Você está na página 1de 12

Ahmad Fajrin Azizi

1515351166
Internal audit (pemeriksaan intern) adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal
audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan
dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak
yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan
dari ikatan profesi yang berlaku misalnya standar
akuntansi keuangan.
lnternal audit yang modern tidak lagi terbatas
fungsinya dalam bidang pemeriksaan finansial
tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti
manajemen audit, audit sumber daya manusia, dan
lain-lain. Bahkan mulai tahun 2000an kegiatan
internal audit sudah mencakup konsultasi yang
Ruang lingkup auditintern yaitu menilai
keefektifan sistem pengendalian intern,
pengevaluasian terhadap kelengkapan dan
keefektifan sistem pengendalian internal yang
dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan.

Dalam melaksanakan kegiatan


pemantauannya, Satuan Pengawas Intern
(SPI) akan melakukan kegiatan-kegiatan
utama pemeriksaan yang terbagi dalam enam
kegiatan, yaitu:
1. Complience test
Pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan,
rencana, dan prosedur-prosedur telah
dilaksanakan, meliputi :
.Ketaatan terhadap prosedur akuntansi;
.Ketaatan terhadap prosedur operasional;
.Ketaatan terhadap peraturan pemerintah.
2. Verification
Kegiatan yang mengarah pada pengukuran
akurasi dan kehandalan berbagai laporan
dan data manajemen serta evaluasi manfaat
dari laporan tersebut yang akan membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan.

3. Protection of assets
Auditor intern harus dapat menyatakan
bahwa pengendalian intern yang ada dapat
diandalkan untuk memberikan proteksi
terhadap aktiva perusahaan.
4. Appraisal of control
Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur
pengendalian intern yang bersifat mengukur,
menilai, dan mengembangkan struktur
pengendalian intern yang ada dari waktu ke waktu
mengikuti pertumbuhan perusahaan.
5. Appraising performance
Suatu kegiatan pemeriksaan intern dalam suatu
area operasional tertentu yang sangat luas
sehingga membutuhkan keahlian khusus.
6. Recommending operating improvements
Merupakan tindak lanjut dari evaluasi terhadap
area-area dimana rekomendasi yang akan disusun
hendaknya memperhatikan pula rekomendasi-
rekomendasi sebelumnya.
Hubungan dengan
Eksternal/Independent Auditor
Internal Audit:
Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang
dalam perusahaan (pegawai perusahaan);
Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak
independen (inappearance);
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu
manajemen (top management, middle dan lower
management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya
dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar
mengenai kegiatan yang diperiksannya;
Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai
kewajaran laporan keuangan, tetapi berupa temuan
pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian
intern, beserta saran-saran perbaikannya;
Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada internal
auditing standards yang ditentukan oleh Institute of
Internal Auditors (IIA), atau norma pemeriksaan satuan
pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI (Ikatan Akuntan
Indonesia belum menyusun Standar Pemeriksaan Intern);
Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan
waktu lebih lama, karena internal auditor mempunyai
waktu yang lebih banyak di perusahaannya;
Pimpinan (penanggung jawab) pemeriksaan intern tidak
harus seorang registered accountant;
Internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan sosial
lainnya sebagai pegawai perusahaan;
Sebelum menyerahkan laporannya, internal auditor tidak
perlu meminta surat pernyataan langganan;
Internal auditor tertarik pada kesalahan-kesalahan yang
material maupun yang tidak material.
Eksternal Audit:
Dilakukan oleh external auditor (kantor akuntan publik)
yang merupakan orang luar perusahaan;
External auditor adalah pihak yang independen;
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen
perusahaan;
Laporan external auditor berisi opini mengenai
kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa
manajemen letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian intern beserta saran-saran perbaikannya
Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada Standar
professional Akuntan Publik yang ditetapkan Ikatan
Akutan Indonesia.
Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling,
karena waktu yang terbatas dan akan terlalu tingginya
audit fee jika pemeriksaan dilakukan secara rinci
Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh
(penanggungjawabnya adalah) seorang akuntan public
yang terdaftar dan mempunyai nomor register
(registered public accountant)
External auditor mendapat audit fee atas jasa yang
diberikannya
Sebelum menyerahkan laporannya, external auditor
terlebih dahulu harus meminta surat pernyataan
langganan (client representation letter).
External auditor hanya tertarik pada kesalahan-
kesalahan yang material, yang bisa mempengaruhi
kewajaran laporan keuangan.
PersamaanInternal AuditordanExternal Auditor:
Masing-masing auditor mempunyai latar belakang dan
pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi,
keuangan, perpajakan, dan manajemen.
Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (Audit
Plan), Program pemeriksaan(Audit Program) secara
tertulis
Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
harus didokumentasikan secara lengkap dan jelas
dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.
Audit staf harus selalu melakukancontinuing
professional education
BaikInternalmaupunexternal auditor,harus
mempunyaiaudit manual, sebagai pedoman dalam
melaksanakan pemeriksaan dan harus memiliki Kode
Etik serta sistem pengendalian mutu
Sesi Diskusi

Você também pode gostar