Você está na página 1de 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN
ACUTE LIMPHOBLASTIC LEUKIMIA

O LE H
K A N I A D W I JATN I K A
P 1 7 32 0 3 14 0 4 7
T IN GK AT I I A
Anatomi Fisiologi Darah
DEFINISI LEUKIMIA

Pada keadaan leukemia terjadi proliferasi sel


leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain daripada normal,
jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan
anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan
kematian (Ngastiyah, 1997).

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang


masih imatur dalam jaringan pembentukan darah.
KLASIFIKASI LEUKIMIA

Acute Mieloblastic
KronicLimphoblastic
Mieloblstic Leukimia
Leukimia
(KML
(AML
(ALL
Klasifikasi Leukimia

1. ALL (Acute Limphoblastic Leukimia)


Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) adalah bentuk akut dari leukemia
yang diklasifikasikan menurut cell yang lebih banyak dalam sumsum
tulang yaitu berupa lymphoblasts. Akut Limfoblastik Leukimia
(ALL) merupakan tipe leukimia paling sering terjadi pada anak-
anak.

2. AML (Acute Mieloblastik Leukimia)


AML mengenai sel hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke
semua sel mieloid; monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil),
eritrosit, dan trombosit
3. KML (Kronik Mieloblastik Leukimia)
Adalah suatu penyakit mieloproliferatif karena
sumsum tulang penderita ini menujukkan gambaran
hiperselular disertai adanya proliferasi pada semua
garis diferensiasi sel, yang ditandai dengan produksi
berlebihan seri granulosit yang relatif matang,
jumlah garanulosit umumnya lebih dari
30.000/mm3
Etiologi ALL

Penyebab Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) sampai


saat ini belum jelas, diduga kemungkinan karena virus
(virus onkogenik) dan faktor lain yang mungkin
berperan, yaitu:
1. Faktor Predisposisi
a. Penyakit defisiensi imun tertentu
b. Virus
c. Radiasi ionisasi
d. Herediter
e. Obat-obatan
2. Faktor Lain
a. Faktor eksogen seperti sinar X, sinar radioaktif, dan
bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat), infeksi
(virus dan bakteri).
b. Faktor endogen seperti ras
c. Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom
PATHWAY

PATHWAY.docx
Manifestasi Klinis

Demam
P
N
IL
A
Nyeri
H
S
Limfadenopati
BB
Pucat/Lesu
apatomegali
menurun
Kepala
Komplikasi

1. Perdarahan
2. Memar (ekimosis)
3. Petekia
4. Infeksi
5. Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal.
6. Anemia
7. Masalah gastrointestinal
PEMERIKSAA N PENUNJA NG
PEMERIKSAA N PENUNJA NG

1. Pemeriksaan sumsum tulang (BMP / Bone


Marrow Punction):
2. Pemeriksaan darah tepi
3. Biopsi hati, limpa, ginjal, tulang
4. Fotothorax untuk mengkaji keterlibatan
mediastinum
5. Sitogenik
Penatalaksanaan

1. Medis
a. Transfusi darah
b. Kortikosteroid
c. Sitostatika.
d. Infeksi sekunder dihindarkan
e. Imunoterapi
2. Keperawatan
Masalah pasien yang perlu diperhatikan umumnya
sama dengan pasien lain yang menderita penyakit
darah. Tetapi karena prognosis pasien pada umumnya
kurang menggembirakan (sama seperti pasien kanker
lainnya) maka pendekatan psikososial harus
diutamakan. Yang perlu dipersiapkan ruangan aseptik
dan cara bekerja yang aseptik pula. Sikap perawat yang
ramah dan lembut diharapkan tidak hanya untuk pasien
saja tetapi juga pada keluarga yang dalam hal ini sangat
peka perasaannya jika mengetahui penyakit anaknya.
Discharge Planning

1. Kenali gejala yang ditimbulkan penyakit


2. Dorong sering mengubah posisi, napas dalam dan
batuk
3. Inspeksi kulit, nyeri tekan, area eritematosus; luka
terbuka. Bersihkan kulit dengan larutan
antibakterial
4. Tingkatkan kebersihan perianal
5. Istirahat cukup dan makan makanan tinggi protein
dan cairan
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Anak dengan ALL

1. Pengkajian
a. Identitas
1) Klien
2) Penanggung Jawab
b. Keluhan Utama :
Pada anak keluhan yang sering muncul tiba-tiba adalah
demam, lesu dan malas makan atau nafsu makan
berkurang, nyeri sendi, pucat (anemia) dan
kecenderungan terjadi perdarahan.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
d. Riwayat tumbuh kembang
e. Riwayat Keluarga
f. Pola Kebiasaan Sehar-hari
1 ) Pola Latihan dan Aktivitas
2 ) Pola Nurisi
3) Pola Eliminasi
4 ) Pola Tidur dan Istirahat
g. Data Psikososio Spiritual
1) Pola Kognitif dan Persepsi
2 ) Pola Mekanisme Koping dan
3 ) Pola Hubungan Peran
4 ) Pola Keyakinan dan Nilai
h. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum tampak lemah
2 ) Kesadaran composmentis selama belum terjadi
komplikasi.
3 ) Tanda-Tanda Vital
4) Pemeriksaan Kepala Leher
5 ) Rongga mulut
6 ) Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi
gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP.
7 ) Telinga : ketulian, serumen, dan kesimetrisan
8 ) Leher: distensi vena jugularis
9 ) Perdarahan otak
10 ) Leukemia system saraf pusat: nyeri kepala,
muntah (gejala tekanan tinggi intrakranial),
perubahan dalam status mental, kelumpuhan
saraf otak, terutama saraf VI dan VII, kelainan
neurologic fokal.

i. Pemeriksaan Integumen
1) Perdarahan kulit
3) Peningkatan suhu tubuh
4) Kuku
j. Pemeriksaan Dada dan Thorax
k. Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi
pembesaran, terdapat bayangan vena,
auskultasi peristaltic usus, palpasi nyeri tekan
bila ada pembesaran hepar dan limpa.
3) Perkusi tanda asites bila ada.
l. Pemeriksaan Ekstremitas
1) Adakah cyanosis kekuatan otot.
Diagnosa

1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem


pertahanan tubuh
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat
anemia
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan
dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, dan
penurunan intake
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan
muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
5. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari
leukemia
6. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan
dengan efek samping agen kemoterapi
7. Resiko tinggi cedera : perdarahan yang berhubungan dengan
penurunan jumlah trombosit
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau
perubahan cepat pada penampilan.
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak
yang menderita leukemia.
11. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial
kehilangan anak.
12. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
INTERVENSI ALL.docx
KASUS.docx
KESIMPULAN

Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum


tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
penambahan sel-sel abnormal dalam darah tepi.Penyakit ini perlu
mendapatkan perhatian karena leukemia merupakan keganasan yang
terbanyak pada anak.

Setiap ditegakkan diagnosis leukemia baru pada seorang penderita


akan membawa banyak dampak permasalahan, diantaranya kesiapan
mental/psikologi, dana, perawatan yang lama, kekhawatiran tidak bisa
sembuh dan komplikasi penyakit atau pengobatan. Dampak tersebut
bukan hanya harus dihadapi orang tua/keluarga penderita, tetapi juga
oleh pihak petugas medis/para medis, rumah sakit serta pihak-pihak
lain yang terkait, sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk
mengatasi permasalahan tersebut.

Você também pode gostar