Você está na página 1de 24

AMBLIOPI

A
Definisi
Tajam penglihatan tidak mencapai
optimal sesuai dengan
intelegensinya walaupun sudah
dikoreksi kelainan refraksinya
terjadi karena tidak normalnya
perkembangan visus yang dialami
sejak usia dini
Kongenital atau didapat
Epidemiologi
Prevalensi Ambiopia di USA : 1-4 %
2-3 % dari populasi umum
menderita kelainan ini.
Etiologi
Supresi
(di bawah penglihatan binokular, bayangan
yang terlihat di salah satu mata menjadi
predominan dan yang terlihat di mata yang
lain tidak dipersepsikan) supresi.
dapat merupakan proses kortikal yang akan
mengakibatkan terdapatnya skotoma absolut
pada penglihatan binokular (untuk mencegah
terjadinya diplopia pada mata yang juling),
atau sebagai hambatan binokular (monokular
kortikal inhibisi) pada bayangan retina yang
kabur. Supresi sama sekali tidak berkaitan
dengan perkembangan penglihatan.
Etiologi
Nirpakai (Non use)
terjadi akibat tidak dipergunakannya
elemen visual retino kortikal pada
saat kritis perkembangannya
terutama pada usia sebelum 9 tahun.
eTIOLOGI
Ambliopia Refraktif
Disebabkan kesalahan refraktif yang tidak diperbaiki
atau ketidakseimbangan refraktif, biasanya rabun jauh
atau astigmatisme, terutama jika perbedaannya besar
di antara kedua mata
Ambliopia Strabismik
Disebabkan tampilan dari masing-masing mata yang
biasanya dipersatukan ke dalam satu tampilan di otak
lalu diintegrasikan untuk menghasilkan tampilan tiga
dimensi dan tingkat tinggi tidak sejajar sehingga
mereka tidak bisa dipadukan bersama, otak menahan
tampilan, mengabaikan masukan dari mata tersebut
Ambliopia Deprivasi
Disebabkan lensa mata berawan atau opacity (katarak)
atau kornea mengurangi atau mengubah cahaya yang
memasuki mata
http://medicastore.com/penyakit/3311/amblyopia
.html
Penyebab/Faktor resiko
Amblyopia mempunyai 3
penyebab:
Strabismus
Gangguan refraksi
Katarak/penyakit lain yang
menyebabkan kekeruhan pada lensa.
Manifestasi klinik
Berkurangnya penglihatan satu mata
Menurunnya tajam penglihatan terutama
pada fenomena crowding
Hilangnya sensitivitas kornea
Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik
Adanya anisokoria
Tidak mempengaruhi penglihatan warna
Biasanya daya akomodasi menurun
Tidak terdapat kelainan organik pada
retina maupun korteks serebri

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3. 2007. FKUI:


Jakarta. Hal 246.
Ambliopia stabismus
Terjadi akibat juling lama
Kedudukan boal mata tidak
sejajar hanya satu mata yang
diarahkan pada benda yang dilihat
Ambliopia refraktif
Terjadi pada mata ametropia atau
anisometropia yang tidak dikoreksi
, pada hipermetropia dalam,
miopia berat dan astigmatik
Ambliopia anisometrik
Terjadi karena kelainan refraksi
yang berbeda jauh
(anisometropia) bayangan benda
pada kedua mata tidak sama
mata memfokuskan dengan satu
mata
Biasanya mata yang lebih suram
akan disupresi
Ambliopia ametropia
Menurunnya tajam pengiahatan
mata dengan kelainan refraksi
berat yang tidak dikoreksi
Ambliopia eks anopsia
Terjadi akibat pengliahtan
terganggu pada saat
perkembangan pengliahatan bayi
Dapat terjadi pada katarak
kongenital, ptosis, atau kekeruhan
kornea sejak lahir yang terlambat
diatasi
Ambliopia intoksikasi
Penyebab : alkohol, tembakau,
timah dan bahan toksik lainnya

