Você está na página 1de 15

Terapi Antidotum

Terapi Antidotum

Terapi Antidotum didefinisikan sebagai tata


cara yang ditunjukan untuk membatasi
intensitas efek toksik zat kimia atau
menyembuhkannya sehingga bermanfaat
dalam mencegah timbulnya bahaya
selanjutnya.
Terapi
Antidotum

Terapi Non Terapi


Spesifik Spesifik
Terapi Non Spesifik

1. Menghambat Absorpsi Zat Racun


Pemberian Arang Aktif
(Norit)

Mengeluarkan Racun
dari Lambung

Pemberian
Katartik/Pencahar
Pemberian Arang Aktif (Norit) / Karbon
Aktif

Arang aktif diberikan pada kasus


keracunan, karena dapat mengabsorpsi
zat racun atau toksin dalam saluran
pencernaan.
Karbon aktif dapat menyerap zat-zat seperti
salisilat, acetaminophen, karbamazin, dapson,
teofilin, quinin dan obat-obat antidepresan.
Karbon aktif tidak boleh di kombinasi dengan
sirup ipekak atau susu karena akan mengurangi

efektifitasnya.
Mengeluarkan Racun dari Lambung
Pengeluaran zat beracun dari lambung harus

mempertimbangkan zat yang tertelan, tingkat keracunan

dan berapa lama zat racun tertelan.

Bahaya dari bilas lambung :

a. Teraspirasinya isi lambung

b. Produk protelelum eter lebih berbahaya di dalam paru-paru

dibandingkan dengan lambung, karena itu pencucian

lambung tidak dianjurkan karena ada resiko terhirup.

c. Tidak praktis dan jarang diperlukan, kecuali di rumah sakit


Pemberian Katartik/Pencahar
Pencahar digunakan untuk mempercepat pengeluaran
zat racun dari saluran gastrointestinal (GI) terutama
untuk racun yang sudah mencapai usus halus.
Contoh :

Sorbitol, direkomendasikan pada penderita yang tidak


ada gangguan jantung.

Magnesium Sulfat, dapat digunakan pada penderita


yang tidak ada gangguan ginjal.
2. Mempercepat Eliminasi

Mempercepat
Eliminasi

Pengasaman
atau Hemodialisis
Pembasaan Urin
Terapi Spesifik
Terapi antidotum spesifik adalah terapi antidotum yang

hanya efektif untuk zat-zat tertentu.

Antidotum yang Bekerja


Secara Kimiawi

Antidotum yang Bekerja


Secara Farmakologi

Antidotum yang Bekerja


Secara Fungsional
Antidotum yang Bekerja secara Kimiawi

a. Zat-zat Pembentuk Kelat

Contoh zat-zat chelator :

1. Dimercaprol (British Anti-Lewisite atau BAL)

2. EDTA ( etilendiamin tetraasetat)

3. Penisilamin ( Cuprin )

4. Deferoksamin

5. Trientin (cuprid)
b. Fab Fragment Botulimus atau ular

Fab fragment adalah suatu antibodi monoklonal


yang dapat mengikat digoksin dan dapat
mempercepat ekskresinya melalui filtrasi
glomerulus.

c. Dikobalt edetat dan Hidrokobalamin

Logam - logam transisi dapat membentuk kompleks

dengan sianida yang stabil dan bersifat non toksik


d. Detoksifikasi enzimatik

Detoksifikasi enzimatik dapat dilakukan dengan dua


jalur, dengan memberikan kosubstrat pada reaksi yang
terjadi dan memberikan enzim dari luar untuk
mempercepat metabolisme zat racun. Contoh:

. Etanol metanol/ etilen glikol

. Atropin dan Pralidoksim Pestisida organofosfat,


carbamat

. N-asetilsistein dan Metionin PCT


Antidotum yang Bekerja Secara Farmakologi

a. Nalokson Hidroklorida opioid

b. Flumazamil benzodiazepin

c. Oksigen CO
Antidotum yang Bekerja Secara Fungsional

Antidotum ini berguna sebagai terapi simtomatik


dan mengantagonis beberapa jenis zat toksik.
Contoh :

Diazepam untuk menghambat konvulsi dan

Fasciculasi yang disebabkan oleh karbamat,


organofosfat dan stimulan.

Você também pode gostar