Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(Performance Evaluation)
Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui
mana organisasi-organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan
Manfaat:
Memperbaiki keputusan-keputusan
personalia
Umpan balik kepada karyawan
(Hani Handoko, 1985: 99).
1
Tujuan Penilaian/
Purposes of Performance Evaluation:
There are four major purposes of performance
evaluation:
(1). To communicate management goals and
objectives to employees.
(2). To motivate employees to improve their
performace.
(3). To distribute organizational rewards such
as salary increases and promotion
equitably .
(4). To conduct management research.
(Klingner dan Nalbandian, 1985: 254)
2
Kegunaan Penilaian:
1. Perbaikan prestasi kerja.
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
3. Keputusan-keputusan penempatan.
4. Kebutuhan latihan dan pengembangan.
5. Perencanaan dan pengembangan karier.
6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
7. Ketidak akuratan informasional.
8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.
9. Kesempatan kerja yang adil.
10. Tantangan eksternal
Sumber: Hani Handoko, 1985: 99-100).
3
Persiapan penilaian prestasi
kerja
Penilaianhendaknya mencerminkan
gambaran secara akurat mengenai prestasi
kerja karyawan.
Ukuran-ukuran
Prestasi
6
Ukuran obyektif/subyektif
Ukuran prestasi kerja obyektif adalah
ukuran-ukuran yang dapat dibuktikan
atau diuji oleh orang-orang lain.
7
Mempersiapkan Penilai
Penilai
sering tidak berhasil untuk
tidak melibatkan emosionalnya
dalam menilai prestasi kerja
karyawan. Ini menjadikan evaluasi
menjadi bias (tidak akurat).
8
Berbagai bias dalam
penilaian:
1. Halo Effect: pendapat pribadi penilai tentang
karyawan mempengaruhi pengukuran prestasi
kerja.
2. Kesalahan kecenderungan terpusat
(menghindari penilaian ekstrim, menempatkan
penilaian dekat rata-rata).
3. Bias terlalu lunak atau terlalu keras.
4. Prasangka pribadi (faktor senioritas, kesukuan,
agama, kesamaan kelompok, status sosial, jenis
kelamin).
5. Pengaruh kesan terakhir (recency effect).
(Hani Handoko, 1985: 1020103).
9
Upaya mengurangi Distorsi:
Pemberian latihan bagi penilai
Umpan balik.
Pemilihan teknik-teknik penilaian
prestasi secara tepat.
(Hani Handoko, 1985: 103).
10
Latihan untuk penilai:
Mencakup tiga tahap:
1. Berbagai bias atau kesalahan dan
penyebab-penyebabnya
2. Pentingnya sifat obyektivitas dan
tidak memihak.
3. Kesempatan menerapkan ukuran-
ukuran prestasi kerja sebagai
bagian latihan mereka.
11
Umpan Balik untuk penilai:
Memungkinkan penilai memperbaiki
perilaku mereka di masa mendatang
Kelebihan:
Perlakuan terhadap prestasi kerja yang telah
terjadi dan sampai derajat tertentu dapat
diukur, ada umpan balik bagi karyawan untuk
memperbaiki prestasi kerjanya di masa yad.
Kelemahan:
Prestasi kerja di masa lalu tidak dapat diubah.
13
Teknik-teknik Penilaian
1. Rating Scale
2. Checklist
3. Metode peristiwa kritis
4. Field review method
5. Tes dan observasi prestasi kerja
6. Metode evaluasi kelompok
14
Rating Scale
Evaluasi subyektif dilakukan penilai
terhadap karyawan dengan skala
tertentu dari rendah sampai tinggi.
Formulir penilaian biasanya diisi oleh
atasan langsung dengan menandai
tanggapan yang paling sesuai untuk
setiap dimensi pelaksanaan kerja.
15
Kelebihan
Tidak mahal dalam penyusunan dan
administrasinya.
Penilai hanya memerlukan sedikit
latihan.
Tidak memakan waktu.
Dapat diterapkan untuk jumlah
karyawan yang besar.
16
Kelemahan
Kesulitan menentukan kriteria yang
relevan dengan pelaksanaan kerja,
apalagi kalau formulir untuk banyak
pekerjaan yang berbeda.
Bias penilai cenderung tercermin
dalam metode ini.
17
Contoh Penilaian Rating Scale
Faktor-faktor Penilaian SB B S J SJ
5 4 3 2 1
1. Keandalan - - - - -
2. Inisiatif - - - - -
3. Kehadiran - - - - -
4. Sikap - - - - -
5. Kerjasama - - - - -
Ekonomis.
Mudah administrasinya.
Latihan bagi penilai terbatas.
Terstandarisasi.
Kelebihan:
Penggunaan kriteria kepribadian di
samping kriteria prestasi kerja
Bias penilai
Interpretasi salah terhadap item check list
Penggunaan bobot yang tidak tepat
Tidak memungkinkan penilai memberikan
penilaian relatif.
21
Metode Peristiwa Kritis
(Critical Insident Method)
22
Contoh
Critical incidents worksheet
23
Metode Peninjauan lapangan
(Field Review Method)
24
Test dan Observasi Prestasi
Kerja
28
Implikasi Penilaian Prestasi Kerja
29
Pendekatan umpan balik tentang prestasi kerja
di masa lalu dan potensi mereka:
Tell and sell approach, mereview prestasi kerja
karyawan dan mencoba meyakinkan karyawan
untuk berprestasi lebih baik.
Tell and listen approach, memungkinkan karyawan
untuk menjelaskan berbagai alasan, latar belakang
dan perasaan defensif mengenai prestasi kerja.
Problem solving approach: mengidentifikasi
masalah-masalah yang mengganggu prestasi
kerja karyawan, kemudian melalui latihan,
coaching atau konseling upaya-upaya dilakukan
untuk memecahkan penyimpangan-
penyimpangan.
30
Pendekatan Umpan balik bagi
karyawan
Tekankan pada aspek positif prestasi kerja karyawan
Beritahukan bahwa periode evaluasi adalah untuk
meningkatkan prestasi, bukan menegakkan disiplin
Selenggarakan periode review secara pribadi
Review sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
Ajukan kritik-kritik specifik, bukan umum dan tidak
jelas.
Pusatkan kritik pada prestasi kerja, bukan pribadi
31
Tenang dan tidak berdebat dengan orang yang
dievaluasi.
Identifikasi kegiatan-kegiatan khusus yang dapat
dilakukan karyawan untuk memperbaiki prestasi
kerja.
Tunjukkan keinginan penilai untuk membantu
usaha-usaha karyawan dan perbaikan prestasi
kerja.
Akhiri periode evaluasi dengan menekankan
aspek-aspek positif prestasi kerja karyawan.
32
Umpan Balik Bagi Manajemen Personalia
33
Referensi:
34