Neuritis optik
Ambliopia histeria
Terjadi akibat adanay histeria yang
dapat mengenai satu mata, akan
tetapi lebih sering mengenai jedua
mata
Abliopia organik
Reversibel
Misalnya : ambliopia akibat
kerusakan fovea kongenital
PEMERIKSAAN AMBLIOPIA
(1)
Pemeriksaan untuk mengetahui
perkembangan tajam penglihatan
bayi sehingga sampai usia 9 tahun
sangat penting untuk mencegah
keadaan terlambat untuk perawatan.
Pemeriksaan kedudukan mata dan
adanya reaksi pupil selain
pemeriksaan fundus.
PEMERIKSAAN
AMBLIOPIA (2)
uji crowding phenomena
Untuk mengetahui adanya ambliopia.
Penderita membaca huruf pada kartu
snellen, sampai huruf terkecil yang
dibuka satu-persatu atau yang
diisolasi.
Bila terjadi penurunan tajam
penglihatan dari huruf isolasi ke
huruf dalam baris maka fenomena
crowding ambliopia.
E O

Crowding
Crowding bar,
bar, or
or contour
contour interaction
interaction bars,
bars, allow
allow the
the
examinator
examinator to to test
test the
the crowing
crowing phenomenon
phenomenon withwith
isolated
isolated optotype.
optotype. Bar Bar surrounding
surrounding thethe optotype
optotype
mimic
mimic the
the full
full of
of optotype
optotype to
to the
the amblyopia
amblyopia child.
child.
19
PEMERIKSAAN AMBLIOPIA
(3)
uji densiti filter netral
Untuk mengetahui adanya ambliopia.

Dasar :
Pada mata yang ambliopia secara fisiologik berada
dalam keadaan beradaptasi gelap.

Bila pada mata ambliopia dilakukan uji penglihatan


dengan intensitas sinar yang direndahkan tidak
akan terjadi penurunan tajam penglihatan.
Pada mata ambliopia fungsional tidak akan atau
hanya sedikit menurunkan tajam penglihatan dari
penglihatan sebelumnya.
Bila ambliopia organik, tajam penglihatan akan
sangat menurun.
PEMERIKSAAN AMBLIOPIA
(4)
uji worths four dot
Untuk fusi dan penglihatan
stereosis
Uji untuk penglihatan binokuler,
adanya fusi, korespondensi,
retina abnormal, supresi pada
satu mata, dan juling.
PEMERIKSAAN AMBLIOPIA
(4)
Visuskop
Alat untuk menentukan letak
fiksasi.
Dengan melakukan visuskopi
dapat ditentukan bentuk fiksasi
monokular pada ambliopia.
Penatalaksanaan
Pengobatan antisupresi aktif untuk
menyingkirkan faktor ambliopiagenik
Oklusi mata yang sehat
Penalisasi dekat, mata ambliop dibiasakan
melihat dekat dengan memberi lensa +2,5 D
sedang mata yang baik diberi atropin
Penalisasi jauh dimana mata yang ambliopia
dipaksa melihat jauh dengan memberikan atropin
pada mata yang baik serta memberi lensa +2,5 D
Latihan ortoptik bila terjadi juling
Pencegahan pada anak usia kurang dari 5 tahun
perlu pemeriksaan tajam penglihatan terutama
bila memperlihatkan tanda-tanda juling

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3. 2007. FKUI:


Jakarta. Hal 248.
Prognosis
Tergantung etiologi
Seberapa besar ambliopia
Usia bila ditemukan pada usia di bawah 6
tahun maka masih dapat dilakukan latihan
untuk perbaikan penglihatan
Anak yang mendapatkan pengobatan sebelum
berusia 5 tahun biasanya penglihatannya dapat
kembali normal
Terlambatnya pengobatan dapat
mengakibatkan masalah penglihatan yang
permanen. Setelah berusia 10 tahun, hanya
sebagian penglihatan yang bisa diharapkan
kembali normal

Você também pode gostar