Você está na página 1de 36

ANALISIS KEPENDUDUKAN

Analisis
Kependudu
kan

Tentang parameter dinamika


kependudukan yang mecakup
fertilitas, mortalitas, dan mobilitas

Jumlah komposisi dan


pertumbuhan serta distribusi
penduduk
Indikator-indikator lain yang
dibentuk oleh bagian pertama dan
kedua, serta dampak
pembangunan seperti kualitas
SDM
PERTAMBAHAN PENDUDUK ALAMI DAN
TOTAL

Konsep dan definisi Formulasi


Pertambahan penduduk Pa = (L-M) dan
Interpretasi
adalah fenomena perubahan Pt = (L-M) + (I-E) Analisis ini berlaku
jumlah penduduk dalam Keterangan: untuk pertambahan
suatu wilayah yang Pa = Pertambahan penduduk pada satu
dipengaruhi oleh faktor penduduk alami
kelahiran, kematian, dan waktu tertentu.
Pt = Pertambahan Pa berhubungan
migrasi. Pertambahan
penduduk total
penduduk dibagi menjadi
L = Jumlah kelahiran
dengan kesehatan
pertambahan penduduk masyarakat.
alami dan total; M = Jumlah kematian
I = Migrasi masuk
Analisis migrasi
Alami: hanya dipengaruhi
E = Migrasi keluar berkaitan dengan
kelahiran dan kematian
Total: dipengaruhi aspek perkembangan
kelahiran, kematian, ekonomi wilayah
imigrasi, dan emigrasi
KOMPONEN KELAHIRAN DAN KEMATIAN
KELAHIRAN

B = Jumlah kelahiran tahun tertentu

CBR
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000

B = Jumlah kelahiran

GFR
Pf(15-49) = Jumlah penduduk perempuan umur 15-49
k = konstanta = 1000

Bi = Jumlah kelahiran dari kelompok umur (i), misal umur 20-24 tahun
ASF Pfi = Jumlah penduduk perempuan menurut umur (i) dalam usia reproduksi,
misal umur 20-24

R k = konstanta = 1000
KOMPONEN KELAHIRAN DAN KEMATIAN
KEMATIAN

D = Jumlah kematian tahun tertentu

CDR
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000

ASD
Di = Jumlah kematian penduduk kelompok umur tertentu
Pmi = Jumlah penduduk kelompok umur i pada pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
R
Do = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu

IMR
B = Jumlah lahir hidup pada tahun tertentu
k = konstanta = 1000
INTERPRETASI TRANSISI DEMOGRAFI DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH

Level of Pre-Industrial Early Mature Post


Industrial Industrial Industrial Industrial
Population Very Slow Rapid Slowing Very Slow
Growth
Perkembangan Rendah Tinggi
Wilayah
MIGRASI
Migrasi merupakan aktivitas pindahnya seseorang sedangkan orangnya yang
pindah tempat tinggal disebut migran

Definisi migran menurut PBB :


migran adalah orang yang pindah tempat tinggal secara permanen,
selain itu dikenal pula mover yaitu orang yang pindah dari suatu alamat
kealamat lain dan dari rumah satu ke rumah lain dalam batas satu daerah
kesatuan politik atau administratif
CIMR
Angka
Angka Migrasi
Migrasi Masuk
Masuk Kasar
Kasar (Crude In-Migration Rate =
CIMR)
CIMR) : banyaknya
banyaknya migran
migran masuk
masuk pada
pada suatu
suatu daerah
daerah per
per
1000
1000 penduduk
penduduk dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun

Keterangan:

Mi = jumlah migran masuk


Pi = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
COMR
Angka
Angka Migrasi
Migrasi Keluar
Keluar Kasar
Kasar (Crude
(Crude Out-Migration
Out-Migration Rate
Rate =
=
COMR)
COMR) :: banyaknya
banyaknya migran yang keluar pada suatu daerah
per
per 1000
1000 penduduk
penduduk dalam waktu satu tahun

Keterangan:

Mo = jumlah migran keluar


Po = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
NMR
Angka
Angka Migrasi
Migrasi Neto
Neto (Nett
(Nett Migration
Migration Rate
Rate =
= NMR)
NMR) :: selisih
selisih
migrasi
migrasi yang
yang masuk
masuk dan
dan keluar
keluar pada
pada suatu
suatu daerah
daerah per 1000
penduduk
penduduk dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun

Keterangan:

Mi = jumlah migrasi masuk


Mi = jumlah migrasi keluar
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
RASIO MIGRAN

INTERNASIONAL
Migrasi internasional adalah salah satu konsep migrasi yang
memiliki peran signifikan
signifikan dalam pembangunan
pembangunan wilayah.
wilayah.
Migrasi tersebut
tersebut didefinisikan
didefinisikan sebagai
sebagai perpindahan
perpindahan penduduk
penduduk
dari suatu
suatu negara
negara ke
ke negara
negara lain
lain

Keterangan:

Rmi = Rasio migran internasional wilayah i


JPmi = jumlah pelaku migrasi internasional (Jumlah TKI)
JP = jumlah penduduk
k = konstanta = 1000
RASIO MIGRAN DAN

PENDUDUK
bahan untuk
untuk melakukanASLI
Rasio migran dan penduduk asli dapat
dapat digunakan
digunakan sebagai
melakukan langkah-langkah
sebagai
langkah-langkah antisipatif
antisipatif dan
perencanaan sosial guna mewujudkan masyarakat yang
terintegrasi lebih baik sebagai modal pembangunan wilayah.

Keterangan:
Rmpa = Rasio migran dan penduduk asli
JPm = jumlah penduduk migran (lahir dari daerah asal)
JP = jumlah penduduk asli (lahir dan tinggal di wilayah tujuan)
k = konstanta = 1000
ANALISIS TINGKAT URBANISASI
Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pertumbuhan
alami penduduk daerah perkotaan, migrasi dari dari daerah
daerah
pedesaan ke daerah
daerah perkotaan,
perkotaan, dan reklasifikasi
reklasifikasi desa
desa
pedesaan menjadi desa perkotaan. Oleh karena itu urbanisasi
juga memiliki makna sebagai tingkat
tingkat keurbanan
keurbanan (kekotaan)
(kekotaan)
dalam suatu wilayah.
Persyaratan suatu wilayah dijadikan sebagai
sebagai daerah
perkotaan:
1.
1. Kepadatan
Kepadatan penduduk
penduduk 5000 orang
orang atau
atau lebih
lebih per
per kilometer
kilometer
persegi,
persegi, atau;
atau;
2.
2. Jumlah
Jumlah rumah
rumah tangga pertanian
pertanian 25%
25% atau
atau lebih kecil,
kecil, atau;
atau;
3.
3. Memiliki
Memiliki delapan
delapan atau lebih
lebih fasilitas
fasilitas perkotaan
perkotaan (SD
sederajat,
sederajat, SMP
SMP sederajat,
sederajat, SMA sederajat, bioskop, rumah
sakit,
sakit, rumah bersalin, puskesmas/klinik, jalan dapat dilalui
kendaraan
kendaraan roda
roda empat,
empat, telepon/kantor
telepon/kantor pos, pasar
bangunan
bangunan permanen,
permanen, pusat perbelanjaan,
perbelanjaan, bank,
bank, pabrik,
pabrik,
restoran,
restoran, listrik, persewaan
persewaan alat
alat untuk
untuk BPS
BPS (BPS,
(BPS, 1988))
1988))
FORMULASI TINGKAT

URBANISASI
Keterangan:
U = Level atau tingkat urbanisasi
JPk = jumlah penduduk tinggal di kota
JP = jumlah penduduk total

Keterangan:

CWK = Ciri wilayah kota (%)


JWk = jumlah wilayah yang memiliki ciri perkotaan
JP = jumlah wilayah
Contoh Model Perhitungan
Tingkat Urbanisasi dan Ciri
Wilayah Kekotaan
Jumlah Penduduk (Jiwa) U
(%)
Jumlah Desa* CWK
(%)
Total Perkota Pedesaa Total Perkota Pedesaa
an n an n
A 783245 568432 214813 2,6 234 167 67 71,4
B 348876 99865 249011 8,6 76 23 53 30,3
C 456234 245765 210469 3,9 123 54 69 43,9
D 226784 200765 26019 8,5 45 38 7 84,4
E 658743 234987 423756 5,7 187 44 143 23,5
247388 134981 112406 4,6 665 326 339 49,0
2 4 8
Wilayah D memiliki tingkat urbanisasi dan ciri wilayah kota paling tinggi, karena itu
wilayah ini dapat digolongkan memiliki tingkat perkembangan yang tinggi
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi penduduk adalah susunan penduduk yang
didasarkan atas sifat-sifat atau karakteristik khusus dari
penduduk.
Komposisi penduduk dibagi menjadi:
1. Sex Ratio
Perbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan di suatu wilayah
2. Dependency Ratio
Dependency ratio adalah suatu angka yang menunjukkan
besar beban tanggungan kelompok usia produktif (15-64
tahun) atas penduduk usia non produktif (<15 tahun) dan
orang tua (>65)
3. Child Woman Ratio
Rasio anak perempuan adalah perbandingan antara anak,
yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun terhadap
jumlah perempuan usia subur yaitu umur 15-49 tahun
FORMULASI
Keterangan:

SR = sex ratio
L = jumlah penduduk laki-laki
P = jumlah penduduk perempuan
k = konstanta = 100

Keterangan:

CWR = Child Woman Ratio


P(0-4) = jumlah penduduk usia dibawah 5 tahun
P(15-49) = jumlah penduduk usia 15-49 tahun
K = konstanta = 1000
FORMULASI
Keterangan:

DR = dependency ratio
PnP = penduduk non produktif
PP = penduduk produktif
k = konstanta = 100

PIRAMIDA PENDUDUK
Berdasarkan komposisi penduduk umur
dan jenis kelamin, suatu negara dapat
dibedakan atas tiga ciri yaitu:
1. Expansive: sebagian besar
penduduk berada dalam kelompok
umur muda. Terdapat pada negara-
negara yang mempunyai angka
kelahiran dan angka kematian tinggi.
PIRAMIDA PENDUDUK

2. Constructive: penduduk kelompok termuda


jumlah-nya sedikit. Terdapat pada negara-negara
dg tingkat kelahiran turun cepat, dan tingkat
kematiannya rendah.
PIRAMIDA PENDUDUK

3. Stationary: banyaknya penduduk


dalam tiap kelom-pok umur hampir
sama, kecuali kelompok umur tertentu.
Terdapat pada negara-negara dg
tingkat kelahiran dan tingkat kematian
rendah.
KEPADATAN DAN DISTRIBUSI
1. PENDUDUK
Kepadatan
(jiwa/km )
2
penduduk adalah jumlah penduduk per satuan unit wilayah

2. Kepadatan permukiman
Kepadatan permukiman dapat diukur dengan 2 tipe, yaitu perbandingan
antara luas permukiman dengan luas wilayah (KPm), dan perbandingan
antara jumlah rumah dengan luas lahan
Nilaiuntuk permukiman
KPm antara 0-1, (KR)

semakin mendekati 1 maka semakin
tinggi kepadatan

Nilai KR menunjukkan kepadatan rumah dalam



Wilayah tertentu, semakin tinggi nilai KR maka
semakin padat lingkungan
KEPADATAN PENDUDUK FISIOLOGIS DAN
1.AGRARIS
Kepadatan fisiologis adalah kemampuan wilayah untuk mendukung
kebutuhan penduduk khususnya supply pangan untuk kebutuhan pokok

2. Kepadatan agraris dimaksudkan untuk menunjukan jumlah penduduk yang


mata pencahariannya bertani tiap kilometer atau hektar persegi tanah
pertanian.

Semakin tinggi nilai KPf maupun Kpa, maka semakin besar tekanan
penduduk terhadap lahan pertanian yang dapat menyebabkan over
exploitation SDA terutama pangan
PROYEKSI PENDUDUK

Data kependudukan penting bagi perencana, peneliti dan pembuat


kebijakan
Upaya pembangunan perlu dukungan data (penduduk)
Jenis: jumlah, distribusi, dan struktur, karakteristik sosial
ekonomi
Waktu: data eksisting (present), data masa lampau (past), dan
data yang akan datang (future)
Kenyataannya, data kependudukan paling akurat tersedia secara
periodik (di indonesia):
SENSUS
SUPAS (survei penduduk antarsensus)
Kebutuhan data populasi di masa mendatang
METODE PROYEKSI
MATHEMATICAL METHOD

Digunakan jika:
Hanya jumlah penduduk total yang diketahui
Data tentang komponen pertumbuhan penduduk tidak
tersedia
Lebih praktis

Kelemahan: terlalu naif


MATHEMATICAL METHOD:
MODEL ARITMATIK LINIER
Pertumbuhan penduduk secara aritmatik: pertumbuhan
penduduk dengan jumlah sama setiap tahun

PN = PO + CN ATAU PN = PO (1+ RN)


Dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
C : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut)
R : angka pertambahan penduduk (%)
N : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL ARITMATIK LINIER

Catatan:
Pertumbuhan penduduk relatif
tetap/ konstan setiap tahun
Digunakan jika hanya jumlah
penduduk total yang ingin
diketahui
Digunakan jika data yang
lebih spesifik untuk metode
lain tidak tersedia
Kelemahan: fertilitas,
mortalitas, dan migrasi tidak
dipertimbangkan
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL GEOMETRIK
Pertumbuhan penduduk secara geometrik: pertumbuhan
penduduk yang menggunakan dasar bunga majemuk. Angka
pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap
tahun

Dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL EKSPONENSIAL
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari
dengan angka pertumbuhan konstan

Po : penduduk pada tahun awal


n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
Pn : penduduk pada tahun n
E : bilangan pokok sistem logaritma natural = 2,7182818
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL EKSPONENSIAL
Catatan:
Hasil metode
eksponensial dan
geometrik hampir sama
jika laju
pertumbuhannya (r)
relatif rendah (antara 1-
2%)
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL LOGISTIK
Kurang populer lebih sesuai untuk proyeksi populasi
binatang

Pn : penduduk pada tahun n


n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
e : bilangan pokok sistem logaritma natural =
2,7182818
1/C : initial population size
r/k : upper limit of projection
MATHEMATICAL METHOD:
MODEL LOGISTIK
COHORT-COMPONENT METHOD
Hasil proyeksi matematik dan komponen akan tidak
terlalu berbeda (hampir sama) jika jangka waktu
proyeksi relatif pendek (kurang dari 5 tahun)
Metode matematik hanya menghasilkan jumlah penduduk
total pada periode proyeksi. Jika terjadi perubahan tingkat
kelahiran, kematian, dan migrasi metode matematika
kurang bisa diterima
Untuk menghitung proyeksi penduduk menurut kelompok
umur dan jenis kelamin component method
COHORT-COMPONENT METHOD
Kelebihan:
Memperhatikan perubahan tiap komponen pertumbuhan
penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
Validitas lebih tinggi
Ada asumsi-asumsi kelahiran, kematian dan migrasi
COHORT-COMPONENT METHOD

KONSEP DASAR:
P = P0 + (B D) + (MI MO)
DIMANA:
P : JUMLAH PENDUDUK
P0 : JUMLAH PENDUDUK TAHUN AWAL
B D : PERTUMBUHAN ALAMIAH (KELAHIRAN KEMATIAN)
MI MO : MIGRASI NETTO (MIGRASI MASUK MIGRASI KELUAR)

Você também pode gostar