Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Emil Huriani
Acute Renal Failure
Sindroma klinis yang ditandai dengan penurunan
Glomerulus Filtration Rate secara mendadak
diikuti dengan
retensi sisa metabolik dari protein (Azotemia)
dan
ketidakmampuan untuk mempertahankan
keseimbangan asam basa dan elektrolit.
Nefrotoksik
Antibiotik (aminoglikosida, penisilin, tetrasiklin, amfoterisin)
terakumulasi di korteks renal
Radiokontras media & cisplatin nefrotoksik
Kelebihan myoglobin, CCl4, mercuri, arsenik, tembaga, platinum,
uranium, kadmium, bismut, toksin bakteri
Obat: fenitoin, simetidin, siklosforin
Fungisida, pestisida
Nekrosis pd tubulus proksimal
Reabsorpsi Natrium pada
Penurunan Curah Jantung
Gagal Jantung
volume darah
efektif
degradasi
aldosteron
Tonus simpatis
dorongan starling
peritubular
reabsorpsi
H2O
reabsorpsi
GFR
natrium tubular
ekskresi ekskresi
natrium H2O
Edema
Mekanisme oliguria pada ARF
Iskemia / nefrotoksin
Kemungkinan Kerusakan
kerusakan glomerulus tubulus
Vasokonstriksi
Pembentukan
cellular plak
Penurunan
permeabilitas &
penurunan area Obstruksi Tubular
permukaan Back Leak
Peningkatan tekanan
Penurunan GFR
intralumen
OLIGURIA
Patofisiologi ARF
Post-renal
Obstruksi bilateral saluran keluar dari
kedua ginjal
Ditandai dengan anuria yang diikuti
dengan poliuria
Manifestasi klinis
Gejala
Anoreksia
Fatigue
Perubahan status mental
Mual dan muntah
Pruritus
Kejang (jika BUN level sangat tinggi)
Nafas pendek (pada kelebihan volume cairan)
Manifestasi klinis
Temuan fisik
Perikardialatau pleural rub
Edema perifer (pd kelebihan cairan)
Rales pulmonal (pd kelebihan cairan)
Peningkatan tekanan atrium kanan (pd
kelebihan cairan)
Manifestasi klinis
Fase Oliguria (1 hr 3 mgg)
Oliguri < 40 ml/hr
Anuria pd oklusi bilateral arteri renalis, obstruktif uropati, cortical
nekrosis
Non oliguri pd cedera ringan
Peningkatan BUN & Kreatinin
Hiperkalemia & hiperpospatemia pada kerusakan sel berat spt:
trauma, pembedahan, status katabolik
Edema dari retensi cairan, edema pulmonal, efusi perikardium
dan pleura
Gejala2 gagal jantung pd kelainan jantung
Mual, muntah & fatigue karena uremia & ketidakseimbangan
elektrolit
Asidosis metabolik
Dialisis
Fase Oliguri ARF
Prerenal ATN
PeritonealDialysis
Transplantasi ginjal
Vascular access for dialysis
Acute access
Vena subclavia dan femoral
Chronic access
Arteri radialis dan vena sefalika
A-V fistula
A-V Graft
A-V Shunt
Dialyzer
Sebuah tabung sintetis
berisi serat berlubang
Serat bersifat
semipermeabel
Darah dicuci melalui
osmosis dan difusi shg
tjd pertukaran cairan,
elektrolit dan toksin
dari darah ke cairan
dialisat
Haemodialysis
Indikasi
BUN > 90 mg/dl
Kreatinin serum > 9 mg/dl
Hiperkalemia
Keracunan obat-obatan
Kelebihan cairan intravaskular dan ekstravaskular
Asidosis metabolik
Gejala uremia: perikarditis, perdarahan GI
Perubahan mental
Kontraindikasi thd metoda dialysis lain
Haemodialysis
Kontraindikasi
Antikoagulan
(heparin) diberikan sebelum
darah masuk ke dialyzer untuk mencegah
pembekuan darah yang mengalir melalui
benda asing
Cara kerja Haemodialysis
Darah dialirkan ke sistem dgn kecepatan 200-
400 ml/mnt.
Pori2 pada membran memungkinkan air, gula
dan elektrolit berpindah
Cairan pencuci mengandung elektrolit, buffer
darah dan air dengan jumlah ttt, memberikan
gradien difusi thd membran.
Suhu cairan dialisat sama dengan suhu darah
Aliran cairan dialisat berlawanan dengan aliran
darah dalam dialyzer
Cara kerja Haemodialysis
Continuous Renal Replacement
Therapy
Slow continuous ultrafiltration (SCUF)
Continuous arteriovenous hemofiltration
(CAVH)
Continuous arteriovenous hemodialysis
(CAVHD)
Continouos venovenous hemodialysis
(CVVHD)
Continuous Renal Replacement
Therapy
Kontraindikasi
Hematokrit > 45 %
Akses arteri yang sulit
Slow continuous ultrafiltration
(SCUF)
Mengeluarkan cairan secara lambat
melalui proses ultrafiltrasi
Cairan keluar: 100 300 ml/jam
Dapat mengeluarkan partikel tidak
berikatan s/d 50.000 dalton
Cairan dikeluarkan dengan suction
bertekanan negatif
Continuous arteriovenous
hemofiltration (CAVH)
Diindikasikan pada pasien yang
memerlukan pembuangan cairan dan
solut jumlah sedang
Menggunakan teknik ultrafiltrasi
Cairan keluar: 5 20 ml/mnt
Memerlukan prehemofilter replacement
fluid
Cairan dikeluarkan dengan suction
bertekanan negatif dan melalui gravitasi
Continuous arteriovenous
hemodialysis (CAVHD)
Menggunakan aliran cairan dialisat seperti
pd hemodialyzer
Dapat meningkatkan pembersihan toksin
uremik, mirip hemodialisa
Diindikasikan pd pasien yg memerlukan
pembuangan cairan jumlah besar karena
ggn asam basa dan uremia berat
Dapat menggunakan atau tidak
menggunakan cairan pengganti
Continouos venovenous
hemodialysis (CVVHD)
Tidak memerlukan akses arteri
Mirip set-up CAVHD
Daftar Bacaan
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophisiology: The biologic basic for
disease in adults & children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc.
Urden, L. D., Stacy, K. M. & Lough, M. E. (2002). Thelans critical care nursing:
Diagnosis and management (4th ed.). Missouri: Mosby.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing:
Assessment and management of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
Agrawal, M & Swartz, R. (2000). Acute renal failure. American Family Phisician, 61
(7), -
Hudak, C. M., Gallo, B. M. & Morton, P. G. (1998) Critical care nursing: A holistic
approach (7th ed.). Philadelphia: Lippincott.
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical surgical nursing: Clinical
management for positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company.