1. Zat aktif tunggal khasiat drastis - Preventif48,98 %
2. Obat dari bahan alam khasiat lebih - Promotif 22,47 % lengkap 3. Efek samping obat bahan alam kecil - Kuratif 21,78 % - Rehabilitatif ?
1. Penelitian dan Pengembangan O.T / simplisia
2. Penetapan spesifikasi dan standardisasi simplisia 3. Penilaian dan Pengujian khasiat O.T / simplisia 4. Pembudidayaan dan Pelestarian sumber bahan Alam untuk obat 5. Penilaian mutu O.T / simplisia sebelum diedarkan 6. Pembinaan produsen O.T / simplisia 1. PENGOBATAN TRADISIONAL Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 TENTANG KESEHATAN Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara sederhana, obat dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat Adalah obat-obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah di Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisionil Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tradisionil Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman 4. OBAT TRADISIONAL Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 246/Men.Kes/Per/V/1990 Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T dan Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 TENTANG KESEHATAN Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL Sesuai batasan obat asli Indonesia, obat tradisional maka bahan bakunya adalah bahan alamiah (tumbuhan, hewan dan mineral) Cara penggunaan Sederhana, berdasrkan pengalaman, turun temurun Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh berkembang, terpeliharah pada sekelompok / golongan masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu budaya Kebiasaan lahir dari pengalaman Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, a.l - mencoba-coba - signatura - petunjuk dari yang kuasa Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, PADA DIREKTORAT PENGAWAN OBAT DAN MAKANAN, DEPARTEMEN KESEHATAN Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan R.I : 1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan Distribusi Obat TradisionL 2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar Obat Tradisional 3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan Penandaan Obat Tradisional AMANAH GBHN TAHUN 1993 Pengobatan tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan, terus dibina dalam rangka perluasan dan pemerataan kesehatan. Pemeliharaan dan pengembangan obat tradisional sebagai warisan budaya bangsa terus ditingkatkan dan didorong pengembang-an serta penemuan obat-obatan termasuk budidaya obat tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan Pemanfaatan dengan tujuan perluasan dan pemerataan pelayanan kesehatan Pengembangan dengan penemuan obat baru Pembinaan Masuk dalam pelayanan kesehatan formal : syarat : - AMAN (safety) - KHASIAT (eficacy) - MUTU (quality) tujuan : FITOFARMAKA Keep smile Cari undang-undang terbaru yg mengatur obat tradisional Temukan jenis-jenis obat tradisonal yang ada sekarang ini