Você está na página 1de 44

AKUNTANSI KEUANGAN NIRLABA

Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan dan Akuntansi


Biaya Lembaga Swadaya

Disusun Oleh :
Ade Maria 1534031220
Etisya Faradilah W 1534031226
Dini Tri Pangestu 1534031208

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2016
PRODI AKUNTANSI
PENDAHULUAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI BIAYA LSM

Pendapatan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor


baik nasional maupun internasional, fundraising lembaga, atau
masyarakat. Penerimaan dan penggunaan dana yang diperoleh dari
pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
LSM menyelanggarakan pembukuan terpadu berdasarkan
peraturan tata buku pemberi data. Pembukuan keuangan LSM yang
diperiksa oleh peninjau organisasi dan pemberi data. Sementara itu,
kewenangan penerima, penyimpanan dan penggunaan dana, serta
pembukuan keuangan LSM yang diselenggarakan oleh pelaku
organisasi LSM ditentukan oleh badan penyandang dana berdasarkan
status LSM yang dimaksud.
hubungan antara sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
terletak pada pengaruh siklus kegiatan lembaga yang bersangkutan.
Siklus kegiatan LSM dimulai dengan pembelian barang sesuai
kebutuhan program dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut dan
diakhiri dengan penyediaan layanan bagi masyarakat sasarannya.
Transaksi-transaksi LSM tidak akan terlepas dari pembiayaan.
Proses pencatatan, penggolongan, perigkasan dan penyajian,
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PADA LSM

PSAK NO. 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas


Nirlaba

Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggung jawaban


keuangan terhadap segala aktivitas pada semua organisasi LSM, adalah
PSAK NO. 45mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Karakteritis
organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis, di mana perbedaan utama
yang mendasar adalah cara organisasi itu memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Pada beberapa bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada
kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang
dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada
publik.
Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam halini LSM,
memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis,
yakni untuk menilai :
Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam halini LSM,
memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi
bisnis, yakni untuk menilai :

1) Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus


memberikan jasa tersebut.
2) Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggung jawabannya.
3) Aspek kinerja pengelola.
METODE PENCATATAN
Tujuan dari pelaporan AKRUAL
keuangan LSM adalah menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan, disamping untuk menujukkan akuntabilitas
organisasi terhadap sumber daya terpecaya dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan


sumber daya keuangan;
b. Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendani
aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya;
c. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan
organisasi LSM untuk mendanai aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban
serta komitmennya;
d. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan
perubahan di dalamnya; dan
e. Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada pemakainya, seperti :

a. Mengindikasikan apakah sumber daya telat didapatkan dan digunakan sesuai


dengan anggaran yang ditetapkan; dan
b. Mengindikasikanapakah sumber daya telah didapatkan dan digunakan sesuai
dengan persyaratan, termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil
kebijakan di masing-masing LSM.

LAPORAN KEUANGAN YANG DIHASILKAN


Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untk suatu periode
pelaporan.

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Laporan posisi keuangan adalah utuk menyediakan informsi mengenai aktiva,
kewajiban, dan aktiva bersih, serta informasi mengenai hubungan di anatar unsur-
unsur tersebut pada waktu tertentu.
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang,
anggota organisasi, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk menilai :

1. Kemampuan organisasi untk memberikan jasa secara berkelanjutan,


2. Likuiditas, flesibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.

Organisasi biasanya melaporkan masing-masing unsur aktiva dalam kelompok yang


homogen, misalnya:

3. Kas dan setara kas.


4. Piutang anggota atau penerima jasa lainnya.
5. Persediaan.
6. Sewa, asuransi dan jasa lainnya yang dibayar di muka.
7. Surat berharga/ efek dan investasi jangka panjang.
8. Tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan
menghasilkan barang dan jasa.
Informasi tentang likuiditas diberikan dengan cara :
a. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan jatuh
tempo.
b. Mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar serta kewajiban ke
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
c. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo
kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan
keuangan.

LAPORAN AKTIVITAS
Tujuan utama laporana aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yan mengubah jumlah serta aktiva bersih.
2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3. Bagaimana sumber daya digunakan dalam pelaksanaan berbagai program atau
jasa.
Laporan aktiva mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aktiva bersih selama periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas
tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi.
PEUBAHAN KELOMPOK AKTIVA BERSIH
o Laporan aktiva menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanan,
terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
o Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban
sebagai pengurang aktiva bersih dan tidak terikat.
o Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatas.
o Laporan ktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi
dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih
tidak terikat, kecuali jika penggunanya dibatasi.
o Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva
bersih tidak menutup peluang adanya kalsifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.
INFORMASI TETANG PENDAPATAN DAN BEBAN
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun
demikian , pendapatan investasi dapat disajikan scara neto dengan syarat beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasehat investasi, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari
transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar kendali organisasi dan
pengelolaan.

INFORMASI TENTANG PEMBERIAN JASA


Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi
mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti kelompok program jasa utama
dan aktivitas pendukung.
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para penyumbung,
kreditor, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa serta penggunaan sumber daya.
Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa
kepada penerima manfaat, kelompok sasaran, atau anggota dalam rangka mencapai
tujuan atau misi organisasi.
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program-program pemberian
jasa.
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas selama suatu periode.

KLASIFIKASI PENERIMAAN dan PENGELUARAN KAS


Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan
berikut ini :
1. Aktivitasi Pendanaan
. Penerimaan kas dari penyumbangan yang penggunaannya dibatasi untuk jangka
panjang.
. Penerimaan kas dari sumbangan dan pengembalian investasi yang penggunaannya
dibatasi untuk perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau
peningkatan dan abadi (endowment), dan
. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
2. Pengungkapan informasi mengenai ktivitas investasi dan pendanaan nonkas,
sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

Pemegang Kas berfungsi menerima dan mengeluarkan aliran kas dari dan ke kas
organisasi LSM.
Pengelompokkan aktivitas dalam arus kas :

a. Aktivitas Investasi
Meliputi pemberian dan penagihan pinjaman, pembelian atau pewatakan
tanah, gedung dan peralatannya, yakni aktiva yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.
Contoh-contoh arus kas yang timbul dari aktivitas investasi :
. Pembayaran kas untuk mendapatkan gedung dan peralatan, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva jangka panjang.
. Kas dibayar dimuka dan pinjaman yang dibuat untuk pihak-pihak lain.
. Peneriman kas dari pembayaran kembali kas dibayar dimuka dan pinjaman
yang diberikan kepada pihak-pihak lain.
. Pembayaran kas untuk kontrak future, kontrak forward, kontrak option, dan
kontrak swap, kecuali kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan bisnis, atau
pembayaran yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
. Penerimaan ks untuk kontrak future, kontrak forward, kontrak option, dan
kontrak swap, kecuali kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan bisnis, atau
pembayaran yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendapataan.
b. Aktivitas Pembiayaan/ Pendanaan
Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya, pemberian layanan kepada
masyarakat, peminjaman uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan
membayar kembali jumlah yang dipinjam, peolehan, dan pembayaran sumber-sumber
lainnya.
Aktivitas pendanaan merupakan pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, yang perlu dilakukan agar arus kas ini bergna daam memprediksi
klaim-klaim dalam arus kas masa depan yang tersedia untuk LSM.

c. Aktivitas Operasi
Aktivitas ini meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidk termasuk dalam
aktivitas investasi dan pembelajaran. Jumlah arus kas bersih yang timbul dari aktivitas
operasi merupakan indikator utama seberapa besar operasi suatu LSM tersebut didanai
oleh :
a) Hibah, atau
b) Dana dari donor yang dilayani oleh LSM.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama didapatkan dari aktivitas utama penghasil
kas LSM.
Contoh-contoh Arus Kas dari Aktivitas Operasi :
Penerimaan kas dari hibah (grants) atau transfer dan apropriasi lainnya atau
otoritas anggaran lainnya yang dibutuhkan ole pimpinan LSM atau organisasi-
organisasi LSM lainnya.
Pembayaran kas kepada organisasi LSM lainnya untuk mendanai operasional
(termasuk pinjaman).
Penerimaan kas dan pembayaran kas, khususnya asuransi untuk premi dan klaim,
apabila LSM diasuransikan.
Pembayaran kas untuk pajak bumi dan bangunan atau pajak lainnya yang berkaitan
dengan aktivitas operasi.
Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak-kontrak yang dimiliki untuk tujuan
dealing atau kerja sama lainnya.
Penerimaan atau pembayaran kas dalam kaitannya dengan penyelesaian masalah-
masalah hukum (litigasi, apabila ada).

