Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Ade Maria 1534031220
Etisya Faradilah W 1534031226
Dini Tri Pangestu 1534031208
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2016
PRODI AKUNTANSI
PENDAHULUAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI BIAYA LSM
LAPORAN AKTIVITAS
Tujuan utama laporana aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yan mengubah jumlah serta aktiva bersih.
2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3. Bagaimana sumber daya digunakan dalam pelaksanaan berbagai program atau
jasa.
Laporan aktiva mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aktiva bersih selama periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas
tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi.
PEUBAHAN KELOMPOK AKTIVA BERSIH
o Laporan aktiva menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanan,
terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
o Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban
sebagai pengurang aktiva bersih dan tidak terikat.
o Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatas.
o Laporan ktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi
dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih
tidak terikat, kecuali jika penggunanya dibatasi.
o Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva
bersih tidak menutup peluang adanya kalsifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.
INFORMASI TETANG PENDAPATAN DAN BEBAN
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun
demikian , pendapatan investasi dapat disajikan scara neto dengan syarat beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasehat investasi, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari
transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar kendali organisasi dan
pengelolaan.
Pemegang Kas berfungsi menerima dan mengeluarkan aliran kas dari dan ke kas
organisasi LSM.
Pengelompokkan aktivitas dalam arus kas :
a. Aktivitas Investasi
Meliputi pemberian dan penagihan pinjaman, pembelian atau pewatakan
tanah, gedung dan peralatannya, yakni aktiva yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.
Contoh-contoh arus kas yang timbul dari aktivitas investasi :
. Pembayaran kas untuk mendapatkan gedung dan peralatan, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva jangka panjang.
. Kas dibayar dimuka dan pinjaman yang dibuat untuk pihak-pihak lain.
. Peneriman kas dari pembayaran kembali kas dibayar dimuka dan pinjaman
yang diberikan kepada pihak-pihak lain.
. Pembayaran kas untuk kontrak future, kontrak forward, kontrak option, dan
kontrak swap, kecuali kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan bisnis, atau
pembayaran yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
. Penerimaan ks untuk kontrak future, kontrak forward, kontrak option, dan
kontrak swap, kecuali kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan bisnis, atau
pembayaran yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendapataan.
b. Aktivitas Pembiayaan/ Pendanaan
Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya, pemberian layanan kepada
masyarakat, peminjaman uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan
membayar kembali jumlah yang dipinjam, peolehan, dan pembayaran sumber-sumber
lainnya.
Aktivitas pendanaan merupakan pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, yang perlu dilakukan agar arus kas ini bergna daam memprediksi
klaim-klaim dalam arus kas masa depan yang tersedia untuk LSM.
c. Aktivitas Operasi
Aktivitas ini meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidk termasuk dalam
aktivitas investasi dan pembelajaran. Jumlah arus kas bersih yang timbul dari aktivitas
operasi merupakan indikator utama seberapa besar operasi suatu LSM tersebut didanai
oleh :
a) Hibah, atau
b) Dana dari donor yang dilayani oleh LSM.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama didapatkan dari aktivitas utama penghasil
kas LSM.
Contoh-contoh Arus Kas dari Aktivitas Operasi :
Penerimaan kas dari hibah (grants) atau transfer dan apropriasi lainnya atau
otoritas anggaran lainnya yang dibutuhkan ole pimpinan LSM atau organisasi-
organisasi LSM lainnya.
Pembayaran kas kepada organisasi LSM lainnya untuk mendanai operasional
(termasuk pinjaman).
Penerimaan kas dan pembayaran kas, khususnya asuransi untuk premi dan klaim,
apabila LSM diasuransikan.
Pembayaran kas untuk pajak bumi dan bangunan atau pajak lainnya yang berkaitan
dengan aktivitas operasi.
Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak-kontrak yang dimiliki untuk tujuan
dealing atau kerja sama lainnya.
Penerimaan atau pembayaran kas dalam kaitannya dengan penyelesaian masalah-
masalah hukum (litigasi, apabila ada).
AKTIVA
Manfaat ekonomi masa depan yang teruwjud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva LSM berasal dari sumbangan masyarakat atau donatur lainnya atau peristiwa lain
yang terjadi di masa lalu.
KEWAJIBAN
Karakteritstik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa organisasi LSM mempunyai
kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau kewajiban untuk
bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.
EKUITAS
Definisi sebelumnya ekuitas disebut sebagai residual, namun ekuitas dapat juga
disubklasifikasikan dalam neraca.
KINERJA
Unsur penghasilan (income) didefinisikan sebagai kenaikan manfaat LSM selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukkan atau penamahan aktiva, atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
PENGHASILAN
Definisinpenghasilan (income) meliputi seluruh pendapatan (revenues), yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas organisasi LSM yang biasa dan dikenal
dengan sebutan fundraising.
BEBAN
Definisi beban mencakup kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas organisasi LSM yang biasa. Beban-beban tersebut meliputi beban pokok
pelayanan dan penyusutan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN LSM
DAPATI DIPAHAMI
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan LSM adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakainya.
RELEVAN
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Peran informasi dalam (predictive) dan penegasan
(confirmity) berkaitan satu sama lain.
