Dokumen tersebut membahas tentang aliran air tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Air tanah mengalir seperti air sungai di bawah tanah, dan arah alirannya dapat ditentukan dengan membuat garis kontur ketinggian air tanah. Kecepatan aliran dipengaruhi oleh permeabilitas dan gradien hidrolik, seperti yang diamati oleh Darcy dalam eksperimennya. Rumus umum untuk kecepatan dan debit aliran air tan
Descrição original:
Aliran Airtanah Oleh Prof. Ig. L. Setyawan Purnama
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Air tanah mengalir seperti air sungai di bawah tanah, dan arah alirannya dapat ditentukan dengan membuat garis kontur ketinggian air tanah. Kecepatan aliran dipengaruhi oleh permeabilitas dan gradien hidrolik, seperti yang diamati oleh Darcy dalam eksperimennya. Rumus umum untuk kecepatan dan debit aliran air tan
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Air tanah mengalir seperti air sungai di bawah tanah, dan arah alirannya dapat ditentukan dengan membuat garis kontur ketinggian air tanah. Kecepatan aliran dipengaruhi oleh permeabilitas dan gradien hidrolik, seperti yang diamati oleh Darcy dalam eksperimennya. Rumus umum untuk kecepatan dan debit aliran air tan
Seperti halnya air sungai, di dalam tanah airtanah juga
mengalami proses aliran Untuk menetukan arah aliran airtanah secara lokal, dapat dilakukan dengan menggunakan 3 buah sumur yang diketahui ketinggian muka airtanahnya. Dengan membuat garis kontur airtanah pada ketinggian tertentu dapat ditentukan arah alirannya, dengan cara menarik garis aliran tegak lurus garis kontur tersebut KECEPATAN ALIRAN AIRTANAH Kecepatan aliran airtanah dipengaruhi oleh permeabilitas dan gradien hidroliknya. Fenomena ini diamati oleh Darcy dengan eksperimen saringan pasir. Hasil percobaan dikemukakan pada tahun 1856 Ditemukan rumus umum kecepatan aliran airtanah :
V = K . dh/dl = K.I
v adalah kecepatan aliran airtanah
K adalah konduktivitas hidrolik atau kelulusan(permeability) dh/dl adalah gradien hidrolik atau i Debit Airtanah : Q = K A dh/dl atau = K . A. I atau = T.I.L
Q adalah debit airtanah
A adalah luas penampang aliran airtanah K adalah konduktivitas hidrolik atau permeabilitas dh/dl adalah gradien hidrolik atau i Contoh penentuan debit airtanah Akuifer di dataran aluvial dengan lebar 1000 m dan tebal 50 m. Kelulusan akuifer 75 m/hari dan gradien hidrolik (I) 0,01. Kecepatan aliran airtanah? V = K I = 75 (0,01) = 0,75 m/hari Q = A V = (50) (1000) (0,75) = 37.500 m3/hari atau 0,43 m3/detik PERHITUNGAN DENGAN METODE STATIK Dalam perhitungan ini airtanah dianggap tidak mengalir Persamaan yang digunakan Q = D x A x Sy D adalah tebal akuifer A adalah luas akuifer Sy adalah spesifik yield Untuk metode statik, sebaiknya yang dihitung adalah hasil amannya HA = F x A x Sy F adalah fluktuasi muka airtanah selama 1 tahun Jaring Aliran Garis aliran dan garis equipotensial dapat dipetakan dalam 2 dimensi untuk membentuk jaring aliran (flow net). Garis aliran adalah garis yang menunjukkan arah aliran airtanah, sedangkan garis equipotensial adalah garis yang menunjukkan ketinggian kontur airtanah. Gradien hidrolik airtanah (I) dapat ditentukan, I = dh / ds Debit aliran (q) diantara 2 garis aliran yang berdekatan untuk seluruh unit ketebalan : Q = K. dh/ds . dm Karena untuk tiap bidang luasan jaring aliran ds = ds, maka : Q = K . Dh Total head loss (h) di daerah tersebut terbagi n luasan, dh = h / n Maka jika aliran terbagi menjadi m bidang oleh garis aliran, debit aliran dapat dihitung : Q =m.Q =k.m.h/n