Você está na página 1de 27

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
hipertensi
Peta Jantung Dunia
General simultaneous check up !
Proses
Keperawatan/ASKEP
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan/NCP
Pelaksanaan/implementa
si
Evaluasi
PENGKAJIAN
Peran perawat selalu berubah
Untuk memfasilitasi proses kep harus
mengumpulkan riwayat kesehatan &
melakukan pemeriksaan fisik
Konsep dx oleh dokter sudah berubah
Hakekat konsep tim keperawatan kesehatan
saling ketergantungan
Beragam format untuk pengkajian
keperawatan telah dikembangkan
Data pengkajian harus saling mengisi
Pedoman dasar bagi pewawancara :
1. Mengurangi anxietas
2. Mendorong u/ berkomunikasi
3. Mempertahankan fleksibilitas
4. Kesadaran pribadi
5. Komunikasi non verbal
6. Tingkat pemahaman
7. Pertimbangan kultural
8. Penyimpulan wawancara
9. Isi wawancara
Pengkajian Fokus pada
Pasien Hipertensi
Pengkajian fisik head to toe
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
hipertensi
Pengertian
Tekanan darah persisten dimana sistoliknya <140
mmHg dan diastolik <90 mmHg (Smelttzer,2001)
Pada populasi manula
Sistolik <160 mmHg dan

Diastolik<90 mmHg.
Epidemiologi
Hipertensi
80 % kenaikan kasus hipertensi di negara
berkembang th.2025
Th.2000 dari 639 jt kasus menjadi 1,15 milyar
th.2025.
Etiologi
Berdasarkan penyebanya :
H. Primer/esensiel (tidak diketahui penyebabnya)

H. Skunder (hipertensi akibat penyakit lain)


Ginjal, hormonal,obat-obatan dan penyebab lain.
Faktor predisposisi
Umur

Jenis Kelamin
Keturunan
Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak :
Dipusat vasomotor, pada medulla di otak.
Dari pusat vasomotor bermula saraf simpatis
Yang berlanjut kebawah korda spinalis dan keluar dari kolumna
medula spinalis ke ganglia simpatis di torak dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor diantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak kebawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia
simpatis.
Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yg
merangsang serabut syaraf pasca ganglion ke pembuluh darah.
Dimana dg dilepaskan noreepineprin mengakibatkan kontraksi
pembuluh darah.
SElanjutnya
Pada saat bersamaan dimana sistem
simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respon rangsang emosi.
Vasokontriksi mengakibatkan penuranan
darah ke ginjal (pelepasan renin)
Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal.
Terjadi peningkatan volume intravaskuler,
pencetus hipertensi.
Web Of Caution (WOC)
Faktor predsisposisi Hipertensi (Usia,
Jenis kelamin, Kurang olah raga,
Genetik,alkohol,konsumsi garam,
obesitas.
Tekanan sistemik meningkat, perubahan
situasi, gelisah
PK.Gagal Jantung, kurang
pengetahuan,koping individu tidak
efektif,cemas.
Manifestasi klinis
Gejala
Sakit kepala
Perdarahan dari hidung.
Pusing
Wajah kemerahan dan kelelahan.

Hipetensi berat/menahun :Sakit kepala,


kelelahan, mual, muntah, sesak nafas,
gelisah,Pandangan kabur,kerusakan otak,
mata, ginjal, jantung.
Klasifikasi >18 Th
Katagori
Normal : <130 dan < 85
Normal tinggi : 130-139 dan 85-8

Hipertensi
Tingkat 1(ringan) 140-159,dan 90-99
Tingkat 2(sedang) 160-179, dan 100-109
Tingkat 3(berat) lebih atau sama dengan
180 dan 110.
Komplikasi
Stroke,perdarahan otak, transien
ischemik attack (TIA)
Gagal jantung,angina pectoris,infark
miocard akut (IMA).
Gagal ginjal.
Mata (perdarahan retina, penebalan
retina,odema pupil).
Pem.Penunjang
Pem.Lab.Rutin(Kaliun,Natriun,Kreatinin.G
ula darah total,kolesterol total,HDL,LDL)
EKG (Pembesaran Jantung)
BUN Kreatinin (fungsi ginjal)
Radiologi : Foto dada, CT Scan.
penatalaksanaan
Olah Raga(sepeda, joging, erobic) mencegah
obesitas.
Pengobatan :
1. Non farmakologis.
2. Farmakologis,
Non Farmakologis
Diet rendah garam/kolesterol lemak jenuh.

Ciptakan keadaan rileks


Olah raga
Berhenti merokok/alkohol.
farmakoilogis
Deuritik (Hidroklorotiasid)

Pengambat Simpatetik (Reserpin)


Betabloker (Prpopanolol,Atenolol)
Vasodilator (Hidralasin)
Pengambat enzim konversi angitensin(Kaptopril)
Antagonis kasium
Pengambat Reseptor Angiotensin II (Valsartan)
Askep
Pengkajian
Aktifitas dan Istirahat.
Sirkulasi
Integritas Ego
Eliminasi
Makanan dan cairan
Neorosensori
Nyeri dan ketidaknyamanan.
Pernafasan.
Keamanan
Pembelajaran dan penyuluhan.
Diagnosa
Keperawatan
Resiko tinggi terhadap penurunan curah
jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokontriksi pembuluh darah.
Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan edema, peningkatan airan intra
vaskuler.
Anceitas berhubungan dengan konsisi
kesehatan.
SUKSMA

Você também pode gostar