Você está na página 1de 51

Tingkata Teori dalam Keperawatan

Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 4


komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat
abstraksinya.
Hirarki terdiri dari komponen-komponen yang bersifat
menyeluruh.Komponendisusun dariyang
palingabstraksampai yang paling konkret dalam urutan
sebagai berikut:
Teori
Metaparadigma
Filosofi
Model


(Fawcett, 1997, 2000).
Tipe teori-teoritersebut dalam keperawatan
mulai dari yang paling abstrak sampai yang paling
konkrit,
grand theori mengidentifikasi teori-teori yang
abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan,
middle range diantara grand teori dan practice
teori
Konseptual Model
Keperawatan &
Grand Theori
By: Lusia Henny Mariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Modelkonseptual didefenisikan
sebagaisekumpulan dari abstrakdan konsep
umumyangmerupakan fenomena dari suatu
disiplin ilmu.
Fungsi setiap model konseptual adalah
menyediakan suatu kerangka acuan
yangkhususyangdikatakan pada suatu disiplin
ilmu bagaimana mengamati dan
menginterpretasikanfenomena dari disiplin
ilmu.
Model konsep juga mencerminkan
sekumpulan nilai dan keyakinan sebagai
pernyataan filosofis dan juga pilihan pada
pendekatan praktek dan penelitian
Grand Theory
Grand theorymerupakan teori yang
cakupannya luas dan kompleks, terdiri dari
kerangka kerja konseptual global yang
mendefinisikan perspektif praktek
keperawatan dan melibatkan perbedaan cara
dalam melihat fenomena keperawatan, memuat
konsep yang menggabungkan teori-teori dengan
cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010).
DOROTHEA OREM

Name : Dorothea
Elizabeth Orem
Occupation : Nurse
Birth Date : tahun
1914
Death Date : 22 Juni
2007
Place of Birth :
Baltimore, Maryland
Place of Death :
Savannah, USA
Sejarah

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan


terkemuka di Amerika.
Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914.
Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan
Master Keperawatan pada tahun 1945.
Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan
administrasi, serta perawat konsultan.
Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem
adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik.
Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan
konseptualisasi keperawatan.
Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam Keperawatan
: Konsep praktik, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun
1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
DOROTHEA OREM
Dikenal dengan Model Self Care.

Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg


terdiri atas fisik, psikologik dan sosial
dengan derajat kemampuan mengasuh diri
(self care ability) yg berbeda-beda.

Orem berpendapat bahwa kegiatan atau


tindakan keperawatan ditujukan kepada
upaya memacu kemampuan mengasuh diri
sendiri
Konsep Utama Orems theori
A. Self care (Teori Perawatan Diri)
perawatan diri sebagai perilaku yang
diperlukan secara pribadi dan berorientasi
pada tujuan yang berfokus pada kapasitas
individu itu sendiri untuk mengatur dirinya
dan lingkungan dengan cara sedemikian rupa.
Perawatan diri merupakan proses
pribadi yang bersifat unik dan dipengaruhi
oleh factor-faktor (usia, gender, kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan, lingkungan
social/budaya, system layanan kesehatan,
keluarga, gaya hidup).
Tujuan : Mempertahankan hidup, kesehatan
untuk kehidupan yang lebih baik
Self care didasarkan pada 4 konsep dasar :
1.Personal Self care kegiatan individu
untuk mempertahankan hidup,
kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik
2.Self care agency kemampuan
seseorang untuk menampilkan aktifitas
perawatan dirinya ( self care agent
( sendiri ) dan dependent care agent
( tgt orla ))
3. Self care requisites aktivitas untuk perawatan diri
a. Universal Keharusan perawatan diri universal
menurut Orem:
- Pemeliharaan udara, air, dan makanan yang cukup.
- Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
- Keseimbangan antara menyendiri dan interaksi social.
- Pemberian perawatan yang berkaitan dengan proses
eliminasi dan ekskresi.
- Pencegahan bahaya terhadap kehidupan, fungsi, dan
kesejahteraan manusia.
- Peningkatan fungsi dan perkembangan manusia di dalam
kelompok social.
b. Developmental self care sesuai perkembangan
c. Health deviation kondisi sakit
4. Therapeutik self care demand permintaan perawatan
diri dibantu oleh prwt
B. Self care deficit (Teori defisit perawatan Diri)

