Você está na página 1de 28

PENYAKIT ALZHEIMER

PENYAKIT ALZHEIMER
APA ITU PENYAKIT ALZHEIMER ?
Suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati,
sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan
dengan baik.
Penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi
saraf otak. Daya ingat penderita sangat merosot
hingga tak bisa mengurus dirinya sendiri
Ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh
seorang ahli Psikiatri dan neuropatologi yang
bernama Alois Alzheimer.
ALOIS ALZHEIMER.
Penyakit Alzheimer sering juga disebut dengan
penyakit tua karena sangat erat kaitannya dengan
usia oleh karena itu sering juga ada istilah dementia
alzheimer.
Dementia adalah gejala kerusakan otak yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk berfikir,
daya ingat, dan fungsi berbahasa.
Hal tersebut membuat pasien dementia kesulitan
untuk melakukan aktivitas sehari hari.
KLASIFIKASI PENYAKIT
Penyakit alzheimer merupakan penyakit
neurodegeneratif yang secara epidemiologi
terbagi 2 kelompok yaitu:
kelompok yang menderita pada usia kurang 58
tahun disebut sebagai early onset
kelompok yang menderita pada usia lebih dari 58
tahun disebut sebagai late onset.
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT
ALZHEIMER

Usia
Usia adalah paling penting faktor risiko untuk
penyakit Alzheimer.
Setelah seseorang mencapai usia 65 tahun, maka
risiko terkena Alzheimer akan meningkat menjadi
dua kali lipat setiap lima tahun. Sekitar setengah
dari orang yang berusia 85 tahun menderita
Alzheimer.
Namun orang yang mengalami perubahan genetik
yang langka sering mengembangkan penyakit
Alzheimer dan mulai menampakkan gejala penyakit
ini pada usia 40-an atau 50-an tahun.
Riwayat Keluarga dan Genetika
Risiko Alzheimer akan meningkat jika ada anggota
keluarga dekat (orangtua, kakak, adik, anak)
menderita penyakit ini.
Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi perubahan
atau mutasi pada tiga gen yang bertanggung jawab
terhadap munculnya penyakit Alzheimer.
Demensia < 70 th resiko meningkat 50 %
Jenis Kelamin
Perempuan memiliki risiko lebih besar dibandingkan
laki-laki terkena penyakit Alzheimer. Hal ini terjadi
karena sebagian besar perempuan harapan hidupnya
lebih panjang daripada laki-laki.

Lingkungan
Tinggi aluminium dan mangan di air tanah (Guam)
prevalensi Alzheimer meningkat
Jaringan otak tidak ditemukan kadar aluminium
tinggi KONTROVERSI

Autoimun
GEJALA ALZHEIMER
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan ini dilakukan
guna mengetahui apakah ada
kondisi lain selain penyakit
Alzheimer yang menyebabkan
pasien mengalami penurunan
daya ingat atau kebingungan,
misalnya seperti gangguan
tiroid dan defisiensi vitamin
Pemeriksaan Fisik dan
Neurologis
Pemeriksaan yang
biasanya dilakukan:
Refleks
Kekuatan otot
Kemampuan untuk bangun dari
duduk di kursi dan berjalan
melintasi ruangan
Kemampuan penglihatan dan
merasakan sentuhan
Koordinasi
Keseimbangan
Pemeriksaan Status Mental
Pemeriksaan status mental

singkat, sekitar 10 menit


menilai kemampuan berpikir.
Tugas dan Pertanyaan:
Menggambar jam denganjarum
yang menujukkan waktu yang
ditentukan oleh pemeriksa.
Menyebutkan nama hari, tanggal,
dan tempat saat ini.
Menyalin dan menggambar dua
garis yang saling berpotongan.
Mengikuti tiga tahap perintah.
Mengingat tiga kata yang
diucapkan oleh pemeriksa.
Menulis satu kalimat lengkap.
Menghitung mundur dari 100 yang
dikurangi
Pemeriksaan Neuropsikologis
Evaluasidaya ingat dan kemampuan berpikir pasien.
Waktu relative lama
Berdasar usia dan tingkat pendidikan pasien
Membedakan penyakit tahap paling awal dari
penyakit Alzheimer atau demensia lainnya.
Pemeriksan ini juga bisa membantu mengidentifikasi
pola perubahan yang berhubungan dengan berbagai
jenis demensia.
Pencitraan Otak (Brain
Imaging)
Pencitraan otak digunakan
terutama untuk menentukan
adanya kelainan yang terkait
dengan kondisi kesehatan
yang dapat menyebabkan
perubahan kognitif, misalnya
stroke, trauma, atau tumor.
Computerized Tomography
(CT Scan)
Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
Positron Emission
Tomography (PET Scan)
TATALAKSANA ALZHEIMER (PERBAIKAN
KOGNITIF)

Jenis obat-obatan yang biasanya diresepkan oleh


dokter untuk penyakit Alzheimer adalah
rivastigne, galantamine, donepezil, dan
memantine. Keempat obat ini mampu meredakan
gejala demensia dengan cara meningkatkan
kadar dan aktivitas kimia di dalam otak.
Rivastigne, galantamine,dandonepezilpada

gejala awal hingga menengah.


