Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BLOK ENDOKRIN
2015
Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar campuran pada
system digestive yang tarbesar setelah hepar.
Terdiri atas dua bagian, yaitu:
- Kelenjar eksokrin
- Kelenjar endokrin
Pankreas terdapat retro peritoneal yang melintang
dari bagian kanan menyerong ke kiri atas diantara
duodenum. Ujung kiri yang disebut cauda
pankreatis menempel pada lien.
Ukuran pada prang dewasa yaitu:
Panjang 2030 cm
Berat 60160 cm
Bagian-bagiannya yaitu:
Caput pankreatis, Corpus pankreatis, Caudal
pankreatis
Pancreas
Pancreas
Pars terminalisnya
Epitel duktus
ekskretorius 100% serous dan
bervariasi dari ditengah pars
torak rendah bersel terminal sering
goblet- kubus dijumpai sel-sel
Duktus sentroasini yg
interklarisnya mrpk bagian dr
(isthmus) panjang2 isthmus
dan epitelnya Tidak ada sel
selapis gepeng
myoepitel
Bentuk sel
asinusnya lebih
kecil dari sel asinus
Pancrea
s
Pancreas
PA pancreas
Type DM 1 Type DM 2
Pathology Insulitis No insulitis, amyloid
(inflammatory in B in islet, mild B cells
cell of T cells and destruction
macrophage), B cell
destruction, islet
atrophy
Pancreas
Pankreas adalah
organ pada sistem
pencernaan yang
memiliki fungsi
utama yakni untuk
menghasilkan
enzim pencernaan
serta beberapa
hormon penting
seperti insulin dan
glukagon.
Panckreas juga
mengsekresikan
hormon amilin,
somatostatin, dan
polipeptida pankreas.
Homeostasis Glukosa
KELENJAR ENDOKRIN PANKREAS
Kadar glukosa
darah
INTERAKSI KOMPLEMENTER
GLUKAGON & INSULIN
Glukosa Glukosa
darah darah
- Sel
+
Sel
+
Sel Sel
-
Glukosa
Glukosa
darah ke
darah ke
normal
normal
Glukagon
& Insulin
Fisiologi Insulin
FUNGSI INSULIN
Efek thd karbohidrat meglukosa darah,
penyimpanan karbohidrat:
Memudahkan masuknya glukosa sel dg medifusi terfasilitasi
Jar yg tidak tergantung insulin: otak, otot yg aktif, & hati
Merangsang glukogenesis, menghambat glikogenolisis &
gluconeogenesis (dg aa darah, hambat enzim hati utk
glukoneogenesis)
Efek thd lemak a.lemak darah, mendorong bentuk
3gliserida:
transpor glukosa jar adiposa utk lipogenesis
Mengaktifkan enzim utk lipogenesis dari glukosa
masuknya a.lemak dari darah ke jar adiposa
Menghambat lipolisis
FUNGSI INSULIN
Efek thd protein aa darah & sintesis protein:
Mendorong transpor aktif aa dari darah ke otot & jar
lain
kecepatan penggabungan aa protein dg
merangsang perangkat pembuat protein dalam sel
Menghambat penguraian protein
Kesimpulan fs insulin:
Insulin: 11nya hormon yg mampu glukosa darah
Insulin esensial utk pertumbuhan normal
Pola metabolik ini khas utk keadaan absortif
Sekresi insulin mulai be<< pada keadaan pasca
absortif
Sekresi Insulin
Glukosa adalah kunci pengatur sekresi insulin oleh sel
beta pankreas, meskipun asam amino, keton,
berbagai nutrisi, pencernaan peptida, dan
neurotransmiter juga mempengaruhi sekresi insulin.
Stimulasi glukosa pd sekresi insulin dimulai dengan
transportasi ke dalam sel beta oleh GLUT2 glucose
transporter
Fosforilasi glukosa oleh glukokinase adalah rate-
limiting step yang mengendalikan glukosa-diatur o/
sekresi insulin.
Lebih lanjut metabolisme glukosa-6-fosfat melalui
glikolisis menghasilkan ATP, yang menghambat
aktivitas ATP-sensitif K+ channel.
Penghambatan saluran K + ini menyebabkan
depolarisasi membran sel beta, yang tergantung pada
tegangannya membuka saluran kalsium
(mengakibatkan masuknya kalsium), dan merangsang
sekresi insulin.
H Glukagon
Fungsi hormon ini untuk meningkatkan glukosa darah,
sehingga antagonis dengan insulin
Mekanisme Kerja :
Glukagon berikatan dengan receptor membran,
mengaktifkan adenil siklase pada membran sel
hepatosit
Terbentuk
Mengaktifkan
MengaktifkanProtein Kinase
19
Mengaktifkan fosforilisase b kinase
20
Menghambat penyimpanan TG oleh
hati.Dalam dosis besar efeknya :
Meningkatkan kekuatan jantung
Menghambat sekresi lambung
Meningkatkan sekresi empedu
21
H. Somatostatin
22
Efek Somatostatin :
Secara parakrin menekan sekresi insulin dan
glukagon
Menurunkan motalitas lambung, duodenum
dan kandung empedu
Mengurangi sekresi dan absorbsi dalam
saluran cerna.