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN


Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan yang terkait dengan kinerja secara umum
adalah pendapatan (penghasilan) dan pengeluaran (beban).
POSISI KEUANGAN
Posisi keuangan akan didefinisikan sebagai berikut :
a. Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi LSM sebagai akibar dari
peristiwa masa lalu dan manfaatnya di masa depan bagi penyelenggaraan LSM.
b. Kewajiban adalah utang organisasi LSM masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
organisasi LSM yang bermanfaat.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva organisasi LSM setelah dikurangi semua
kewajiban.

AKTIVA
Manfaat ekonomi masa depan yang teruwjud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva LSM berasal dari sumbangan masyarakat atau donatur lainnya atau peristiwa lain
yang terjadi di masa lalu.

KEWAJIBAN
Karakteritstik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa organisasi LSM mempunyai
kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau kewajiban untuk
bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.
EKUITAS
Definisi sebelumnya ekuitas disebut sebagai residual, namun ekuitas dapat juga
disubklasifikasikan dalam neraca.

KINERJA
Unsur penghasilan (income) didefinisikan sebagai kenaikan manfaat LSM selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukkan atau penamahan aktiva, atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.

PENGHASILAN
Definisinpenghasilan (income) meliputi seluruh pendapatan (revenues), yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas organisasi LSM yang biasa dan dikenal
dengan sebutan fundraising.

BEBAN
Definisi beban mencakup kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas organisasi LSM yang biasa. Beban-beban tersebut meliputi beban pokok
pelayanan dan penyusutan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN LSM

DAPATI DIPAHAMI
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan LSM adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakainya.

RELEVAN
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Peran informasi dalam (predictive) dan penegasan
(confirmity) berkaitan satu sama lain.

MATERIALITAS
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam bebrapa kasus,
hakikat informasi saja sudah cukup untukmenentukan relevansinya. Materialitas itu
tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuia dengan situasi khusus
dari kelalaian dalam mencantumkan (omissin) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement).
KEANDALAN/ RELIABILITAS
Informasi memiliki kualitas yang andal jika bebas dari pengertian yang menyesakan,
kesalaan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagi penyajian yang tulus atau
jujur (faitbful representation) dari yang seharusnya, atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan.

PENYAJIAN JUJUR
Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lain yang akan disajikan. Jadi, laporan posisi keuangan harus
menggambarkan dengan jujur transaksi peristiwa lain dalam bentuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas organisasi LSM, pada tanggal pelaporan
yang memenuhi kriteria pengakuan. Informasi keuangan tidak luput dari
risiko penyajian yang dianggap kurang jujur. Hal tersebut disebabkan
karena kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasi transaksi serta
peristiwa lain yang dilaporkan.

SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK


Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan
apa yang tampak dari bentuk hukum. Misalnya, organisasi LSM mungkin
memberi suau aktiva pada pihak lain, sehingga dokumentasi
dimaksudkan untuk memindahkan kepemilikan menurut hokum ke
pihak lain tersebut. Namun, mungkin terdapat persetujuan yang
memastikan bahwa organisasi LSM dapat terus menikmati manfaat
ekonomi masa depan dalam bentuk aktiva.
NETRALITAS
Informasi harus dapat diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan serta keinginan pihak tertentu. Penyajian informasi
tidak boleh ditujukan untuk menguntungkan beberapa pihak dan mendefisitkan
pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

PERTIMBANGAN SEHAT
Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa,
seperti ketertagihan piutang yang diragukan dan prakiraan masa manfaat LSM.
Ketidakpastian itu diakui dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence)
dalam menyusun laporan keuangan LSM. Pertimbangan sehat mengandung
unsur-unsur kehati-hatian saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban/biaya tidak dinyatakan terlalu rendah.

KELENGKAPAN
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas
dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan akan mengakibatkan
penyesatan informasi, sehingga laporan keuangan tidak dapat diandalkan
menurut kelengkapannya.

DAPAT DIBANDINGKAN
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan organisasi LSM selama
beberapa periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan dan
kinerja keuangan. Pemakai harus dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan
akuntansi yang diberlakukan atas transaksi serta peristiwa lain yang sama
dalam sebuah organisasi LSM dari satu period eke periode lainnya.
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN LSM

PENGERTIAN SIKLUS
AKUNTANSI
..siklus akuntansi merupakan
sistematika pencatatan transaksi
keuangan, peringkasannya, dan
pelaporan keuangan..

Siklus akuntansi adalah suatu proses


penyediaan laporan keuangan organisasi
selama suatu periode tertentu. Siklus
akuntansi merupakan serangkaian
prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu
periode, mulai dari pencatatan transaksi
pertama sampai dengan penyusunan
laporan keuangan dan penutupan
pembukaan secara keseluruhan, serta
siap untuk pencatatan
ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI
2. Tahap Pengikhtisaran:
a. Proses akuntansi
. Penyusunan neraca saldo berdasarkan
Pencatatan dan penggolongan (dalam akun-akun buku besar.
jurnal)
. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian.
Peringkasan (dalam akun-akun buku . Penyusunan kertas kerja/neraca lajur.
besar) . Pembuatan ayat jurnal penutup.
Penyajian dalam bentuk laporan . Pembuatan neraca saldo setelah
keuangan, yaitu neraca, laporan arus penutupan.
kas, dan laporan aktivitas LSM. . Pembuatan ayat jurnal pembalik.
b. Tahapan siklus akuntansi LSM
3. Tahap Pelaporan:

1. Tahap Pencatatan:
. Laporan surplus deficit.
. Kegiatan pengidentifikasian . Laporan arus kas.
danpengukuran dalam bentuk bukti . Neraca.
transaksi dan bukti pencatatan. . Catatan atas laporan keuangan.
. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke
dalam buku harian atau jurnal.
. Memindahbukukan (posting) dari jurnal
berdasarkan kelompok atau jenisnya ke
dalam akun buku besar.
BUKTI TRANSAKSI
TRANSAKSI
Transaksi adalah suatu pertemuan antara 2 belah pihak (penjual
dan pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya
data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal,
setelah melakukan pencatatan. Transaksi dapat mempengaruhi posisi
keuangan. Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatu transaksi
adalah sbb:
a. Pembelian barang.
b. Penjualan barang.
c. Pembayaran sewa.
d. Penerimaan uang kas.

. JURNAL
PENGERTIAN JURNAL
Jurnal adalah sarana untuk mencatat transaksi organisasi LSM
yang dilakukan secara kronologis atau berdasarkan urut waktu
terjadinya, dengan menunjukkan akun yang harus didebet atau di
kredit beserta jumlah nilai uangnya masing-masing. Setiap transaksi
yang terjadi dalam organisasi LSM, sebelum dibukukan kedalam
MANFAAT JURNAL
a. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang menggambarkan
pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi
b. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang memberi gambaran
secara kronologis, sehingga seluruh transaksi organisasi
berdasarkan urut-urutan kejadiannya dapat diberikn
c. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal yang
dapat dikerjakan secara bersamaan.
d. Jurnal menyediakan ruang untuk keterangan transaksi bila
dibandingkan dengan ruang pada buku besar.

