Você está na página 1de 31

AGAMA DAN

KESEHATAN MENTAL
DEWI PURNAMAWATI, MKep.
Pergeseran zaman dan kemajuan
teknologi menyebabkan jenis
penyakit semakin banyak bergeser
perkembangan ilmu pengetahuan
dapat lebih menspesifikkan penyakit-
penyakit tersebut.
Ada penyakit yang bersumber dari
virus, bakteri atau baksil-baksil
ada juga penyakit yang bersumber
dari jiwa atau hati
penyakit hati atau penyakit
mental --- perlu managemen
hati atau mental
Abad 19 para ahli kedokteran
mulai menyadari akan adanya
hubungan antara penyakit
dengan kondisi psikis manusia.
Hubungan timbal balik agama
dan kesehatan mental:
Somapsikotis dan Psikosomatik.
Pengertian
Agama adalah cara bertingkah laku,
sebagai system kepercayaan atau sebagai
emosi yang bercorak khusus (J.H. Leuba).
Thouless: agama adalah hubungan praktis
yang dirasakan dengan apa yang dia
percayai sebagai mahluk atau sebagai
wujud yang lebih tinggi dari manusia.
Menurut erikson ( psikososial ) : sehat bukan
sekedar berarti tidak sakit melainkan
pengertiannya bisa lebih luas dari itu.
Menurut kamus bahasa Indonesia modern: kata
sehat berarti : dalam keadaan yang baik sekujur
badan serta bagian-bagiannya, bebas dari
penyakit, dalam keadaan waras ; mendatangkan
kebaikan pada badan ; baik dalam keadaan
biasa atau normal pikirannya; berjalan
sebagaimana mestinya.
Dalam definisi lain, sehat adalah kondisi
seseorang dimana seluruh bagian dari manusia
dapat bekerja sama dengan baik,sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
mentalitas berarti : cara berfikir dan
berperasaan (afeksi, kognisi, dan
konasi). Dengan kata lain mengacu
pada kondisi internal individu.
WHO, seseorang yang sehat
mental/jiwanya : merasa sehat dan
bahagia, mampu menghadapi
tantangan hidup, menerima orang lain
apa adanya (ber-empati dan tidak
berprasangka) , serta bersikap positif
terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
PENGERTIAN
MENTAL
Menurut Webster Dictionary, MENTAL adalah
way of thinking, berkenaan dg
pikiran/gangguan saraf/kejiwaan.
Menurut Kamus Purwodarminto, MENTAL
merupakan way of sense
Dari berbagai pengertian tsb dpt
disimpulkan bahwa mental merupakan cara
berpikir & berperasaan berdasarkan atas
nurani yg tercermin pd perilaku seseorang
Alexander Schneider , ilmu
Kesehatan mental adalah ilmu yang
mengembangkan dan menerapkan
seperangkat prinsip yang praktis dan
bertujuan untuk mencapai dan
memelihara kesejahteraan psikologis
organisme manusia dan mencegah
gangguan mental serta ketidak
kemampuan menyesuaikan diri.
UU No.23 TAHUN 1992

KESEHATAN adalah keadaan sejahtera


dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis

POLA HIDUP SEHAT adalah segala


uapaya guna menerapkan kebiasaan
baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan dari dari
kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan
Mental sehat tidak mudah terganggu oleh
Stressor.
orang yang memiliki mental sehat berarti mampu
menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang
dari dirinya sendiri dan lingkungannya.
ciri-ciri orang yang memilki kesehatan mental
adalah Memilki kemampuan diri untuk bertahan
dari tekanan-tekanan yang datang dari
lingkungannya (Noto Sudirdjo).
Keberadaan seseorang terhadap stressor berbeda-
beda karena faktor genetic, proses belajar dan
budaya yang ada dilingkungannya, juga intensitas
stressor yang diterima oleh seseorang dengan
orang lain juga berbeda (Clausen Karentanan).
Manusia dan agama
Psikologi agama merupakan salah satu
bukti adanya perhatian khusus para ahli
pskologi terhadap peran agama dalam
kehidupan dan kejiwaan manusia.
Pendapat yang paling ekstrem pun tentang
hal itu masih menunjukkan batapa agama
sudah dinilai sebagai bagian dari kehidupan
pribadi manusia yang erat kaitannya
dengan gejala-gejala psikologis.
Secara psikologis, agama adalah ilusi
manusia. Manusia lari kepada agama
karena rasa ketidak berdayaan
menghadapi bencana. Dengan demikian,
segala bentuk prilaku keagamaan
merupakan prilaku manusia yang timbul
dari dorongan agar dirinya terhindar
bahaya dan dapat memberikan rasa aman.
Penganut Behaviorisme. Skiner: agama sebagai isme
social yang lahir dari dua faktor penguat. Kegiatan
keagamaan menjadi factor penguat sebagai prilaku yang
meredakan ketegangan. Lembaga-lembaga social
termasuk lembaga keagamaan, bertugas menjaga dan
mempertahankan perilaku atau kebiasaan masyarakat.
Manusia menanggapi tuntutan yang terkandung dalam
lembaga itu dan ikut melestarikan lewat cara mengikuti
aturan-aturan yang telah baku.
Prilaku keagamaan menurut pandangan Behaviorisme
erat kaitannya dengan prinsip reinforcement (reward
and punishment). Manusia berprilaku agama karena
didorong oleh rangsangan hukuman dan hadiah(pahala).
Manusia hanyalah sebuah robot yang bergerak secara
mekanis menurut pemberian hukuman dan hadiah.
Agama sebagai fitrah manusia telah
diinformasikan oleh Alquran yang artinya : Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama (Allah); tetaplah atas fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahuinya. (QS. Ar Ruum:30)

Dalam Alquran dan terjemahannya (Departemen


Agama) dijelaskan bahwa fitrah Allah maksudnya
ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah
mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid.
Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka
hal itu tidak wajar. Mereka tidak beragama tauhid
hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Memasuki abad 19 konsep kesehatan
mental mulai berkembang namun apabila
ditinjau lebih mendalam teori-teori yang
berkembang tentang kesehatan mental
masih bersifat sekuler, pusat perhatian dan
kajian kesehatan mental tersebut adalah
kehidupan di dunia, pribadi yang sehat
dalam menghadapi masalah dan menjalani
kehidupan hanya berorientasi pada konsep
sekarang ini dan disini, tanpa memikirkan
adanya hubungan antara masa lalu, masa
kini dan masa yang akan datang.
Hal ini jauh berbeda dengan konsep kesehatan
berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka
panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini
sekarang serta disini, agama dapat memberi dampak
yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk
terhadap kesehatan.

Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah


kesehatan mental adalah dengan mengamalkan nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan mental
seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang
tersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya,
mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam
dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai
ridho Allah SWT, serta dengan mengembangkan seluruh
aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi
maupun kecerdasan intelektual.
Gangguan mental dapat dikatakan sebagai perilaku
abnormal atau perilaku yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dimasyarakat, perilaku
tersebut baik yang berupa pikiran, perasaan
maupun tindakan. Stress, depresi dan alkoholik
tergolong sebagai gangguan mental karena adanya
penyimpangan, hal ini dapat disimpulkan bahwa
gangguan mental memiliki titik kunci yaitu
menurunnya fungsi mental dan berpengaruhnya
pada ketidak wajaran dalam berperilaku ini sesuai
dengan Al-Quran :

(QS. Al-Baqoroh 2:10)


Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit lalu
ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Adapun gangguan mental yang dijelaskan oleh A.
Scott, meliputi beberapa hal :
1. Salah dalam penyesuaian sosial: gangguan
mental perilakunya bertentangan dengan
kelompok dimana dia ada.
2. Ketidak bahagiaan secara subyektif
3. Kegagalan beradaptasi dengan lingkungan
4. Sebagian penderita gangguan mental
menerima pengobatan psikiatris dirumah
sakit,
namun ada sebagian yang tidak mendapat
pengobatan tersebut.
Agama tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Pengingkaran manusia
terhadap agama mungkin karena faktor-
faktor tertentu baik yang disebabkan oleh
kepribadian maupun lingkungan masing-
masing.
Untuk menutupi atau meniadakan sama
sekali dorongan dan rasa keagamaan sulit
dilakukan karena manusia ternyata memiliki
unsur batin yang cenderung mendorongnya
untuk tunduk kepada Zat yang gaib,
ketundukan ini merupakan bagian dari
faktor intern manusia dalam psikologi
kepribadian dinamakan pribadi (Self)
ataupun hati nurani (conscience of man).
Menurut H.C. Witherington,
permasalahan kesehatan mental
menyangkut pengetahuan serta
prinsip-prinsip yang terdapat dalam
lapangan psikologi, kedokteran,
psikiatri, biologi, sosiologi, dan agama.
Pengobatan: obat-obat medis,
pengobatan tradisional, pengobatan
herbal, pengobatan hipnotis, terapi
musik
Sejumlah kasus menunjukkan adanya hubungan
antara faktor keyakinan dengan kesehatan jiwa
atau mental tampaknya sudah disadari para
ilmuan beberapa abad yang lalu. Misalnya,
pernyataan Carel Gustay Jung diantara pasien
saya setengah baya, tidak seorang pun yang
penyebab penyakit kejiwaannya tidak
dilatarbelakangi oleh aspek agama.

Mahmud Abd Al-Qadir seorang ulama ahli


biokimia, memberikan bukti akan adanya
hubungan antara keyakinan dengan agama
dengan kesehatan jiwa. Pengobatan penyakit
batin melalui bantuan agama telah banyak
dipraktikan orang.
Gerakan Christian Science : pengobatan pasien
melalui kerja sama antar dokter, psikiater, dan
ahli agama (pendeta). Di sini tampak nilai
manfaat dari ilmu jiwa agama.
Sejak abad ketujuh hijriyah, Ibn Al-Qayyim Al-
Jauzi (691-751) pernah mengemukakan hal itu.
Menurutnya, dokter yang tidak dapat
memberikan pengobatan pasien tanpa
memeriksa kejiwaannya dan tidak dapat
memberikan pengobatan dengan berdasarkan
perbuatan amal saleh, menghubungkan diri
dengan Allah dan mengingat akan hari akhirat,
maka dokter tersebut bukanlah dokter dalam
arti sebenarnya.
TUJUAN
PEMBINAAN
KESEHATAN
Agar setiap MAHASISWA
MENTAL
bermental baik (bermoral,
jujur, terpercaya,
bertanggungjawab dan
disiplin) dlm melaksanakan
tugasnya, dan sekaligus
dpt menjadi teladan bagi
lingkungannya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MENTAL
INTERNAL SEHAT
1. Faktor internal adalah yg berasal dari dlm
diri seseorang, misalnya ; sifat pemarah,
halus, talenta di bidang kesenian, dan
sebagainya
2. Faktor keturunan juga cenderung
memegang peran terhadap mental
seseorang, misalnya: intelektualitas, emosi,
EKSTERNAL
dan potensi.
Yang dimaskud dg faktor eksternal adalah faktor-faktor yg ada di luar
diri manusia dan dpt mempengaruhi mental (cara berpikir dan cara
berperasaan berdasarkan hati nuraninya)
CIRI CIRI MENTAL SEHAT
Menurut pemahaman pakar agama

1. Jujur (sidik), yaitu org yg setia, iklas,


bertanggungjawab, terbuka dan tulus
2. Terpercaya (amanah), yaitu org yg dpt dipercaya
baik dlm bersikap, berbicara maupun dlm berbuat,
jd tdk munafik
3. Adil, yaitu org bisa melihat dan menempatkan
permasalahan scr proposional, obyektif, tdk pilih
kasih
4. Konsisten (istiqomah), yaitu org taat azas,
berprinsip, shg tdk mudah terombang-ambing oleh
lingkungan
5. Dapat bekerjasama, yaitu org yg dg mudah
menyesuaikan diri dg ligkungan
.CIRI CIRI MENTAL SEHAT
Beberapa ciri mental sehat yg juga mrpkn cerminan dr sifat-
sifat berbudi pekerti luhur.

1. Beriman & bertaqwa, yaitu perilaku yg


menunjukkan adanya rasa percaya & yakin disertai
kepatuhan & ketaatan dlm melaksanakan perintah
dan menjauhi laranganNya
2. Bertanggungjawab, yaitu perilaku yg
konsekuen,konsisten dan berani menanggung
segala resiko atas apa yg dilakukannya
3. Berpikir positif, yaitu perilaku yg rasional, kritis,
bijak, obyektif dan optimis
4. Sikap hormat & sopan santun, menghargai org
lain, & berperilaku tertib sesuai adat istiadat atau
norma-norma yg berlaku dlm masyarakat
.MENTAL PRODUKTIF
Ciri-ciri sifat mental produktif :

5. Berpikir jauh ke depan. Bersikap & berperilaku


untuk jangka waktu panjang yg lebih baik
6. Menghargai waktu. Sikap & perilaku yg mampu
memanfaatkan waktu secara efisien & efektif
sehingga melahirkan karya yg optimal
7. Tekun. Sikap dan perilaku yg menunjukkan
kesanggupan dan semangat yg tinggi, dengan
daya tahan yg cukup untuk mewujudkan sesuatu
MENTAL MASYARAKAT
MODERN
1. Memiliki sifat pribadi yg terbuka
2. Memiliki & mengembangkan sikap untuk selalu
siap berusaha
3. Menghargai perbedaan pendapat
4. Memanfaatkan waktu secara tepat
5. Selalu memperkaya diri dg berbagai informasi &
pengetahuan
6. Menghargai keberadaan diri org lain
sebagaimana adanya
7. Memiliki & mampu mengembangkan sikap
percaya diri
8. Menghargai pentingnya pendidikan sbg wahana
pengembangan IPTEK
Beberapa Cara Mengatasi
1. BerusahaGangguan Mental
memahami hakekat manusia yg
mempunyai pembawaan & pengalaman yg berbeda-
beda dg segala kelebihan & kekurangannya.
Termasuk memahami diri sendiri yg bisa dilakukan
melalui introspeksi atau umpan balik
2. Konsultasi pd org yg dianggap bisa memahami
membantu mengatasi masalahnya
3. Mencurahkan isi hatinya kpd org lain yg dipercaya
4. Berpikir positif, dg memandang segala sesuatu dari
aspek positif/hikmahnya
5. Realistis yaitu dengan menerima kenyataan/fakta
secara rasional
6. Berusaha untuk menyesuaikan diri
Beberapa cara
mengatasi
1.Ubah STRESS..
lingkungan kerja & lingkungan sosial
2.Pelajari emosi yg dilahirkan oleh persepsi &
opini anda
3.Berusaha untuk rileks, tenang dlm menghadapi
tugas maupun masalah
4.Pelihara fisik anda dg gizi yg memadai &
berolahraga yg teratur
5.Penuhi kebutuhan rohani dg berdoa, laksanakan
ajaran dg sebaik-baiknya sesuai dg keyakinan
Gangguan mental dapat diobati secara
informasl seperti masuk perkumpulan
sosial, berliburan, mendiskusikan sesuatu
dg org terdekat, makan di luar atau pergi
menyaksikan atraksi yg menarik

Você também pode gostar