Você está na página 1de 34

Hubungan Pelaksanaan Diet Dengan Kadar Gula Darah

Pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2


Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang

SKRIPSI

Tiara Apriana Putri


04021481518010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
JANUARI, 2017
BAB I
LATAR BELAKANG

Perubahan pada
Perubahan Berbagai Sistem
Fisiologis Usia Tubuh DIABETES
MELLITUS
Lanjut
Perubahan Sistem
Endrokin

Hasil Studi Data Dinkes Kota


Pendahuluan Palembang: Tercatat
Alasan Bulan September
Memilih 1595 penderita
2016 terdapat 104 diabetes mellitus
Penelitian Lansia Penderita Tipe 2 adalah lansia
Diabetes Mellitus 60 tahun
Tipe 2
Rumusan
Masalah
Apakah Ada Hubungan Pelaksanaan Diet
dengan Kadar Gula Darah pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang ?
Adakah hubungan pelaksanaan diet
dengan kadar gula darah pada lanjut
Tujuan Umum usia penderita diabetes mellitus tipe 2
di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang?

1. Untuk mengetahui hubungan


jumlah kalori dengan kadar gula
darah pada lanjut usia penderita
diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah
Kerja Puskesmas Pembina
Palembang?
2. Untuk mengetahui hubungan
jadwal makan dengan kadar gula
darah pada lanjut usia penderita
Tujuan Khusus diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah
Kerja Puskesmas Pembina
Palembang?
3. Untuk mengetahui hubungan jenis
makanan dengan kadar gula darah
pada lanjut usia penderita diabetes
mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Pembina Palembang?
RUANG LINGKUP
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pembina
palembang pada bulan September Desember 2016.

Populasi dan sampel yang digunakan adalah lansia yang


menderita diabetes mellitus tipe 2.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah


kuantitatif yaitu dengan cara mengukur jumlah kalori, jenis
makanan, jadwal makanan, dan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe 2.

Rancangan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan


menggunakan teknik probability sampling dengan metode
purposive sampling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA TEORI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
KERANGKA KONSEP

Variabel dependen

PELAKSANAAN DIET

Variabel Independen
JUMLAH
KALORI
KADAR GULA DARAH
PADA LANSIA
JADWAL PENDERITA
MAKAN DIABETES MELLITUS
TIPE 2

JENIS
MAKANAN
DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian


kuantitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian cross-
sectional. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan
variabel independen dengan
variabel dependen dimana
pengukurannya dilakukan pada
satu saat (serentak) (Budiman,
DEFINISI OPEASIONAL
VARIAB DEFINISI CARA UKUR ALAT HASIL UKUR SKALA
EL OPERASIO UKUR
NAL
Jumlah Jumlah Jumlah makanan Food 1. Tepat Nomin
kalori kalori dipeloreh dari Recall 1 jumlah al
adalah wawancara x 24 jam, kalori, bila
jumlah rata- kepada Timbang sesuai
rata zat gizi responden an BB, dengan
yang menggunakan Alat ukur kebutuhan
dikonsumsi Formulir Food tinggi kalori.
sehari yang Recall 1x24 jam badan, 2. Tidak tepat
dikumpulka selama 1 hari Alat jumlah
n dengan penuh, setelah peraga, kalori, bila
metode food itu di ukur berat dan < atau >
recall 1x24 badan dan tinggi Aplikasi dari
jam selama badan Nutrisurv kebutuhan
1 hari. menggunakan y, kalori.
alat timbangan (2007). (Rendy &
dan alat tinggi Margareth,
badan. 2012).
VARIAB DEFINISI CARA UKUR ALAT HASIL SKALA
EL OPERASIONAL UKUR UKUR

Jadwal Jadwal makanan Jadwal Food 1. Tepat Nomina


makan adalah rata-rata makanan Recall 1 jadwal, l
jarak antar dipeloreh dari x 24 jam bila jarak
waktu makan, wawancara antar
baik makanan kepada waktu
pokok maupun responden makan 3
makanan menggunakan jam.
selingan yang Formulir Food 2. Tidak
diketahui dari Recall 1x24 tepat
hasil jam selama 1 jadwal,
rekapitulasi hari penuh bila jarak
Food Recall antar
1x24 jam waktu
selama 1 hari. makan <
atau > 3
jam.
(Almatsier
, 2005).
VARIAB DEFINISI CARA ALAT HASIL UKUR SKALA
EL OPERASIONA UKUR UKUR
L

Jenis Jenis Jenis Food 1. Tepat jenis, Nominal


makana makanan makanan Recall 1 jika
n adalah yang diperoleh x 24 jam responden
di konsumsi dari tidak
oleh subjek wawancara mengkonsum
yang kepada si makanan
diperoleh dari responden yang tidak
rekapitulasi menggunak dianjurkan.
recall an formulir 2. Tidak tepat
makanan food recall jenis, bila
selama 1x24 1x24 jam responden
jam selama 1 selama 1 mengkonsum
hari. hari penuh si makanan
yang tidak
dianjurkan.
(Almatsier,
2006).
VARIAB DEFINISI CARA UKUR ALAT HASIL UKUR SKALA
EL OPERASIO UKUR
NAL