Kemampuan kurang dibandingkan


kebutuhan
Kemampuan sebanding dengan
kebutuhan tetapi diprediksi di masa
yg akan datang kemungkinan akan
terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
C. Nursing System
1.Wholly Compensatory System,
Adalah suatu situasi dinama klien tidak mampu
melakukan self carenya secara mandiri sehingga
perlu mendapatkan bantuan dari seorang perawat.
Klien bergantung penuh dengan perawat

Ada 3 kondisi yang termasuk kategori ini yaitu :


1. Tidak dapat melakukan tindakan self care
misalnya penderita koma
2. Dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan
tentang self care tetapi tidak dapat melakukan
ambulasi dan pergerakan manipulatif
3. Tidak mampu membuat keputusan yang tepat
tentang self carenya.
Lanjutan

kegiatan perawat :
1. Menyelesaikan therapeutic self care klien
2. Kompensasi ketidakmampuan untuk self care
3. Pendukung dan melindungi klien
Nursing Sistem

2. Partly Compensatory System


Suatu situasi dimana antara perawat dan klien
mempunyai andil yang sama dalam melaksanakan self
care. Klien bergantung sebagian dengan perawat.
Tindakan perawat
1. Menjalankan beberapa kegiatan self care
2. Kompensasi keterbatasan klien untuk self care
3. Membantu klien sesuai kebutuhan
Tindakan Klien dan perawat
4. Menjalankan self measure
5. Mengatur kemampuan self care
6. Menerima asuhan dan bantuan perawat
Nursing Sistem

3. Supportive Educative System


Pada system ini orang dapat belajar membantuk
internal atau eksternal self care tetapi
tidak dapat melakukan tanpa bantuan.

Tindakan Perawat
1. Mengatur latihan dan perkembangan kemampuan
self care
Tindakan Klien
Mengatur latihan dan perkembangan kemampuan self
care
Melakukan / menyelesaikan self care
Skema Model Dorothea Orem
Paradigma Keperawatan Menurut Orem
Keperawatan
Perawat membantu individu dengan aktivitas perawatan diri yang mereka
mampu lakukan bagi diri mereka; tujuannya adalah adalah memandu klien
untuk melakukan perawatan diri mereka sendiri (Christensen & Kenney,
2007). Focus keperawatan adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan
perawatan diri (deficit dalam perawatan diri)
Klien
Klien adalah sebuah unit yang dapat berfungsi secara biologis, simbolis, dan
social dan dapat memulai dan melaksanakan aktivitas perawatan diri atas
keinginan dan untuk kepentingannya sendiri dalam mempertahankan hidup,
kesehatan, dan kesejahteraan.
Kesehatan
Kemampuan individual atau kelompok untuk memenuhi tuntutan perawatan
diri yang menunjang pemeliharaan dan peningkatan integritas structural,
fungsi dan perkembangan (Christensen & Kenney, 2007).
Lingkungan
Setiap tempat dengan klien yang mempunyai kebutuhan/permintaan
perawatan diri yang tidak terpenuhi dan perawat yang hadir disiratkan
tetapi tidak disebutkan (Christensen & Kenney, 2007)
Aplikasi Penerapan Teori Orem
Pengkajian
Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care,
defelopmental self care, health deviation, self care defisit
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh
klien.
Perencanaan
Tujuan : dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care
demand dan meningkatkan kemampuan self care.
Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly compensatory,
atau supportive educative.
Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.
Pelaksanaan
Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan
self care, dan menurunkan self care deficitnya
Evaluasi
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan
self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care
deficitnya.
2. CALLISTA ROY
(TEORI ADAPTASI)
Sejarah singkat
Suster Callista Roy adalah suster dariSaint Joseph of Carondet.
Roy dilahirkan padatanggal 14 Oktober1939 di Los Angeles
California.
Roy menerima Bachelor ofArt Nursing pada tahun 1963 dari Mount
SaintMarys College di Los Angeles dan Magister Saint innurshing
pada tahun 1966 di Universitas CaliforniaLos Angeles. S
etelah mendapat gelar perawat Roy memulai pendidikannya
disosiologi dan menerimagelar M.A tahun 1973 dan ph.Dtahun
1977 di universitas California.Pada saat bekerja ditingkat
magister, dalam sebuah seminardengan Dorrothy E. Johnson, Roy
tertantangu ntuk mengembangkan sebuah model konsep
keperawatan.
Roy bekerja sebagai staf perawat pediatric dan mengumumkan daya
lenting dari anak-anak dan menambahkan respon keperubahan
fisiologis-psikologis.
Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang
sesuai dengan keperawatan.
Konsep pokok dan model ini dikembangkan saat
Roylulus dari universitas di California LosAngeles
dari tahun 1964 sampai tahun 1966.
Roy mulai mengoperasikan modelnya pada tahun
1968 ketika Mount Saint Marys College
menggunakan kerangka adaptasi yang didirikan
oleh seorang Pisipol dari kurikulum keperawatan.
Roy menyesuaikan model pertama yang di
hadirkandari literatur dalamartikel yang
diterbitkan in nursing outlook pada tahun
1970.Roy mengasosiasikan ke professor dan
ketua dari departemen or nurshing diMount
Saint Marys Collegehingga 1982.
TEORI ADAPTASI ROY
Dikembangkan pada tahun 1964

Digunakan sebagai salah satu falsafah keperawatan


di bidang pendidikan dan pelayanan
Komponen utamanya konsep adaptasi

Individu memiliki integritas keseluruhan dalam


komponen bio, psiko dan sosial yang berinteraksi
secara konsisten
Lingkungan termasuk semua kondisi, keadaan sekitar
yang mengelilingi dan mempengaruhi kepribadian
seseorang
2. Callista Roy (teori adaptasi)
Manusia sebagai biopsikososial berinteraksi dengan
lingkungannya
Untuk mencapai keadaan homeostasis, manusia
beradapasi dengan lingkungan
Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia :
1. Focal stimulasi, stimulus yg langsung beradaptasi dgn
seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat
terhdp seseorg individu
2. Konteksual stimulus, stimulus lain yg dialami seseorg,
dan baik stimulus internal maupun eksternal.
3. Residual stimulus, ciri tambahan yg ada/sukar dgn
situasi dlm proses penyesuaian dgn lingk yg sukar
dilakukan observasi.
Manusia sebagai sistem adaptasi

Control Processes(coping Mechanisme)

cognator
Masukan/inpu
t Keluaran
Stim tingkat /output
fugsi konsep
ulus adaptasi
stimulus fisiologis diri Respon
ekst
ekternal (local,
ernal conteks adaptif
persepsi
stimulus tual, fungsi interde-
internal residual peran pendensi Respon
stimulus maladap
tif

regulator

feedback
Mekanisme Sub Sistem Regulator

spinalcord; Autonomic
Neural Brainstem &
Internal Efectors Reflex
aotonomic Respons
stimulus reflex
Chemical

Resposive Responsiv
intact Hormonal ness of terget
Intact pathways body
ness of Output organs or
cirkulasi to&from response
endokrin tissues
CNS glands

Chemical Perception Short term Perception Effector


Memory
Ekterna
stimuli

Neural Long term


memory
Mekanisme Sub Sistem Cognator

Internal
stimuli
Processor
Intact pathways for
and apparatus for

Perceptual/ Selec
information tive attention,
processing coding &
memory
Learning Imitation, Physichomotor
reinforcement choice of
& insight Effectors Respons
response
Problem solvin &
Judgment decision-making

Defenses to seek
Emotion elief & affective
apprasial &
attachment

Ekternal
stimuli
KONSEP MODEL ADAPTASI ROY

4 Asumsi Utama
MANUSIA
LINGKUNGAN
KEPERAWATAN
KESEHATAN
Manusia

Roy menyatakan bahwa penerima jasa


asuhan keperawatan adalah individu,
kelompok, komunitas atau social.
Masing-masing diperlakukan oleh
perawat sebagai system adaptasi yang
holistic dan terbuka.
Individu adalah makhluk biopsikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh,
individu dikatakan sehat jika mampu
memenuhi kebutuhan tersebut
Dalam beradaptasi, individu menggunakan
mekanisme koping yang positif dan negatif,
kemampuan beradaptasi dipengaruhi oleh 3
komponen yaitupenyebab utama terjadinya
perubahan, kondisi dan situasi yang ada dan
keyakinan serta pengalaman dalam beradaptasi
Setiap individu berespon terhadap kebutuhan
fisiologis, konsep diri, kemampuan hidup mandiri
dan kemapuan untuk melakukan peran dan fungsi
secara optimal untuk menjaga integritas diri
Individu selalu berada dalam rentang sehat sakit
yang berhubungan dengan keefektifan koping yang
dilakukan untuk memelihara kemampuan adaptasi
Konsep Sehat Sakit
Calista Roy mendefenisikan sehat sebagai suatu
kontinum sampai dengan tingkatan tertinggi
sehat. Dia menekankan bahwa sehat
merupakan suatu keadaan dan proses dalam
upaya menjadikan dirinya terintegrasi secara
keseluruhan yaitu : fisik, mental dan social.
Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan
individu untuk beradaptasi terhadap
rangsangan yang berasal dari dalam dan luar
individu.
LINGKUNGAN
Lingkungan dijelaskan Roy sebagai semua kondisi yang
berasal dari internal dan ekternal yang
mempengaruhi dan berakibat terhadap perilaku
seseorang dan kelompok.
Lingkungan eksternal berupa fisik, kimia ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan
sebagai suatu ancaman.
Sedangkan liingkungan internal adalah keadaaan proses
mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman,
kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stersor
bioloogis yang berasal dari dalam tubuh individu.
Arah dari kegiatan keperawatan
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan
professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar
manusia yang diberikan kepada individu yang
sehat maupun sakit yang mengalami gangguan
fisik, psikis dan social agar dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal

Tujuan keperawatan menurut Calista Roy adalah


meningkatkan respon adaptasi yang berhubungan
dengan empat model respon adaptasi
4 mode Sistem adaptasi

1. Fungsi fisiologis; komponen sistem adaptasi ini diantaranya


oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas istirahat tidur,
integritas kulit, indera, cairan dan elektolit, fx
neurologis, fx endokrin
2. Konsep diri; yg mempunyai pengertian bgmn seseorg
mengenal pola-pola interaksi sosial dl berhub dgn org lain
3. Fungsi peran; merup proses penyesuaian yg berhub. Dgn
bgmn peran seseorg dlm mengenal pola-pola interaksi
sosial dl berhub dgn org lain
4. Interdependent; merup kemampuan seseorg mengenal
pola-pola ttg kasih sayang, cinta yg dilakukan melalui hub
secara interpersonal pd tingkat individu maupun klpk.
Komponen FENOMENA
adaptasi
Kemandirian seseorang lebih difokuskan pada
kebutuhan dan kemampuan melakukan interaksi
sosial termasuk kebutuhan akan dukungan orang
lain
Individu adalah makhluk bio-psiko-sosial sebagai
satu kesatuan yang utuh dan memiliki mekanisme
untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
Proses adaptasi adalah suatu proses yang
mempengaruhi kesehatan secara positif
peningkatan kesehatan
Proses adaptasi menyangkut semua interaksi
manusia dengan lingkungannya
Lingkungan dipandang sebagai suatu unsur di dalam
dan sekitar manusia
Kesimpulan TEORI ROY

Memandang klien sebagai sistem yang


adaptif
Tujuan keperawatan membantu orang
untuk beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan tersebut
Kebutuhan untuk timbul pada saat klien
tidak dapat beradaptasi terhadap
perubahan
Contoh klien post_op kehilangan
darah, Hb rendah perlu intervensi
keperawatan mendesain klien untuk
beradaptasi terhadap kelelahan dengan
cara .?
Model keperawatan Calista Roy memberikan pedoman
kepada perawat dalam mengembangkan asuhan keperawatan
melalui proses keperawatan. Unsur proses keperawatan
meliputi :
1.Pengkajian
Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data tentang
perilaku klien sebagai suatu sistem adaptif yang
berhubungan dengan masing-masing model adaptasi ;
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan.
2.Perumasan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respons individu terhadap
rangsangan yang timbul dari diri sendiri maupun dari
lingkungan. Sifat diagnosis keperawatan adalah berorientasi
pada kebutuhan dasar manusia dan menggambarkan respon
individu terhadap proses , kondisi dan situasi sakit.
3.Intervensi Keperawatan
Tujuan dari intervensi keperawatan adalah mencapai
kondisi yang mencapai kondisi yang optimal dengan
menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka
panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian
masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan jangka pendek
mengidentifikasi harapan perilaku klien.
4. Evaluasi
Penilaian terakhir proses keperawatan didasarkan pada
tujuan keperawatan yang ditetapkan . penetapan
keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah
ditetapkan yaitu terjadinya adaptasi pada individu
www.healingenergies.co
m
Perkembangan Teori Rogers