Sehingga peran utama somatosatin adalah
meningkatkan waktu assimilasi dari usus ke
darah, menurunkan penggunaan nutrisi yang
diabsorbsi jaringan, sehingga mencegah
pemakaian makanan secara cepat dan
membuat makanan tersedia dalam waktu
lama.
Substansi somatostatin mirip hormon
penghambat Growth Hormon. 23
DIABETES MELITUS
Definisi
Diabetes mellitus (mellitus, "rasa
manis") yang umum dikenal sebagai
kencing manis adalah penyakit yang
ditandai dengan hiperglisemia
(peningkatan kadar gula darah) yang
terus-menerus dan bervariasi,
terutama setelah makan yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya.
Klasifikasi
DM tipe 1
- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas
- Autoimun, idiopatik
DM Tipe 2
Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya
kerja insulin atau keduanya.
DM tipe lain:
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas,obat,
infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.
DM pada masa kehamilan : Gestasional
Diabetes
Gejala
Banyak kencing (poliuria).
Haus dan banyak minum (polidipsia)
Lapar (polifagia).
Letih, lesu.
Penurunan berat badan
Lemah badan, kesemutan, gatal,
pandangan kabur, disfungsi ereksi
pada pria, dan pruritus vulvae pada
wanita
Gejala Umum
Pemeriksaan Penunjang
Lainnya
Screening the urine for proteinuria
Full blood count
Serum urea and electrolytes
Liver biochemistry
A fasting blood sample for cholestrol
and triglyceride levels
Diagnosis Laboratorium
Bukan DM Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa Plasma vena <100 100-199 200
darah
sewaktu
(mg/dL)
Darah kapiler <90 90-199 200
Kadar glukosa Plasma vena <100 100-125 126
darah puasa
(mg/dL)
Darah kapiler <90 90-99 100
KRITERIA DIAGNOSIS
DM
Gejala klasik DM + glukosa darah
sewaktu > 200mg/dL (11,1 mmol/L)
atau
Gjl klasik DM + kadar glukosa darah
puasa >=126 mg/dL (7.0 mmol/L)
atau
Kadar glukosa darah 2 jam pada
TTGO>= 200 mg/dL
Sasaran Penatalaksanaan DM
http://health.nytimes.com/health/guides/disease/type-1-diabetes/print.h
Tipe I vs Tipe II
Tipe I * Tipe II
Klinis Anak > dewasa Dewasa > anak
Berat normal Kegemukan
Penurunan insulin Insulin darah normal /
darah meningkat
Tidak ada antibodi
Antibodi antisel islet Jarang ketoasidosis
ketoasidosis
Genetika Concordande pd Concordande pd
kembar 40% kembar 60-80%
Terkait HLA-D Tidak terkait HLA-D
Patogenesis Autoimunitas, Resitensi Insulin
mekanisme
imunopatologik Defisiensi relatif
Defisiensi berat insulin insulin
Sel Islet Insulitis dini Tidak insulitis
Atrofi dan fibrosis Atrofi lokal dan
mencolok endapan amiloid
*sebagian besar DM tipe I adalah tipe 1A
Deplesi berat sel beta Deplesi ringan sel
DIABETES MELITUS tipe I
DM tipe I
Terdapat 3 mekanisme yang saling
terkain yang berperan dalam
destruksi sel islet:
Kerentanan genetik
Autoimunitas
Faktor lingkungan
EPIDEMIOLOGI
3. LATIHAN JASMANI
Selama latihan jasmani, masukan
glukosa ke sel meningkat kurangi
dosis insulin / tingkatkan asupan KH
Absorpsi insulin dari tempat suntikan
meningkat selama latihan, absorpsi
lebih meningkat jika tempat suntikan
terlibat dalam aktivitas muskular
PENATALAKSANAAN
4. EDUKASI
Tujuan utama penyuluhan pada
penyandang DM tipe 1:
Mencapai penatalaksanaan mandiri yang efektif
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
Meningkatkan motivasi dan sikap kemandirian
dalam pelaksanaan penyakitnya
Edukasi dilakukan dengan pengajaran
individual kepada pasien dan keluarganya,
dapat diikuti dengan pemberian booklet,
pedoman tertulis, dll sesuai usia anak
PENATALAKSANAAN
5. HOME MONITORING (PEMANTAUAN MANDIRI)
Kriteria untuk menyatakan tingkat pengendalian yang
baik:
Tidak ada atau minim glukosuria
Tidak ada ketonuria
Tidak ada ketoasidosis
Jarang terjadi hipoglikemi
Glukosa post prandial normal
A1C normal menunjukkan kadar gula darah 8-12 minggu
terakhir, pengendalian baik: HbA1c <7,5%, acceptable: 7,6-9%
Sosialisasi baik
Pertumbuhan dan perkembangan anak normal
Tidak terdapat komplikasi
Cara yang dilakukan untuk home monitoring:
Pemantauan reduksi urine
Pementauan glukosa darah
Pemantauan komplikasi dan cara mengatasinya
DIABETES MELITUS tipe II
DEFINISI
Gejala klasik :
Poliuria
Polidipsi
Polifagia
Penurunan BB tanpa diket sbbnya.
