nyeri bertambah jika beraktifitas dan nyeri berkurang jika
klien beristirahat
S= skala nyeri 3 dan dirasakan pada malam hari
T= hilang timbul lama 3 menit
Data fokus

DS :
Klien mengatakan nyeri pada daerah ekstermitas bawah
Klien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul 3 menit
Kien mengatakan terdapat luka post op amputasi di bagian cruris destra
Klien mengatakan aktifitas dibantu tongkat
Klien mengatakan malu dan sedih dengan kehilangan sebagian kaki kanan
Klien mengatakan minder dengan teman dan orang lain
Kien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan keluarganya di
rumah
DO :
Terdapat nyeri post uf cururis destra
Nyeri dirasakan pada malam hari
Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Skala nyeri 3
Klien tampak menahan nyeri saat diganti balutan
Luka tampak kemerahan dan basah
Klien meringis saat diganti balutan
Leukosit 10,700
Kien sering merenung
Kien tampak sedih
Aktifitas klien menggunakan tongkat
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan


Gangguan konsep diri; body image b.d adanya perubahan fisik
Penyebaran infeksi b.d adanya luka terbuka
BAB IV
PEMBAHASAN

Pengkajian No Landasan teori Saat pengkajian


yaitu : ditemukan:
Pengkajian yang diambil
dengan cara anamnese 1 Terdapat tanda dan Saat pengkajian
dan pemeriksaan fisik 2 gejala nyeri pda ditemukan
secara menyeluruh yang 3 amputasi Tidak ditemukan saat
4 Edema jaringan pengkajian
berfokus pada system 5 Ketegangan otot sendi Tidak ditemukan saat
muskuloskeletal dan Gangguan image body pengkajian
konsep diri.dalam Perasa malu dan takut Saat pengkajian
penkajian penulisan ditemukan
mendapatkan data tanda Ditemukan
pengkajian
saat
gejala pada klien
Masalah yang tidak ditemukan adalah :

1. Gangguan pemenuhan ADL bd kurangnya kemapuan dalam merawat diri


karena pada kien mampu merawat personal hygiene.
2. pontesial kontraktur bd immobilisasi
klien tidak menggalami kekakuan pda tulang sendi
3. Gangguan integritas kulit b.d tirai baring yang lama.
Kien dapat beraktifitas mengunakan tongkat. Tidak selalu berbaring di
tempat tidur saja
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pengkajian
Dari hasil pengkajian didapatkan data klien tidak mengalami penurunan
kesadaran, tidak bingung, gelisah, tidak ada odema jaringan dan
kontraktur sendi tidak terjadi kerusakan komunikasi yang didapat klien
mengalami gangguan nyaman nyeri, resiko infeksi, dan gangguan
integritas kulit, pada klien terdapat post up amputasi

DIAGNOSA DAN EVALUASI YANG MUNCUL


Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan
Kien mengatakan nyerinya berkurang,wajah kien tidak meringis
kesakitan,jadi evaluasi pada kasus telah memenuhi kriteria tujuan pada
intervensi
Resti penyebaran infeksi b.d adanya luka yangterbuka
Kien mengatakan nyeri berkurang ,luka kering dan klien tampak tenang
dan tanda -tanda vital normal.jadi evaluasi pada kasus telah memenuhi
kriteria tujuan pada intervensi
Gangguan konsep diri ; image body b.d adanya perubahan fisik
Kien dapat meningkatkan body image dan harga diri,klien dapat
berperan serta aktif selama rehabilitas dan self care.

Você também pode gostar