METODE PENCATATAN JURNAL


e. Transaksi dicatat dengan tangan (ditulis) dalam jurnal yang
dijilid atau terdiri dari lembaran-lembaran yang terlepas.
f. Transaksi dicatat dengan mesin ketik.
g. Formulir/dokumen asli organisasi dapat digunakan sebagai
jurnal.
BENTUK FORMULIR JURNAL

Data yang dicatat dan digolongkan dalam jurnal minimal meliputi:


a. Tanggal transaksi/kejadian keuangan.
b. Kode akun.
c. Uraian.
d. Jumlah debet.
e. Jumlah kredit.

TEKNIK MEMAHAMI POSTING


Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam jurnal ke
buku besar disebut dengan posting. Posting memindahkan jumlah dari
kolom debet jurnal ke sisi debet akun dan memindahkan jumlah dari koom
kredit ke sisi kredit akun.
CARA MELAKUKAN POSTING DARI JURNAL KE BUKU
BESAR
Apabila posting dilakukan secara manual, maka cara yang harus
ditempuh adalah:

Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal kembali dicatat


dicatat dalam akun yang bersangkutan.
Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal
harus dituliskan dalam kolom folio akun.
Menuliskan nomor akun dalam jurnal. Prosedur ini mempunyai 2
tujuan, yaitu:

1. Untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting.


2. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun di
buku besar.
SYARAT-SYARAT MELAKUKAN POSTING
Sisi kiri: Debet, Sisi kanan: Kredit
Asset dilaporkan di sisi kiri, dan bila asset bertambah, maka debet
bertambah.
Utang dan ekuitas dilaporkan di sisi kanan, dan bila utang atau
ekuitas bertambah maka kredit bertambah.
Konsep kesatuan usaha mengharuskan pencatatan dalam buku
besar secara berpasangan.
Pencatatan jumlah rupiah di sebelah debet harus diimbangi dengan
jumlah yang sama di sebelah kredit.

LANGKAH-LANGKAH DALAM BUKU BESAR


Memasukkan saldo awal neraca untuk periode pertama organisasi
LSM ke dalam masing-masing buku besar.
Memasukkan tiap-tiap pos di jurnal transaksi ke dalam buku besar
masing-masing dan buku besar pembantunya.
Memasukkan tiap-tiap pos di jurnal penyesuaian ke dalam buku
besar masing-masing dan buku besar pembantu.
Memasukkan tiap-tiap pos di jurnal penutup ke dalam buku besar
masing-masing dan buku besar pembantu.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN
KEUANGAN NERACA

PENGERTIAN LAPORAN Pengertian Neraca


KEUANGAN

Laporan keuangan adalah hasil akhir proses Neraca merupakan laporan yang
akuntansi, yang menyajikan informasi yang memberikan gambaran utuh tentang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh
entitas pada suatu titik waktu. Dalam
berbagai pihak yang berkepentingan.
neraca, unsur-unsur yang menyusun
Komponen laporan keuangan adalah Neraca,
entitas tersebut akan tergambar,
Laporan laba-rugi, Laporan perubahan

modal, dan Laporan arus kas yang dilengkapi sehingga neraca sering juga disebut
Catatan atas laporan keuangan. potret posisi keuangan suatu entitas
Akun-akun transaksi dalam Neraca
Asset/Aktiva
Asset atau Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh
entitas/lembaga sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh entitas/lembaga.

Utang/Kewajiban
Kewajiban merupakan utang masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas/lembaga yang mengandung
manfaat ekonomi.

Modal
Modal adalah hak residual atas aktiva entitas/lembaga setelah
dikurangi semua kewajiban.
a. Setoran modal dari entitas/lembaga.
b. Saldo laba dan cadangan
LAPORAN SURPLUS DEFISIT
Pengertian Laporan Surplus Defisit

Laporan Surplus Defisit adalah laporan yang menggambarkan kinerja


keuangan entitas dalan suatu periode akuntansi. Kinerja digambarkan
sebagai kemampuan suatu entitas dalam menciptakan pendapatan.
Keuntungan dan kerugian entutas selama satu tahun itu, berikut biaya
yang harus dikeluarkan juga dimuat disini.

