Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STEMI
Hilmi Zakiyah Nurlatifah
20120310120
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 57 tahun
Alamat : Pulutan Lor, Sidorejo, Salatiga.
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
No CM : 1718356487
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri dada dan sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Salatiga dengan
keluhan sesak nafas, nyeri dada mendadak,
menjalar ke tangan kiri dan tembus ke punggung.
Nyeri ulu hati (+), mual (-), muntah (-), pusing (+),
makan & minum lancar, BAK lancar, BAB (+)
kurang lancar
Extremitas
Akral hangat : (+)
CRT : <2 detik
Udem pitting: (-)
Pemeriksaan Hasil Nilai
Rujukan
Lekosit 11,06 4,5-11
Eritrosit 4,50 4-5
Hemoglobin 13,6 14-18 Choleste 148 < 200
Hematokrit 40,4 38-47 rol total
MCV 89,7 86-108
MCH 30,2 28-31 Trigliseri 176 <150
MCHC 33,7 30-35 d
Trombosit 216 150-450 HDL 49 >45
P (Planning)
IVFD RL 20 tpm
Inj Morphin 1 mg/jam
ISDN tab 3x5 mg
Pralac 3 x cthII
Alprazolam tab 1 x 0,5 mg
Clopidogrel tab 1 x 75 mg
Aspilets tab 1 x 160 mg
Ranitidine tab 1 x 150 mg
Arixtra 1 x 2,5 mg
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
Infark adalah area nekrosis koagulasi pada
jaringan akibat iskemia lokal, disebabkan oleh
obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering
karena trombus atau embolus (Dorland, 2002)
Iskemia dapat terjadi oleh karena obstruksi,
kompresi, ruptur karena trauma dan
vasokonstriksi.
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan gangguan
aliran darah ke jantung yang menyebabkan sel
otot jantung mengalami hipoksia.
Etiologi
Menurut Alpert (2010), infark miokard
terjadi oleh penyebab yang heterogen,
antara lain:
Unstable angina
elevasi (STEMI)
rubah Hipertensi
Gaya hidup
Patofisiologi STEMI
STEMI muncul jika trombus arteri koroner terjadi
secara cepat pada lokasi injury vaskular, dimana
injury ini di cetuskan oleh faktor-faktor seperti
merokok, hipertensi dan akumulasi lipid.
Pemantauan rawat
Jalan
Tatalaksana Pra-Rumah Sakit
Mengenali gejala sindrom koroner akut
Tirah baring dan pemberian oksigen 2-4
L/menit.
Melakukan pemeriksaan EKG sesegera
mungkin.
Berikan aspirin 160-320 mg tablet kunyah
bila tidak ada riwayat alergi aspirin.
Berikan preparat nitrat sublingual misalnya
isosorbid dinitrat 5 mg dapat diulang setiap
5-15 menit sampai 3 kali.
Bila memungkinkan pasang jalur infus
Segera kirim ke rumah sakit terdekat
dengan fasilitas
Percutaneus Coronary intervention (PCI) primer.
Bila tidak ada maka dikirim kefasilitas layanan
Tatalaksana Non-Farmakologis
Tirah baring
Pemberian oksigen 2-4 L/menit
untuk mempertahankan saturasi
oksigen > 95%
Pasang jalur infus dan monitor
Tatalaksana Di Rumah Sakit tanpa Fasilitas
PCI
Terapi Trombolik
Terapi trombolitik diberikan pada pasien STEMI dengan
onset kurang dari 12 jam.
Obat trombolik yang dapat digunakan:
S treptokinase (SK), 1,5 juta unit iv dalam 30-60 menit
(kontraindikasi dengan riwayat pemakaian sebelumnya).
Alteplase (t-PA), 15 mg bolus iv dilanjutkan 0,5 mg/kg
selama 60 menit drip intravena. Dosis total tidak lebih
dari 100 mg.
Reteplase (r-PA) 10 unit bolus intravena, 30 menit
kemudian 10 unit bolus intravena.
Tenecteplase (TNK-tPA), bolus iv tunggal sesuai dengan
berat
Kontraindikasi Absolut Terapi
Trombolitik
Riwayat stroke hemoragik dalam 1 tahun
terakhir.
Neoplasma intrakranial
Pendarahan interanal yang aktif
Kecurigaan adanya diseksi aorta.
Kontraindikasi Relatif Terapi
Fibrinolitik
Hipertensi berat yaitu tekanan darah >180 /
110 mg.
Dalam terapi antikoagulan oral
Riwayat trauma dalam satu bulan terakhir
termasuk cedera kepala atau resusitasi jantung
> 10 menit atau riwayat operasi mayor dalam
kurang dari 3 minggu.
Riwayat pendarahan internal dalam 4 minggu
terakhir
Riwayat terapi streptokinase sebelumnya
Riwayat alergi dengan streptokinase
Kehamilan
Tukak lambung aktif
Hipertensi kronik berat
Resusitasi yang gagal
Indikasi Keberhasilan Terapi
Fibrinolitik
Oksigen 3-4 L.
Infus RL 20 tpm
Morphin 2,5, Morfin (analgesik opium atau narkotik). Morfin
bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan
rasa sakit.
Ranitidin, digunakan untuk menangani gejala dan penyakit
akibat produksi asam lambung yang berlebihan. Kelebihan asam
lambung dapat membuat dinding sistem pencernaan mengalami
iritasi dan peradangan.
Aspilet (antitrombotik). Obat ini dapat digunakan untuk
pencegahan terhadap terjadinya serangan jantung, pengobatan
gejala pada saat serangan jantung, dan sebagai pengobatan
tambahan pada saat pasca stroke.
Clopidogrel, untuk mengurangi kekentalan darah dan membantu
mencegah terjadinya pembekuan darah di arteri.
Alprazolam, Alprazolam (benzodiazepines.) Biasanya obat ini
digunakan untuk mengatasi kecemasan dan serangan panik.