Kadar Kadar gula Kadar gula Glukomet 1. Tekontrol, Nominal


gula adalah darah di ukur er bila < 200
darah jumlah menggunaka mg/dL
glukosa n alat 2. Tidak
yang glukometer tekontrol,
terdapat dengan bila 200
dalam menusukan mg/dL
darah. jarum ke (Amtiria,
Diperoleh ujung jari 2016).
dari hasil responden
pemeriksaa dengan
n darah sampel darah
kapiler. Gula kapiler lalu
darah dicatat di
sewaktu lembar
penderita observasi
DM tipe 2.
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini berdasarkan data kunjungan dari


awal bulan januari oktober sebanyak 104 jiwa lansia yang
berusia rata-rata 60 74 tahun, dengan menggunakan
rumus Slovin sehingga besar sampel (Notoadmodjo, 2010):

n= 104
1+104 (0,1)2
n= 104
1+1,04
n= 111
2,04

Sampel = 50,6 = 51 responden


WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di rumah responden


di wilayah kerja Puskesmas Pembina
Palembang tahun 2016 yang sesuai dengan
kriteria inklusi.
TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan


September - Desember 2016 mulai dari studi
pendahuluan, penyusunan proposal, seminar
proposal, penelitian dan pengolahan data
serta penulisan laporan penelitian.
ALAT PENGUMPUL
DATA
1. Data Primer
a. Data Responden
Data yang didapatkan dari responden yaitu
dengan melakukan wawancara kuisioner Food
Recall 1x24 jam oleh peneliti, selanjutnya gula
darah pasien diperiksa setelah melakukan Food
Recall 1x24 jam oleh peneliti dengan menggunakan
glukometer dengan sampel darah kapiler (ujung
jari) dan lembar observasi untuk pengkajian.
b. Instrumen Penelitian
Lembar observasi data responden yang terdiri dari
nama, jenis kelamin, umur, dan kadar gula darah.
Alat tinggi badan, dan timbangan berat badan.
Formulir Food Recall 1x24 jam. Digunakan untuk
mengetahui jenis, jumlah dan jadwal makanan yang
dikonsumsi selama satu hari penuh.
Alat pengukuran kadar glukosa darah glukometer
dengan satuan mg/dl yang sudah di uji akurasi
dengan design jangka waktu yang lama.

2. Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah data kunjungan
penderita diabetes mellitus yang didapatkan dari profil
Puskesmas Pembina Palembang.
Prosedur
Pengumpulan Data
Pengelolahan
Data

Editing Coding

Cleannin Entri
g data
ANALISA DATA

Bentuk tabel distribusi


frekuensi meliputi nama,
Univariat
umur, jenis kelamin, dan
kadar gula darah.

Melihat hubungan
antara variabel
independen dengan
Bivariat variabel dependen
Bentuk tabel tabulasi
dan
Menggunakan uji
Fisher
BAB IV HASIL
DAN
PEMBAHASAN
1. ANALISIS UNIVARIAT
A. Jenis Kelamin

Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 17 33.3%

Perempuan 34 66.7%

Jumlah 51 100%
B. Umur
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)
Umur 60 11 21.6%
61 2 3.9%
62 9 17.6%
63 5 9.8%
64 4 7.8%
65 8 15.7%
66 2 3.9%
67 5 9.8%
70 1 2.0%
71 1 2.0%
72 2 3.9%
74 1 2.0%
Jumlah 51 100%
C. Kadar Gula Darah
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kadar Gula Terkontrol 23 45.1%


Darah
Tidak 28 54.9%
Terkontrol
Jumlah 51 100%

D. Jumlah Kalori
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

Jumlah Kalori Tepat Jumlah 5 9.8%


kalori
Tidak Tepat 46 90.2%
Jumlah Kalori
Jumlah 51 100%
D. Jadwal Makan
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jadwal Makan Tepat Jadwal 11 21.6%
Makan
Tidak Tepat 40 78.4%
Jadwal Makan
Jumlah 51 100%

D. Jenis Makanan
Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)

Jenis Makanan Tepat Jenis 8 15.7%


Makanan
Tidak Tepat 43 84.3%
Jenis Makanan
Jumlah 51 100%
2. ANALISIS
A. HubunganBIVARIAT
Jumlah Kalori dengan
Kadar Gula Darah pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang (n=51)
Jumlah Kalori

Tepat Jumlah Tidak Tepat Total


p
Kalori Jumlah Kalori

N % N % N %
Kadar Terkontrol 5 9.8 0 0 5 9.8
Gula
Tidak 18 35.3 28 54.9 46 90.2
Darah
Terkontrol 0.014

100.0
Total 23 45.1 28 54.9 51
B. Hubungan Jadwal Makan dengan
Kadar Gula Darah pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang (n=51)
Jadwal Makan

Tepat Jadwal Tidak Tepat Total


P
Makan Jadwal Makan

N % N % N %
Kadar Terkontrol 10 19.6 1 2.0 11 21.6
Gula
Tidak 13 25.5 27 52.9 40 78.4
Darah
Terkontrol 0.001

100.0
Total 23 45.1 28 54.9 51
C. Hubungan Jenis Makanan dengan
Kadar Gula Darah pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Pembina
Palembang (n=51)
Jenis Makanan

Tepat Jenis Tidak Tepat Total


P
Makanan Jenis Makanan

N % N % N %

Kadar Terkontrol 8 15.7 0 0 8 15.7


Gula
Darah Tidak 15 29.4 28 54.9 43 84.3
Terkontrol 0.001

100.0
Total 23 45.1 28 54.9 51
PEMBAHASAN
A. Hubungan jumlah kalori dengan kadar gula darah
pada lansia
Berdasarkan hasil peneliti menunjukkan bahwa, analisis uji
statistik fishers exact test, terdapat hubungan yang
bermakna antara jumlah kalori dengan kadar gula darah
dengan p-value = 0.014.
Jumlah kalori didefinisikan banyaknya kalori dalam ukuran
kkal yang konsumsi 1 hari sesuai nilai IMT, karena
komposisi makanan ditentukan dalam kisaran persentasi
bukan suatu angka yang multak. Energi dalam tubuh
manusia juga dihasilkan melalui proses metabolisme
beberapa zat antara lain karbohidrat, protein, dan lemak
yang bersumber dari makanan yang dikonsumsi tiap hari.
Dalam prosesnya terjadi perubahan menjadi zat-zat
makanan yang dipecah menjadi dasar seperti gula serta
masuk terlebih dahulu ledalam sel melalui metabolisme.
B. Hubungan jadwal makan dengan kadar gula
darah pada lansia
Berdasarkan hasil peneliti menunjukkan bahwa,
analisis uji statistik fishers exact test, terdapat
hubungan yang bermakna antara jadwal makan
dengan kadar gula darah dengan p-value = 0.001.
jadwal makan yang baik tidak diikuti dengan jumlah
porsi makan yang dianjurkan, dapat mengakibatkan
asupan zat gizi seperti energi, karbohidrat dan
lemak melebihi kebutuhan yang dianjurkan.
Penderita DM sebaiknya makan secara teratur tepat
3 jam sekali, dengan frekuensi makan lebih sering
dan porsi kecil yang dibagi 3 kali makanan pokok
dan 3 kali makan selingnan/snack, hal ini untuk
mencegah fluktuasi tingkat gula merah.
C. Hubungan jenis makanan dengan kadar gula
darah pada lansia
Berdasarkan hasil peneliti menunjukkan bahwa,
analisis uji statistik fishers exact test, terdapat
hubungan yang bermakna antara jenis makanan
dengan kadar gula darah dengan p-value = 0.001.
Jenis makanan menentukan kecepatan naiknya kadar
gula darah. Kecepatan suatu makanan dalam
menaikan kadar gula darah disebut juga indeks
glikemik. Makanan Indeks glikemik tinggi harusnya
dihindari seperti sumber karbohidrat sederhana
seperti gula, madu, sirup, roti, mie dan lain-lain.
Makanan yang berindeks glikemik lebih rendah
adalah makanan yang harus dikonsumsi dan kaya
dengan serat, contohnya sayuran dan buah buahan.
KETERBATASAN
PENELITI
1. Hasil bivariat terdapat nilai 0 dikarenakan
SPSS seharusnya memerlukan sampel
yang lebih banyak tetapi peneliti hanya
mengambil sampel sebanyak 51 orang,
jadi distribusinya tidak merata.
2. Penelitian ini hanya mengukur kadar gula
darah dari pemeriksaan dengan
menggunakan darah kapiler (tusukan
dijari) sehingga kemungkinan kalibrasi
dan human error lebih besar
dibandingkan dengan sampel plasma
vena.
SIMPULAN
1. Terdapat hubungan antara jumlah kalori dengan
kadar gula darah pada lansia penderita diabetes
mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas pembina
palembang dimana hasil p-value sebesar 0.014.
2. Terdapat hubungan antara jadwal makan dengan
kadar gula darah pada lansia penderita diabetes
mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas pembina
palembang dimana hasil p-value sebesar 0.001.
3. Terdapat hubungan antara jenis makanan dengan
kadar gula darah pada lansia penderita diabetes
mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas pembina
palembang dimana hasil p-value sebesar 0.001.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar