Você está na página 1de 10

SEL PROKARIOTIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


ASRAH (G 701 15 118)
BRYAN ARCHIMEDE (G 701 15 244)
KURNIAWAN J PASIGI (G 701 13 049)
PENGERTIAN SEL PROKARIOTIK
Prokariota atau prokaryote berasal dari bahasa yunani, pro
yang berarti sebelum dan karyone atau kernel berarti
nukleus.
Sel prokariot merupakan sel tunggal yang menjadi ciri khas
dari kingdom monera yaitu bakteri dan archae. Sel ini
sering terlihat dalam rantai agregat atau sel yang
mengelompokkan diri menjadi ratusan.
Secara umum sel prokariot lebih kecil dari pada sel
eukariot karena prokariot memiliki struktur yang lebih
sederhana dengan tidak adanya organel-organel seperti
nucleus, mitokondria dan plastid, namun pada sel prokariot
terdapat suatu struktur yang berfungsi sama dengan
mitokondria dan plastid, yaitu mesosom dan kromator
MORFOLOGI DAN ANATOMI SEL
PROKAIOTIK
Berikut merupakan bagian-bagian sel prokariot dan
fungsinya :
1. Dinding sel
Dinding sel merupakan bagian paling luar dari sel dan terdiri atas
tiga bagian yakni kapsul, dinding sel dan membrane plasma.
Dinding sel ini tersusun atas peptidoglikan, polisakarida, lemak
dan protein. Fungsi dari dinding sel adalah memberi bentuk dari
sel, tempat pertukaran zat dan reproduksi, sebagai pelindung
dan jalan keluar masuknya molekul.
2. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas Air, nutrisi / zat makanan terlarut,
lemak, protein, mineral, serta enzim-enzim. Enzim pada
Sitoplasma berguna untuk metabolisme sel dan pencernaan
ekstraseluler.
3. Mesosom
Membran plasma yang melekuk kedalam atau invaginasi
merupakan Mesosom yang berguna untuk sintesa dinding
sel, pembelahan dan tempat oksidasi makanan yang akan
menghasilkan energy. Mesosom terletak di dekat dinding
sel dan baru terbentuk saat sel bakteri mengalami
pembelahan biner. Enzim pernapasan pada membrane
mesosom berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energy.
4. Membran plasma
Selaput tipis yang membatasi organel-organel sel dengan
lingkunganya disebut sebagai membrane plasma.
Membran ini tersusun atas molekul lemak dan protein
sekaligus sebagai pelindung molecular sel dengan
lingkunganya. Fungsi lain dari membrane plasma
mengatur lalulintas molekul dan ion dari dan kedalam sel.
5. Nukleoid
RNA atau DNA merupakan materi genetic dari sel bakteri yang
membentuk lingkaran atau sirkuler dan tunggal. DNA sirkular
yang lebih kecil dan berada di luar kromosom dari sel bakteri
disebut plasmid.
6. Ribosom
Ribosom merupakan organel berupa granula yang mengapung
dalam sitoplasma yang berfungsi sebagai sintesis protein.
Susunanya terdiri atas RNA dan protein yang berukuran sangat
kecil yakni 15-20 nm.
7. Flagella dan pili (fimbriae)
Sebagian bakteri memiliki flagella(organ pergerakan) yakni
pada bakteri basilus dan spirilus. Flagella tersusun atas protein
flagillin. Pili memiliki ukuran yang lebih kecil dari flagella
sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop electron. Pili
berfungsi untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau
tumbuhan yang merupakan penghasil nutrientnya. Keduanya
merupakan organ yang menonjol pada permukaan.
Pengelompokkan Sel Bacteri dan
Cyanobacteria
A. Eubacteria (bakteri) dapat dikelompokkan berdasarkan
cara mendapatkan makanannya, kebutuhan oksigen pada
respirasi, jumlah, dan kedudukan agella, serta
berdasarkan bentuknya.
Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanannya
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya,
bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu bakteri heterotrof dan bakteri
autotrof.
Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu bakteri
aerob dan bakteri anaerob.
Berdasarkan Jumlah dan Kedudukan Flagella
Berdasarkan jumlah dan letak flagella pada
permukaan selnya, bakteri dibedakan menjadi lima,
yaitu :
a. Atrik, yaitu bakteri yang tidak mempunyai
flagella.
b. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu
buah flagella.
c. Lofotrik, yaitu bakteri yang mempunyai
sekelompok flagella pada salah satu ung sel.
d. Amfitrik, yaitu bakteri yang mempunyai flagella
pada dua ujung sel, baik flagella tunggal
maupun berkelompok pada setiap ujung selnya.
e. Peritrik, yaitu bakteri yang seluruh permukaan
sel di kelilingi oleh flagella.
Berdasarkan bentuknya.
Bakteri dapat dibedakan berdasarkan bentuknya.
Secara garis besar bakteri dibedakan menjadi tiga
bentuk, yaitu :
a. Kokus (bulat)
b. Spiral
c. Basil (batang)

B. Cyanobacteria dapat di kelompokkan :


1. Ordo Chroococcales.
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora,
warna biru kehijau-hijauanUmumnya alga ini
membentuk selaput lendir pada cadas atau
tembok yang basah.
2. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni
berbentuk benang yang mempunyai spora.
Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan
hormogonium yang dapat merayap dan
merupakan koloni baru prosesnya disebut
fragmentasi.
3. Ordo Hormogonales
Sel selnya merupakan koloni berbentuk benang
atau diselubungi suatu membran. Benang-benang
itu melekat pada substratnya, tidak bercabang,
jarang mempunyai percabangan sejati, lebih
sering mempunyai percabangan semu
Pengelompokkan Sel Archaebacteria
Berdasarkan habitatnya, Archaeobacteria dibedakan
menjadi :
1. Metanogen
Hidup pada lingkungan anaerobik yang ekstrim seperti pada
lumpur di dasar rawa dan danau, saluran pencernaan hewan
dan manusia, serta di bawah lapisan es Greenland. Kelompok
ini mampu menghasilkan gas metana (CH4) dari H2 dan CO2.
2. Halofil
Habitat pada lingkungan yang berkadar garam tinggi 12 15%
(sementara kadar garam air laut sekitar 3,5%).
3. Termofil
Hidup pada lingkungan bersuhu tinggi dan bersifat asam.
Contohnya genus Sulfolobus dan Pyrolobus fumarii.

Você também pode gostar