Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama : An. SA
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, Tg lahir : Jakarta, 12 September 2015
Usia : 1 tahun 4 bulan
Alamat : Kebon kosong, kemayoran, Jakpus
No. Rekam medis : 00 95 29 xx
Tanggal & Jam MRS : 31 Januari 2017, 12.30 WIB
3
ANAMNESIS (Alloanamnesis)
Keluhan
Utama:
Demam 2
hari SMRS
4
Riwayat Penyakit Sekarang
Kejang seluruh
tubuh, tangan dan
Batuk pilek Batuk kaki kaku, mata
Demam tidak mendelik ke atas.
pilek
terlalu tinggi Demam Kejang 1x, durasi 4
Sudah diberi menit. Setelah
mendadak
paracetamol tapi tinggi kejang pasien sadar
demam tidak (malam) dan menangis.
berkurang Demam terus
menerus tinggi.
Riwayat Riwayat Riwayat
Penyakit Penyakit Pengobatan:
Dahulu: Keluarga:
Riwayat kejang
demam sudah Riwaya Kejang Tidak ada riwayat
Usia 2 bulan
Ayah dan kakak pengobatan
3 bulan yang lalu
pasien rutin/lama
1 bulan yang lalu
Riwayat Riwayat Pola Makan
Kehamilan: Persalinan:
Tengkurap: 5 Tinggal
bulan bersama kedua
Tumbuh gigi: 8 orang tua dan Tidak ada
Kesan : kakak
bulan
Di rumah,
alergi obat,
Bicara:
Normal 11 makanan, debu
bulan seluruh anggota
sesuai keluarga maupun cuaca
Berdiri: 11
bulanusia sedang batuk
Berjalan: 12 pilek.
bulan
Riwayat Imunisasi:
Kesan:
Imunisasi
dasar
lengkap
sesuai
usia
9
STATUS GIZI
Kesimpulan:
GIZI BAIK
10
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda
Vital
GCS 15 (Composmentis)
Lingkar Kepala 49 cm (normocephal)
Tanda rangsal meningeal
Kaku kuduk (-)
Brudzinski I (-)
Brudzinski II (-)
Kernig Sign (-)
13
STATUS NEUROLOGIS
Hematokrit 34 % 35 43
Trombosit 311
Kesan10: /uL
3
229 553
Dalam
Eritrosit 4,52 batas
10 /uL 3,6 5,2
3
MCH 25 pg 23 31
MCHC 33 g/dL 26 34
15
RESUME
An. perempuan, usia 1 tahun 4 bulan, kejang sejak 4 jam SMRS, kejang
terjadi seluruh tubuh, tangan dan kaki kelojotan, mata mendelik ke atas,
berlangsung 1x, selama 4 menit. Setelah kejang, pasien menangis. Batuk
(+), pilek (+) 2 hari. Demam (+) 2 hari, demam tinggi, sudah diberikan
obat penurun panas namun demam tidak berkurang. 1 hari SMRS, pasien
mendadak demam tinggi. Riwayat kejang demam (+) 4x. Ayah dan
kakak kandung mempunyai riwayat kejang.
Pemeriksaan fisik: Nadi: 110x/m, RR: 22x/m, regular, kedalaman cukup,
Suhu: 38,8oC (aksilla). Status gizi, kesan gizi baik. Status generalis,
terdapat faring hiperemis dan sekret pada hidung. Status neurologis
dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
16
ASSESMENT
Waktu S O A P
17 Kejang (-), demam KU : sakit sedang, KDS + ISPA Terapi lanjut
Januari masih naik turun, Kesadaran : CM
2017, batuk (+), pilek (+), S : 37,0c
08.00 muntah (-), BAB dan HR : 100x/menit
WIB BAK dalam batas RR : 24x/menit.
