Você está na página 1de 16

ETIKA PROFESI & HUKUM

PERBURUHAN
Dosen Pengampu :

1.Dr. Ir. Nasruddin Aziz, MT.


2.Ir. Syahrir Arief, MT.
3.Dr. Rustan Tarakka, ST., MT.
4.Dr. Muhammad Syahid, ST., MT.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-
ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Berikut ini merupakan pengertian etika profesi menurut para ahli:


Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan


tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:

Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika


dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah
perbuatan atau tindakan manusia.
Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata
cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In
herent in human nature) yang terikat dengan pengertian baik dan
buruk suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
TUJUAN PEMBELAJARAN ETIKA PROFESI
KETEKNIKAN

Ada delapan poin penting dalam tujuan pembelajaran etika profesi keteknikan.
Berikut ini merupakan tujuan tersebut:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
Tujuan pembelajaran etika profesi keteknikan dalam proses pembelajaran
agar meminimalisir pelanggaran-pelanggaran kode etik dan sebagai pendidikan
terhadap moral-moral yang sedang berkembang agar tidak jatuh ke jalan yang
tidak seharusnya.
KODE ETIK
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak
etika profesi.

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :

Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia
lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
KODE ETIK

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat


atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi
dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar
juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
kerja (kalanggan sosial).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
KODE ETIK KETEKNIKAN

Kode etik Insinyur (keteknikan) adalah:


Kriteria keteknikan 2000 pertama dipublikasi dalam bentuk draft pada
tahun 1995, dan secara formal di kembangkan oleh ABET pada tahun
1997. Awal musim semi 2001 semua insinyur diwajibkan terakreditasi dengan
Kriteria Keteknikan 2000.

Insinyur menegakkan dan memajukan integritas:


Menggunakan pengetahuan dan keterampilan/keahlian untuk peningkatan
kesejahtraan manusia dan lingkungan hidup.
Bersikap jujur, tidak memihak dan melayani kesetiaan pada masyarakat
antara lain pengusaha dan klien mereka.
Berjuang untuk meningkatkan kompetensi serta menjaga nama baik dari
teknik profsesi.
Mendukung masyarakat professional dan teknik dari disiplin mereka.
FUNGSI ETIKA PROFESI

Fungsi etika profesi antara lain adalah :


Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada para profesional,
lembaga, organisasi, industri, negara dan masyarakat umum.
Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan mereka. Menjaga reputasi
atau nama baik.
Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.

Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yang menjamin


pelaksanaan kode etik tersebut dalam pelayanannya.

Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.


DEFINISI PROFESI

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan


kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian
tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan
ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan
diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
TIGA CIRI UTAMA PROFESI

1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan sebelum memasuki


sebuah profesi;
2. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan;
3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada
masyarakat.

TIGA CIRI TAMBAHAN PROFESI

1. Adanya proses lisensi atau sertifikat;


2. Adanya organisasi;
3. Otonomi dalam pekerjaannya.
SIFAT KODE ETIK PROFESIONAL

Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:


1. Singkat;
2. Sederhana;
3. Jelas dan Konsisten;
4. Masuk Akal;
5. Dapat Diterima;
6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
7. Komprehensif dan Lengkap, dan
8. Positif dalam Formulasinya.
ORIENTASI KODE ETIK

Orientasi Kode Etik hendaknya ditujukan kepada:

1. Rekan,
2. Profesi,
3. Badan,
4. Nasabah/Pemakai,
5. Negara, dan
6. Masyarakat.
PROFESIONALISME

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya


kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang
tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan --serta ikrar untuk menerima
panggilan tersebut-- dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan
pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah
gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
TIGA WATAK KERJA PROFESIONALISME

1. kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi


tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil;

2. kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan
yang panjang, ekslusif dan berat;

3. kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral
harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik
yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi
profesi.
Prinsip prinsip Etika Profesi

Tanggung Jawab
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan
itu dan terhadap hasilnya
b. Terhadap dampak dari profesi itu
untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya
Keadilan
Otonomi
Terima Kasih

Você também pode gostar