Memantinepada gejala tahap menengah yang
tidak dapat mengonsumsi obat-obatan lainnya
atau Alzheimer tahap akhir.
Piracetam
TATALAKSANA ALZHEIMER
Perlambat progesifitas vitamin E
Perbaikan masalah perilaku

Dukungan caregiver
Stimulasi kognitif. Metode ini bertujuan
meningkatkan daya ingat, kemampuan
berkomunikasi, serta kemampuan dalam
memecahkan masalah.

Terapi relaksasi dan terapi perilaku


kognitif. Metode ini bertujuan mengurangi
halusinasi, delusi, agitasi, kecemasan,
depresiyang dialami oleh penderita Alzheimer.
Namun ada satu teori yang mengatakan bahwa dengan
digunakannya otak, maka otak akan membangun lebih
banyak koneksi antar sel, yang dapat melindungi otak
dari dampak perubahan yang berkaitan dengan
Alzheimer.

Penjelasan lainnya adalah bahwa orang yang menderita


Alzheimer cenderung kurang mencari kegiatan yang
memberi stimulus (stimulating activities) beberapa tahun
sebelum mereka didiagnosis menderita penyakit ini.
Buatlah catatan mengenai hal-hal yang ingin Anda
lakukan, dan tempel catatan tersebut di pintu,
kulkas, dekat televisi, atau di mana pun yang
mudah Anda lihat.
Setel alarm pada jam atau ponsel sebagai pengingat,

atau beri tahu orang yang Anda percaya mengenai


rencana kegiatan yang akan Anda lakukan, dan
mintalah pada mereka untuk mengingatkan.
Simpan kontak kerabat, teman-teman, atau orang-
orang yang Anda butuhkan di buku telepon dan di
ponsel.
Simpan kunci di tempat yang biasanya Anda ingat
dan mudah terlihat.
Setel tanggal secara tepat pada ponsel agar Anda
tidak lupa dengan hari atau bila perlu mulailah
berlangganan surat kabar tiap hari.
Tempelkan label pada tiap wadah tertutup agar

Anda tidak lupa isinya, misalnya pada laci atau


lemari makanan.
Pasang pegangan pada tangga atau kamar mandi

untuk menghindari terjatuh.


Kurangi jumlah cermin karena dapat membuat

penderita Alzheimer kebingungan atau bahkan


ketakutan.
Atur perabotan agar tidak mengganggu dan

membahayakan gerak penderita.


Belajar Seumur Hidup (Lifelong Learning)
dan Keterlibatan Interaksi Sosial

Penelitian menemukanbahwa aktivitas belajar dan


interaksi sosial seumur hidup bisa mengurangi risiko
penyakit Alzheimer.
Faktor-faktor yang dapat mengurangi risiko penyakit
Alzheimer diantaranya adalah:
a. Tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi
b. Pekerjaan yang memberikan stimulus
c. Aktivitas mental yang menantang, misalnya membaca,
bermain game, atau memainkan alat musik
d. Sering melakukan interaksi sosial
Sampai saat ini, para ilmuwan belum bisa
menjelaskan hubungan ini secara detail.
PENCEGAHAN PENYAKIT
ALZHEIMER

Penyakit Alzheimer tidak dapat diobati, namun


dapat dicegah. Berikut cara pencegahan penyakit
Alzheimer :

1. Konsumsi makanan sehat


Penelitian terbaru tentang Alzheimer dan dementia
dalam Journal of the Alzheimer's Association
menemukan bahwa orang orang yang mengkonsumsi
asam folat dalam jumlah yang cukup memiliki risiko
yang jauh lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer.
2. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Menurut Asosiasi Alzheimer Amerika,
menghindari merokok dan konsumsi alkohol,
olahraga dan aktif dalam kehidupan sosial
berkaitan dengan kesehatan otak.
3. Olahragakan Tubuh Anda
Olahraga teratur penting untuk kesehatan otak
Anda. Berjalan 45 menit sebanyak 3 kali
seminggu selama 6 bulan signifikan
meningkatkan kemampuan mental orang dewasa
tanpa demensia.
4. Olahragakan Pikiran Anda
Pada penelitian yang dilakukan selama tujuh tahun
dengan subjek penelitian 1800 orang dewasa, Stern
menemukan bahwa waktu luang yang dimiliki
seseorang menurunkan risiko peningkatan Alzheimer.
Waktu luang tersebut meliputi mengunjungi teman-
teman, bermain kartu, menonton film, menjawab teka-
teki, bermain catur, membaca, mendengarkan kuliah
atau ceramah, menjadi sukarelawan, dan menggeluti
bidang yang kita gemari.

Kuncinya adalah gunakan otak Anda setiap saat !


5. Hindari cidera kepala
Penelitian menemukan hubungan yang kuat
antara cidera kepala yang berat dan Alzheimer.
Anda dapat mengurangi risiko tersebut dengan
mengenakan sabuk pengaman selama
mengendarai mobil, mengenakan helm saat
mengendarai sepeda motor, dan minimalkan
risiko berbahaya di sekitar Anda.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar