Você está na página 1de 31

10

SELAMAT
MENYASIKAN
PRESENTASI
KAMI
Korupsi di Indonesia

TUGAS AGAMA

Disusun
oleh :
SAJIAN
MATERI
KAMI
TENTANG
KORUPSI DI INDONESIA
8
7
6
5
4
3
2
BAB I ( PENDAHULUAN )
1.1 Latar Belakang Masalah

Tindak perilaku korupsi akhir-akhirramai di


perbincangkan, baikdi media massa maupun maupun
media cetak. Tindak korupsi ini mayoritas dilakukan
oleh para pejabat tinggi negara yang sesungguhnya
dipercaya oleh masyarakat luas untuk memajukan
kesejahteraan rakyat sekarang malah merugikan
negara. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan bagi
kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para
pejabat yang terbukti melekukan tindak korupsi. Maka
dari itu, di sini kami akan membahas tentang korupsi
di Indonesia dan upaya untuk memberantasnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat
adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan korupsi ?


2. Gambaran umum tentang korupsi di IndonesiaDan
Jenis Jenis Korupsi?
3. Bagaimana persepsi masyarakat tentang korupsi ?
4. Bagaimana fenomena korupsi di Indonesia ?
5. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberantasan Korupsi ?
6. Peran Serta Pemerintah dalam Memberantas Korupsi
7. Peran Serta Mayarakat Dalam Upaya Pemberantasan
Korupsi Di Indonesia?
8. Upaya upaya yang harus di lakukan dalam
pemberantasan korupsi di indonesia ?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dapi penyusunan makalah ini adalah


sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari korupsi.


2. Mengetahui gambaran umum tentang korupsiDan
Jenis Jenis Korupsi.
3. Mengetahui persepsi masyarakat tentang korupsi.
4. Mengetahui fenomena korupsi di Indonesia.
5. Mengetahui Kebijakan Pemerintah Dalam
Pemberantasan Korupsi
6. Mengetahui Peran Serta Pemerintah Dalam
Memberantasan Korupsi
7. Mengetahui peran sertaMayarakat Dalam Upaya
Pemberantasan Korupsi.
BAB II ( PEMBAHASAN )

Pengertian Korupsi :
Arti harifiah adalah Kebusukan, keburukan, kebejatan,
ke tidak jujuran, dapat di suap, Tidak bermoral,
penyimpangan dari ke sucian.Menurut perspektif
hukum, definisi korupsi di jelaskan dalam 13 pasal ( UU
No.31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001 )
Merumuskan 30 bentuk / Jenis tindak pidana korupsi,
yang di kelompokan SBB :
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Gambaran umum Korupsi di
Indonesia Dan Jenis jenis Korupsi:

Korupsi di Indonsia dimulai sejak era Orde Lama


sekitar tahun 1960-an bahkan sangat mungkin pada
tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah melalui Undang-
Undang Nomor 24 Prp 1960 yang diikuti dengan
dilaksanakannya Operasi Budhi dan Pembentukan
Tim Pemberantasan Korupsi berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 228 Tahun 1967 yang dipimpin
langsung oleh Jaksa Agung, belum membuahkan hasil
nyata.
Pada era Orde Baru, muncul Undang-Undang
Nomor3 Tahun 1971 dengan Operasi Tertibyang
dilakukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan
Ketertiban (Kopkamtib), namun dengan kemajuan
iptek, modus operandi korupsi semakin canggih dan
Upaya-upaya hukum yang telah dilakukan pemerintah
sebenarnya sudah cukup banyak dan sistematis.
Namun korupsi di Indonesia semakin banyak sejak
akhir 1997 saat negara mengalami krisis politik, sosial,
kepemimpinan, dan kepercayaan yang pada akhirnya
menjadi krisis multidimensi.Gerakan reformasi yang
menumbangkan rezim Orde Baru menuntut antara lain
ditegakkannya supremasi hukum dan pemberantasan
Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN). Tuntutan tersebut
akhirnya dituangkan di dalam Ketetapan MPR Nomor
IV/MPR/1999 & Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih & Bebas
dari KKN.
Jenis-Jenis Korupsi

Menurut UU. No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi, ada tiga puluh jenis tindakan yang
bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. Namun secara
ringkas tindakan-tindakan itu bisa dikelompokkan
menjadi:
1. Kerugian keuntungan Negara
2. Suap-menyuap (istilah lain : sogokan atau pelicin)
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi (istilah lain : pemberian hadiah).
Persepsi Mayarakat tentang
Korupsi
Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna
melakukan koreksi dan memberikan sanksi pada
umumnya bersikap acuh tak acuh. Namun yang paling
menyedihkan adalah sikap rakyat menjadi apatis dengan
semakin meluasnya praktik-praktik korupsi oleh beberapa
oknum pejabat lokal, maupun nasional.
Kelompok mahasiswa sering menanggapi
permasalahan korupsi dengan emosi dan de-monstrasi.
Tema yang sering diangkat adalah penguasa yang
korup dan derita rakyat. Mereka memberikan saran
kepada pemerintah untuk bertindak tegas kepada para
korup-tor. Hal ini cukup berhasil terutama saat gerakan
reformasi tahun 1998. Mereka tidak puas terhadap
perbuatan manipulatif dan koruptif para pejabat. Oleh
Fenomena Korupsi di Indonesia :

Fenomena umum yang biasanya terjadi di negara


berkembang contohnya Indonesia ialah:
Proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan
sumber daya manusia pada lembaga-lembaga politik
yang ada.
Institusi-institusi politik yang ada masih lemah
disebabkan oleh mudahnya oknum lembaga tersebut
dipengaruhi oleh kekuatan bisnis/ekonomi, sosial,
keagamaan, kedaerahan, kesukuan, dan profesi serta
kekuatan asing lainnya.
Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin
berpolitik, namun sebenarnya banyak di antara mereka
yang tidak mampu.
Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan
Sebagai akibatnya, terjadilah runtutan peristiwa sebagai
berikut :

Partai politik sering inkonsisten, artinya pendirian dan


ideologinya sering berubah-ubah sesuai dengan kepentingan
politik saat itu.
Muncul pemimpin yang mengedepankan kepentingan pribadi
daripada kepenting-an umum.
Sebagai oknum pemimpin politik, partisipan dan kelompoknya
berlomba-lomba mencari keuntungan materil dengan
mengabaikan kebutuhan rakyat.
Terjadierosi loyalitaskepada negara karena menonjolkan
pemupukan harta dan kekuasaan.Dimulailah pola tingkah para
korup.
Sumber kekuasaan dan ekonomi mulai terkonsentrasi pada
beberapa kelompok kecil yang mengusainya saja. Derita dan
kemiskinan tetap ada pada kelompok masyarakat besar
J.G Joshua Generation
GOOD BYE
SEKIAN
DAN

TERIMAKASIH

Você também pode gostar