Dalam akuntansi, surplus atau defisit merupakan selisih dari seluruh


pendapatan dan seluruh biaya. Ketika total pendapatan lebih besar
daripada total biaya, maka terjadi surplus. Dan ketika total biaya lebih
besar daripada total pendapatan, maka terjadi deficit.
Akun transaksi dalam Laporan Surplus Defisit

o Pendapatan: Arus kas masuk


o Biaya : Arus kas keluar
o Surplus : Kenaikan ekuitas
o Defisit : Penurunan ekuitas

LAPORAN ARUS KAS

Pengertian Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan
perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Laporan ini
bisa memberikan gambaran tentang alokasi kas ke dalam
berbagai kegiatan organisasi LSM.
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA LSM

Definisi Akuntansi BIaya LSM


Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya pembuatan produk atau jasa,
serta penjualannya dengan cara cara dan penafsiran
terhadapnya. Proses akuntansi biaya ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai dalam organisasi LSM.

Proses akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik


akuntansi keuangan dan manajemen organisasi. Yaitu
1. Pihak luar (eksternal), yaitu memenuhi karakteristik
akuntansi keuangan yang merupakan bagian dari
akuntansi keuangan.
2. Pihak dalam (internal) yaitu memenuhi karakteristik
akuntansi manajemen yang merupakan bagian dari
akuntansi manajemen.
Tujuan Sistem Akuntansi Biaya LSM :

1. Mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana LSM


2. Mengetahui penyebab utama biaya yang terjadi di LSM
3. Memberikan informasi berupa laporan biaya yang akurat
4. Memberikan jaminan akuntabilitas dan transparasi atas penggunaan
dana dan pelaporannya
5. Menghasilkan laporan biaya terkini (up to date) sebagai bahan
pertimbangan yang sangat penting terhadap keputusan pengelola
LSM, terutma pada aspek keuangan.

Hubungan antara sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya dapat


diperlihatkan melalui ilustrasi pada laporan surplus-defisit.
Komponen biaya LSM
1. Gaji dan honorarium
2. Telekomunikasi
3. Pemakaian bahan habis pakai
4. Depresiasi perlengkapan dari berbagai asset yang ada
5. Depresiasi perlengkapan kantor
6. Sewa computer
7. Asuransi
8. Biaya lainya.

Siklus Akuntansi Biaya LSM


Siklus akuntansi biaya LSM sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan LSM terebut.
Siklus kegiatan LSM dimulaidengan pembelian atau peralatan dan jasa
berdasarkan kegiatan program yang telah di tentukan.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyajikan informasi biaya yang telah
digunakan untuk membeli barang atau peralatan serta pelaksanaan program LSM
tersebut.
Hal yang membedakan sikulus akuntansi keuangan dengan siklus akuntansi biaya
adalah dalam siklus akuntansi keuangan tidak ada proses klasifikasidan analisis
biaya.
Klasifikasi Biaya LSM
Proses dan sistematika Akuntansi Biaya Dapat Dipecahkan
melalui rincian tahap sebagai berikut
1. Pemahaman mengenai pengertian biaya
2. Klasifikasi dan identifikasi biaya yang terjadi di LSM ke
dalam kategori tertentu dengan pendekatan ABC system
3. Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan
informative
4. Pensimulasian aplikasi model perhitungan biaya

