Você está na página 1de 26

ACUTE CORONARY

SYNDROME
YULIA CANDRA L
BACKGROUND

Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab


utama kematian di negara-negara industri dan
diprediksikan akan terjadi pada negara berkembang
pada tahun 2020.

penyakit arteri koroner (CAD) adalah manifestasi paling


umum dan berhubungan dengan mortalitas tinggi.

The clinical presentations of CAD include silent


ischaemia, stable angina pectoris, unstable angina,
myocardial infarction (MI), heart failure, and sudden
death.
ACUTE CORONARY SYNDROME

sindrom koroner akut (ACSS) adalah istilah yang


mencakup semua sindrom klinis yang kompatibel
dengan iskemia miokard akut yang disebabkan dari
ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard
dan suplai.
Klasifikasi

Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI: ST


segment elevationmyocardial infarction)
Infark miokard dengan non elevasi segmen ST (NSTEMI: non
ST segment elevation myocardial infarction)
Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina pectoris)

Etiologi
Penyebab utamanya adalah coronary atherosclerosis

Aterosklerosis
Penyempitan pembuluh darah oleh karena penimbunan
lemak/kolesterol .
RISK FACTOR OF ACS
Patofisiologi
Ketidaksesuaian antara
kebutuhan O2 miokard
(aktivitas jantung) dan
suplai O2 (terbatas;
karena aliran berkurang
karena aterosklerosis)
iskemia koroner transien
~ "angina"
Angina disebabkan
oleh myocardial
infarction, yang terjadi
akibat kebutuhan O2
melebihi supply O2.
Klasifikasi SKA

ESC Guidelines for the management of Acute Coronary


Syndrome in patients without persistent ST
Heart Attack Warning Signs
Chest discomfort
tertekan
tertindih
Fullness
Pain
Discomfort in other areas of the upper body
Arms
Jaw
Neck
Back
Stomach
Shortness of Breath
Cold sweat, nausea or lightheadedness
Example of ST-segment Elevation (STEMI)

J point

STE
Example of ST-segment
Depression (UA/STEMI)

STD

J point
Example of T-wave Inversion
(UA/STEMI)

T wave changes
LOKASI INFARK
DIAGNOSIS

1. PRESENTASI KLINIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. EKG
4. MARKA JANTUNG
5. ANGIOGRAFI
BIOCHEMICAL MARKERS

IDEAL MARKER:
High concentration in myocardium
Myocardium specific
Released early in injury
Proportionate to injury
Non expensive testing

Troponins
CKMB
Myoglobin
Other markers
Tindakan Umum & Langkah
Awal

Anti Iskemik: NTG spray/tab (I-C), Morfin sulfat 1-5 mg


IV dpt diulang setiap 10-30 menit (IIa-B)

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014 15
Kontra Indikasi Fibrinolitik
Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif
Stroke hemoragik atau Transient Ischaemic
stroke yg penyebabnya Attact(TIA) dlm 6 bulan
blm diketahui dg awitan terakhir
kapanpun
Stroke iskemik 6 bulan Pemakaian antikoagulan
terakhir oral
Kerusakan sistem syaraf Kehamilan atau dalam 1
sentral dan neoplasma minggu post-partum
Trauma operasi/trauma Resusitasi traumatik
kepala yg berat dalam 3
minggu terakhir
Penyakit perdarahan Hipertensi refrakter (TDS
>180 mmHg)
Diseksi aorta Penyakit hati lanjut
Infeksi endokartis
Ultus peptikum yang
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Regimen Fibrinolitik untuk Infark
Miokard Akut
Agen Dosis Awal Ko Terapi Kontraindikasi
Antitrombotik spesifik
Streptokinase (Sk) 1,5 juta U dalam 100 Heparin iv selama Sebelum SK atau
ml dextrose 5% atau 24-48 jam Anistreptase
dlm larutan salin
0,9% dlm 30-60
menit
Alteplase (tPA) Bolus 15mg IV Heparin IV selama
0,75 mg/kg selama 24-48 jam
30 menit, kemudian
0,5 mg/kg selama 60
mrnit
Dosis total tidak
lebih dari 100 mg

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi Reperfusi pada NSTEMI
Rekomendasi Kelas rekomendasi Level

Urgent PCI Angiography I C


segera dilakukan
(<2 jam) (<2 jam) pd
pasien dengan:
Angina refrakter
Gagal Jantung
Aritmia ventrikel
yg mengancam
Hemodinamik
tdk stabil

Early Pada pasien I A


dengan Skor
Invasive GRACE > 140
(<24 jam) atau dengan
paling tidak 1
kriteria resiko
tinggi

Invasive 1 kriteria resiko I A


tinggi
Strategy (72 Gejala rekuren
jam setelah
presentasi)

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
SKA

Anti Anti
Platelet Koagula
n

Mencegah Resiko
Trombosis Perdaraha
Lebih Lanjut n
Prognosis Prognosis
Baik Buruk

Você também pode gostar