Você está na página 1de 23

ABLASI RETINA

N A D I YA H Z H A F I R A H L U V I

dr.Pribadyo, Sp.M(K)
SMF MATA
RSUP Fatmawati
Periode 25 April 20 Mei 201
ANATOMI LAPISAN RETINA

Voughan 2002
DEFINISI ABLASI RETINA

Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel
pigmen retina. (Sidarta, 2014)
Pemisahan lapisan neurosensorik dengan lapisan epitel pigmen retina.
(Vaughan, 2002)
EPIDEMIOLOGI

Insidensi ablasi retina di amerika serikat 1 : 15.000 populasi dengan


prevalensi 0,3%.
Faktor penyebab ablasi retina umumnya adalah miopia 40-50%, afakia/
pseudofakia 30-40% dan trauma okuli 10-20%.
Ablasi retina banyak terjadi pada usia 40-70 tahun, tetapi bisa terjadi pada
anak-anak dan remaja dengan penyebab paling sering adalah karena
trauma
DIAGNOSA

Tes refraksi
Tonometri
USG mata
Oftalmoskopi indirek dan direk
BENTUK ABLASI RETINA

Ablasi retina regmatogenosa


Ablasi retina eksudat
Ablasi retina traksi (Tarikan)
ABLASI RETINA REGMATOGENOSA
Terjadi karena adanya robekan
pada retina cairan akan
masuk ke belakang antara sel
pigmen epitel dengan
retinapendorongan retina ke
rongga subretina o/ cairan
vitreous mengapungkan
retina dan terlepas dari lapisan
pigmen koroid
PATOGENESIS
FAKTOR RISIKO

Miopia tinggi
Pasca retinitis
Retina yang pemperlihatkan bagian degenarasi di perifer
50% ablasi yang timbul pada afakia terjadi pada tahun pertama

Trauma pencetus terjadinya ablasi retina pada mata yang memiliki faktor
risiko
MANIFESTASI KLINIS

Penurunan penglihatan mendadak (bila berlokasi di superotemporal sgt


bahaya mengangkat makula

Gangguan penglihatan yang kadang terlihat seperti tabir yang menutup

Fotopsia (pijaran api) pada lapang pengihatan

Floater (benda kecil yang berterbangan) di depan lapang penglihatan,


disusul pijaran kilat terang diserati turunya penglihatan tanda dini retina
mengancam untuk lepas
Tanda
TIO rendah
Funduskopi: retina yang terangkat akan berwarna pucat dan robekan retina
berwarna merah.
ABLASI RETINA EKSUDATIF

Merupakan ablasi yang dikarenakan tertimbunya eksudat di bawah retina


dan mengangkat retina.
Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat.
Ablasi ini dapat hilang atau menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya
berkurang atau hilang.
FAKTOR RISIKO ABLASI RETINA
EKSUDATIF
skleritis
Koroiditis
Tumor retrobulbar
Radang uvea
Idiopati
Toksemia gravidarum
PATOGENESIS
Penyakit pada epitel dan koroid mata ekstravasasi cairan dari pembuluh
darah retina dan koroid permukaan retina akan terangkat (terbentuk
cincin) ablasi retina
ABLASI RETINA TARIKAN ATAU TRAKSI

Lepasnya jaringan retina yang disebabkan oleh tarikan jaringan parut pada
badan kaca yang ablasi retina & penurunan penglihatan tanpa rasa sakit.
PENYEBAB ABASI RETINA TRAKSI

diabetes melitus proliferatif,


trauma,
peradarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.
TATALAKSANA ABLASI RENITA

Pembedahan yang dilakukan secepat mungkin dan sebaiknya antara 1-2


hari.
Sebelum pembedahan Pasien dirawat dengan mata tertutup.
Pengobatan melekatkan kembali bagian retina yang lepas dengan
krioterapi atau laser.
TATALAKSANA

Beberapa teknik pembedahan


Retinopeksi pneumatik: udara atau gas disuntikan ke dalam vitreous untuk
mempertahankan retina pada posisinya.
Scleral buckling: mempertahankan retina di posisinya dengan melekukan sklera
menggunakan eksplan yang dijahitkan pada daerah robekan retina.
TATALAKSANA

Vitrektomi : melepas tarikan jarinan parut atau fibrosa di dalam badan kaca
PROGNOSIS

Prognosis bedah : bergantung dari keadaan makula apakah masih


menempel atau sudah terlepas.
KOMPLIKASI

Penurunan tajam penglihatan dan kebutaan


Retina tidak berhasil setelah operasi maka timbul perubahan fibrotik pada
vitreous Vitreoretinopati proliferatif (PVR) re-detachment traksi dan
ablasi retina lebih lanjut
TERIMA KASIH

Você também pode gostar