Pengumpulan dan penetapan biaya


.Pengumpulan biaya adalah pengumpulan data biaya dengan
berbagai cara dan menggunakan sarana sistem akuntansi
.Penetapan biaya merupakan sebuah istilah umum yang
meliputi :
a. Penelusuran atau tracing pengumpulan biaya pada objek
biaya
b. Pengalokasian kumpulan biaya, dimana ada biaya objek
Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi
oleh perubahan kegiatan organisasi. Biaya tetap memiliki sifat
sebagai berikut :
1. Jumlah totalnya tidak berubah walaupun kegiatan berubah
2. Biaya per unit semakin kecil apabila kegiatan semakin besar.
Pada dasarnya, biaya tetap merupakan yang jumlah totalnya tidak
berubah dalam jangka waktu tertentu, sedangkan dalam jangka
panjang, jumlah totalnya dapat berubah.
Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah biaya gaji direktur,
biaya gaji bulanan atau tahunan , dan lain lain. Biaya tetap dibagi
menjadi 2 :
3. Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen
4. Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen adalah biaya tetap
yang dikeluarkan karena keputusan yang lalu dan berhubungan dengan
ramalan pengoperasian jangka panjang, atau untuk menjaga kapasitas yang
dibutuhkan dalam jangka panjang. Contoh nya :
Biaya penyusutan aktiva tetap
Pajak bumi dan bangunan
Biaya asuransi
Sewa
Gaji karyawan
Biaya yang dipengaruhi oleh kebijakan manajemen adalah biaya yang timbul
darikeputusan penyediaan anggaran secara berkala, yg secara langsung
mencerminkan kebijakan manajemen puncakmengenai jumlah maksimum
biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan.
Contoh :
Biaya riset dan pengembangan
Biaya iklan
Biaya promosi
Biaya program latihan karyawan
Biaya konsultan
Biaya Variable
Biaya variable merupakan biaya yang jumlah totalnya dipengaruhi oleh
perubahan kegiatan. Biaya variabel mempunyai sifat :
1. Jumlah totalnya ikut berubah secara proporsional ketika kegiatan organisasi
berubah yang artinya : apabila kegiatan bertambah, maka biaya totalnya ikut
bertambah dan sebaliknya apabila kegiatan berkurang maka biaya totalnya
ikut berkurang .
2. Biaya per unit tidak berubah walaupun kegiatan berubah .
Biaya semi variabel
Biaya semi variabel merupakan biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di
dalamnya. Unsur tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan
jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari seni variabel yang
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya
program atau kegiatan yang direncanakan. Karakteristik biaya langsung adalah
bahwa input (alokasi biaya) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan
dengan output yang di hasilkan. Variabilitas atau tingkat pencapaian program
atau krgiatan yang diharapkan.
Biaya Tak Langsung
Biaya yang tidak di pengaruhi secara langsung oleh adanya program
atau kegiatan. Keberadaan anggaran biaya tidak langsung bukan
merupakan kosekuensi dari ada tau tidaknya suatu program atau
kegiatan. Biaya tidak langsung digunakan secara periodic (umumnya
bulanan) dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan LSM
yang bersifat umum.

Analisi Biaya LSM


Anggaran LSM
Anggaran dapat diinterprestasikan sebagai paket pernyataan perkiraan
penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi selama satu
atau beberapa periode mendatang. Pada dasarnya, ada 3 jenis
anggaran :
1. Anggaran modal (capital budget)
2. Anggaran kas (cash budget))
3. Anggaran operasi (operating budget)
Anggaran berfungsi sebagai berikut :

a. Anggaran merupakan hasil akhir dari peroses penyusunan


rencana kerja.
b. Anggaran merupakan cetakbiru aktivitas yang akan dilaksanakan
di masa mendatang
c. Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan
berbagai unit kerja lembaga dan mekanisme kerja antar
manajemen dengan pelaksana program.
d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja lembaga
e. Anggaran sebagai alat motivasi serta persuasi tindakan efektif
dan efisien dalam pencapaian visi organisai.

Prosedur Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Pertama buatlah daftar rincian dengan akurat. Kemudian pisah-
pisahkan menjadi item-item yang berbeda, seperti : gaji. Biaya
sewa, material, transportasi, komunikasi peralatan, pelatihan, dan
publikasi. Biaya biaya harus nyata dan disusun sepraktis mungkin.
Pastikan juga untuk memasukan biaya-biaya yang kurang jelas
jumlahnya, seperti biaya administrasi(sewa dan tenaga staf),
asuransi, pengawasan RAB, pelaporan, dan evaluasi.
Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yaitu jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
tertentu dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor
lainya dipenuhi.