MATERIALITAS
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam bebrapa kasus,
hakikat informasi saja sudah cukup untukmenentukan relevansinya. Materialitas itu
tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuia dengan situasi khusus
dari kelalaian dalam mencantumkan (omissin) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement).
KEANDALAN/ RELIABILITAS
Informasi memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesakan,
kesalaan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagi penyajian yang tulus atau
jujur (faitbful representation) dari yang seharusnya, atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan.
PENYAJIAN JUJUR
Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lain yang akan disajikan. Jadi, laporan posisi keuangan harus
menggambarkan dengan jujur transaksi peristiwa lain dalam bentuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas organisasi LSM, pada tanggal pelaporan
yang memenuhi kriteria pengakuan. Informasi keuangan tidak luput dari
risiko penyajian yang dianggap kurang jujur. Hal tersebut disebabkan
karena kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasi transaksi serta
peristiwa lain yang dilaporkan.
PERTIMBANGAN SEHAT
Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa,
seperti ketertagihan piutang yang diragukan dan prakiraan masa manfaat LSM.
Ketidakpastian itu diakui dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence)
dalam menyusun laporan keuangan LSM. Pertimbangan sehat mengandung
unsur-unsur kehati-hatian saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban/biaya tidak dinyatakan terlalu rendah.
KELENGKAPAN
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas
dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan akan mengakibatkan
penyesatan informasi, sehingga laporan keuangan tidak dapat diandalkan
menurut kelengkapannya.
DAPAT DIBANDINGKAN
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan organisasi LSM selama
beberapa periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan dan
kinerja keuangan. Pemakai harus dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan
akuntansi yang diberlakukan atas transaksi serta peristiwa lain yang sama
dalam sebuah organisasi LSM dari satu period eke periode lainnya.
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN LSM
PENGERTIAN SIKLUS
AKUNTANSI
..siklus akuntansi merupakan
sistematika pencatatan transaksi
keuangan, peringkasannya, dan
pelaporan keuangan..
1. Tahap Pencatatan:
. Laporan surplus deficit.
. Kegiatan pengidentifikasian . Laporan arus kas.
danpengukuran dalam bentuk bukti . Neraca.
transaksi dan bukti pencatatan. . Catatan atas laporan keuangan.
. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke
dalam buku harian atau jurnal.
. Memindahbukukan (posting) dari jurnal
berdasarkan kelompok atau jenisnya ke
dalam akun buku besar.
BUKTI TRANSAKSI
TRANSAKSI
Transaksi adalah suatu pertemuan antara 2 belah pihak (penjual
dan pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya
data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal,
setelah melakukan pencatatan. Transaksi dapat mempengaruhi posisi
keuangan. Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatu transaksi
adalah sbb:
a. Pembelian barang.
b. Penjualan barang.
c. Pembayaran sewa.
d. Penerimaan uang kas.
. JURNAL
PENGERTIAN JURNAL
Jurnal adalah sarana untuk mencatat transaksi organisasi LSM
yang dilakukan secara kronologis atau berdasarkan urut waktu
terjadinya, dengan menunjukkan akun yang harus didebet atau di
kredit beserta jumlah nilai uangnya masing-masing. Setiap transaksi
yang terjadi dalam organisasi LSM, sebelum dibukukan kedalam
MANFAAT JURNAL
a. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang menggambarkan
pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi
b. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang memberi gambaran
secara kronologis, sehingga seluruh transaksi organisasi
berdasarkan urut-urutan kejadiannya dapat diberikn
c. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal yang
dapat dikerjakan secara bersamaan.
d. Jurnal menyediakan ruang untuk keterangan transaksi bila
dibandingkan dengan ruang pada buku besar.
Laporan keuangan adalah hasil akhir proses Neraca merupakan laporan yang
akuntansi, yang menyajikan informasi yang memberikan gambaran utuh tentang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh
entitas pada suatu titik waktu. Dalam
berbagai pihak yang berkepentingan.
neraca, unsur-unsur yang menyusun
Komponen laporan keuangan adalah Neraca,
entitas tersebut akan tergambar,
Laporan laba-rugi, Laporan perubahan
modal, dan Laporan arus kas yang dilengkapi sehingga neraca sering juga disebut
Catatan atas laporan keuangan. potret posisi keuangan suatu entitas
Akun-akun transaksi dalam Neraca
Asset/Aktiva
Asset atau Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh
entitas/lembaga sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh entitas/lembaga.
Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan utang masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas/lembaga yang mengandung
manfaat ekonomi.
Modal
Modal adalah hak residual atas aktiva entitas/lembaga setelah
dikurangi semua kewajiban.
a. Setoran modal dari entitas/lembaga.
b. Saldo laba dan cadangan
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
Pengertian Laporan Surplus Defisit
a. Standar teoretis
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
c. Standar normal
d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
Analisis Biaya-Volume_laba pada LSM
Sebagai lembaga nonprofit, LSM tidakmengenal istilah laba.
Namun dalam hal ini, analisi biaya-volume-laba atau cost-
volume-profit analysis(CVP Analysis) digunakan untuk
membantu LSM agar tidak mengalami masalah biaya dalam
melaksanakan kegiatan- kegiatan program.