Você está na página 1de 20

ASKEP BRONKITIS

By:
Aji Maulana
Dede Rispriyanto
Gilang Siwi W.
Millatun Nafidah
Neneng Vitriyah
Sea Paradise
DEFINISI
Bronkitis adalah suatu gangguan
paru obstruktif yang ditandai
oleh produksi mucus berlebihan
disaluran nafas bawah selama
paling kurang 3 bulan berturut
-turut dalam setahun untuk 2
tahun berturut - turut. (Corwin,
Elizabeth. J. 2001:435).
Bronkitis
diklasifikasikan menjadi
2 yaitu :

1)Bronkitis Akut
2)Bronkitis Kronik dan
atau Batuk Berulang
ETIOLOGI
1.Rokok
2.Infeksi
3.Polusi
4.Keturunan
5.Faktor sosial
ekonomi
MANIFESTASI
KLINIS
Bronkitis akut : reduksi mukus
kental, batuk produktif dengan
dahak purulen, dispneu, demam,
suara serak, ronkhi terutama
sewaktu inspirasi, nyeri dada
kadang-kadang timbul.
Bronkitis kronik : batuk yang
sangat produktif, purulen, dan
mudah memburuk oleh iritan-
iritan inhalan, udara, atau infeksi,
sesak napas dan dispnea.
PATHWAYS
KOMPLIKASI
1) Hipertensi
paru
2) Kanker paru
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1)Bronkitis akut
)Pemeriksaan sinar-X

2) Bronkitis kronik
)Analisis gas darah
)Polisitemia
)Pemeriksaan sinar-X
PENATALAKSANAAN
1) Bronkitis akut
)Antibiotik
)Peningkatan asupan cairan dan
ekspektoran

1) Bronkitis kronik
)Penyuluhan
)Terapi antibiotik profilaktik
)Berikan bronkodilator.
)Ekspektoran dan peningkatan
asupan cairan
)Mungkin diperlukan terapi oksigen
PENGKAJIAN
1. Aktivitas/istiraha
t
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Makanan/cairan
5. Hygiene
6. Pernafasan
7. Keamanan
8. Seksualitas
9. Interaksi social
Pemeriksaan
Diagnostic

1. Sinar x dada
2. Tes fungsi paru
3. TLC
4. Volume residu
5. FEV1/FVC
DIAGNOSA
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif
b.d peningkatan produksi sekret.
2) Kerusakan pertukaran gas b.d
obstruksi jalan nafas oleh sekresi,
spasme bronchus.
3) Pola nafas tidak efektif b.d
broncokontriksi, mukus.
4) Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d dispneu,
anoreksia, mual muntah.
5) Resiko tinggi terhadap infeksi b.d
menetapnya sekret, proses
penyakit kronis.
INTERVENSI
Diagnosa I : Bersihan jalan nafas
tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi sekret
1) Kaji/pantau frekuensi
pernafasan.
2) Auskultasi bunyi nafas.
3) Dorong/bantu latihan nafas
abdomen atau bibir
4) Observasi karakteristik batuk
5) Tingkatkan masukan cairan
sampai 3000 ml/hari
Diagnosa 2 : Kerusakan
pertukaran gas
berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas oleh
sekresi, spasmekedalaman
1. Kaji frekuensi, bronchus.
pernafasan.
2. Tinggikan kepala tempat
tidur, dorong nafas dalam.
3. Auskultasi bunyi nafas
4. Awasi tanda vital dan irama
jantung
5. Awasi GDA
6. Berikan O2 tambahan sesuai
dengan indikasi hasil GDA
Diagnosa 3 : Pola nafas tidak
efektif b.d broncokontriksi, mukus.

1. Ajarkan pasien pernafasan


diafragmatik dan
pernafasan bibir
2. Berikan dorongan untuk
menyelingi aktivitas dan
periode istirahat
3. Berikan dorongan
penggunaan pelatihan otot-
otot pernafasan jika
diharuskan
Diagnosa 4 : Perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d dispnoe,
anoreksia,
mual muntah
1. Kaji kebiasaan diet.
2. Auskultasi bunyi usus
3. Berikan perawatan
oral
4. Timbang berat badan
sesuai indikasi.
5. Konsul ahli gizi
Diagnosa 5 : Resiko
tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan
menetapnya sekret,
proses penyakit
1. Awasi suhu. kronis.
2. Observasi warna, bau
sputum.
3. Tunjukkan dan bantu
pasien tentang
pembuangan sputum.
4. Diskusikan kebutuhan
masukan nutrisi
adekuat.
IMPELEMENTASI
Pada tahap ini untuk
melaksanakan
intervensi dan aktivitas
yang
telah dicatat dalam
rencana
perawatan pasien.
EVALUASI
Evaluasi merupakan proses
yang interaktif dan kontinyu,
karena setiap tindakan
keperawatan, respon pasien
dicatat dan dievaluasi dalam
hubungannya dengan hasil
yang diharapkan kemudian
berdasarkan respon pasien,
revisi, intervensi
keperawatan/hasil pasien
yang mungkin diperlukan.
THANKS YOU

Você também pode gostar