Manfaat Biaya Standar


Biaya strandar akan membantu penyusunan anggaran belanja
program atau kegiatan bagi lembaga yang bersangkutan. Ini berarti
biaya standar sangat berpegaruh terhadap proses pengambilan
kebijakan pengelola lembga, khususnya dalam proses penganggaran.
Pengembangan biaya standar harus dilakukan secara terus-menerus
ssuai dengan perubahan harga yang berlaku pada masing masing
daerah. Biaya standar ini mengacu pada realitas harga yang berkalu
dipasaran daerah bersangkutan jadi, kemungkinan besar harga yang
berlaku antar daerah berbeda-beda. Biaya standar dapat digolongkan
atas dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sebagai berikut :

a. Standar teoretis
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
c. Standar normal
d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
Analisis Biaya-Volume_laba pada LSM
Sebagai lembaga nonprofit, LSM tidakmengenal istilah laba.
Namun dalam hal ini, analisi biaya-volume-laba atau cost-
volume-profit analysis(CVP Analysis) digunakan untuk
membantu LSM agar tidak mengalami masalah biaya dalam
melaksanakan kegiatan- kegiatan program.

Analisi ini didasarkan pada beberapa asumsi,yakini :


Perubahan tingkat kebaikan penerimaan dan biaya yang
disebebkan oleh perubahan jumpah produk dan layanan.
Biaya total dapat dibagi ke dalam komponen tetap dan
komponen variabel berdasarkan tingkat output
Dalam grafik, perilaku total penerimaan dan biaya
berbanding lurus dengan unit output dalam batasan tertentu
Unit penjualan produk, unit biaya variabel dan biaya tetap
diketahui dan konstan.
Semua penerimaan dan biaya dapat ditambahkan dan
dibandingkan tanpa memperhatikan nilai waktu uang.
Break Even Point (BEP)
BEP adalah jumlah output dimana total pendapatan sama dengan total biaya, atau laba
operasinya adalah nol. Alas an utama pengelola organisasi tertarik pada BEP adalah
menghindari kerugian operasional. BEP menunjukan seberapa besar tingkat
pelayanan yang harrus dihasilkan untuk menghindari kerugian tersebut.

Analisis Sensitivitas dan Ketidaktenuan


Analisi sensitivitas adalah teknik what if yang digunakan pengelola dalam menguji
bagaimana sebuah hasil akan berubah , jika data perkiraan asli tidak diraih, atau jika
sebuah asumsi dasarnya berubah.
Aspek analisi sensitivitas adalah keamanan laba (margin of safety) dimana jumlah
penerimaananggaran diatas penerimaan breakeven . jika ditunjukan dalam unit
keamanan laba merupakan jumlah penjualan dikurangi jumlah breakeven.
Analisis sensitifitas adalah satu pendekatan untuk mengenalkan uncertainty
(ketidaktentuan) yang mungkin jumlah actual akan menyimpang dari jumlah yang
diperkirakan.
Laporan Biaya LSM
Dalam siklus pengendalian manajemen organisasi sector pubik, fase
setelah penganggaran adalah pelaksanaan dan pengukuran. Pengendalian
pelaksanaan meliputi dua aktivitas yaitu :

Pengendalian keuangan (financial control)


Pengendalian kinerja (performance control)

Sistem pengendalian keuangan dirancang untuk meyakinkan bahwa


langkah yang telah diambil sudah tepat dan pencatatan yang dilakukan
telah sesuai.
Pengendalian kinerja mentitikberatkan pada aktivitas jajaran manajemen,
staf pendukung teknis, pegawai administrasi, dan anggota organisasi yang
lain. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kinerja telah sesuai
dengan tujuan organisasi

Satu prinsip yang di ajukan dalam sistem pengendalian manajemen adalah


memastikan bahwa tujuan dicapai seefisien mungkin. Apabila terjadi
perubahan kondisi, maka kegiatan khusus di luar kegiatan yang telah
dianggarkan akan menggantikannya untuk mencapai tujuan, dimana
bagian kegiatan tersebut harus diikuti. Alat penghubung informasi
mengenai laporan pelaksanaan internal organisasi adalah sistem
akuntansi.
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Você também pode gostar