Gejala lainnya:
Lemah badan
Kesemutan
Gatal
Mata kabur
Disfungsi ereksi pada pria
Pruritus vulvae pada wanita
PATOFISIOLOGI
Fk 3: Obesitas
Peran ADIPOCYTOKINES
Adipokine meningkat pada orang
overweight dan obese
Adiponectin meningkatkan
sensitivivas jaringan terhadap insulin
dan kadarnya berkurang pada orang
obesitas dan T2DM
Animal studies defisiensi
adiponectin penting dalam
pathogenesis IR
Asumsi: adiponectin efek protektif
TNF merangsang produksi IL-6, tetapi IL-6
memberikan efek feedback inhibitory effect
kepada produksi TNF
Leptin
Asupan makanan dikurang dengan
administrasi leptin sistemik
Tetapi respon ini berkurang pada orang obese
Leptin memiliki efek insulin-sensitizing pada
sel otot dan adipocytes.
Resistin
Resistin expression pada sel lemak meningkat pada
T2DM dan obesitas,
Hubungan dengan IR mekanisme belum jelas
PAl-1
Serin proteasi ini menghambat fibrinolytic cascade.
T2DM: peningkatan PAI-1
Hyperinsulinemia adalah potent stimulus untuk
produksi PAI-1 oleh jaringan lemak
PENCEGAHAN DM 2
Pencegahan: modif lifestyle & farmakologik
DPP (diabetes prevention program) OR
30min/day5times/wk memperlambat 58%
Farmako: metformin memperlambat 31%
Pravastatin kasus baru diabetes pada nondiabets
Ps dg riwayat & IGT mempertahankan IMT normal, OR
teratur
Farmakologi utk prediabetes: kontroversial ok cost
effectiveness & safety msh blm dik
ADA: metformin dapat digunakan utk ps IFG & IGT dg
risiko tinggi DM (age < 60 years, BMI 35 kg/m2, family
history of diabetes in first-degree relative, elevated
triglycerides, reduced HDL, hypertension, or A1C > 6.0%)
DIAGNOSA
GD 2 jam pasca
pembebanan
DM TGT Normal
1. Diet
2. Latihan jasmani
3. Farmakologi
4. Penyuluhan
1. Diet
Jumlah kebutuhan kalori untuk anak usia 1 tahun
sampai dengan usia pubertas dapat juga
ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1000 + (usia dalam tahun x 100) = .......
Kalori/hari
Komposisi sumber kalori per hari sebaiknya terdiri
atas :
50-55% karbohidrat
10-15% protein (semakin menurun dengan
bertambahnya umur)
30-35% lemak.
Pembagian kalori per 24 jam diberikan 3 kali
makanan utama dan 3 kali makanan kecil sebagai
berikut :
20% berupa makan pagi.
10% berupa makanan kecil.
25% berupa makan siang.
10% berupa makanan kecil.
Cara menghitung kalori pada
pasien DM
1. Menghitung Berat Badan (BB) ideal
pasien
Rumus Broca
BB idaman = (TB-100)-10% kg
BB kurang = <90 % BB idaman
BB normal = 90-110 % BB idaman
BB lebih = 110-120 % BB idaman
Gemuk = >120 % BB idaman
Cara menghitung kalori pada pasien DM
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50
2. Latihan jasmani
Manfaat olaharaga:
Meningkatkan penurunan kadar glukosa darah,
mencegah kegemukan,
mencegah komplikasi aterogenik, gangguan lipid
darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi
darah
Mengurangi resiko penyakit jantung koroner
Meningkatkan kualitas hidup dan psikologis
4. Gol. Tiazolindion/Glitazon
Pioglitazone Actos 15 - 30 15 24 1
(15 mg - 30
mg)
Pengelolaan Farmakologis DM
Nama Merk Dosis Dosis Lama Frekuensi
Generik dagang harian awal kerja pemberia
(mg) (mg) (jam) n
5. Gol. Penghambat Alfa glukosidase
Acarbose Glucobay 50 - 300 1-3
(50 100
mg)
6. Kombinasi
Metformin Glucovanc 250/1,25 250/1,25 6 - 24 14
dengan e 1000/5
Glibenklami
d (250/1,25
mg, 500/2,5
mg)
7. Inkretin (Penghambat DPP IV)
Sitagliptin
(Januvia)
(100 mg dan
50 mg)
Vildagliptin
Insulin
Conventional insulins:
Short acting (Actrapid, Humulin R)
eat 30min after injection
Intermediate acting (Insulatard, Humulin N)