normal Faring : hiperemis
Hidung : sekret +/+
18 Kejang (-), demam KU : sakit sedang KDS + ISPA Terapi
Januari (-), batuk dan pilek Kesadaran : CM lanjut
2017, berkurang S : 36,60C
08.00 HR : 96 x/menit
WIB RR : 24x/menit
Faring: hiperemis
Hidung : sekret +/+
18
DIAGNOSA KERJA
IVFD RL 8 tpm
Paracetamol 125 mg No. XV
Diazepam 1,5 mg S 3dd1
Ambroxol drop 3x10 gtt
Pseudoefedrin drop 3x0,5 mL
20
PROGNOSIS
Ket :
Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan gangguan elektrolit atau
metabolik lainnya
Riwayat kejang tanpa demam BUKAN Kejang demam
Epidemiolog Faktor
23 Definisi Etiologi Klasifikasi
i Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
>
1,2 1,6 : 1
Pada kasus, anak perempuan, usia 1 tahun 4
bulan
Faktor
24 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
ANAMNESIS:
Kejang:
* Jenis kejang, kesadaran, lama kejang, frekuensi dalam 24 jam,
interval, keadaan anak pasca kejang
* Suhu sebelum dan saat kejang
* Lama timbul dari demam ke kejang
* Penyebab demam di luar infeksi SSP (gejala ISPA, ISK, OMA, dll
* Penyebab yang lain (diare, muntah, sesak nafas, dll)
* Riwayat kejang?
* Riwayat kejang diPada kasus, gejala ISPA (+), riwayat kejang
keluarga?
demam (+), riwayat kejang keluarga (+)
Faktor
30 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Patofisiologi Prognosis
& Pemfis n Penunjang anaan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran :
penurunan kesadaran?
Suhu :
demam?
Tanda rangsang meningeal
Refleks neurologis
Tanda Infeksi di luar SSP
Pada kasus, tidak ada penurunan kesadaran,
ISPA, OMA, ISK, dll
suhu 38,80C, tanda dan gejala ISPA.
Faktor
31 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Patofisiologi Prognosis
& Pemfis n Penunjang anaan
Refleks fisiologis
- Biseps, Triceps, Patella, Achilles ++/++)
Refleks patologis
- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman
( normal pada bayi < 18 bulan )
kasus, Refleks
Pada patologis
Pada kejang demam refleks (-) fisiologis +/+, Refleks
patologis -/-
Faktor
33 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Pemeriksaa
Anamnesis Penatalaks
Patofisiologi n Prognosis
& Pemfis anaan
Penunjang
Sesuai indikasi
Darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit, urinalisis dan biakan darah, urin atau feses.
Faktor
34 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
KEJANG
Hospital/IGD
Faktor
35 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
Kejang Kejang
lanjut 5- lanjut 5-
10 10
Fenitoin 20 mg/kg IV
Fenobarbital 20 mg/kg IV
(diencerkan dalam 50 ml NaCl 0,9%
Dengankecepatan 10-20 mg/menit
selama 20 menit (2 mg/kg/menit),
Max dose 1000 mg
Max dose 1000 mg
Kejang
lanjut 5- 30 menit
10
ICU
Faktor
37 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
ICU
Midazolam
Bolus 100-200 mcg/kg
Propofol
IV (max.10mg) infus Pentobarbital
kontinyu 100
Bolus 1 3 mg/kg
mcg/kg/jam, dapat Bolus 5 -1 5mg/kg infus
infus kontinyu 2 10
dinaikkan 50 mcg/kg kontinyu 0,5 -5 mg/kg/jam
mg/kg/jam
setiap 15 menit (max.
2mg/kg/jam)
Faktor
38 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
Antipiretik
Faktor
39 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
Antikonvulsan rumatan
Faktor
40 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
Edukasi orang
tua
Faktor
41 Definisi Epidemiologi Etiologi Klasifikasi
Risiko
Patofisiolog Anamnesis Pemeriksaa Penatalaks
Prognosis
i & Pemfis n Penunjang anaan
Terima Kasih