Rogers mengemukakan teorinya mengenai hemodinamik secara


bertahap dan selalu berkembang sejak tahun 1970 sampai 1983.
Tahun 1970 ( Theoritical Basis of Nursing ).
Tahun 1980 ( Nursing : A science of Unitary Man)
Tahun 1983 (Science of Unitary Human Being )
Martha E. Rogers
Dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit
Martha berasumsi bahwa manusia mrpkan satu
kesatuan yg utuh, memiliki sifat dan karakter yg
berbeda-beda
Asumsi tsb didasarkan pada kekuatan yg
berkembang secara alamiah, yaitu :
Keutuhan manusia dgn lingkungan
Sistem ketersediaan
Proses kehidupan manusia
Konsep homeodinamik : integritas, resonansi,
helicy
Konsep Utama Konsep Marta E. Rogers
Science of Unitary Human Being (Tahun 1983 )

Rogers mengkombinasikan konsep manusia


seutuhnya dengan Prinsip Hemodinamik:
Resonansi : proses kehidupan individu dgn lingk
berirama dgn frekuensi yg bervariasi
Helicy :. mrpkan tjdnya proses interaksi antara
manusia dgn lingk dan akan terjadi perubahan
(perlahan-lahan atau cepat)
Integrality : individu dgn lingkungan tdk dpt
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dgn
yg lain secara berkesinambungan
Rogers mengungkapkan adanya 4 bangunan sebagai model
Bangunan energi
Merupakan dasar dari kehidupan dan non
kehidupan. Bangunan ini bersifat tak terbatas
terdiri dari mahluk hidup dan bangunan
lingkungan. Kedua bangunan ini tidak dapat
dikurangi
Keuniversalan system terbuka
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi
bersifat tak terbatas dan terbuka, menyatu
antara satu dengan yang lainnya.
Pola
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik
dan menyatu dengan bangunan lingkungannya
sendiri.
Empat kedimensian
mausia yang utuh merupakan empat sumber dimensi
energi yag diidentifikasikan oleh pola dan
manifestasi karakteristik spesifik yg
menunjukkan kesatuan dan yg tdk dapat ditinjau
berdasarkan bagian pembentuknya. Empat
kedimensian didefinisikan sebagai domain non
linier tanpa atribut.
Paradigma/Asumsi Keperawatan

MANUSIA

KEPERAWATAN SEHAT

LINGKUNGAN
MANUSIA
Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses
kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan
lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai
system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai
unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
Lingkungan
Rogers memandang lingkungan sebagai empat
bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi
karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesyuatu yang berada diluar
yang diberikan pleh bangunan manusia.
Bangunan lingkungan dan manusia dikenal
dengan pola gelombang dan organisasi yang
merupakan manifestasi daripada perubahan yang
kontinyu.
Kesehatan

Martha Rogers tidak secara spesifik mendefinisikan


kesehatan (health). Rogers menggunakan kata positif
health untuk menunjukkan kebugaran atau wellness
dan ketiadaan penyakit.
Menurut Rogers, istilah kesehatan digunakan sebagai
term nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu.
Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola
dan diangap menunjukkan pola perilaku yang
nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang
konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari
interaksi mansia dengan lingkungannya dalam proses
yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall, 1986).
Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah profesi
yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni.
perawatan sebagai ilmu pengetahuan humanistic yang
didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit dan merawat
seseorang yang sakit dan cacat.
Ilmu keperawatan mencari cara untuk mempromosikan
interaksi antara lingkngan dan manusia untuk membentuk
koherensi dan integritas manusia dan mencari cara
mengarahkan pola interaksi manusia dan lingkungan.
Praktek professional keperawatan bersifat kreatif,
imajinatif, eksis untuk melayani orang yang berakal
dalam keputusan intelektual, penhetahan abstrak dan
perasaan mahluk.
Rogers mengemukakan bahwa proses kehidupan
manusia memiliki ciri :
1. keterbukaan (openness)
2. Menyeluruh (wholeness),
3. Kesatuan arah (undirectionality),
4. Mempunyai pola, organisasi dan pemikiran
(thought).
Dari sistem konsep ini, Rogers menjelaskan
prinsip-prinsip homeodinamika yang dirumuskan
sebagai suatu cara merasakan kesatuan manusia.

Rogers mengatakan bahwa proses kehidupan manusia


adalah homeodinamik dan terjadi proses perubahan
yang bersifat probabilistic. Probabilistic adalah
suatu teori dimana kepastian adalah mustahil
khususnya dalam ilmu pengetahuan, dan
probabilitas membangun tindakan dan keyakinan.

Você também pode gostar